Di SUSUN
Oleh:
Kelompok 3 :
1. Muh. Dzul Fadhli
2. Nurul Aulia Safira
3. A. Ainun Mardiah
4. A. Giska Febrianti
5. Lily Apriani
6. Muh. Badry Abdi Zarni
7. Abbas Rasulung
KELAS X BAIK
UPT SMAN 1 PANGKEP
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya, Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sejarah di
tahun ajaran 2022, dengan judul “ MANUSIA PURBA DI INDONESIA “. Dengan
membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Manusia Purba
di Indoneisa.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah
yang lebih baik lagi di masa yang akan dating.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi teman-teman sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang hidup pada Zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil.
Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa
jenis. Penemuan-penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indoneisa. Hal ini dikarenakan
Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok dihuni manusia kala
itu. Penemuan-penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang
ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup dan
bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Indonesia banyak menyumbang
fosil manusia-manusia purba. Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat
dipastikan Indoneisa mempunyai banyak sejarah perdapan manusia mulai saat manusia
hidup. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang
ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke- 19, dimana
mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di Indoneisa. Itu
sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai
pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan homo sapiens serta
kehidupannya pada masa itu.
B. Rumusan Masalah
Adapun pula permasalahan yang akan ditulis pada makalah ini sebagai berikut:
A. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dan manfaat peneliti dari makalah adalah
sebagai berikut:
B. Manfaat Peneliti
1. Bagi Peneliti
Memberi informasi dan pengetahuan kepada penulis tentang
bagaimana perkembangan manusia purba di Indonesia.
Mengatahui bagaimana ciri ciri dan pembagian manusia purba di
Indonesia di setiap jenisnya.
2. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan untuk menambah wawasan bagi siswa tentang
perkembangan manusia purba di Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti
serupa ditempat lain.
BAB II
PERKEMBANGAN MANUSIA PURBA JENIS MEGANTHROPUS
1. Pithecanthoropus Soloensis
Pithecanthoropus Soloensis merupakan seorang pria monyet dari
Solo. Jenis fosil manusia purba ini ditemukan sekitar 1931 oleh
Openorth dan Von Koenigswald di pulau Jawa.
Bagian pertama yang ditemukan adalah sebuah tulang tibialis dan
tengkorak.
2. Meganthropus 2
Meganthropus 2 merupakan sebuah fragmen tengkorak yang
pertama kali dijelaskan oleh Sartono pada 1982. Bentuk dari tengkorak
itu lebih dalam, lebih melengkung, dan lebih luas dari spesies yang
sebelumnya ditemukan.
Tak hanya itu, temuan ini punya lambang sagital yang sama atau
punggung temporal ganda dengan kapasitas tengkorak yaitu sekitar
800-1000 cc.
3. Meganthropus 1
Spesimen Tyler (1) ini sudah digambarkan sebagai sebuah
tengkorak yang hampir lengkap, tetapi dihancurkan dalam batas-
batasnya.
Apa yang berbeda dari tipe lain, yaitu spesimen ini tak punya
sebuah ketinggian ganda yang memenuhi hampir di atas tengkorak dan
bagian belakang lehernya sangat tebal.
4. Homo Soloensis
Franz dan Koenigswald menemukan manusia purba ini pada
kisaran 1931-1934. Karena volume otaknya, manusia purba tersebut
tidak termasuk kelas monyet-manusia.
Mereka juga dianggap lebih pintar dan mempunyai kehidupan
yang lebih baik. Adapun fosil pertama yang ditemukan yaitu tulang
tengkorak dan diperkirakan hidupnya terjadi antara 900 ribu dan 300
ribu tahun yang lalu.
5. Arkaik
Arkaik sudah ditemukan pada lapisan tanah liat hitam dalam
pembentukan grenzbank dan pucangan di Sangiran dan pasir vulkanik
di utara Perning. Tipe Arkaik ini merupakan sebuah tipe terbesar dan
paling berotot, dengan volume otak sekitar 870 cc.
6. Progresif
Progresif merupakan sebuah jenis paling maju yang ditemukan di
endapan aluvial di Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi), dan endapan
vulkanik di Tiger Connect.
Volume otak pada jenis Progresif ini mencapai 1.100 cc, dengan
tengkorak yang lebih tinggi dengan wajah pudar.
7. Tipik
Tipik merupakan tipe yang paling maju, kalau dibandingkan
dengan tipe arkaik atau tipe lainnya. Spesies tipik ini ukurannya lebih
besar dari Homo Erectus di Indonesia. Tipik ditemukan di Kedung
3.Kapak genggam
Kapak ini memiliki bentuk mirip kapak perimbas, tetapi jauh lebih
kecil. Cara pemakaiannya dengan digenggam pada ujungnya yang lebih
kecil. Hampir di seluruh Nusantara terdapat alat tersebut.
4.Pahat genggam
Bentuknya lebih kecil dari kapak genggam yang berfungsi untuk
menggemburkantanah dan mencari ubi-ubian. Alat ini sangat tajam.
5.Alat serpih
Alat serpih dipergunakan untuk pisau, mata panah, dan alat pemotong.
Alat serpih ini ditemukan oleh Von Koenigswald tahun 1934 di
Sangiran, juga di Gua Lawa, (Sampung, Ponorogo), Cabbenge
(Sulawesi Selatan), Timor, dan Roti. Alat serpih ini berukuran kecil
antara 10 – 20 cm yang banyak ditemukan di gua-gua.
6.Alat-alat dari tulang
Alat ini dibuat dari tulang binatang untuk pisau, belati, dan mata
tombak yang banyak ditemukan di Ngandong (Ngawi Jawa Timur).
BAB III
PERKEMBANGAN MANUSIA PURBA JENIS PITHECANTROPUS
1. Kapasitas tengkorak
2. Bentuk tengkorak
3. Gigi
4. Tinggi
e. Menempati gua
Ciri-cirinya:
f. Menggunakan perhiasan
Ciri-cirinya:
- Kapak genggam
- Alat serpih
- Kapak persegi
- Kapak lonjong
- Menhir
- Dolmen
- Sorkofagus
- Arca
- Bejana perunggu
- Kapak corong
6. Jenis jenis Manusia Purba Pithecantropus
1. Kapak Genggam
2. Kapak Perimbas
Jenis kapak ini memiliki bentuk yang sedikit cembung dan sering
digunakan dalam kebutuhan untuk memangkas suatu benda. Kapak ini
ditemukan di oleh seorang ilmuan pada tahun 1935 dengan fungsinya
sebagai alat pemotong atau penetak. Selain di Indonesia, kapak jenis ini
juga banyak ditemukan di berbagai negara lainnya.
3. Alat Penetak
4. Pahat Genggam
5. Benda Tajam
Ada banyak pisau yang digunakan oleh manusia purba untuk hal
apa saja, adapun alat yang digunakan ini berasal dari tulang hewan.
Selain itu banyaknya benda tajam lainnya seperti pisau, belati, tombak
dan sebagainya yang biasa digunakan oleh pithecanthropus. Daerah
yang banyak ditemukan alat ini yaitu Ngawi Jawa Timur.
6. Alat Serpih
7. Batu Penggiling
1. Homo Wajakensis
2. Homo Soloensis
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran