Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SEJARAH INDONESI

“MEGANTROPUS PALEOJAVANCUS”

Oleh:

1.Agatha Tri Renaningtyas {01}

2.Aghar Aiman Almuzni {02}

3.Alfito Brajananda {03}

4.Annun Zaeta Maulana {04}

5.Asyva Nur Afsiah {05}

SMA Negeri 1 Bumiayu


2020-2021

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayh nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan bagi kami dapat menyelesaikan tuas sejarah indonesia dengan tema
“meganthropus”. Kemudian sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah menyampaikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat dunia.

Dalam penulisan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalh ini masih jauh dari kata sempurna.
Karenanya kami mengharapkan adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun bagi para
pembaca.

DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A.Sejarah Penemu Meganthropus Paleojavanicus ............................................... 2

B. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus ................................................... 3

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ................................................................................................ 4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penemuan-penemuan fosil di dunia banyak di sumbang oleh indonesia. Hal ini


dikarenakan indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok di huni
manusia kala itu. Penemuan-penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu
sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu.

Hewan yang pernah hidup pada zaman pra aksara dan bagaimana evolusi manusia
hingga menjadi sekarang ini. Indonesia banyak menyumbang fosil manusia -manusia purba.
Salah satunya meganthropuse. Untuk itu dimakalh ini akan dijelaskan mengenai sejarah
meganthropus dan ciri-ciri meganthropus.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah Penemuan Meganthropus Paleojavanicus

Sebelum mengetahui meganthropus kami akan menjelaskan tentang manusia purba terlebih
dahulu. Penemuan manusia purba pada lapisan plesitosen terdapat diberbagai tenpat di dunia ini,
hal ini termasuk juga di indonesia. Menurut T.Jacob, manusia memiliki ciri-ciri biologis berdiri
tegak serta kapasitas otak yang relatif lebih besar. Peneliti manusia purba di indonesia sendiri di
pelopori oleh Eugene Dubois yang berasal dari belanda, Ny. Selenka, Ter hear, Oppenoorth dan van
koenigswald. Nah itu tadi sedikit gambaran sejarah mengenai manusia purba serta sejarah awal
mula penemuanya, sekarang kita akan masuk ke pembahasan mengenai meganthropus
paleojavanicus.

Taukah kamu bahwa fosil meganthropus paleojavanicus di nyatakan sebagai fosil manusia
purba paling pimitif. Meganthropus paleojavanicus sendiri di artikan sebagai “Manusia Raksasa Dari
Jawa”. Untuk jenis manusia purba ini pertama kali ditemukan oleh orang yang bernama van
koenigswald antara tahun 1936-1941 di daerah Sangiran, Sragen, Jawa tengah. Daerah Sangiran
termasuk dalam fauna jenis yang digologkan daam lapisan Pleistosen Bawah. Fosil yang ditemukan
adalah bagian rahang bawah dan rahang atas kiri dengan gigi gerahan manusia purba jenis
meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini.

B.Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus:

1.Memiliki tubuh yang kekar dan tegap


2.Rahang yang besar
3.Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti kera.
4.Memiliki tulang pipi yang tebal
5.Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
6.Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
7.Hidup pada 2-1 juta tahun yang lalu.

Berikut ini Beberapa Fosil yang Berupa Fragmen Rahang Meganthropus Paleojavanicus
yang di Temukan dari Tahun Ketahun, silahkan simak penjelasan lengakapnya dibawah ini.

1.Meganthropus A / Sangiran 6

Ini merupakan Fragmen Rahang yang sanagt besar, pertama kali Fragmen Rahang ini
ditemukan pada Tahun 1941 oleh van koenigswald.
Koenigswald ditangkap oleh Jepang dalam Perang Dunia II, tapi berhasil mengirim cast
Rahang untuk franz weidenreich.

Weidenreich menjelaskan dan memberi nama spesimen pada Tahun 1945, dan terpana
dengan ukurannya.
Kemudian hominid ini adalah hominid yang memiliki rahang terbesar yang dikenal. Rahang
itu kira-kira sama tingginya dengan gorila tetapi memiliki bentuk yang berbeda.

Sedangkan antropoid dengan mandibula (rahang) memiliki tinggi yang terbesar di simfisis,
yaitu dimana dua rahang bawah bertemu, hal ini tidak terjadi di sangiran-6, dimana ketinggian
terbesar terlihan di sekitar posisi pertama molar (M1).
Weidenreich menganggap ini adalah gigantisme acromegalic, tetapi akhirnya tidak
menggolongkannya karena tidak memiliki fitur khas seperti dagu yang menonjol berlebihan dan
giginya yang kecil dibandingkan dengan ukuran rahang itu sendiri.

Weidenreich tidak pernah membuat perkiraan ukuran langsung dari hominid ini berasal,
namun mengatakan itu 2/3 ukuran gigantopithecus, yang dua kali lebih besar sebagai gorila, yang
membuatnya seperti setinggi sekitar 8 kaki (2,44 m) tinggi. Tulang rahangnya digunakan dalam
bagian dari rekonstruksi tengkorak Glover Krantz, yang hanya setinggi 8,5 inci (21 cm).

2.Meganthropus B / sangiran 8

Meganthropus B merupakan rahang lain yang dijelaskan oleh marks pada tahun 1953, yang
mana pada saat itu ukurannya hampir sama dan bentuknya seperti mandibula asli, akan tetapi
kondisinya rusak parah. Temuan terbaru oleh tim jepang dan indonesia memperbaiki fosil yang
sudah dewasa ini akan menunjukkan spesimen yang di ketahui H. Homo.

3.Meganthropus C / Sangiran 33 / BK 7905

Meganthropus C merupakan Fragmen mandinula yang ditemukan pada tahun 1979 dan
memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan mandibula yang sebelumnya di temukan.
Hubungannya dengan meganthropus tampaknya menjadi yang paling lemah dari penemuan
mandibula.

4.Meganthropus D

Mandibula ini diakui oleh sartono pada tahun 1993, dan berkisar antara 1,4 dan 0,9 juta
tahun lalu. Bagian rumus rusak parah, tetapi fragmen mandibula relatif terluka, meskipun rincian
dari gigi telah hilang.

Hal ini sedikit lebih kecil dari meganthropus-A dan sangat mirip dalam bentuknya. Sartono,
Tyler, dan krantz sepakat bahwa meganthropus A dan D sanagt mungkin merepresentasikan dari
spesies yang sama.

5.meganthropus I / Sangiran 27

Spesimen tyler ini digambarkan sebagai tengkorak yang hampir lengkap tapi hancur dalam
batas ukuran meganthropus dan diluar batas (diasumsikan) H. Homo. Spesimen ini tidak memiliki
jendolan ganda yang hampir bertemu di atas tempurung kepala dan punggung nuchal sangat tebal.

6.Meganthropus II / Sangiran 31

Meganthropus II merupakan fragmen tengkorak yang pertama kali dijelaskan oleh sartono
pada tahun 1982. Analisis tyler sampai pada kesimpulan bahwa itu adalah kisaran normalnya H.
Homo. Tempurung kepala lebih dalam, lebih rendah berkubah, dan lebih luas dari pada spesimen
sebelumnya yang ditemukan. Ia memiliki sagittal crest yang sama atau punggung temporal ganda
dengan kapasitas tengkorak sekitar 800-1000cc.
BAB II
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba. Manusia
purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum
mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Jenis-jenis
manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu zaman palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman
neolitikum, zaman megalitikum, zaman logam dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman perunggu dan
zaman besi. Ada beberapa jenis manusia purba yang di temukan di wilayah indonesia , ,eganthropus
paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di jawa dan pithecanthrophus adalah
manusia kera yang berjalan tegak.

Anda mungkin juga menyukai