Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat serta karunia-Nya
sehingga kita selalu berada dalam kesehatan jasmani dan rohani. Serta salawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yaitu Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya. saya
menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangannya.

Untuk itu saya berharap kepada semua pihak untuk selalu memberikan
masukannya yang bersifat membangun agar dalam penyusunan tugas selanjutnya akan
lebih baik lagi.

Akhir kata penyusun mengucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

 BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.  Latar Belakang................................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C.  Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A.Perkembangan Manusia Purba di Dunia........................................................... 2
B.  Jenis-jenis Manusia Purba di Dunia................................................................. 3

BAB 3 PENUTUP................................................................................................. 11
A.    Kesimpulan.................................................................................................... 11
B.     Saran............................................................................................................. 11

ii
 BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil.
Fosil manusia yang ditemukan dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis.
Penemuan - penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang
ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup
dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini.  Dengan begitu ilmu
sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang ditemukan. Hal ini
diketahui bahwa para ahli Eropa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil
manusia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci
mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di wilayah di dunia.

B.  Rumusan Masalah


1.      Bagaimana perkembangan manusia purba di dunia?
2.      Apa saja jenis-jenis manusia purba di dunia?

C.  Tujuan
1.      Mengetahui bagaimana perkembangan manusia purba di dunia
2.      Mengetahui jenis –jenis manusia purba di dunia

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Perkembangan Manusia Purba di Dunia


Pada zaman dulu, sejak zaman praaksara atau zaman prasejarah dikenal adanya
pembagian waktu, merupakan tingkat kemampuan makhluk hidup dan
perkembangannya yang dibedakan dengan zaman-zaman tersebut. kita tidak dapat
mengetahui bagaimana proses terebentuknya kehidupan ini, jika kita tidak mengetahui
pembagian zaman pada masa praaksara atau masa prasejarah sehingga perlunya kita
mengetahui itu semua. Pembagian zaman pada masa praaksara atau pembagian zaman
pada masa prasejarah dimulai dari zaman arkaeozoikum (zaman tua), zaman
paleozoikum, zaman mesozoikum (zaman hidup pertengahan), dan zaman neozoikum
( zaman hidup baru), lihat penjelasan pembagian zaman pada masa prasejarah atau
pembagian zaman pada masa praaksara seperti dibawah ini.
1.      Zaman Arkaeozoikum (Zaman Tua)
Zaman arkaeozoikum merupakan zaman tertua yang berlangsung kira-kira 2.500
juta tahun dalam sejarah perkembangan bumi. Dalam zaman ini tidak ada kehidupan.
Kulit bumi masih panas sekali sehingga tidak mungkin ada kehidupan. pada akhir
zaman ini mulai tumbuh bentuk-bentuk kehidupan. 
2.      Zaman Paleozoikum (Zaman Hidup Tua) 
Pada Zaman Paleozoikum yang berlangsung kira-kira 340 juta tahun mulai ada
kehidupan. Kehidupan ini ditandai adanya jenis binatang-binatang terkecil yang tidak
bertulang belakang. Setelah itu muncul jenis ikan, permulaan jenis amfibi dan reptil.
Zaman ini juga disebut zaman primer
3.      Zaman Mesozoikum (Zaman Hidup Pertengahan) 
Zaman Mesozoikum yang berlangsung kira-kira 140 juta tahun ini juga sering
dinamakan zaman sekunder. Selama zaman ini, mulai hidup dan berkembang pesat
berbagai jenis ikan, amfibi, dan reptil. Reptil yang berkembang begitu menakjubkan,
yakni jenis reptil raksasa (Reptil yang sangat besar). Bekas-bekas peninggalan hewan
purba berupa fosil binatang raksasa tersebut ditemukan di berbagai tempat diseluruh
dunia. Misalnya, Atlantasaurus yang panjangnya 30 meter. Di samping itu, juga mulai
muncul jenis burung dan binatang menyusui. 

2
4.      Zaman Neozoikum (Zaman Hidup Baru) 
Zaman Neozoikum yang berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu hingga
kini. Zaman ini terbagi menjadi zaman tersier dan kuarter. Pada zmana tersier, jenis
binatang menyusui berkembang lebih sempurna, sedangkan jenis reptil berkurang, jenis
kera mulai berkembang. pada zaman tersier muncul jenis kera manusia.  Zaman
kuarter merupakan zaman yang terpenting karena mulai ada kehidupan manusia yang
lebih sempurna. Zaman kuarter yang dimulai sejak kira-kira 600 ribu tahun yang lalu ini
terbagi menjadi zaman Pleistosen dan Holosen. Zaman Pleistosen atau zaman kuarter
awal, keadaan alamnya belum sempurna seperti sekarang ini. Zaman Pleistosen disebut
zaman es karena es dari kutub utara dan selatan meluas sehingga menutupi daratan
Eropa Utara, dan Amerika Utara. Baru setelah zaman Holosen (aluvium) keadaan bumi
dapat dikatakan sudah lebih sempurna. Begitu juga tumbuhnya berbagai jenis flora dan
fauna. Tanaman ini tumbuh liar di hutan belukar. Di samping. itu, juga sudah dikenal
adanya ladang dan persawahan. Jenis tanaman yang ada di ladang dan persawahan,
misalnya jagung.  Jenis Fauna (Hewan) yang hidup pada saat itu juga sudah bermacam-
macam, antara lain gajah, banteng, kerbau liar, badak, tapir, harimau, babi rusa,
berjenis-jenis burung dan kelelawar. Jenis-jenis binatang pada zaman purba ini juga
sama seperti jenis hewan yang ada sekarang. Namun tubuh bentuk hewan-hewan pada
zaman purba lebih besar. Pada zaman aluvium, mulai berkembang manusia yang
merupakan nenek moyang manusia pada saat ini. Jenis manusia yang berkembang pada
zaman aluvium adalah jenis homo sapiens (manusia cerdas). Sejak saat itu, peradaban
manusia mulai berkembang hingga saat ini.

B.  Jenis-jenis Manusia Purba di Dunia


1.      Ardhipithecus ramidus
Ditemukan oleh White pada tahun 1994 di Aramis, Ethiopia,Afrika Timur. Fosil
ini berasal dari sekitar  4,4 juta tahun yang lalu. Makanannya adalah buah, daun, dan
biji. Ardhipithecus tinggal didaerah hutan berakayu. Ardhipithecus memiliki gigi taring
bagian bawah dan atas relatif lebih besar dan lapisan email giginya tipis. Gigi seri
paling atas relatif lebih kecil dari pada gigi bagian belakang tetapi gigi serinya lebih
kecil dari kelompok simpanse, karakter ini dianggap sebagai transisi antara apes dan
australopithecines.
Pada ciri – ciri Hominid dan ape, tangannya tampak mozaik. Tulang jari –
jarinya panjang dan membengkok. Ukuran tubuhnya rata – rata lebih kecil daripada
3
ukuran tubuh  Australopithecus afarensis. Dari sisa – sisa fosil ardhipithecus ramidus
yang telah ditemukan, menunjukan berbagai ciri primitif yang memiliki karakter seperti
moyang hominid atau simpanse. Berdasarkan ciri tersebut Ardhipithecus Ramidus dapat
dimasukkan dalam dua kategori yaitu apa dan australopithecine.
Pada awalnya fosil hominid ini ditempatkan dalam genus Australopithecus
dengan sebutan ramidus, kemudian tim White menempatkan fosil ini dalam genus baru
yaitu Ardhipithecus. Hal ini disebabkan karena ramidus memiliki perbedaan yang
sangat besar dengan semua kelompok Australopithecus.
2.      Australopithecus
a.       Australopithecus Anamensis
Austaraliopithecus anamensis ditemukan di wilayah Timur Kanapoi, Danau
Turkana, Kenya, Afrika Timur oleh tim peneliti dari Harvard University pada tahun
1965. Pada saat itu, ditemukan satu lengan yang berasal dari kala Pleistosen yaitu
sekitar 4,2 – 3,9 juta tahun yang lalu. Australopithecus anamensis adalah fosil spesies
dari Australopithecus.
Australopithecus  memiliki ciri – ciri seperti mereka tinggal di hutan kayu dan
sungai, memakan buah, biji, dan beberapa makanan keras. Pada awalnya ukuran tubuh
anamensis sama atau bahkan lebih besar dari Austrlopithecus afarensis. Tinggi badan
anamensis laki – laki sekitar 151 cm dan memiliki berat badan 45 kg sedangkan
perempuan sekitar 105 cm dengan berat badan 28 kg. Anamensis  memiliki gigi taring
besar dan lapisan email giginya tebal dengan barisan gigi rata ( paralel ). Tulang tibia
bagian atas lebih tipis untuk menstabilka posisi lutut. Batang tulang tibia lebih tebal
untuk menopang gelang kaki.
b.      Australopithecus afarensis 
Australopithecus afarensis adalah seekor hominid punah yang hidup sekitar
3.9 dan 2.9 juta tahun yang lalu. Tak jauh berbeda dengan Australopithecus
africanus, A. afarensis memiliki tubuh yang ramping. Para ilmuwan mempercayai
bahwa A. afarensis adalah nenek moyang dari Homo, yang juga berarti nenek moyang
dari manusia modern, Homo sapiens.
Ciri-ciri umum:
Umur               : 3,9-3,0 juta tahun
Makanan          : buah, kacang, biji, umbi kayu
Daerah             : Afrika Timur
Lingkungan      : savanna hutan kayu dengan danau
4
Perbedaan        : beberapa jenis kelaminnya dimorfisme
Anatomi:
Ukuran tubuh:
Perempuan      : 105 cm/3’5”, 28 kg/62 lbs
Laki-laki         : 151 cm/4’11”, 45 kg/99 lbs
Ciri-ciri             : volume otaknya sama dengan Apes (380-500cm3). Gambaran muka
(terlihat dari samping). Beberapa postorbital terdesak.gigi taringnya lebih kecil dari
pada Apes. Memiliki diastema. Gigi geraham depan pertama bagian bawah memiliki
dua puncak. Lapisan email giginya tebal. Barisan giginya rata (paralel). Tangannya
relatif panjang. Tulang jarinya membengkok, ibu jari pendek. Penyambung tulang
pendek dan lebar. Penyambung tulang membelit ke arah samping. Batang lengan femur
bersudut, ada pada lutut di atas kaki. Bagian paling atas dari tibia lebih rata untuk
menstabilkan lutut. Bagian paling bawah dari tibia lebih tebal sebagai dinding
penopang. Jejak kaki terlihat melengkung secara longitudinal pada kaki. Jari-jari kaki
sejajar. Tulang-tulang jari melengkung.
Tempat: Belohdelie-Ethiopia, Hadar-Ethiopia, Laetoli-Tanzania.
Sampai saat ini, fosil-fosil Australopithecus afarensis hanya ditemukan di
wilayah Timur Afrika. Wilayah yang paling terkenal sebagai tempat penemuan fosil ini
adalah Hadar, Ethiopia. Di sanalah fosil "Lucy", seekor A. afarensis betina, ditemukan.
Tempat lain dimana fosil A. afarensis ditemukan adalah di Omo, Maka, Fejej dan
Belohdelie di Ethiopia, dan Koobi Fora dan Lothagam di Kenya.
c.       Australipithecus africanus
Ciri-ciri umum:
Umur                  : 3,0-2,3 juta tahun
Makanan             : buah, kacang, biji dan umbi akar
Daerah                : Afrika Selatan
Lingkungan         : semak-semak di hutan kayu
Perbedaan           : dimorfisme
Anatomi:
Ukuran tubuh: 
Perempuan          : 115 cm/3’9”, 30 kg/67 lbs.
Laki-laki             : 138 cm/4’6”, 41 kg/91 lbs.
Ciri-ciri               : volume otaknya sama dengan Apes (435-530 cm3). Gambaran muka
(terlihat pada bagian samping). Beberapa bagian posorbital terdesak. Gigi taring kecil
5
dan tidak memiliki diastema. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua
puncak. Lapisan email gigi tebal. Barisan gigi rata. Tangannya relatif panjang. Tulang
jari-jarinya agak melengkung, rata-rata jari-jarinya panjang seperti pada manusia.
Lumbar melengkung. Penyambung tulang pendek dan lebar. Penyambung tulang
membelit ke arah samping. Batang lengan femur bersudut, ada pada lutut di atas kaki.
Tempat            : Makapansgat-Afrika Selatan, Sterkfontein-Afrika Selatan, Taung-
Afrika Selatan.
d.      Australipithecus Boisei
Australopithecus boisei ditemukan di Omo, Ethiopia, dan Koobi Fora, Kenya,
serta di Olduvai, Tanzania, Afrika Timur yang hidup antara 2.3 – 1.2 juta tahun lalu. Ia
cukup mirip dengan robustus, tetapi wajahnya lebih besar. Gerahamnya besar dan yang
paling besar berukuran 0.9 inci. Ukuran otaknya kurang lebih sama dengan
Australopithecus robustus. Beberapa pakar percaya bahwa Australopithecus robustus
dan Australopithecus boisei adalah varian dari spesies yang sama. Mereka hidup di
lingkungan savana hutan kayu. Mereka makan makanan yang keras, berpasir seperti
kacang dan umbi akar. Tinggi badan laki-laki 137 cm dan perempuan 124 cm. Volume
otaknya sekitar 410 – 530 cm3
Ciri-ciri: volume otaknya sama dengan Apes (410-530 cm3). Kepala sagittal
pada bagian atas tengkorak. Tegak, otot kenyal. Topangan yang berat pada tengkorak
seharusnya kuat. Muka lebar, pipih, dan cembung. Ditandai bagian posorbital terdesak.
Gigi seri dan gigi taring kecil. Gigi geraham belakang dan gigi geraham
depan besar. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Lapisan email
gigi tebal. Tegak, rahang berbentuk parabola. Penyambung tulang membelit ke arah
samping. Batang lengan femur bersudut, ada pada lutut di atas kaki.
e.       Australipithecus Robustus
Australopithecus robustus ditemukan di Afrika Selatan dan hidup antara 2 - 1
juta tahun lalu. Tubuhnya mirip dengan Australopithecus africanus, tapi tengkorak dan
giginya lebih besar dan kuat. Wajahnya datar dan tak memiliki kening. Ia meiliki tulang
alis besar dan sebuah puncak sagittal. Volume otaknya hingga 530 cm 3 dengan tidak
ada indikasi kemampuan berbicara. Tinggi badan sekitar 132 cm bagi laki-laki dan 110
cm bagi perempuan. Mereka hidup di lingkungan savana di hutan kayu. Makanan
mereka adalah makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan umbi akar, adakalanya
juga makan daging.

6
Ciri-ciri :  Gigi dan tulang rahang lebih kuat. Berjalan dengan dua kaki,dan tegak
seperti manusia. Badan lebih besar dan kekar. Wajahnya datar tidak memiliki kening.
Memiliki tulang alis yang besar.  Volume otak sekitar 525 cc. Umur sekitar 2,0-1,0 juta
tahun.  Makan makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan umbi akar, terkadang
makan daging.  Tinggal di hutan kayu
3.      Homo
a.       Homo Habiis
Ciri-ciri umum:
Umur                      : 1,9-1,8 juta tahun
Makanan                 : makan makanan tertentu, beberapa makan daging
Daerah                    : Afrika Timur
Lingkungan             : savana di hutan kayu
Perbedaan                           : beberapa dimorfisme, pada spesies ini terdapat perbedaan
variasi yang besar, terdapat dua spesies (dulu disebut Homo rudolfensis).
Anatomi:
Ukuran tubuh: 
Perempuan  : 118 cm/3’11”, 32 kg/71 lbs.
Laki-laki     : 157 cm/5’2”, 52 kg/115 lbs.
Ciri-ciri       : volume otaknya lebih besar (500-800 cm3). Tulang tengkoraknya kecil.
Bangunan tulangnya cerah. Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Gambaran bagian
muka. Alisnya kecil bertemu pada satu sisinya. Desakan postorbital berkurang. Secara
umum giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak.
Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahang berbentuk parabola, cerah. Umumnya
mempunyai tangan yang panjang. Tangannya mirip dengan manusia modern. Batang
lengan femur bersudut, ada pada lutut di atas kaki. Bagian bawah dari tulang tibia lebih
tebal untuk menopang pergelangan kaki.Jejak kaki terlihat melengkung secara
longitudinal pada kaki. Jari-jari kaki besar ada pada deretan jari-jari lainnya.
Tempat       : Koobi Fora-Kenya, Olduvai-Gorge-Tanzania.
b.      Homo Erectus
Ciri-ciri umum:
Umur                      : 1,8 juta dan 300.000 tahun
Makanan                 : makan makanan tertentu, beberapa makan daging
Daerah                    : Afrika, Asia, Eropa

7
Lingkungan             : savana dengan temperature hangat ke savanna dengan temperature
dingin, dihutan.
Perbedaan                           : beberapa dimorfisme, volume otak mengalami
pertambahan pada awal Homo erectus. Pada suatu daerah, terdapat banyak spesies ini,
spesies yang dikenal yaitu Homo ergaster di Afrika, Homo erectus di Asia, dan Homo
antecessor di Eropa.
Anatomi:
Ukuran tubuh
Perempuan  : 160 cm/5’3”, 53 kg/117 lbs.
Laki-laki     : 180 cm/5’11”, 63 kg/139 lbs.
Ciri-ciri       : volume otaknya lebih besar (750-1250 cm3). Beberapa ada yang memiliki
tulang tengkorak yang tebal. Bangunan tulang tengkoraknya tegak, rendah. Daerah
occipital tengkorak luas. Gambaran bagian muka. Separuh dari ukurannya, seperti alis
yang bertemu pada satu sisinya. Desakan postorbital berkurang. Secara umum giginya
kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi
tebal. Bangunan rahangtegak. Proporsi lengannya modern. Secara umum tangannya
modern. Tulang belakang lebih panjang. Kakinya panjang (proporsi kakinya modern).
Secara keseluruhan anatominya bipedal.
Tempat: 
Afrika         :   Koobi Fora-Kenya, Nariokotome-Kenya.
Asia            : Zhoukoudian-China, Ngandon, Sangiran, Trinil-Jawa-Indonesia, Dmanisi-
Georgia.
 c.       Homo Neanderthalensis
Ciri-ciri umum:
Umur                      : 150.000 dan 30.000 tahun
Makanan                 : makan makanan yang umum, beberapa makan daging
Daerah                    : Eropa, sebagian wilayah timur (Asia Timur)
Lingkungan : stepa yang dingin sampai daerah tundra.
Perbedaan                           : beberapa dimorfisme, daerahnya bervariasi antara bagian
barat dan bagian timur. Beberapa ada yang mengatakan bahwa spesies ini adalah variasi
dari suatu daerah dan merupakan awal dari Homo sapiens.
Anatomi:
Ukuran tubuh          :
Perempuan              : 156 cm/5’1”, 80 kg/176 lbs.
8
Laki-laki                 : 165 cm/5’5”, 84 kg/185 lbs.
Ciri-ciri                               : volume otaknya sangat besar (1300-1750 cm3). Tulang
tengkoraknya tipis. Bangunan tulang tengkoraknya tegak. Memiliki tulang tengkorak
yang lebih tinggi dari padaHomo erectus tetapi memiliki sedikit perbedaaan dengan
manusia modern. Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Occipital memanjang, pipih.
Gambaran sebagian muka. Tulang hidungnya besar. Alis yang bertemu pada satu
sisinya sebagian ukurannya besar. Tidak ada desakan postorbital. Secara umum, giginya
kecil, tetapi gigi serinya agak besar. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua
puncak. Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahang tegak tetapi pada Homo
erectus agak berkurang. Memiliki lengan yang kuat. Secara umum tangannya modern,
tulangnya sangat kuat. Tubuhnya tegak. Proporsi tubuhnya modern. Secara keseluruhan
anatominya bipedal.
Tempat:
Asia                        : Teshik, Tash-Uzbekistan.
Eropa                                  : Krapina, Vindija-Kroasia, La Chapelle-aux-Saints, La
Ferrassie, Saint Cesaire-Perancis, Feldhofer-Jerman, Forbes’ Quary-Gibraltar,Monte
Circeo-Italia.
Timur Tengah         : Kebara, Tabun-Israel, Shanidar-Irak.
          
d.      Homo Heidelbergensis
Ciri-ciri umum:
Umur                      : 600.000-100.000 tahun
Makanan                 : makan makanan yang umum
Daerah                    : Afrika, Asia, Eropa
Lingkungan             : savanna yang bersuhu hangat sampai yang bersuhu dingin, hutan.
Perbedaan                           : jenis kelaminnya agak dimorfisme, seperti pada manusia
sekarang. Dari awal sampai akhir variasinya besar dan berkembang kea rah yang lebih
baik di setiap daerah. Beberapa diantaranya adalah Homo sapiens dan Homo
heidelbergensis.
Anatomi:
Ukuran tubuh: 
Perempuan  : 157 cm/5’2”, 51 kg/112 lbs.
Laki-laki     : 175 cm/5’9”, 62 kg/137 lbs.

9
Ciri-ciri       : volume otaknya sangat besar (1100-1400 cm3). Beberapa specimen tulang
tengkoraknya tebal. Bangunan tulang tengkoraknya cerah. Memiliki tulang tengkorak
yang lebih tinggi dari pada Homo erectus. Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Muka
besar. Alis yang bertemu pada satu sisinya sebagian ukurannya besar. Agak terdapat
desakan postorbital. Secara umum, giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah
mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahang tegak. Proporsi
tubuhnya modern. Tangannya modern. Secara keseluruhan anatominya bipedal.
Tempat:
Afrika         : Bodo-Ethiopia, Laetoli-Tanzania, Broken Hill-Zambia.
Asia            : Dali-China.
Eropa          : Swanscombe-Inggris, Arago-Perancis, Mauer, Steinheim-Jerman,
Petralona-Yunani
e.       Homo Sapiens
Ciri-ciri umum:
Umur                      : 100.000 tahun-sekarang
Makanan                 : makan makanan yang umum
Daerah                      : seluruh dunia (tinggal di Australia 60.000 tahun yang lalu, di
Amerika Utara dan Amerika Selatan 20.000-12.000 tahun yang lalu).
Lingkungan : dari hutan hujan tropis sampai tundra Artik.
Perbedaan                           : jenis kelaminnya agak dimorfisme, seperti pada manusia
sekarang. Dari bentuk awalnya apesies ini terkenal di jaman ini (Qafzeh, Skhul, Omo
Kibish), yang sudah tegak dan kuno, sampai pada bentuk akhirnya (Afalou, Combe
Capelle, Cro Magnon) yang lebih modern.
Anatomi:
Ukuran tubuh: 
Perempuan  : 161 cm/5’3”, 54 kg/119 lbs.
Laki-laki     : 175 cm/5’9”, 65 kg/143 lbs.
Ciri-ciri       : volume otaknya sangat besar (1000-1700 cm3). Tulang tengkoraknya tipis.
Bangunan tulang tengkoraknya cerah. Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Gambaran
muka besar. Tidak ada alis yang bertemu pada satu sisinya. Secara umum, giginya
kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi
tebal. Bangunan rahang cerah. Proporsi tubuhnya modern. Tangannya modern. Secara
keseluruhan anatominya bipedal.

10
BAB 3
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
           Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia
purba.  Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena
adanya fosil dan artefak. Jenis-jenis manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu
zaman palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman neolitikum, dan zaman megalitikum.

B.     Saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta bisa menambah wawasan
bagi para pembacanya. Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan baik
dari segi tata tulis maupun bahasa kami mohon saran dan kritik yang senantiasa bersifat
membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.

11

Anda mungkin juga menyukai