Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Zaman Paleotikum”
Di Susun Oleh :

NAMA : GEUBRINA UMMILZA


NPM : 022101231001
DOSEN PEMBIMBING : IKBAL HUSNI.,S. Num, M, Hum

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JABAL GHAFUR SIGLI
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Zaman Paleozoikum”. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW. yang telah membawa umatnya menuju jalan yang lurus.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada dosen yang memberikan mata kuliah. Tanpa
adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, makalah ini mungkin belum
dapat diselesaikan.
Penulis juga menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan di dalam
makalah ini, untuk itu saran dan kritik  yang sifatnya membangun dari berbagai
pihak sangat diharapkan demi untuk perbaikan makalah selanjutnya.

Penyusun

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Pengertian Paleozoikum ……................................................... 2

1. Kambrium.............................................................................. 2
2. Ordovisium............................................................................3
3. Devon.................................................................................... 5
4. Karbon................................................................................... 5
5. Perm atau Permian................................................................. 6
BAB III PENTUTUP......................................................................................8
A. Kesimpulan .................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pra Aksara atau Pra Sejarah atau Nirleka ( nir : tidak ada, leka : tulisan ).
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah
yang tertulis belum tersedia, dengan kata lain Masa Pra aksara berarti jaman
sebelum  ditemukan tulisan / jaman sebelum manusia mengenal tulisan. Masa
berakhirnya jaman pra aksara tidak sama di masing masing wilayah, misalnya di
Mesir Kuno 3000 tahun sebelum masehi sudah ditemukan peninggalan tertulis
berupa huruf hierogliph, sedangkan di Indonesia peninggalan tertulis tertua yang
ditemukan adalah prasasti yupa peninggalan kerajaan Hindu Kutai pada abad ke 5
atau sekitar tahun 400 an Masehi.
Dengan tidak adanya peninggalan tertulis, maka sumber untuk
mengungkap keberadaannya berupa peninggalan – peninggalan antara lain fosil,
artefak. Fosil, merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena
tertimbun dalam tanah selama berjuta tahun. Fosil bisa berupa kerangka manusia,
hewan ataupun tumbuh tumbuhan. Artefak, merupakan benda benda perlengkapan
hidup manusia purba yang masih tersisa, seperti : dolmen, kjoken modinger,
kapak perunggu, kapak batu dll.
Kurun waktu berlangsungnya sangat lama yaitu sejak manusia belum
mengenal tulisan sampai mengenal tulisan. hal ini untuk mesing – masing bangsa
tidak sama untuk bangsa indonesia jaman pra aksara berakhir sekitar tahun 400
masehi atau abad ke 5.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paleozoikum

Terbentuknya dunia itu sekitar 4.700 juta tahun yang lalu. Kita tak tahu
persis, kapan atau dalam bentuk apa kehidupan untuk pertama kali muncul di
dunia, menurut para ahli paleontology, muncunlnya untuk pertama kali lebih dari
2.000 juta tahun yang lalu. Dasarnya adalah temuam endapan arang, tanda adanya
tetumbuhan pada batuan masa itu. Fosil temuan yang jelas-jelas tertua berumur
1.000 juta tahun lebih. Ini adalah fosil tetumbuhan perairan primitive, yang
menunjukan bahwa mulainya kehidupan pasti di laut. Bentuk kehidupan purba
diduga berupa organism mikroskopik bersel satu, misalnya amuba.

Paleozoikum (Bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion, "hewan", berarti


"kehidupan purba") adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era
ini berlangsung pada kurang lebih 542 sampai 251 juta tahun yang lalu, dan dibagi
menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium,
Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Keadaan bumi belum stabil, iklim
msih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya
tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu
(mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis ikan,
ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang
disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama)..

1. Kambrium

Zaman kambrium kurang lebih 600 juta yahun yang lalu mulainya, dan
berlangsung kira-kira selama 100 juta tahun. Batu-batuan dari zaman
kambrium menggandung banyak fosil, yang menunjukan bahwa pada waktu
itu sudah banyak forma kehidupan. Zaman ini sering dinamakan “Zaman
Mahkluk Hidup”. Semua jenis kehidupan pada zaman itu hidupnya masih di

2
lautan saja. Makhluk yang paling biasa ditemukan di lautan zaman kambrium
adalah Trilobita, yakni invertebrata berkerang yang kakinya banyak dan
besendi-sendi. Yang juga mengambang di laut adalah ubur-ubur, spon,
simping, berbagai gulma laut dan algae

a) Invertebrata

Beberapa jenis invertebrate yang lebih dulu muncul di daratan di


bandingkan yang lain adalah laba-laba, sentipoda, dan milipoda. Serangga
masuk kedalam catatan fosil pada periode Karboniferus. Evolusi sayap ke arah
yang lebuh baik memungkinkan serangga untuk berkembang menjadi
kolompok makhluk hidup yang paling beragam dan melimpah hingga saat ini.

b) Vertebrata
Vertebrata pertama muncul pada akhir zaman ordovisium. Vertebrata ini
tidak berahang, mirip ikan, disebut ostrakodermata. Tubuhnya terlindungi
lempeng luar. Bernafas melalui insang berkantung dikedua sisi kepala,
siripnya masih belum berkembang. Vertebrata berahang pertama disebut
plakodermata, muncul pada zaman silur.
mbuhan

Alga yang semula hidup di laut mulai berpindah ke perairan dangkal dan
akhirnya menginvasi daratan yng lembap. Bentuk kehidupan akar tumbuhan
dan jamur di daratan membentuk mikoriza. Adanya mikoriza memungkinkan
tumbuhan dapat tumbuh pada batuan. Berdasarkan catatan fosil, tumbuhan
berpembuluh di perkirakan telah ada pada periode Silur.

2. Ordovisium
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang
berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini
melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang

3
mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan
oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan
antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-
masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk
dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna
pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode
Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.
Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini
berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga
seharusnya memilikiperiode tersendiri.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrate dan
pemunculan invertebrate lain seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak
laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lilia Laut), dan Bryozoa. Koral dan
Alga yang berkembang membentuk karang laut, Graptolit dan Trilobit
melimpah sedangkan Ekinodermata Brakiopoda mulai menyebar. Pada zaman
ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa rahang. 

Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai
akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal
periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Awal Silur ditentukan
pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-
Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Pada zaman ini mulai terjadi
peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul untuk
pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku), sedangkan di dalam
laut kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan yang
berperisai tulang sebagai pelidung. Ketika binatang dan tumbuhan sudah
menetap di daratan, mereka berkontribusi terhadap proses perubahan bumi
secara fisik dan kimiawi. Tanaman darat disebut vaskular, dinamakan
demikian karena mereka menggunakan sistem tabung dalam sirkulasi air dan
nutrisi—muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu. Contoh untuk sebuah
tanaman vaskular sederhana adalah Cooksonia.

4
3. Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk
dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5
juta tahun yang lalu. Pada masa Devonian, antropoda dan vertebrata awal
melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini memiliki problem
yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi di daratan,
seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen.
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan secara besar-besaran jenis
ikan berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke
daratan terus berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke
daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul serangga untuk
pertama kalinya. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan
memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta
tahun yang lalu. Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan
membentuk hutan yang luas.
Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua utama
besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu terletak di dekat
daerah equator di mana pada saat ini sebagian besar daratan ini tenggelam di
dasar laut. Di sebelah utara terhampar sebagian dari Siberia modern. Dan
sebuah gabungan benua Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India dan
Australia, yang lebih dikenal dengan Daratan Gondwana, mendominasi
sebelah selatan belahan bumi.

4. Karbon

Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal
periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Pada masa
Karboniferus, benua-benua bergabung membentuk kelompok-kelompok kecil
daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara,
dan dari Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Dua pertiga
masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut

5
subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang
penting ini. Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan
hutan. Reptilia dan serangga raksasa muncul pertama kali. Saat itu benua-
benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut
Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk
kehidupannya. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal
batu-bara (karbon). Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari
periode Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-
reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan.

5. Perm atau Permian

Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Perm
dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian. Pada
periode Permian, benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa
Karboniferus, Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip mamalia
mulai meningkat dan munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan
Konifer dan Ginkgoc primitive.

Zaman ini diakhiri dengan kepunahan missal. Percobaan yang


dilakukan memberikan kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah
bagian dalam daratan beriklim kering, dengan iklim yang sangat fluktuatif,
karena kurangnya daerah berair di daerah ini, dan hanya sebagian daerah
dari superbenua ini yang menerima curahan air hujan dalam setiap
tahunnya.
Di bagian selatan superbenua tersebut terdapat daerah gletser yang
luas, terbukti dari pengecilan/pengurusan batu glasial dari tempat-tempat
yang sekarang disebut Afrika, Amerika Selatan, Antartika, dan tanah hasil
penggerusan angin mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun,
ada indikasi pada masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es
berkurang ketika bagian dalam benua menjadi semakin kering.

6
Perbedaan antara masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada
periode akhir Permian yang ditandai dengan kepunahan besar-besaran
yang pernah tercatat di bumi. Hal tersebut memengaruhi banyak kelompok
binatang di banyak lingkungan dan ekosistem. Namun yang paling
terpengaruh dari kepunahan massal tersebut dirasakan oleh komunitas laut
yang menyebabkan kepunahan sampai 90-95% dari spesies laut.
Di daratan kepunahan membuka jalan bagi bentuk lain untuk
mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang dikenal sebagai “Masa
Dinosaurus”.

7
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Zaman Paleozoikum berlangsung kira-kira antara 546-241 juta tahun


yang lalu. Periode ini adalah periode dimana mulai muncul tanda-tanda
kehidupan. Di awali dari penemuan fosil tumbuhan yang berumur 600 juta tahun
dan dilanjutkan dengan penemuan-penemuan fosil hewan Invertebrata. Pada
zaman ini, bumi masih belum beriklim stabil, akan tetapi permukaan tidak sepanas
pada zaman Archaekum, hal ini memungkinkan hidupnya makhluk. Seiiring
dengan berjalanya waktu, mulai melakukan evolusi. Yang awalnya makhluk
hidup hanya ada di laut saja karena factor alam mereka mulai bias hidup di darat.
Ditandai dengan munculnya hewan Ampibi pertama, yaitu Eusthenopteron

8
DAFTAR PUSTAKA

Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, (Jakarta :


Kanisius, 1973)
Sukandarrumidi, Geologi Sejarah, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2005)
Dee Philips, Just the Facts : Zaman Prasejarah, (Jakarta : Erlangga, 2007)
Eko Praptanto, Fidelara, Vinda S, Budi H, Sejarah Indonesia : Zaman
Prasejarah (Jakarta : Bina umber Daya, 2010)

Anda mungkin juga menyukai