Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ADITYA A. P.

MARDJUKI
KELAS : X MIPA 8
MAPEL : SEJARAH INDONESIA
TANGGAL : 24-08-2022

PAPUA DIMASA PRAAKSARA

MASA LALU:
Masa aksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Dalam buku modul Sejarah
Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan bahwa masa praaksara disebut juga sebagai masa
nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Kehidupan
manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan
oleh manusia yang hidup pada waktu itu, peninggalan tersebut berupa artefak dan fosil (artefak
berupa benda purbakala dan fosil berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan
tumbuhan yang sudah membatu). Adapula pembagian zaman praaksara berdasarkan biologi:
1. Arkaikum.
Zaman Arkaikum berumur kurang lebih 2500 juta tahun. Pada saat itu bumi masih belum
dingin dan udara masih panas sekali. Kulit bumi masih dalam proses pembentukan
sehingga belum ada tanda-tanda kehidupan.

2. Palaeozoikum
Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun. Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-
tanda kehidupan, binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah ada. Juga
binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil
sudah mulai ada. Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan
masih sulit untuk meningkat.

3. Mesozoikum
Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin
berkembang. Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali. Antara
lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter. Zaman ini
disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling
banyak sekali.

4. Neozoikum atau Kenozoikum


Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengertian Zaman Praaksara dan
Pembagiannya Berdasarkan
Geologi, https://www.tribunnews.com/pendidikan/2022/06/14/pengertian-zaman-praaksara-dan-
pembagiannya-berdasarkan-geologi?page=3.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti

Anda mungkin juga menyukai