Anda di halaman 1dari 6

Uraian Lengkap Zaman Praaksara di Indonesia *

Masa praaksara antara satu bangsa dengan bangsa yang lain berbeda sesuai dengan kemampuan manusia
pendukungnya mengenal aksara. Penemuan fosil dan artefak di Indonesia menjelaskan tentang manusia
purba yang pernah ada di Indonesia dan bagaimana cara manusia purba bertahan hidup.
Selain itu, penemuan tersebut membawa kita kepada asal nenek moyang bangsa Indonesia. Alat-alat yang
ditinggalkan oleh manusia purba tersebut, menjadi sebuah rute yang dapat menelusuri dimana awal dan
akhirnya.

Pengertian Zaman Praaksara*


Zaman praaksara atau zaman prasejarah adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Zaman praaksara
juga disebut zaman nirleka, yang berarti zaman ketika tulisan belum ditemukan (nir = tidak; leka = tulisan
aksara).
Zaman Praaksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan.
Sejarah dan praaksara berbicara mengenai peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada masa lalu.
Perbedaannya, sejarah meninggalkan bukti-bukti tertulis, sedangkan praaksara meninggalkan bukti-bukti
yang tidak menorehkan tulisan.

Kurun Waktu Masa Praaksara*


Bumi merupakan planet tempat tinggal manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Usia bumi diperkirakan
sekitar 4.500 juta tahun. Perkembangan bumi dapat diketahui melalui ilmu geologi, yakni ilmu tentang
komposisi, struktur dan sejarah bumi. Berdasarkan ilmu geologi, bumi terbagi dalam empat zaman, yaitu.
Arkeozoikum adalah zaman tertua dalam sejarah perkembangan bumi beserta segala hal yang hidup di
bumi, berumur kira-kira 545-4.500 juta tahu lalu. Pada masa itu, keadaan  bumi belum stabil, kulit bumi
masih tahap pembentukan, dan udara masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.
Setelah itu, terjadi penurunan suhu yang memungkinkan munculnya suatu kehidupan. Hal itu terjadi pada
akhir Arkeozoikum.
Paleozoikum merupakan kelanjutan dari Arkeozoikum dan diperkirakan berumur sekitar 245-545 juta tahun
yang lalu. Pada masa Paleozoikum, bumi lambat laun menjadi dingin  dan tanda-tanda kehidupan semakin
jelas, yakni dengan munculnya makshluk bersel satu seperti bakteri. Pada masa itu, telah muncul pula
sejumlah makhluk hidup sejenis ikan maupun binatang amfibi, walaupun dalam jumlah sedikit.

Paleozoikim disebut juga sebagai zaman primer (zaman pertama). Mesozoikum disebut pula dengan zaman
sekunder (zaman kedua) atau zaman reptil dan berumur kira-kira 65-245 juta tahun yang lalu. Mesozoikum
merupakan masa pertumbuhan kedua dalam tingkat kehidupan makhluk hidup.
Pada masa itu muncul reptil raksasa yang dikenal dinosaurus yang panjangnya mencapai 12 meter dan
Atlantosaurus dengan panjang 30 meter. Pada zaman itupun sudah muncul binatang jenis burung dan
binatang menyusui dalam tingkat yang masih rendah.

Keadaan Bumi Pada Zaman Prasejarah*


Neozoikum atau Kainozoikum diperkirakan terjadi sampai dengan sekitar 65 juta tahun yang lalu. Pada masa
tersebut, keadaan bumi sudah mulai stabil dan kehidupan semakin berkembang serta beraneka ragam.
Neozoikum dibagi menjadi dua, yakni zaman tersier (zaman ketiga) dan zaman kuarter (zaman keempat).
Pada zaman tersier, jenis-jenis binatang besar mulai berkurang dan telah hidup jenis-jenis binatang
menyusui seperti kera dan monyet.
Pada zaman kuarter ini mulai muncul tanda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman kuarter dibagi menjadi
dua masa, yaitu masa Pleistosen dan masa Halosen. Plaistosen merupakan masa awal kehidupan manusia.
Selain disebut diluvium, Pleistosen disebut juga dengan zaman es, atau glasial.
Glasial ditandai dengan banyaknya air yang berubah menjadi es, permukaan air laut pun menurun sekitar
100 sampai 150 meter, laut dangkal berubah menjadi daratan. Pada masa glasial, di Indonesia terbentuklah
Paparan Sunda. Pada waktu itu, pulau Sumatra, Kalimantan, serta Malaka menjadi satu  dan beberapa pulau
di Indonesia Timur, Papua dan Australia merupakan satu daratan.
Oleh karena itu, sampai sekarang dapat dilihat jenis tumbuhan dan hewan yang sama terdapat di pulau
Sumatra, Kalimantan, Malaka dan Asia daratan. Selain Paparan Sunda, terbentuk juga Paparan Suhul.
Selama masa Pleistosen, terjadi empat kali Glasial yang diselingi dengan masa antar glasial. Pada masa antar
glasial suhu bumi naik, es mencair, permukaan air laut naik, dan kedua paparan kembali menjadi laut
dangkal. Masa halosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Pada masa tersebut mulai muncul Homo
sapiens atau manusia cerdas, seperti Homo wajakensis. Spesies tersebut merupakan nenek moyang dari
masa modern saat ini.
Selain suhu bumi yang naik turun secara tajam, masih banyak tantangan yang harus dihadapi makhluk hidup
yang mendiami bumi pada masa pleistosen. Tantangan tersebut antara lain pergeseran kulit bumi, letusan
gunung berapi, terjadinya sungai, timbulnya danau baru, dan sebagainya.

Kehidupan Manusia Pada Masa Praaksara*


Dalam menghadapi tantangan tersebut, manusia lebih baik dibandingkan dengan makhluk hidup lain. Oleh
karena manusia mempunyai akal, mereka menghadapi tantangan tersebut dengan akalnya, sementara
makhluk hidup yang lain dengan instingnya. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadilah evolusi pada
manusia, baik pada bentuk tubuh maupun kecerdasan akal.
Evolusi itu misalnya isi otak semakin besar, bentuk tengkorak berubah, berjalan dengan cara tegak, dan
sebagainya. Selain itu, manusia juga mendapat julukan Homo faber, yaitu makhluk yang menciptakan alat
untuk mempermudah mencapai tujuannya. Alat yang mereka ciptakan juga mengalami perkembangan,
yakni mula-mula dari batu, kemudian dari tembaga, perunggu, dan akhirnya dari besi.

Zaman Praaksara di Indonesia*


Zaman praaksara di Indonesia tidak dikenal zaman tembaga sehingga hanya dikenal tiga zaman, yaitu zaman
batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Zaman batu terdiri dari tiga tingkatan, yaitu Paleolitikum (zaman
batu tua), Mesolitikum (zaman batu tengah) dan Neolitikum (zaman batu baru).
Walaupun manusia pada ketiga masa tersebut sudah mengalami kemajuan dalam pembuatan alat-alat,
tetapi mereka belum dapat membaca dan menulis atau belum mengenal tulisan. Mereka hidup di dalam
masa praaksara atau zaman purba dan mereka diberi nama manusia purba. Untuk dapat mengetahui
kehidupan manusia purba, dapat dilakukan  dengan meneliti fosil ynag ditinggalkan.

Proto Sejarah, Masa Sebelum Zaman Sejarah*


Sebelum masuk dalam periode sejarah, terdapat proto-sejarah yang mungkin mulai berlangsung pada awal
tarikh Masehi sampai sekitar abad keempat dan merupakan masa awal Indonesia menapaki periode sejarah.
Ada dua ciri-ciri masa proto sejarah, yaitu sebagai berikut :

1. Jika di suatu wilayah sudah terdapat bukti-bukti adanya goresan, pahatan, lukisan dan sebagainya yang
diduga sebagai bentuk aksara, tetapi belum dapat diidentifikasi artinya hingga sekarang.
2. Jika berita mengenai masyarakat di suatu wilayah sudah disebut oleh bangsa lain yang mengunjunginya
dan yang telah mengenal aksara. Walaupun bangsa yang dicatat beritanya itu masih belum mengenal
aksara.

Berdasarkan bukti-bukti yang tercatat, setelah zaman praaksara di Indonesia pernah juga mengalami masa
proto sejarah. Hal itu dapat diketahui karena adanya berita dari China dan uraian kesusastraan India.
Fosil adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dan kerangka manusia yang sudah membatu. Oleh karena itu, fosil
memberi panduan untuk mengetahui kehidupan manusia purba, kegiatan itu disebut fosil pandu
atau leitfosil. Masa praaksa dimulai sejak adanya kehidupan manusia sampai manusia mengenal aksara.
Dengan demikian, pengertian masa praaksara disebut juga masa prasejarah, dan setelah mengenal aksara
manusia mulai memasuki zaman sejarah. Berakhirnya masa praaksara sudah berakhir kira-kira lima ribu
tahun yang lalu, sementara zaman praaksara di Indonesia baru berakhir kira-kira abad keempat Masehi.
***
Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia (Materi Lengkap)
Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia, meliputi pengertian; pembagian zaman / masa pra sejarah berdasarkan
geologi, hasil budaya, dan corak kehidupan; hasil; jenis dan kepercayaan manusia purba; dan berakhirnya masa pra
aksara di Indonesia.

Pengertian Praaksara*
Masa Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum menganal tulisan atau
huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan.
Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa
berbedabeda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu.
Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida
meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M.
*Fosil adalah sisa makhluk hidup baik berupa binatang, tumbuhan maupun manusia yang telah membatu.
*Artefak adalah alat-alat yang dipergunakan manusia purba.
*Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra sejarah.

Pembagian  Masa Pra Aksara Berdasarkan Geologi*


Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman tersebut sekaligus
merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari :

Zaman Arkeozoikum. Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu bumi
dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal
di bumi. 
Zaman Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini
ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk
hidup pertamakali diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta
sejenis amfibi.
Zaman Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Zaman ini
ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
Zaman Neozoikum Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di zaman ini mulai stabil,
berkembang dan beragam. 

Zaman ini di bagi menjadi beberapa : 


a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah memeiliki berbagai jenis binatang
menyusui, diantaranya kera dan monyet. 

b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba. 

Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:


1) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan
iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar
600.000 tahun yang lalu. 

2) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens, merupakan nenek moyang manusia
modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Jenis-Jenis Manusia Purba pada Masa Pra Aksara*


Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia. 
Dari hasil penelitian dan penemuan fosil, oleh para ahli purbakala manusia purba banyak di temukan di Indonesia
terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada masa lampu telah tinggal di beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di
Lembah Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Dia daerah daerah tersebut di
atas banyak di temukan fosil manusia purba. Di Indonesia terdapat beberapa jenis manusia purba diantaranya
Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus erectus, dan Homo (manusia purba modern).
1. Meganthropus paleojavanicus. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa.
Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua diantara
manusia purba yang lain. Fosil manusia purba meganthropus paleojavanicus ditemukan dan diteliti oleh Dr. G.H.R.
von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Pertama kali fosil makhluk ini ditemukan di  Sangiran, daerah lembah
Bengawan Solo, dekat Surakarta. Dari yang dapat dilihat ukuran fosil itu, meganthropus paleojavanicus  berbadan
besar dengan rahang besar, kening menonjol, dan tulang tebal. Dari keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut
dinamakan Meganthropus Paleojavanicus (mega = besar, anthropos = manusia, paleo = purba, javanicus = manusia
jawa). Meganthropus hidup sekitar 2 juta tahun sebelum masehi dan hidup dengan makan tumbuh-tumbuhan.
Makhluk tersebut termasuk jenis Homo Hobilis. 
2. Pithacanthropus erectus. Pithacanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Manusia purba ini
memiliki ciri-ciri berbadan tegak, dan memiliki tinggi banadan antara 165-180 cm. Pithacanthropus erectus
merupakan manusia purba yang paling banyak di temukan di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus,
Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali di temukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai
Bengawan Solo, Surakarta, tahun 1891.
3. Homo. Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di bandingkan dengan
Meganthropus paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo yang di temukan di Indonesia
antara lain. 
 Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, olah Ter Haar dan Ir. Oppenorth di
Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 180
cm, tengkoraknya lebih besar dari Pithacantropus erectus. 
 Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan pada tahun 1889, olah Van Reitschoten di Wajak,
Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 130-210 cm,
tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu menjorok ke depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan
dari batu, tulang dan kayu. 
 Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo sapiens hidup di
Zaman Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik yang sudah hampir sama dengan manusia
modern saat ini.

Jenis Manusia Purba Yang Ditemukan Di Luar Negeri*


Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di luar negeri antara lain :
1. Australoithecus Africanus
Ditemukan oLeh Raymond Dart di Tauung dekat Afsel.
2. Homo Rodhesiennsis
Ditemukan Raymon dan Robert Broom di Broken Hill Rodhesia.
3. Sinanthropus Pekinnensis
Ditemukan Davidson Black di Gua Chokoutien dekat Beijing. Hampir sama dengan Pithecanthropus Erectus.
4. Homo Netherlanthalensis
Ditemukan Rudolf Virchow di lembah sungai Neander dekat JERMAN 1856.
5. Homo Cro-Magnin
Fosil ditemukan di Gua Cro Magnon barat daya Prancis

Periode masa Pra Aksara Berdasarkan Hasil Budaya*


1. Zaman Batu
a. Zaman Batu Tua (Paleolithicum)
- Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar
- Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat serpih
- Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup secara nomaden
- Hidup dengan berburu dan meramu.
- Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
Pacitan     = menurut Von Koenigswald pada th. 1935 menemukan alat-alat batu berupa kapak genggam. Alat Pacitan
disebut dengan chopper (alat penetak)
Ngandong  = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk binatang
b.    Zaman Batu Madya (Mesolithicum)
- Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan
- Alatnya berupa kapak Sumatera
- Bertempat tinggal di gua semi nomaden
- Sudah mengenal seni  = lukisan hewan dan cap tangan berwarna merah)
- Sudah mengenal kepercayaan 
- Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang
- Hasil budaya berupa Kjokkenmodinger (tumpukan kerang) dan Abrissous roche (cap tangan)
c.     Zaman Batu Muda (Neolithicum)
- Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan
- Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi
- Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan berkelompok
- Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang.
- Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
- Hasil budaya berupa kapak lonjong dan persegi.
d.    Zaman Batu Besar (Megalithicum)
- Batu yang digunakan berukuran besar
- Peninggalannya berdasarkan kepercayaan yaitu:
     Menhir                        : kaki meja
     Dolmen                        : meja dari batu
     Waruga                       : peti kubur kubus (bongkar pasang)
     Sarkofagus                : peti kubur lesung
     Punden Berundak      : untuk melakukan upacara
     Arca 
2. Zaman Logam
a.    Zaman Perunggu
  Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2 yaitu :
   Teknik a cire perdue  = teknik cetak hilang
   Teknik bivalve           = teknik cetak ulang
   Adapun barang peninggalannya yaitu:
    Nekara
    Moko
    Kapak corong
    Arca
b.    Zaman Besi
    Peninggalannya berupa
    Mata panah
    Mata tombak
     
Periodesasi Masa Pra-Aksara Berdasar Corak Kehidupan*
1.     Mas Berburu Mengumpulkan Makanan tingkat sederhana
a.     Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan
b.    Alat yang digunakan batu, kayu,dan tulang. Seperti kapak perimbas untuk menguliti kulit binatang
c.     Masih terganntung alam sekitar biasanya tinggal di tepi sungai dan masih nomaden
d.    Manusianya Pithecanthropus
e.     Pada masa Paleolithicum

2.    Masa Berburu Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut


a.    Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat-alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak genggam
b.    Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden secara berkelompok
c.    Biasa hidup di gua
d.    Termasuk dalam masa Mesolithicum

3.    Masa Bercocok Tanam


a.    Sudah membentuk perkampungan kecil
b.    Manusianya berjenis Homo  soloensis dan wajakensis sudah mengenal berladang tetapi tidak menetap
c.    Alat-alatnya berasal dari batu yang sudah di haluskan dan sudah mengenal gerabah, seperti kapak lonjong untuk
mencangkul dan beliung persegi untuk mencangkul dan menebang kayu
d.    Mengenal sistem kepercayaan
e.    Termasuk masa Neolithicum
4.    Masa Perundagian / Masa Pertukangan
a.    Menyempurnakan pertanian dan peternakan dari masa bercocok tanam
b.    Membuat perkampungan yang lebih besar dan sudah menetap (sedenter)
c.    Manusianya berjenis Homo Sapiensis yang
d.    Alat-alatnya dari logam seperti Moko
e.    Solidaritasnya tinggi yang merupakan warisan nenek moyang.

Sistem Kepercayaan Manusia Purba*


Pada Masa Praaksara Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir, manusia purba mulai mengenal kepercayaan
terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya. Untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya manusia purba
malakukan berbagai upacara dan ritual. Sistem akepercayaan yang di anut manusia pada masa prakasara atau masa
prasejarah antara lain animisme, dinamisme, totemisme, dan shamanisme.
 
a. Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu adalah dengan memberikan sesaji. 
b. Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang memiliki gaib. Manusia purba melakukanya
dengan menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, azimat, dan patung. 

c. Totemisme, adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan. Dalam melakukan upacara
ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana, dengan membangun bangunan dari batu yang dipahat dengan
ukuran yang besar. Masa ini di sebut sebagai kebudayaan Megalitikum (kebudayaan batu besar).

Berakhirnya Masa Praaksara di Indonesia*


Berakhirnya masa praaksara tiap-tiap bangsa tidak bersamaan. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan erat dengan tingkat
peradaban dari bangsa-bangsa yang bersangkutan. Bangsa Sumeria misalnya, telah mengenal tulisan sejak 4000 SM.
Bangsa Sumeria menggunakan simbol-simbol sebagai huruf yang disebut piktograf. Sedangkan, Bangsa Mesir Kuno
mengenal tulisan sejak 3000 SM. Tulisan Bangsa Mesir Kuno hampir sama dengan tulisan Bangsa Sumeria. Hanya
perbedaannya, huruf Bangsa Mesir Kuno menggunakan simbol-simbol seperti perkakas, hewan, atau alat transportasi
tertentu. Huruf ini disebut hieroglif.

Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi. Para pedagang India datang pada saat itu dan
membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur bangunan, sistem pemerintahan, seni sastra dan tulisan. Tulisan
tertua di Indonesia terdapat di Batu Yupa, Kutai, Kalimantan Timur. Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa. 
Sejak berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa sejarah). Di Indonesia, sudah mengalami kemajuan.
Sistem pemerintahan kerajaan mulai berkembang, agama Hindu-Buddha mulai berkembang. Kegiatan perdagangan dan
pelayaran pun semakin maju.

Anda mungkin juga menyukai