D
I
S
U
S
U
N
Oleh: Kelas X TKJ I
1. Dicky Armendo
2. Haikal Zanna Putra
3. M. Sandy Pratama
4. Jody Pamungkas
5. Monika Prastiwi
6. Lutfia Rima Dania
Penyusun
1. PROSES MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA KEHIDUPAN AWAL MANUSIA
DAN MASYARAKAT INDONESIA.
1. Jaman tersier
Pada jaman tersier, reptil raksasa mulai lenyap, mamalia berkembang
pesat, mahluk primate sejenis kera mulai ada kemudian muncul jenis orang
utan sekitar 10 juta tahun yang lalu muncul jenis hewan primate yang lebih
besar dari pada Gorilla sehingga disebut Giganthropus. Hewan ini menyebar
dari Afrika ke Asia Selatan, tetapi kemudian punah. Pada masa itu pulau
Kalimantan masih bersatu dengan benua Asia, sebagai buktinya jenis babi
purba (choeromous) dari jaman ini ditemukan pula di Asia Daratan.
2. Jaman quarter
Berlangsung sekitar 600 ribu tahun, di tandai dengan adanya tanda-
tanda kehidupan manusia. Jaman ini terbagi atas jaman diluvium (pleistocen)
dan jaman alluvium (holocen).
3. Jaman Diluvium
Berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu, mulai muncul kehidupan
manusia purba. Jaman ini dinamakan pula jaman glacial (jaman es) karena es
di kutub utara mencair sehingga menutupi sebagian wilayah Eropa Utara, Asia
Utara dan Amerika Utara.
Pada masa ini Sumatera, Jawa, Kalimantan masih menyatu dengan
daratan Asia, sedangkan Indonesia timur dengan Australia. Mencairnya es di
kutub telah mengakibatkan pulau-pulau di Indonesia di pisahkan oleh lautan
baik dengan Asia maupun Australia. Bekas daratan Asia yang sekarang
menjadi dasar laut di sebut paparan sunda, sedangkan bekas daratan
Australia yang terendam air laut di sebut paparan sahul, kedua paparan
tersebut di pisahkan oleh Zone Wallace ( garis wallace).
Pada masa ini hewan-hewan yang berbulu tebal seperti mamouth (gajah besar
berbulu tebal ) mampu bertahan hidup. Sedangkan yang berbulu tipis migrasi
ke wilayah tropis. Perpindahan hewan dari daratan asia ke Indonesia terbagi
atas dua jalur. Pertama melalui Malaysia ke Sumatra dan Jawa, kedua melalui
Taiwan, Philipina ke Kalimantan dan Jawa .
Pada jaman ini terjadi pula perpindahan manusia dari daratan Asia ke
Indonesia, yaitu Pithecanthropus Erecrus (ditemukan di Trinil) yang sama
dengan Sinanthropus Pekinensis. Demikian juga dengan hasil kebudayaan
pacitan yang banyak di temukan di Cina, Malaysia Birma. Homo Wajakensis
yang menjadi nenek moyang bangsa Austroloid ikut pula menyebar dari Asia
ke Selatan sampai ke Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu
bangsa aborigin.
Jaman alluvium, pada masa ini kepulauan Indonesia telah terbentuk dan tidak
lagi menyatu dengan Asia maupun Australia. Jenis manusia pertama yang
migrasi dari Asia ke Indonesia sudah tidak ada dan digantikan oleh jenis
manusia cerdas (homo sapiens).
b. PITECHANTHROPUS
Diartikan dengan manusia kera, fosilnya paling banyak di temukan di
Indonesia. Mereka hidup dengan cara food gathering dan berburu.
Pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu : pitechanthropus
mojokertensis, robustus, dan erectus.
Pitechanthropus mojokertensis fosilnya ditemukan oleh von
Koenigswald pada tahun 1936, dalam bentuk tengkorak anak-anak berusia 5
tahunan di Mojokerto (lembah Bengawan Solo). Hidup sekitar 2,5-2,25 juta
tahun lalu. Ciri – ciri biologisnya antara lain: muka menonjol kedepan, kening
tebal dan tulang pipi yang kuat.
c. HOMO
Homo Soloensis, fosilnya ditemukan antara 1931 -1934 oleh von
Koenigswald, Ter Haar dan Oppemoorth di sepanjang lembah Bengawan
Solo. Homo soloensis diperkirakan hidup antara 900-200 ribu tahun lalu. Ciri
biologis diantaranya bentuk tubuh tegak, kening tidak menonjol. Menurut
Koenigswald, jenis ini lebih tinggi tingkatannya dari Pitechanthropus Erectus.
Ciri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah
diasah bagian yang tajamnya. Jaman ini merupakan
peralihan dari palleolithikum ke neolithikum. Yang menarik
dari jaman messolithikum adalah ditemukannya tumpukan
sampah dapur yang kemudian diberi
istilah kjokkenmoddinger dan abris sous roche oleh
penelitinya yaitu Callenfels (dijuluki bapak pra sejarah).
Penggunaan Logam
Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai
orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada
umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat
kota. Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat dan istiadat lama. Karena
mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini.
Pada masyarakat modern secara keseluruhan sudah hampir meninggalkan budaya-budaya
lama dan menumbuhkan budaya-budaya baru seiring berjalannya waktu.
Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan luar
yang membawa kemajuan terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
mencapai kemajuan tersebut masyarakat modern berusaha agar mereka mempunyai
pendidikan yang cukup tinggi dan berusaha agar mereka selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya, seperti ekonomi politik hukum dan
sebagainya.
Bagi negar-negara sedang berkembang, pada umumnya masyarakat modern ini disebut
jugga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota. Pengertian kota secara sosiologi
terletak pada sifat dan ciri kehidupannya dan bukan ditentukan oleh menetapnya
sejumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan.
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa tidak semua warga masyarakat kota dapat
disebut masyarakat modern, sebab banyak orang kota yang tidak mempunyai orientasi
nilai budaya yang terarah ke kehidupan peradaban dunia masa kini, misalnya
gelandangan atau orang tidak jelas pekerjaannya.