Anda di halaman 1dari 10

TUGAS GEOLOGI SEJARAH

Evolusi yang Terjadi Pada Periode Paleogen

Disusun Oleh :
MOHAMMAD FAHMI AMIRUDDIN (101216001)
AYUNING KELANA (101216030)
EUNIEKE VERENT (101216052)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
Evolusi yang Terjadi Pada Periode Paleogen

M. Fahmi Amirudin (001) | Ayuning Kelana (030) | Eunieke Verent (052)

Masa Kenozoikum
Pada masa ini dibagi menjadi dua yaitu masa tersier dan kuarter dimana mulai
berkembangnya mamalia dan tumbuhan berbiji. Masa tersier atau Periode paleogen sendiri
terdiri atas kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen.

A. Kala Paleosen
Kala Paleosen berlangsung 65,5 ± 0,3 hingga 55,8 ± 0,2 juta tahun yang lalu. Paleosen
dimulai sejak kepunahan massal pada akhir periode Kapur yang dikenal dengan K-T Boundary
(Batas Kapur - Tersier) dimana Dinosaurus mengalami kepunahan. Paleosen berasal dari
bahasa Yunani yaitu dilihat dari faunanya "(lebih) tua" (παλαιός, palaios) dan "baru" (καινός,
kainos). Peristilahan ini mengindikasikan munculnya organisme pada zaman baru yang
dihubungkan dengan organisme yang lebih tua dari periode Kretasius dan menandakan
Paleosen sebagai kala pertama dari era modern Kenozoikum. Batas awal dari masa Paleosen
yaitu antara Kapur dan Paleogen (K-Pg Boundary) ditandai dari banyaknya diskontinuitas
fosil hewan, dengan kandungan iridium tinggi. Juga terdapat bukti fosil berupa perubahan
secara signifikan jenis flora dan fauna. Bukti terkuat yang menyebabkan adanya batas K-Pg,
yaitu adanya pengaruh dari asteroid berdiameter 10 km yang membentuk kawah Chicxulub
di pesisir Yucatan, Meksiko. Kawah ini memiliki diameter lebih dari 180 km dan kedalaman
20 km. Batas akhir Paleosen ditandai oleh adanya perubahan besar secara signifikan dan
global yaitu perubahan temperatur dan sirkulasi atmosfir pada Paleosen-Eosen, kepunahan
foraminifera bentonik laut dalam, dan berkembangnya mamalia darat.
Kala Paleosen dibagi menjadi 3 masa yaitu, Danian (61.6–66.0 Ma), Selandian (59.2–
61.6 Ma), dan Thanetian (56.0–59.2 Ma). Iklim pada Kala Paleosen adalah dingin dan kering
dibanding iklim pada Zaman Kapur Akhir. Namun kemudian temperatur meningkat dengan
pesat selama kala ini yaitu menuju kala Eosen. Iklim menjadi lebih hangat dan lembab,
diperkirakan iklim bumi pada kala ini adalah lebih hangat sekitar 15°C dibanding iklim pada
masa sekarang. Beberapa regional diketahui beriklim kering , hutan tropis dan subtropis
tersebar memanjang kea rah utara. Dari perubahan temperatur yang drastic ini Geologist
menandakannya sebagai periode PETM (Paleocene-Eocene Thermal Maximum) hal ini
ditandai sebagai ketidakselarasan antara Paleosen dan Eosen.
Fauna pada Kala Paleosen mengikuti iklimnya yang hangat. Pada kala ini muncul pertama
kali hewan primata dan pengerat. Reptil tersebar lebih luas dibanding masa kini. Mamalia
umumya berkaki kecil dan pendek dan masih primitive. Dinosaurus non avelian diperkiran
masih hidup hingga Masa Danian Awal (64.5 Ma). Burung besar dan mamalia besar
ditemukan pada Masa Paleosen Akhir. Pada Masa Paleosen Akhir tipe burung hantu muncul,
seperti Ogygoptynx di Amerika dan Berruornis di Prancis.
Benua-benua pada Kala Paleosen mulai serupa dengan posisi benua-benua masa kini. Laurasia
yang terbentuk dari gabungan Amerika Utara, Greenland, dan Eurasia yang masih menyatu
pada Zaman Kapur mulai terpisah pada akhir Paleosen (Amerika Utara dan Greenland
memisahkan diri, menyebabkan terbentuknya Samudra Atlantik sebelah timur laut).
Pemisahan terjadi karena aktifitas tektonik yang menyebabkan rifting. Laut dangkal menutupi
area yang besar di central Asia. India yang telah terpisah dari Afrika Timur mulai memasuki
proses collision dengan Asia selama Eosen (50 mya). Australia dan New Guinnea baru
terpisah dari Antartika dan bergerak perlahan kearah utara.

B. Kala Eocene
Eosen berada di bagian kedua setelah kala Paleosen. Sedangkan untuk kala eosin sendiri juga
terdiri atas beberapa masa/age, diantaranya Ypresia (55,8 – 47,8 Ma), Lutetian (47,8 – 41,3
Ma), Bartonian (41,3 – 38 Ma), Priabonian (38 – 33,9 Ma). Setiap kala tersebut akan memiliki
keterkaitan cerita, evolusi, dan karakteristik masing-masing. Di kala Eosen sendiri ada 4 aspek
penting yang dapat kita analisis dan ceritakan. Aspek tersebut yaitu Evolusi tektonik,
Perkembangan flora dan fauana, kejadian-kejadian penting penanda kala/umur, dan yang
terakhir yaitu aspek ekonomi.

1) Tektonik dan Kejadian Penting


Pada kala eosen, lempeng Amerika sudah benar-benar memisahkan dari afrika dan
eropa akibat adanya rifting dan menyebabkan luasan Samudra Atlantik menjadi
bertambah. Selain itu Pada awal Eosen daratan yang bernama Greenland juga terbentuk,
dimana letanya berada diantara lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eropa sedangkan
dibagian antara Amerika utara dan Asia terbentuk bukaan yang dalam dinamakan Bering
Strait. Sedangkan di Eosen tengah mulai terjadi pemisahan lempeng antartika dengan
lempeng australi. Lempeng Autralia mulai bergerak keatas sedangkan antartika mulai
bergerak kebawah. Pergerakan ini disebabkan oleh adanya proses rifting yang terjadi.
Proses-proses rifting yang terjadi di kala eosen ini yang menyebabkan arus laut menjadi
mulai seimbang karena adanya sirkulasi. Hal tersebut tentu juga berdampak pada adanya
suplai nutrisi, yang cukup. Semakin banyak daratan yang terbentuk, iklim di kala ini
mulai berubah, serta suhu global juga mengalamai kenaikan pada rentang 25 – 30 C.
Artinya pada kala ini kondisinya cenderung hangat. Efeknya tentu pada persebaran
lingkunganya, dimana persebaran hutan tropis, dan hutan baru (yang dahulunya kutub)
mulai meluas.
Selanjutnya pada kala Eosen pula lempeng india mulai mendekati benua asia dan
telah melewai ekuator ( 55 – 38 Ma). Menurut Wicander dan Monroe Pada tahun 50 –
40 Ma kecepatan pergerakan lempeng India mulai menurun dari 15 - 20 cm/tahun ke 5
cm/tahun. Hal tersebut disebabkan densitas lempeng India sudah tidak cukup berat untuk
menunjam ke benua Asia. Selanjutnya untuk tektonik dibagian Cordillera di Amerika
utara. Cordillera adalah sebuah daerah komplek pegunungan yang merupakan bagian
dari segmen circum-Pacifc orogenic belt yang memanjang dari Alaska sampai ke
Meksiko tengah. Evolusi di daerah tersebut sebenarnya berasal dari Proterozoic sampai
ke tahap terakhir yaitu di kala Eosen. Evolusi orogeni dikala eosen ini dikenal dengan
Laramide Orogeny. Laramide orogeni ini terbentuk ketika lempeng Farallon menghujam
ke lempeng Amerika utara dengan sudut yang relatif landai. Kelandaian sudut
penunjaman ini disebabkan oleh adanya mantel plum (Yellowstone volcanism) dibawah
lempeng Farallon. Keberadaan mantel plum ini menahan lempeng Farallon yang
notabenya adalah lempeng Samudra yang berdensitas berat tidak bisa menunjam lebih
dalam. Produk dari laramida orogeni adalah pegunungan Rocky. Laut Tethys mulai
tertutup dan mulai membentuk pegunungan deret Pegungan Alpin dan Himalaya.
Pembentuka Deretan Pegunungan ini terjadi ketika lempeng afrika dan arabia bergerak
kearah utara dan menabrak lempeng Eurasia dan membetuk kolisi dan deformasi.
Pecahan lempeng yang kecil kemudian menabrak eropa dan terbentuk Alpine orogeni.
Kolisi dari tabrakan microplate tersebut kemudian mengalami perlipatan membentuk
Nappes. Di akhir kala eosen mulai terjadi proses hantaman meteor-meteor ke bumi. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya kawah dengan diameter 85 Km dan kedalaman 1,3
Km di daerah Chesapeake bay.
2) Flora dan Fauna
Untuk daerah sub tropis sendiri pada kala eosen salah satunya berlangsung di Amerika
Utara. Fosil yang ditemukan pada lapisan John Day di daerah subtropics terdiri atas
paku, fig (tumbuhan ara), laurel (pohon salam), dan beberapa tumbuhan lain yang
sampai saat ini masih hidup dan rata-rata berada pada daerah arid.
Selanjutnya juga terdapat burung yang flaightless atau avian dinasaurus, contohnya
Dyatrima. Burung tersebut berada di Amerika Utara dan Eropa serta memiliki tinggi
lebih dari 2 m dan merupakan burung predator. Untuk mamalia sendiri, pada kala ini
relatif mamalia yang berukuran besar sudah sangat kurang ditemukan. Mamalia yang
ada tinggal mamalia yang relative kecil tidak seperti di periode mesozoik. Berikut adalah
mamalia yang hidup di kala Eosen adalah Monotremata, marsupialia, palaeoryctoids,
edentata, Pholidota, Lagomorpha,Rodontia, Primata, Dermoptera, Insectivora,
Creodonta, carnivora, artiodactila, Cetacea, Perissodactila, Proboscidae, dan Sirenia.
Sedangkan untuk contoh spesiesnya yaitu hewan karnivora (miacids), kuda
(Hyracotherium, Orohippus, Epihippus, Happlohippus), gajah ( Moeritherium,
Paleomastodon ), paus (Pakicetus, protocetus, dan basilosaurus dengan nenek
moyangnya Landdwelling ancestor.

3) Aspek Ekonomis

Aspek ekonomi yang terkandung dari hasil endapan pada kala eosen terdiri atas :

- Oil shale yang melampar di bagian Amerika

Pada masa eosen banyak ditemukan fosil-fosil, misalnya di Green River Wyoming,
Utah, dan Colorado. Selain itu jumlah litoilogi batuan shale juga relative banyak. Hal
tersebut akan menyebabkan jumlah shale oil pun menjadi sangat signifikan. Namun
permasalahnya untuk mengeluarkan minyak dari batuan yang tidak permeable tentuk
akan sangat susah dan membutuhkan teknologi yang canggih pula. Pihak USA sudah
mampu mengeksplorasi potensi oil shale tersebut secara besar-besaran.

- Endapan evaporit
Mineral evaporit adalah mineral yang terbentuk akibat adanya presipitasi dari garam.
Mineral ini banyak didaerah yang memiliki suhu udara yang relative tinggi, misal
green river rock.
- Methane Hydrate
Dapat digunakan untuk sumber energi. Persebaran metan hidrit ini bisa dilihat pada
sebelah utara batas kontinen Amerika Utara.
- Gold
Dapat ditemukan di daerah California, dimana berasal dari sungai yang
mengendapakan endapakan plaser.

- Batubara
Di daerah USA (Pennsylvania, Kentucky, West Virginia, dan Ohio) memiliki
persebaran batubara derajat bituminous yang sangat melimpah. Sedangkan di daerah
Nothern Great Plain banyak diendapkan endapan batubara dengan derajat lignit
sampai Subbituminous.

Figure 1 Animals reconstruction on Eocene

Figure 2 Morfology Laramide Orogeny


Figure 3 Mammals on Paleogene
C. Kala Oligosen
Kala ini berlangsung pada
35,5 juta- 23,5 juta tahun lalu dimana
perubahan iklim utama terjadi pada
akhir Eosen, ketika rata-rata suhu
tahunan turun sebanyak 7 ° C dalam
sekitar 3 juta tahun. Karena
Oligosen, berarti suhu tahunan telah
bervariasi di seluruh dunia, tetapi
secara keseluruhan mereka tidak
Figure 4 Cascade Range Volcanism banyak berubah di garis lintang tengah
kecuali selama Epoch Pleistosen. Penurunan curah hujan secara umum selama 25 juta tahun
terakhir terjadi di wilayah benua Amerika Utara. Ketika iklim menjadi lebih kering, hutan
luas di Oligosen memberikan cara pertama untuk kondisi savana (padang rumput dengan
pohon-pohon yang tersebar) dan akhirnya ke lingkungan stepa (padang rumput padang
rumput pendek dari margin gurun). Banyak mamalia herbivora dengan cepat beradaptasi
dengan kondisi baru ini dengan mengembangkan gigi kunyah yang cocok untuk diet rumput
serta juga pada periode ini pertama kali muncul dan berkembangnya gajah, kuda, nenek
moyang kucing, anjing dan beruang serta kepiting, kerang di wilayah laut. Pada kala ini juga
berkembang pertamakali monyet di Amerika Selatan dan Africa.
Beberapa gunung yang paling megah dan tertinggi di Cordillera berada di Pegunungan
Cascade di utara California, Oregon, Washington, dan selatan British Columbia, Kanada. Ada
banyak vent vulkanik yang hadir, yang paling mengesankan di antaranya adalah selusin
gunung berapi komposit besar dan Lassen Peak di California, kubah lava terbesar di dunia.
Vulkanisme di wilayah ini terkait dengan subduksi lempeng Juan de Fuca di bawah Amerika
Utara dimana awal dari aktivitas vulkanisme pegunungan ini berawal dari oligosen. Di sisi
lain Cordillera ditemukan banyaknya andesit, volcanic breccia, dan welded tuffs (ignimbrites)
berumur oligosen yang menutupi lebih dari 25.000 km2 wilayah San Juan di Colorado.
Terbentuk dua triple junction di California Selatan oleh lempeng Amerika Utara, Juan
de Fuca, dan Lempeng Pasifik, serta di sisi lain oleh Lempeng Amerika Utara, Cocos dan
Lempeng Pasifik. Akibat pergerakkan lanjutan triple junction lempeng Amerika Utara diatas
Lempeng Pacific terbentuk sesar geser San Andreas dan sesar geser Queen Charlotte di
sepanjang Pantai Barat Kanada. Terjadinya peristiwa ini di bagian California Selatan akan
banyak terdapat cekungan minyak dan gas yang produktif karena terbentuk oleh gaya
compressional dan tensional yang kemudian menghasilkan daerah tinggian sebagai wilayah
suplai sedimen dan cekungan sebagai tempat terakumulasinya sedimen, dimana cekungan ini
sekarang berada di bawah laut yang akan segera terisi oleh endapan turbidit dan endapan
lainnya dan dibatasi oleh patahan-patahan di California.

Figure 6 Origin Of the San Andreas and Queen Charlotte Transform Fault

Figure 5 San Andreas Fault today


Referensi :

Wicander, R & Monroe, J,S. 2007. Historical Geology: Evolution of Earth and

Life Through Time, Sixth Edition. BROOKS/COLE CENGAGE Learning: Canada.

Anda mungkin juga menyukai