Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

1.1 Latar Belakang ..........................................................................

1.2 Rumusan Permasalahan ..........................................................

1.3 Tujuan ......................................................................................

BAB II ISI MAKALAH …………………………………………………

1.1 Teori ..........................................................................................

1.2 Isu Kontekstual .......................................................................

1.3 Pembahasan dan solusi ...........................................................

BAB III PENUTUP ……………………………………….…………

1.1 Simpulan ..................................................................................

1.2 Saran .......................................................................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini berjudul “Hukum dan Demokrasi di Indonesia”. Isi dari makalah tentang
bagaimana kehidupan hukum dan demokrasi di Indonesia serta contoh konkritnya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.

Jakarta, 27 Maret 2019


Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang tentang hukum dan demokrasi.
Banyak hal-hal menarik yang dapat dibahas dari kedua aspek penting tersebut. Secara definisi
Demokrasi menurut Joseph A. Schmitter merupakan suatu perencanaan inkonstitusional dalam
mencapai keputusan politik dimana setiap individu memiliki kekuasaan untuk mendapatkan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat. Sedangkan berdasarkan pendapat dari Ubaedillah tahun
2015 demokrasi diartikan sebuah proses bernegara yang bertumpu pada peran utama rakyat
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kedaulatan. Namun secara sederhana pada tahun 1863 telah
dikemukakan oleh Abraham Lincoln mengenai konsep demokrasi, bahwasanya pemerintahan
demokrasi adalah pemerintahan yang berdasarkan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Dalam upaya mewujudkan demokrasi yang baik, tentu dalam suatu negara memerlukan
seperangkat hukum yang lengkap dan komprehensif. Hukum sendiri menurut plato adalah
seperangkat peraturan-peraturan yang tersusun dengan baik dan teratur serta bersifat mengikat
masyarakat. Jadi dengan adanya hukum ini diharapkan semua kehidupan bernegara dapat teretata
dengan tetib. Menurut Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Indonesia adalah negara hukum. Artinya
supremasi tertinggi di Indonesia adalah hukum. Semua warga di Indonesia harus tunduk dan patuh
terhadap hukum. Setiap tindakan yang melanggar hukum pun akan mendapatkan sanksi bagi setiap
pelanggarnya. Namun permasalahanya Indonesia masih sangat kurang dalam hal penerapan
hukum dan penindakanya. Hukum yang ada saat ini cenderung bersifat kurang komprehensif,
artinya belum semua aspek-aspek penting dapat diatur dan diikat dengan baik. Sehingga banyak
celah yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggar hukum. Ditambah lagi dengan penindakan hukum
yang terkesan tebang pilih menyebabkan kondisi hukum di Indonesia menjadi semakin pelik dan
carut marut. Sedangkan untuk kondisi demokrasi Indonesia saat ini telah mengalami stagnasi.
Stagnasi ini diakibatkan kualitas demokrasi kita yang cenderung tidak mengalami perbaikan malah
menjadi lebih bebas dan tanpa Batasan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem Hukum di Indonesia ?

2. Apakah Hukum di Indonesia sudah di terapkan dengan baik?

3. Apakah kehidupan demokrasi di Indonesia sudah berjalan secara baik?

1.3 Tujuan Penulisan

Indonesia adalah negara hukum yang senantiasa mengutamakan hukum sebagai landasan dalam
seluruh aktivitas negara dan masyarakat. Komitmen Indonesia sebagai negara hukum pun selalu
dan hanya dinyatakan secara tertulis dalam pasal 1 ayat 3 UUD 1945 hasil amandemen. Tetapi
penerapannya belum terrealisasikan secara baik karena masih banyak masyarakat yang tidak
mendapat penegakan hukum yang sama tetapi kebanyakan hukum yang berlaku adalah Tajam ke
Bawah Tumpul ke Atas dimana keadilan di negri ini lebih tajam menghukum masyarakat kelas
menengah.

Mengingat masih banyaknya fenomena-fenomena penyimpangan yang terjadi karena tidak


berjalannya dengan baik demokrasi di Indonesia ini. Hal inidemokrasi yang dianggap baik bisa
saja “membunuh bangsa” yang menganutnya, atau bisa dibilang demokrasi dapat menyesatkan
bagi negara yang bersangkutan itu sendiri. kejadian tersebut dikarenakan masyarakat yang
sebagian besar salah dalam memahami peta demokrasi yang sebenarnya, pada masyarakat yang
masih buta akan demokrasi, demokrasi yang diterapkan di negara yang belum memiliki kesiapan
kultur yang nantinya akan menganggap bahwa demokrasi melunturkan budayanya, hal-hal
tersebutlah yang justru tidak akan menghantarkan bangsa kepada keadaan yang sejahtera, makmur,
harmonis dan maju. Fenomena itu juga sering disebut dengan tersesat di jalan demokrasi.

Demokrasi yang seharusnya diterapkan sebagai pemecahan bagi masalah-masalah dalam suatu
negara, berujung dengan kesesatan yang merugikan bagi negara itu sendiri. Demokrasi yang
terlihat seperti tarian penyanyi legendaris Michael Jackson yang dikenal dengan tarian Moon
Walk, dengan gerakan yang terasa maju dengan adanya poliik dalam suatu negara tetapi
mengalami kemunduran. Demokrasi yang masih dapat di intervensi oleh kekuatan-kekuatan lain
yakni kapital, menjadikan dasar-dasar demokrasi yang sudah disepakati tidak kukuh lagi.
Jadi sebagai rakyat bangsa indonesia kita harus cerdas dalam memahami situasi atau kondisi juga
memahami apa itu sebenarnya demokrasi yang menjadi tonggak bangsa Indonesia kita ini, karena
dari rakyat yang cerdas dan cermat dalam memahami setiap keadaan negaranyalah yang akan
menolong dasar-dasar nilai bangsa yang telah diperjuangkan dan kitalah yang patut
mempertahankan dengan tanpa adanya kebodohan dalam memahami kondisi politik negara hal itu
menjadikan kita tidak mudah dibohongi oleh kekuatan-kekuatan yang akan menghancurkan sistem
demokrasi di Indonesia ini sendiri

.
(sumber/https://www.kompasiana.com/susanaindraningrum/555465fe6523bd98144aef6a/sudahk
ah-demokrasi-di-indonesia-sempurna/Susana Indraningrum/21 April 2015)

Bab II Isi Masalah

B. Isu-isu kontekstual yang berhubungan dengan kewarganegaraan

Kasus persekusi yang diterima oleh ibu dan anaknya yang merupakan salah satu pendukung calon
presiden nomor urut 1 yaitu Jokowi-amin pada gelaran car free day hari minggu tanggal 29 April
2018 di depan hotel kempinsky Jakarta Pusat.

Kronologi persekusi dimulai dari adanya gerakan jalan santai yang diikuti oleh korban bernama
Susi ferawati diadakan oleh para pendukung pasangan calon dan wakil calon presiden nomor urut
1 yaitu Jokowi-amin pada hari minggu 29 april 2018 di bundaran HI Jakarta pusat. Para peserta
menggunakan kaus putih dengan tagar #diasibukkersja. Pada saat jalan santai berlangsung ibu susi
dan anaknya pergi meninggalkan rombongan jalan santai untuk menemani anaknya ke toilet, saat
kambali dari toilet ibu susi dan anaknya berada jauh dari rombongan tanpa disadari ternyata ada
sekelompok orang yang yang memakai kaus juga dengan tagar yang berbeda yaitu
#2019gantipresiden yang datang dan mengurungi beliau, tidak hanya mengurungi sekelompok
orang tersebut juga mengolok-olok dengan kata yang tidak pantas dan mencoba untuk menarik
anaknya yang sedang dalam pelukan yang membuatnya menangis. Hal ini terus dilakukan
berulang-ulang dan makin banyak orang yang mengurungi dan ikut mengolok-olok ibu susi beserta
anaknya.
C. pembahasan dan penyelesaian masalah

Hal ini didasari oleh perbedaan pendapat dan pandangan politik yang tidak bisa diterima oleh
sebagian masyarakat Indonesia sehingga dapat menimbulkan sentuhan-sentuhan panas yang
bergejolak. Ibu susi dan anaknya mengalami hal yang disebabkan oleh kekurangan ilmu tentang
memahami Hak-hak asasi manusia dan hukum yang berlaku terutama pada penyampaian pendapat
yang tertuang pada UUD 1945 pasal 28E ayat 3 yang berbunyi “ Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat” karena kemerdekaan
mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari hak asasi manusia. Untuk mengantisipasi
masalah ini dapat dilakukan dengan beberapa hal diantaranya penyuluhan hukum yang memiliki
tujuan untuk mewujudkan kesadaran hukum masyarakat yang lebih baik sehingga setiap anggota
masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibanya sebagai warga negara dan
mewujudkan budaya hukum dalam sikap dan perilaku yang sadar,patuh, dan taat terhadap hokum
serta menghormati HAM.

Salah satu upaya dalam membangun dan menciptakan kesadaran hukum masyarakat adalah
melalui penyuluhan kepada masyarakat dalam bentuk diseminasi dan langsung. Hal yang perlu
diperhatikan dalam mendukung pembudayaan dan kecerdasan hukum masyarakat.

 Metode tepat dan efektif


 Sosialisasi berbagai materi hukum
 Peningkatan profesionalisme apparat penegak hokum
 Pola dan program penyuluhan secara terpadu
 Pembudayaan hokum harus dilakukan secara terpadu

Materi penyuluhan hukum :

 Naskah untuk ceramah, diskusi, simulasi, pentas panggung, dialog interaktif dan
wawancara radio
 Scenario untuk sandiwara, sinetron, film
 Desain grafis ( brosur, spanduk, running text, booklet, billboard
 Artikel untuk surat kabar dan majalah

Metode penyuluhan hukum


 Persuasuif = harus dapat meyakinkan masyarakat
 Edukatif = harus memiliki sikap dan perilaku sebagai pendidik yang penuh kesabaran dan
ketekunan
 Komunikatif = harus mampu menciptakan iklim yang akrab, terbuka dan timbal balik
 Akomodatif =harus mampu mengakomodasikan, menampung, dan memberikan jalan
pemecahannaya dengan bahasa yang mudah dimengerti terhadap permasalahan yang
disampaikan masayarakat.

Referensi :

Ma’mun. (2017) . Penyuluhan Hukum Dalam Upaya Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat.
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementrian Hukum dan HAM Republik
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai