Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohammad Fahmi Amiruddin TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM ISG 1

NIM : 101216001
Prodi : Teknik Geologi
1. Jelaskan bagaimana proses akuisisi data seismik di onshore (daratan)?

Secara umum akuisisi seismik adalah sebuah perencanaan pengambilan data seismik eksplorasi (refleksi)
dalam bawah tanah untuk memperoleh peta bawah permukaan daerah yang berpotensi memiliki
kandungan hidrokarbon.

Tujuan untuk memperoleh rekaman yang berkualitas secara perbandingan kandungan sinyal refleksi
terhadap sinyal gangguan (S/N) dan keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time) gelombang
seismik ketika menjalar dalam batuan.

Akuisis seismic di darat dapat dilakukan secara 2D, 3D, atau bahkan 4D menggunakan sumber dynamite,
vibroseis, atau Weightdrop serta receivernya berupa geophone. Untuk mekanismenya, berupa
penembakan sinyal dari sumber (contoh: dynamit) kemudian akan ditangkap oleh receiver. Setelah sinyal
mentah diterima oleh receiver (dalam bentuk analog data) kemudian dikonversi menjadi data digital pada
recording.

Untuk mekanisme transfer signal dari source ke receiver melaui CMP (Common Mid Point).

Figure 1 CMP (Common Mid Point) (Salas et. Al, 2015)

Selama proses akuisisi, pengukuran akan dilakukan secara berulang dan jatuh pada sebuah titik refleksi
yang sama di bawah permukaan bumi, sehingga titik tersebut diiluminasi beberapa kali. Metode tersebut
disebut seismik multicoverage/CMP. Hasil dari data tersebut kemudian dikumpulkan kembali dalam setiap
titik pantul. Setelah itu kemudian dikelompokkan berdasarkan CMP, menjadi satu kumpulan data zero-
offset (simulasi ZO) agar menjadi mudah untuk diinterpretasi. Contoh Metode simulasi ZO yang terkenal
hingga saat ini adalah CMP stack dan DMO stack. Untuk metode CMP stack memerlukan adanya koreksi
NMO, yangmana koreksi NMO akan membutuhkan data kecepatan stack yang diperoleh dengan
melakukan analisis kecepatan. NMO ini digunakan untuk mengembalikan posisi awal ke posisi yang benar
sesuai geologi.
Nama : Mohammad Fahmi Amiruddin TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM ISG 1
NIM : 101216001
Prodi : Teknik Geologi

Selanjutnya setelah itu datanya akan di proses. Berikut adalah langkah-langkah dalam prosesing data
seismik onshore.

Field Tapes

Processing yang terdiri atas: Demultiplexing, Reformating, Editing, Geometrical Spreading Correction,
Bandpas filter,Setup of field geometri, dan application of field static.

Deconvolusi CMP Shorting Velocity analysis NMO Correction (muting & stacking)

Gain Time variant bandpass filtering

2. Bagaimana perbedaan kualitas antara hasil data seismik di onshore dan di offshore,

jelaskan penyebabnya!

Produk akuisisi yang dilakukan di laut tentu memiliki beberapa kelemahan perlu kita perhatikan. Salah
satu kelemahan yang umum ditemukan pada data seismic laut yaitu adanya efek noise (multiple) dan efek
ghost, noise acak dari efek angina, ataupun hewan. Menurut saya hasil data akuisisi data di laut akan lebih
baik di darat secara kualitas. Hal ini dikarenakan jumlah noise yang ada di laut cenderung tidak sebanyak
di darat, serta proses akuisisi dan prosesnya akan lebih mudah dan hasilnya juga bisa maksimal.

Sedangkan untuk akuisisi data dari darat cenderung akan banyak noise dari permukan, suara kendaraan,
orang berjalan, gelombang groundroll. Untuk didarat juga harus dilihat terlebih dahulu karena umumnya
di darat memiliki beda elevasi yang cukup tinggi. Jika dalam data seismic belum menghilangkan efek
elevasi atau bahkan efek dari batuan lapuk/tanah sebagai produksi koreksi data seismic kita, tentu ini juga
akan memengaruhi kualitas data seismic laut.

Figure 3 Noise berupa ground roll pada seismic darat Figure 2 Noise berupa multiple pada data seismik laut (
(https://wiki.seg.org/wiki/Ground_roll) http://petroleumgeophysics.com/images/204/)
Nama : Mohammad Fahmi Amiruddin TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM ISG 1
NIM : 101216001
Prodi : Teknik Geologi

3. Sebutkan dan jelaskan minimal 4 jenis reflector termination (pemutusan reflektor) pada

data seismik!

- Onlap adalah salah satu terminasi seismik yang ditandai dengan adanya sebuah reflector seismik yang
polanya horizontal berstrata yang mengalami terminasi atau jatuh di atas reflektror yang memiliki
kemiringan.

-Downlap adalah salah satu terminasi seismik yang ditandai dengan adanya sebuah reflector seismik yang
polanya miring atau bersudut kemudian terminasinya atau jatuh kebawah reflektror yang memiliki pola
horizontal.

-Toplap adalah salah satu terminasi seismik yang ditandai dengan adanya sebuah reflector dengan pola
lurus horizontal pada lapisan permukaan sebagai hasil dari non-deposisi dan hanya erosi minor

-Erosi Truncation adalah sebuah terminasi seismic yang penting, yaitu berupa hasil produk adanya erosi.
Bentuknya umumnya bergerigi atau bergeolombang diujung bagian atas.

Figure 4 Model terminasi stratigrafi pada seismik ( Sheriff, 1980)

Figure 5 Terminasi seismik perbagian ( Sheriff, 1980)


Nama : Mohammad Fahmi Amiruddin TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM ISG 1
NIM : 101216001
Prodi : Teknik Geologi
Referensi
- Sheriff, R.E. 1980. Seismic Stratigraphy. IHRDC Publishers : Boston
- A. Centeno-Salas, F & Carreon, Dora & A. Flores-García, W & I. Gutiérrez-Calderón, R.
(2015). Application of high resolution geophysical prospecting to assess the risk related
to subsurface \hack{\break} deformationin Mexico City. Proceedings of the International
Association of Hydrological Sciences. 372. 267-272. 10.5194/piahs-372-267-2015.
- Ikele, L & Amundsen’s, L. Synthetic Common Shot-Gather. Diakses pada tanggal 1 Maret
2019, pukul 01.00 WIB, http://petroleumgeophysics.com/images/204/
- SEG Wiki. Ground roll. Diakse pada 1 Maret 2019, Pukul 01.02,
https://wiki.seg.org/wiki/Ground_roll
-

Anda mungkin juga menyukai