Anda di halaman 1dari 5

Tugas Pendahuluan Modul 2

Mohammad Fahmi Amiruddin|Teknik Geologi 1A|101216001


1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam struktur yang akan terbentuk pada lingkungan

tektonik ekstensi!

• sesar ekstensi disebabkan oleh adanya penambahan panjang kerak akibat adanya gaya Tarik
(saling menjauh) pada kerak.
• Sesar Turun adalah salah satu struktur penyerta pada produk regime ekstensional dimana
pergerakan hanging walnya relatif turun terhadap footwalnya.
• Fault dip, contoh sesar vertikal yang mana tidak mengalami pemanjangan (ekstensi) maupun
tidak mengalami pemendekan kerak, hanya pergerakan vertical. Artinya sesar yang orientasinya
tegak lurus terhadap lapisan tidak mengalami pemanjangan ataupun pemendekan lapisan.
• Rigid Domino fault (bookshelf tectonics) adalah produk struktur yang ada pada regime ekstensi
berupa blok-blok dari kerak yang terdeformasi membentuk susunan seperti tumpukan buku
atau domino. Ciri-cirinya yaitu : Semua blok memiliki besar dip yang sama , offset yang sama,
lapisan dan sesar adalah bidang planar, semua blok terputar pada waktu yang sama dan
kecepatan yang sama.
• Soft Domino Fault adalah produk struktur yang ada pada regime ekstensi berupa blok-blok dari
kerak yang terdeformasi membentuk susunan seperti tumpukan buku atau domino namun
memungkinkan terjadi internal strain dalam blok dan terjadi rotasi sehingga memiliki variasi
dalam hal ukuran sesar, pergerakan atau displacement sesar atau bahkan variasi pada lapisan
yang terlipatkan.
• Listrik fault dicirikan oleh adanya bidang sesar yang melengkung (curve), semakin ke arah atas,
bidang sesarnya semakin tegak sedangkan ke arah bawah semakin melandai bahkan dapat
horisontal. Ciri lain dari sesar ini adalah dijumpainya roll-over anticline dengan bagian puncak
umumnya disertai oleh amblasan (collapse graben)
• Core complex adalah deformasi yang terjadi pada bagian bawah lempeng ekspose ke pemukaan
setelah mengalami uplift dan shearing dengan bagian atas lempeng.
• Horst dan Graben, secara definisi horst dapat diartikan sebagai daerah tinggian (footwall) yang
disebabkan adanya pergerakan berupa sesar normal, sedangkan untuk untuk graben adalah
daerah rendahnya.
• Rolling hinge fault adalah model rotasi sesar yang sifatnya ductile dimana rotasi perpindahanya
melalui footwall dan bertahap membentuk seperti atap.

Berikut merupakan Ilustrasinya :

Figure 1 Sesar normal atau turun (Fossen, 2010) Figure 2 Fault dip (Fossen, 2010)
Tugas Pendahuluan Modul 2
Mohammad Fahmi Amiruddin|Teknik Geologi 1A|101216001

Figure 3 Rigid Domino (Fossen, 2010)

Figure 4 Soft Domino (Fossen, 2010)

Figure 5 Listrik fault (Fossen, 2010)

Figure 6 core complex dan Rolling hinge (Fossen, 2010)

Figure 7 Horst dan graben (Fossen, 2010)


Tugas Pendahuluan Modul 2
Mohammad Fahmi Amiruddin|Teknik Geologi 1A|101216001
2. Secara definisi sesar geser merupakan sebuah sesar yang mana pergerakan vektornya (displacement
vector) parallel terhadap arah strike sesar dan dan parallel juga terhadap permukaan bumi (Fossen,
2010). Jika kita berbicara mengenai sesar geser di bawah permukaan tentunya kita akan umum
menjumpainya pada data seismic. Manifestasi sesar geser ini secara umum akan ditunjukkan dengan
adanya struktur-struktur seperti: negative flower structure dan positif flower structure. Berikut ilustrasi
kedua struktur tersebut:

Figure 8 bentukan geometri akibat sesar geser (Fossen, 2010)

Figure 9 Negatif Flower Structure (Fossen,


2010)

Secara definisi negative flower structure adalah manifestasi sesar


geser yang berasosiasi dengan releasing bends sedangkan untuk
positive flower structure akan berasosiasi dengan restraining
bends. Dengan kata lain produk dari negative flower structure akan
di tunjukkan dengan adanya bentukan pull apart basin yang mana
terjadi bukaan atau ekstensi dan terbentuk sesar-sesar turun.
Figure 10 Positif flower structure (Fossen,
2010)

Figure 11 Bentukan positif flower structure pada seismik Figure 12 Bentukan negative flower structure pada seismik
(Guerroué et al, 2005) (Guerroué et al, 2005)
Tugas Pendahuluan Modul 2
Mohammad Fahmi Amiruddin|Teknik Geologi 1A|101216001
Sedangkan untuk positif flower structure akan menunjukkan adanya bentukan duplex karena terjadi
kontraksi atau kompresi dan terbentuk sesar-sesar naik.

3. Menurut Prosser tahun 1993, mengemukakan bahwasanya karakteristik fasa tektonostratigrafi pada
seismic dibagi menjadi 4 yaitu:

- Rift initiation : ciri-ciriya bentuk membaji (wedge), konfigurasi internal berupa amplitude rendah,
reflector diskontinyu, dan hummocky, minor onlap, terlihat kontras fasies seismic dengan bawahnya
yang notabenya adalah bagian pre-rift (massif atau tidak menunjukkan pola perlapisan reflector),
terdapat prograding geometri pada bagian dasar.

- Rift Climax : Ciri-ciri onlapping pada hanging wall sesar (batuan dasar atau pre rift), pola chaotic dekat
lereng sesar bagian footwall, agradasi serta downlapping, terjadi penebalan kearah sesar, downlap
dengan sudut rendah pada hanging wall dip slop, minor onlap pada bagian atas hanging wall slope.

- Immidiate post-rift : dicirikan dengan reflector parallel yang diskontinyu, reflector progradasi dan
agradasi menyempit kearah sesar,

- Late post rift dicirikan dengan reflector yang kontinyu, kurang kompak,

Kesimpulanya, untuk syn rift dapat terdiri atas rift initiation sampai immediate dengan penciri utama
yaitu terjadi penebalan kearah sesar, serta banyak downlaping bagian bawah ke basement ataupun
sesar. Sedangkan untuk post rift cenderung memiliki ciri ketebalan yang relatif sama dan memiliki
relektor yang kontinyu dan mungkin juga amplitudonya bagus.

Figure 13 Tektonostratigrfi (Misra, 2018) Figure 14 Ekspresi tektonostratigrafi (Prosser, 1993)


Tugas Pendahuluan Modul 2
Mohammad Fahmi Amiruddin|Teknik Geologi 1A|101216001

Referensi :

- Fossen, H. (2010). Structural Geology. New York: Cambridge University Press.


- Misra, A., et al., (2018). Atlas of Structural Geological Interpretation from Seismic Images. UK:
John Wiley & Sons Ltd.
- Prosser, S., (1993). Rift-related linked depositional systems and their seismic expression,
Tectonics and Seismic Sequence Stratigraphy, Geological Society Special Publication, No. 71, 35-
66.

Anda mungkin juga menyukai