Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada daerah Tangkuban Perahu, Provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuat model panas bumi tentatif dari daerah penelitian, kemudian berdasarkan hasil analisis penampang magnetotelurik
dan peta geologi dilakukan interpretasi untuk menentukan daerah clay cap dan reservoir serta batuan penyusunnya.
Metodologi penelitian yang dilakukan adalah metode geologi, geokimia dan geofisika berupa metode magnetotelurik. Maka
dari itu berdasarkan data geologi serta pengolahan data magnetotelurik penulis dapat membuat suatu konseptual model pada
daerah Gunung Tangkuban Perahu dan Sekitarnya. Berdasarkan hasil interpretasi didapatkan hasil yang menyatakan bahwa
Formasi Kaliwangu (Pk) dengan litologi batulempung dan batupasir tufaan kemungkinan merupakan clay cap pada elevasi
500 meter dan reservoir kemungkinan terdapat tepat di bawahnya hingga elevasi -4000 meter. Akibat asosiasi sesar pada
daerah penelitian yaitu sesar lembang – tambakan, terbentuk struktur graben pada Kawah Domas. Diperkirakan top reservoir
berada pada elevasi -643.63 meter.
Kata-kata kunci : Sistem Panasbumi, Magnetotelurik, Konseptual Model, Tangkuban Perahu, dan clay cap
Abstract
This research was conducted in the Tangkuban Perahu area, West Java Province. The purpose of this study is to create a
tentative geothermal model of the study area, then based on the results of the analysis of the magnetoteluric cross section and
an geological map, an interpretation is made to determine the clay cap and reservoir area and its constituent rocks. The
research methodology used is the geological, geochemical and geophysical methods in the form of the magnetoteluric method.
Therefore based on geological data and magnetoteluric data processing, the writer can make a conceptual model in the
Tangkuban Perahu Mountain area and its surroundings. Based on the interpretation results, the results are stated that the
Kaliwangu Formation (Pk) with claystone lithology and tuffaceous sandstones may be a clay cap at 500 meters elevation and
the reservoir may be located directly below it to -4000 meters elevation. As a result of fault associations in the study area,
namely the lembang - pond fault, graben structures were formed in the Domas Crater. It is estimated that the top reservoir is
at an elevation of -643.63 meters.
Keywords: Geothermal System, Magnetotelluric, Conceptual Model, Tangkuban Perahu, and clay cap
DAFTAR PUSTAKA
1. Akbar, M.I., 2019. Penyusunan Konseptual
Model Panas Bumi Dengan Metode
Magnetotelurik Pada Daerah “Tangkuban
Perahu dan Sekitarnya”, Provinsi Jawa Barat.
Skripsi, Universitas Trisakti, tidak
dipublikasikan