Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dhea Puspita Siregar

Npm : 2107210114
Prodi : Teknik Sipil C1 Pagi

10 Batuan Beku
1. Batu Apung

Batu Apung berasal dari magma yang mengandung gas yang memiliki komposisi rhyolitik.
Batu Apung terbentuk dari magma letusan gunung api yang mengeluarkan materialnya ke
udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal terakumulasi sebagai batuan
piroklastik. Batu Apung memiliki komposisi yang mengandung silika tinggi yaitu antara
52,30% - 65,60% yang dapat digunakan sebagai pozolan. Batu apung berwarna putih abu-
abu, kekuningan sampai merah,tekstur vesikuler dengan ukuran lubang yang bervariasi baik
berhubungan satu sama lain atau tidak struktur skorious dengan lubang yang terorientasi.
Batu Apung dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu :
 Batu Apung sub-areal
 Batu Apung sub-aqueous
 Batu Apung new erdante
 Batu Apung hasil endapan ulang (redeposit)
Batu Apung memiliki sifat vesikuler yang sangat tinggi karena memiliki jumlah sel seluler
yang banyak. Batu Apung berfungsi untuk membuat beton ringan atau yang kepadatannya
rendah dan insulatif.
2. Batu Granit

Batu Granit berasal dari hasil pembekuan magma yang bersifat asam. Batu Granit terbentuk
darimagma yang berada di dalam lapisan kulit bumi yang lama kelamaan mengalami proses
kristalisasi dan membuat magma membeku dan menjadi batuan granit dengan komposisi
kandungan silika lebih dari 65% dan mineral yang sangat spesifik. Batu Granit memiliki
warna yang berbeda-beda, mulai dari merah, merah muda, abu-abu atau putih. Batu Granit
bertekstur holokristalin, faneritik, berbutir kasar dan mengandung mineral-mineral. Ada
beberapa jenis granit yaitu batu beku, sedimen dan mantel. Batu Granit bersifat asam dan
memiliki fungsi sebagai bahan untuk membuat gedung, jembatan, paving, monumen,
perhiasan dan lainnya.

3. Batu Andesit

Batu Andesit berasal dari lava yang mendingin dengan cepat di permukaan dan biasanya
ditemukan di pegunungan berapi. Batu Andesit merupakan jenis batuan beku
vulkanik,ekstrusif yang terbentuk dari magma dengan temperatur antara 900-1.100 derajat
Celcius dengan komposisi silika (SiO2) dengan jumlah 52-63% (menengah) dan memiliki
tekstur afanitik hingga porfitik. Batu Andesit memiliki warna abu abu dan sifat yang tahan
lama dengan perawatan minimun yang dapat berfungsi sebagai pembuatan lantai, rak,
aksesoris dan lainnya.
4. Batu Basal

Batu Basal berasal dari pembekuan magma dengan proses erupsi magma berjalan melalui
bawah sungai, danau atau lautan sehingga mengalami pembekuan secara cepat dan pelepasan
gelembung gas-gas Co2 dan memiliki sifat basa juga keras. Batu Basal memiliki butiran
kristal halus, warna gelap dan komposisi utama berupa mineral olivin. Batu Basal dibedakan
menjadi dua, alkali dan theolitik. Batu Basal berfungsi sebagai pembuatan pondasi landasan
pesawat, jalan, rel kreta api, dan lainnya.
5. Batu Kimberlite

Batu Kimberlite berasal dari batuan yang mengandung berlian yang sebagian besar
ditemukan di Afrika Selatan dan terbentuk di dalam mantel pada kedalaman 150-450 Km,
dari komposisi mantel eksotik yang diperkaya, dan meletus dengan cepat dan keras.
Kimberlite adalah sejenis batu vulkanik potasik (mengandung kalium) dengan sifat langka,
biru-biruan dan dapat dijual karena mengandung berlian’
6. Batu Obsidian

Batu Obsidian berasal dari lava bumi yang terbentuk dari lava felsik yang mendingin
dengan cepat tanpa pertumbuhan kristal serta memiliki komposisi yang kadang
diklasifikasikan sebagai mineral. Obsidian bertekstur seragam serta halus dalam bentuk
pecahan konkoidal. Obsidian memiliki butiran yang sangat halus. Batu obsidian banyak
dimanfaatkan untuk membuat pisau, panah, mata tombak, serta benda tajam lainnya.

7. Batu Gabro

Batu Gabro berasal dari magma dengan proses magma cair yang terperangkap di bawah
permukaan bumi dan perlahan-lahan mendingin menjadi massa holokristalin. Gabro tersusun
berkomposisi kristal-kristal mineral yang berukuran besar dan memiliki warna gelap serta
tekstur yang kasar. Gabro yang bersifat padat ini berguna sebagai ubin lantai, batu nisan,
material dasar kontruksi dan lainnya.
8. Batu Granodiorit

Batu Granodiorit berasal dari magma dengan proses intrusi magma kaya silika yang
mendingin dalam bentuk batolit dan stok dibawah permukaan bumi. Granodiorit bertekstur
feneritik yang mirip dengan granit, mineralnya berbutir kasar hingga sedang dan warnanya
agak gelap. Memiliki komposisi mineral utama (plagioklas, kuarsa) dan mineral sekunder
(natrium, kalsium). Granodiorit sering digunakan sebagai bahan untuk membangun jalan
raya, sebagai material kontruksi terutama trotoar atau muka bangunan.

9. Batu Komatiite

Batu Komatiite berasal dari mantel bumi yang diperkirakan terjadi akibat pendinginan
mantel. Komatiite mengandung salika, kalium dan alumunium yang rendah, namun memiliki
kandungan magnesium yang tinggi. Komatiite adalah bentuk dari butiran batu langka dari
permukaan bumi sehingga sebagian besar keberadaan batu ini sangat langkah. Batu Komatiite
memiliki nilai jual yang lumayan sehingga banya dicari oleh orang-orang.
10. Batu Felsite

Batu Felsite merupakan batu. Felsite berbutir halus tetapi tidak berkaca yang tesusun dari
mineral kuarsa yang memiliki warna terang sepert biru, hijau, kuning dan biasanya
membutuhkan pemeriksaan petrografi atau analisis kimia untuk definisi yang lebih tepat.
Termasuk dalam kelas batu magma dingin dengan tekstur seperti kaca, berlapis dan
mengkilap. Batu Felsite dapat digunakan sebagai dekorasi dalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai