Anda di halaman 1dari 3

Waspadai 9 Dampak Makanan dan

Harta Haram
Banyak kaum Muslim kurang paham bahwa Allah akan menolak doa orang yang di dalam tubuhnya
masuk makanan haram

Hidayatullah.com–“Mencari yang haram saja susah, apalagi mencari yang


halal, “demikian ucapan sebagian orang, seolah-olah bisa melegalkan kita
mendapatkan makanan yang haram. Tapi begitulah kondisi kehidupan
duniawi saat ini.
Banyak orang jungkir-balik bekerja dan mengumpulkan harta demi sesuap
nasi, meski harus mengambil dan mendapatkan makanan haram yang sangat
dilarang oleh agama.
Padahal gara-gara makanan, doa kita bisa tidak diterima oleh Allah. Ibnu
Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW, “Ya
Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya
oleh Allah.” Apa jawaban Rasulullah SAW, “Wahai Sa’ad perbaikilah
makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi
orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-
Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke
dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan
seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka
neraka lebih layak baginya.” (HR At-Thabrani)
Dalam Al-Quran disebutkan, “Katakanlah, terangkanlah kepadaku tentang
rezeki yang diturunkan oleh Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya
haram dan (sebagiannya) halal. “Katakanlah, “Adakah Allah telah memberikan
izin kepadamu (dalam persoalan mengharamkan dan menghalalkan) atau
kamu hanya mengada-adakan sesuatu terhadap Allah?”
(Surah Yunus, 10: 59)
Di bawah ini beberapa dampak makanan haram yang masuk ke perut kita,
sebagaimana banyak diungkapkan di hadis dan Al-Quran;
5 Dampak Langsung
1. Tidak Diterima Amalan
Rasulullah saw bersabda, “Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk
ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima
selama 40 hari.” (HR At-Thabrani).
2. Tidak Terkabul Doa
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw, “Ya Rasulullah,
doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah
menjawab, “Wahai Sa’ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan
terkabulkan.” (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain
bahwa Rasulullah saw bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan
jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua
tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!”
Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang
haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR Muslim).
3. Mengikis Keimanan Pelakunya
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah peminum khamr, ketika ia
meminum khamr termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari Muslim).
4. Mencampakkan Pelakunya ke Neraka
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan
haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR At Tirmidzi).
5. Mengeraskan Hati
Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati
mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, “Dengan
memakan makanan halal.” (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).
At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, “Barangsiapa ingin
disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya
tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah,” (Ar Risalah
Al Mustarsyidin : hal 216).
4 Dampak Tidak Langsung
1. Haji dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang keluar untuk melakukan haji
dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan
mengatakan, “Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka yang berada di langit
menyeru, “Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan!
Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa
dan tidak diterima.” (HR At Thabrani)
2. Sedekahnya ditolak
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengumpulkan harta haram,
kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa
untuknya.” (HR Ibnu Huzaimah)
3. Shalatnya tidak diterima
Dalam kitab Sya’bul Imam disebutkan, ” Barangsiapa yang membeli
pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka
Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan.”
(HR Ahmad)
4. Silaturrahminya sia-sia
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa,
lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau
bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah
menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam
neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, ” Sebaik-baiknya agamamu
adalah al-wara’ (berhati-hati).” (HR Abu Daud).[www.hidayatullah.com]

Anda mungkin juga menyukai