Anda di halaman 1dari 1

TANGGUL AIR JAKARTA ( GIANT SEA WALL )

Pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di Jakarta untuk menghalau
banjir rob, masih terus dilakukan sejak awal pembangunannya pada tahun 2014 lalu.

Tanggul laut raksasa atau giant sea wall, dinilai tak akan mampu mencegah banjir rob di
pesisir Jakarta. Demikian yang disampaikan Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono
Yoga, menanggapi pembangunan tanggul laut yang disinggung Presiden Joko Widodo.

Tetapi keberadaan tanggul raksasa pun tidak akan mampu mencegah banjir.
Keberadaan tanggul dan pompa hanya bersifat sementara dalam mengatasi banjir rob. Untuk
mengatasi banjir rob, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus membebaskan lahan
500 meter dari pantai ke daratan.

Lahan ini perlu bebas dari bangunan, dan permukiman. Pemprov DKI juga harus
merelokasi permukiman warga ke rusunawa terdekat. Kemudian dihijaukan atau reforestasi
hutan mangrove sebagai benteng alami yang ramah lingkungan ketimbang tanggul beton yang
mahal.

Pasalnya, pembangunan tanggul laut raksasa tak menelan biaya yang sedikit. Hal ini juga
mengingat adanya pemeliharaan dan peninggian tanggul, sesuai kenaikan air laut.

Menurut kami, hutan mangrove merupakan pilihan terbaik untuk meredam banjir rob,
mencegah abrasi pantai, intrusi air laut, hingga meredam tsunami.

Anda mungkin juga menyukai