Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KELOMPOK

PENGEMBANGAN MATERI IPS


LAPORAN PARIWISATA GUNDALING BERASTAGI TANAH KARO

Dosen Pengampu:

Dr. Darwin P Lubis, S.Si, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 1

Agatha Olivia. P Manurung, Angel Berutu, Anggraini Tayara Pardede,


Ardiansyah, Boy Sitepu, Chintya S.D Simarmata, Cici Ariska Pasaribu, Desandra
N.A Siallagan, Devi Anggriani Br. S, Dwi Sartika, Eido Arguna Nababan, Emia
Br. S Maha, Erwin Juanda Hutabarat, Hijjah Putra Zai, Iin Hidayah

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Pertama sekali kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, yang mana berkat rahmat, karunia dan hidayahnya, kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Geowisata Gundaling” ini dengan waktu yang
telah ditentukan.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tida mudah ada pihak lain atau
teman-teman kami yang telah memberikan buah pikir mereka untuk membantu
kami dalam membuat maklah ini. Untuk itu kami berterima kasih kepada teman-
teman sepertjuangan. Tidak hanya itu kami juga berterima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah mengarhkan kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat tidak sempurna,
maka dari itu besar harapan kami kepada para pembaca untuk mengkritisi atau
memberikan saran kepada kami, agar kami dapat lebih baik lagi dalam
membuat ,makalah, layaknya seperti seorang penulis.

Medan, 14 November 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Bukit Gundaling...................................................................................3
B. Sejarah Asal Mula Bukit Gundaling.......................................................................5
C. Destinasi Bukit Gundaling.....................................................................................8
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
LAMPIRAN.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bukit Gundaling adalah salah satu tempat wisata di Sumatera Utara yang
berlokasi sekitar 60 KM dari kota Medan. Berada di pinggir kota Berastagi, Bukit
Gundaling berada di ketinggian lebih dari 1500 meter di atas permukaan laut.
Apabila anda pernah pergi ke tempat wisata di puncak, anda akan cepat terbiasa
dengan suasana di Bukit Gundaling karena suasananya serupa dengan puncak.
Yang unik dari bukit Gundaling karena suasana di Bukit Gundaling karena
susananya serupa dengan puncak. Dari puncak Bukit Gundaling dapat terlihat
Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak serta pemandangan Kota Berastagi yang
sangat indah.

Objek wisata ini memang sudah terkenal di kalangan wisatawan baik dari
dalam maupun dari luar negeri dan itu terbukti dari banyaknya pengunjung yang
datang setiap tahunnya. Menariknya, walaupun setiap harinya ramai pengunjung,
keadaan objek wisata ini yang tetap terjaga bersih dan rapih tata letaknya. Kita
juga bisa menikmati jagung bakar untuk menguair rasa dingin. Juga sebelum
keluar dari Wisata bukit Gundaling ada jejeran souvernir yang bisa kita beli di
pinggir jalan sebagai oleh oleh, kaos atau khiasan dinding.

B. Rumusan Masalah

1. Hakekat Bukit Gundaling


2. Sejarah asal mula Bukit Gundaling
3. Destinasi yang ada ada pada Bukit Gundaling

1
C. Tujuan

1. Memahami pengertian dari Bukit Gundaling


2. Mengetahui asal mula sejarahnya Bukit Gundaling
3. Memahami dan mengetahui destinasi yang ada pada Bukit Gundaling

D. Manfaat

Dengan dibuatnya makalah ini, kami sebagai penulis berharap kepada


pembaca agar dapat lebih memahami materi yang kami sampaikan. serta agar
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bukit Gundaling


Bukit Gundaling adalah salah satu tempat wisata di Sumatera Utara yang
berlokasi sekitar 60 KM dari kota Medan. Berada di pinggir kota Berastagi, Bukit
Gundaling berada di ketinggian lebih dari 1500 meter di atas permukaan laut.
Apabila anda pernah pergi ke tempat wisata di puncak, anda akan cepat terbiasa
dengan suasana di Bukit Gundaling karena suasananya serupa dengan puncak.
Yang unik dari bukit Gundaling karena suasana di Bukit Gundaling karena
susananya serupa dengan puncak. Dari puncak Bukit Gundaling dapat terlihat
Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak serta pemandangan Kota Berastagi yang
sangat indah.

Objek wisata ini memang sudah terkenal di kalangan wisatawan baik dari
dalam maupun dari luar negeri dan itu terbukti dari banyaknya pengunjung yang
datang setiap tahunnya. Menariknya, walaupun setiap harinya ramai pengunjung,
keadaan objek wisata ini yang tetap terjaga bersih dan rapih tata letaknya. Kita
juga bisa menikmati jagung bakar untuk menguair rasa dingin. Juga sebelum
keluar dari Wisata bukit Gundaling ada jejeran souvernir yang bisa kita beli di
pinggir jalan sebagai oleh oleh, kaos atau khiasan dinding.

Selain itu, dari Puncak Gundalaing, wisatawna juga bisa melihat Gunung
Sinabung yang masih terus bererupsi. Hari ini, Selasa (1/1), Puncak Gundaling
disesaki wisatawan dari barbagai daerah. Mereka datang untuk menghabiskan
waktu liburan Tahun Baru 2019.

Ada yang datang bersama keluarga, pacar, teman, ataupun komunitasnya.


Jalanan menuju ke puncak pun menjadi padat. Untuk sekadar mencari parkir
kendaraan saja sangat sulit. Jalan menuju ke puncak pun mengalami kemacetan
panjang.

3
Wisatawan yang hadir juga tidak hanya dari Kota Medan, bahkan ada wisatawan
yang datang jauh-jauh dari Kita Tanjung Balai, Tebing Tinggi dan Batubara.
Seperti Junaedi, 35 yang jauh-jauh datang hanya untuk menikmati keindahan
pemandangan dari atas Gundaling. Dia dan empat orang keluarganya datang dari
Kota Tebing Tinggi. Dari Tebing Tinggi, Junaedi menempuh perjalanan selama
lima jam menuju KOta Berastagi. Sejak pagi, ia berangkat dari Tebing Tinggi. Ia
pun beberapa kali terjebak macet di jalan saat menuju Kota Berastagi. “Memang
udah setiap tahun ke sini kalau Tahun Baru. Berangkat pagi, pulangnya nanti
malam. Kalau macet biasanya nginap di Berastagi dulu,” ujarnya. Beruntung
baginya dan keluarganya karena hari ini cuaca cukup cerah. Sehingga,
pemandangan ke Kota Berastagi bisa dilihat dengan jelas. Jika hujan, kawasan
bukit di ketinggian sekitar 1500 meter ini tertutup kabut tebal. Selain jarak
pandangnya terbatas, suhunya juga sangat dingin. Selain menikmati
pemandangan, wisatawan juga bisa bersantai di pondok-pondok yang disediakan.
Namun tetap harus merogoh kocek. Kalau pandai menawar, satu pondok bisa
dihargai sekitar Rp 30 ribu. Sambil bersantai, pengunjung juga bisa menikmat
berbagai makanan ringan seperti mie instan; nasi goreng ;dan banyak lainnya.
Ditambah minuman penghangat seperti bandrek, kopi atau pun teh.

Selain Junaedi, pengunjung yang rela jauh-jauh datang Nurmala, 26. Dia
datang berdua bersama pacarnya. Nurmala adalah pengunjung dari Kota Lubuk
Pakam, Kabupaten Deliserdang. Nurmala dan pacarnya sempat menghabiskan
malam tahun baru di Kota Berastagi bersama beberapa rekannya dari Deliserdang.
Mereka mengendarai sepeda motor dari Lubuk Pakam pada Minggu (31/12) sore.
“Memang mau malam tahun baruan di puncak. Ini sama anak-anak motor dari
Deliserdang. Sebelum balik ke Lubuk Pakam kami singgah dulu ke Gundaling.
Mau lihat Sinabung,” ungkap perempuan berhijab tersebut.

Di Gundaling, para pengunjung juga bisa menikmati pemandangan sambil


berkuda. Baik yang menggunakan kereta delman atau pun langsung di atas kuda.
Sejak siang, terjadi kepadatan wisatawan yang datang ke gundaling. Beberapa
aparat kepolisian samoai berjaga di beberapa titik untuk mencegah terjadinya
tindakan kriminal. Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, Mulia

4
Barus menjelaskan, ada peningkatan kunjungan pariwisata di masa libur Natal
2018 dan Tahun Baru 2019. Dari tahun sebelumnya pada periode yang sama,
peningkatan terhitung 10 persen. Kunjungan ini meningkat, kata dia, karena
Gunung Sinabung yang sudah lama tidak erupsi besar. Sehingga pengunjung tidak
takut untuk datang ke Kabupaten Karo. “Kita terus membenahi destinasi wisata
kita. Khususnya yang menjadi icon dari Karo,” ungkapnya. Selain Puncak
Gundaling, ada beberapa objek wisata unggulan yang ada di Karo diantaranya
adalah, Bukit Gundaling, Air Terjun Sipiso-piso, Pasar Buah Berastagi dan
pemandian air panas Sidebuk-debuk.

Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karo juga mengalami oeningkatan
sebesar 24 persen. Totalnya, mencapai hampir Rp 2 miliar pada 2018. Namun
sayangnya, Karo memang harus banyak berbenah. Di Gundaling, para pengelola
belum memiliki kesadaran pariwisata. Sampah masih berserakan di mana-mana.
Lokasi parkiran pengunjung juga belum tertata dengan baik. Pemkab Karo harus
bekerja ekstra keras untuk membenahi pariwisatanya. Apalagi Karo menjadi salah
satu kabupaten yang ada di Danau Toba sebagai salah satu Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN).

B. Sejarah Asal Mula Bukit Gundaling


Awal kisah terbentuknya nama Bukit Gundaling adalah terjadi pada masa
sebelum Indonesia merdeka. Di kisahkan bahwa pada zaman dahulu ada seorang
pemuda berkebangsaan Inggris yang tinggal di daerah Berastagi sebagai penyebar
agama nasrani. Suatu hari ketika berjalan-jalan di sebuah bukit  dia bertemu
dengan seorang gadis yang merupakan penduduk asli daerah tersebut. Gadis itu
memiliki paras yang cantik dengan rambut panjang yang terurai, tutur bahasanya
sopan dan lembut membuat sang pemuda begitu terpana dengan keelokan sang
gadis. Singkat kata, maka dengan rasa hati-hati dan sedikit ragu pemuda tersebut
menyapa sang gadis, Walau bahasa daerah yang ia gunakan masih terlalu kaku.
Tak terduga ternyata si gadis membalas sapaan pemuda tersebut walau dengan
raut muka malu-malu maka mulailah sang pemuda mengajak sang gadis
mengobrol sampai tak terasa waktu telah menjelang sore. Ketika sang gadis sadar
jika waktu telah sore, gadis itu berpamitan kepada pemuda itu untuk

5
pamitan pulang karena orang tuanya sudah menunggu di rumah. Sang pemuda
sebenarnya enggan untuk melepaskan sang gadis karena masih ingin berlama-
lama dengannya, tapi karena sang  gadis terus memaksa maka dengan berat hati
direlakanlah sang gadis untuk pulang.
Sejak kejadian itu sang pemuda selalu teringat dengan sang gadis dan selalu
ingin bertemu dengannya, demikian juga halnya dengan si gadis tadi. Tampaknya
kedua insan ini telah terkena panah cinta karena setiap hari saling merindukan
satu sama lain. Singkat cerita, mereka jadi sering melakukan pertemuan di bukit
itu dan akhirnya berikrar menjadi sepasang kekasih. Setiap hari dari pagi
menjelang sore keduanya sering bercengkrama di bukit itu. Bukit tersebut
merupakan bukit yang ditumbuhi rimbunan pohon pinus. Ketika telah
tersampaikan hasrat hatinya maka berpisahlah keduanya untuk kembali ke
rumahnya masing-masing.
Orang tua si gadis melihat banyak perubahan pada anak diri gadisnya yang
sering melamun dan tersenyum-senyum sendiri. Bahkan sudah sekian lama sang
gadis tak pernah lagi mau disuruh untuk pergi ke ladang membantu orang tuanya.
Akhirnya timbul lah kecurigaan dalam hatinya tentang kelakuan anaknya tersebut.
Dengan rasa penasaran orang tua si gadis mengikuti kemana perginya si anak
secara diam-diam. Betapa terkejutnya orang tua si gadis mengetahui si anak
berhubungan denganorang asing dan tak dikenal. Maka murkalah si orangtua
tersebut, kemudiandengan paksa membawa anaknya pulang sehingga membuat si
pemuda terkejut.
Sejak saat itu sang gadis di kurung orang tuanya di rumah dan tidak
diperbolehkan keluar rumah tanpa seizin orang tuanya dan tanpa ditemani
saudaranya. Orang tua si gadis berniat menikahkan si gadis dengan sepupu
dekatnya. Rencana pernikahan telah dibuat dengan cepat tanpa meminta
persetujuan si gadis. Sementara si gadis setiap harinya selalu dirundung kesedihan
dan matanya bengkak karena sering menangis. Dia menangis karena tidak bisa
lagi bertemu dengan kekasihnya. Demikian juga dengan sang pemuda selalu resah
dan gelisah karena tak bertemu pujaan hatinya.Dengan di dorong oleh rasa rindu
yang menggebu maka nekatlah sang pemuda menemui sang gadis di rumahnya
dengan mengendap-endap pada malam hari. Dalam keadaan gelap gulita sang

6
pemuda mendekati kamar sang gadis dan memanggil namanya dengan suara yang
lembut dan pelan. Sebab ia takut ketahuan orang tau si gadis. Ketika sang gadis
mengetahui dan mendengar suara kekasihnya maka dengan segera ia membuka
jendelakamarnya. Dari jendela kamarnya sang gadis mengatakan kepada pemuda
itu  bahwa ia dalam masa pingitan dan akan segera di nikahkan dengan sepupu
dekatnya. Terkejutlah sang pemuda, lalu menyarankan si gadis untuk kabur
bersamanya.
Setelah bersepakat untuk bertemu di bukit tempat mereka biasa bertemu,
pulanglah si pemuda ke rumahnya. Pada keesokan harinya pergilah si pemuda ke
bukit tempat mereka janji bertemu. Dia menunggu sang gadis dengan perasaan
gelisah. Sementara sang gadis berusaha keluar dari rumahnya lewat jendela. Tapi
memang malang nasib si gadis karena masih dalam perjalanan ternyata
keluarganya mengetahui niat si gadis lalu memaksanya pulang, dan hari itu juga
dia di nikahkan dengan sepupunya.
Sementara sang pemuda sudah gelisah tak menentu menunggu kedatangan
sang gadis. Dia berjalan mondar mandir kesana kemari mencari sang gadis sambil
berteriak memanggil “darling”, tapi yang ditunggu dan di harapkan tak kunjung
tiba. Sang pemuda tak mengetahui jika sang gadis telah menikah dan tak mungkin
bertemu dengannya lagi.
Setiap hari yang dilakukannya haya mondar mandir di bukit tersebut sambil
memanggil “darling”. Sehingga pada akhirnya dia memutuskan untuk
meninggalkan Berastagi sambil membawa luka hatinya. Sebelum pergi, ia
memandangi bukit tempat ia bertemu dengan gadisnya. Maka terucaplah kata
“good bye darling” yang artinya “ selamat tinggal sayang”. Dia mengucapkan
kata-kata itu berulang-ulang sambil teriak sampai bukit tersebut tak kelihatan lagi
di pelupuk matanya. Masyarakat sekitar yang tak mengerti apa yang diucapkan
sang pemuda karena bahasa yang berbeda mengubah pengucapan “good bye
darling” dengan “gundaling”. Sejak saat itu bukit tersebut diberinama
“gundaling”.

7
C. Destinasi Bukit Gundaling

Gambar jalan yang ditampilkan diatas merupakan jalan menuju bukit


gundaling

8
Bukit ini menjadi tujuan favorit bagi wisatawan yang mengunjungi Berastagi
untuk melihat panorama alamnya, khususnya Gunung Sibayak dan Gunung
Sinabung dari bukit tertinggi. Berjalan kaki sambil menyusuri puncak bukit
Gundaling sungguh menyenangkan dan memberi sensasi tersendiri bagi
wisatawan.

Selain menikmati pemandangan, pengunjung juga bisa berkeliling menaiki


delman. (Tribun Medan/Silfa Humairah) Sebab, dari bukit yang banyak
ditumbuhi pohon pinus ini, wisatawan bisa melihat keindahan alam sambil
menikmati udara Berastagi yang menyegarkan. Selain pepohonan rindang, ada
juga bunga-bunga indah serta patung manusia yang mengenakan pakaian adat
khas suku Batak Karo.
Jika lelah menyusuri bukit, wisatawan bisa duduk bersantai di tempat yang
telah disediakan, ada bangku dan bebatuan besar yang bisa diduduki. Jika
dianggap masih kurang santai, Anda dapat menyewa tikar dan tenda untuk
melindungi embusan angin yang terkadang cukup kencang. Boru Ginting, pemilik
tempat sewa tikar menuturkan pengunjung yang menyewa tempat, biasanya yang
membawa bekal makanan yang disiapkan dari rumah untuk dimakan bersama-
sama dipuncak bukit Gundaling.

9
10
Gunung Sinabung, gunung berapi aktif di dataran tinggi Karo dengan
ketinggian gunung 2460 m. Gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatera
Utara, terakhir meletus tahun 1600, dan kembali meletus September 2010.
Sedangkan Gunung Sibayak adalah gunung yang menghadap ke kota Brastagi.
Orang Batak Karo menyebutnya Gunung Raja, dan meletus terakhir tahun 1881.

11
Gambar Swafoto yang ada di bukit gubdaling

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bukit Gundaling adalah salah satu tempat wisata di Sumatera Utara yang
berlokasi sekitar 60 KM dari kota Medan. Berada di pinggir kota Berastagi, Bukit
Gundaling berada di ketinggian lebih dari 1500 meter di atas permukaan laut.
Apabila anda pernah pergi ke tempat wisata di puncak, anda akan cepat terbiasa
dengan suasana di Bukit Gundaling karena suasananya serupa dengan puncak.
Yang unik dari bukit Gundaling karena suasana di Bukit Gundaling karena
susananya serupa dengan puncak

Awal kisah terbentuknya nama Bukit Gundaling adalah terjadi pada masa
sebelum Indonesia merdeka. Di kisahkan bahwa pada zaman dahulu ada seorang
pemuda berkebangsaan Inggris yang tinggal di daerah Berastagi sebagai penyebar
agama nasrani. Yang saling jatuh cinta, hingga suatu hari gadis tersebut pergi dari
kota tersebut sehingga Setiap hari yang dilakukan pemuda tersebut haya mondar
mandir di bukit tersebut sambil memanggil “darling”. Sehingga pada akhirnya dia
memutuskan untuk meninggalkan Berastagi sambil membawa luka hatinya.

Selain menikmati pemandangan, pengunjung juga bisa berkeliling menaiki


delman. (Tribun Medan/Silfa Humairah) Sebab, dari bukit yang banyak
ditumbuhi pohon pinus ini, wisatawan bisa melihat keindahan alam sambil
menikmati udara Berastagi yang menyegarkan. Selain pepohonan rindang, ada
juga bunga-bunga indah serta patung manusia yang mengenakan pakaian adat
khas suku Batak Karo.

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan kepada pembaca agar dapat memahami materi
yang di sampaikan oleh penulis.

13
LAMPIRAN

14
15
16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tribunnews.com/travel/2015/06/01/bukit-gundaling-berastagi
destinasi-wisata-keluarga-intip-keindahan-gunung-sibayak-dan-sinabung

https://www.semedan.com/2016/04/bukit-gundaling-menikmati-keindahan-alam-
berastagi.html

http://misterbatak.blogspot.com/2013/02/asal-mula-bukit-gundaling.html

https://backpackerjakarta.com/bukit-gundaling-dalam-dekapan-gunung-sinabung-
dan-gunung-sibayak/

17

Anda mungkin juga menyukai