Anda di halaman 1dari 22

PROSES PENGOLAHAN GULA PASIR PUTIH PADA PT

MADUBARU PABRIK GULA MADUKISMO

LAPORAN OBSERVASI

diajukan guna melengkapi tugas karya tulis ilmiah dan memenuhi salah satu syarat
kelulusan di SMAN 1 Bangorejo

oleh:

Ahmad Syaiful Anam NIS 3766


Mohamad Fikri Maulana NIS 3961
Sandro Ferlanda NIS 4024
Mayhisa izur zekke NIS 3949

SMA NEGERI 1 BANGOREJO

Jl. Bhayangkara No. 67, Desa Kebondalem, Kab.


Banyuwangi 2022
PENGESAHAN

Laporan Observasi yang berjudul “Proses Pengolahan Gula Pasir Putih Pada PT
Madubaru Pabrik Gula Madukismo” telah diuji dan disahkan pada:

Hari : Senin
Tanggal : 15 Agustus 2022
Tempat : SMAN 1 Bangorejo

Wali Kelas Guru Pembimbing

ALFIYAH DAROJAT, M.Si YUSI SANTIKA, S.Pd


NIP.NIP. NIP.

Mengesahkan,

Kepala SMAN 1 Bangorejo Wakil Kepala SMAN 1 Bangorejo


Bidang Kesiswaan

Drs. HARI SURYONO, M.Pd Drs. ZUDHI HERMAWAN


NIP.196301141989031005 NIP. 19730919 200701 1 013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-

Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Karya Wisata dan dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul "Proses Pengolahan Gula Pasir Putih Pada PT Madubaru Pabrik Gula

Madukismo " tepat pada waktu yang ditentukan. Kami berharap dengan laporan karya wisata

ini dapat menajamkan keterampilan berbahasa, khususnya menulis suatu fenomena serta

menganalisis suatu objek budaya dan wisata. Laporan karya wisata ini dapat diselesaikan atas

bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah mambantu kami

menyelesaikan laporan karya tulis ilmiah ini. Kami berharap dengan terselesainya karya tulis

ini dapat memberikan manfaat serta wawasan kepada seluruh pembaca khususnya siswa-

siswi SMA Negeri 1 Bangorejo. Kami selaku penulis menyadari, bahwa karya tulis ini masih

jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

kami harapkan. Terimakasih.

Bangorejo, 29 Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

halama

n
PENGESAHAN..........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................................................................3
DAFTAR ISI...............................................................................................................................4
BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................................6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu.........................................................................................7
2.2 Pengertian Proses...............................................................................................................7
2.3 Pengertian pengolahan......................................................................................................7
2.4 Pengertian Gula..................................................................................................................8
2.5 Jenis Jenis Gula..................................................................................................................8
BAB 3. METODE PENELITIAN..............................................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................................9
3.2 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................................9
3.3 Jenis Data dan Sumber Data.............................................................................................9
3.3.1 Jenis Data.....................................................................................................9
3.3.2 Sumber Data.................................................................................................9
3.4 Metode Pengumpulan Data.............................................................................................10
3.4.1 Metode Observasi.......................................................................................10
3.4.2 Metode Literatur.........................................................................................10
3.4.3 Metode Dokumentasi.................................................................................10
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................11
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian..............................................................................11
4.2 Proses Pengolahan Gula Tebu........................................................................................11
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................16
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................16
5.2 Saran..................................................................................................................................16
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................17
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PG. Madukismo merupakan sebuah pabrik dan perusahaan yang mengelola

tanaman tebu yang nantinya akan diolah menjadi gula pasif. PG.Madukismo ini juga

bergerak pada produksi sepritus dan alkohol. Industri dibidang produksi gula merupakan

salah satu industri yang menjanjikan dikarenakan gula adalah salah satu kebutuhan bahan

pangan pokok yang digunakan oleh manusia sehari-hari.

Untuk Sejarah Perkembangan PG. Madu Kismo didirikan pada tanggal 14 juni

1955 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Setelah kurang lebih 3 tahun berdiri baru

dilaksanakan peresmian oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958 yang

terletak di daerah Yogyakarta selatan, Kasihan, Bantul. Dulu pabrik ini hanya

memproduksi gula dan alkohol atau spritus, pada saat itu pemegang saham terbesar

adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yaitu 75% sedangkan sisanya 25% dipegang

oleh pemerintah R.I kemudian saat ini ada perubahan kepemilikan saham menjadi 65%

dimiliki oleh Sri Hamengku Buwono X, dan pemerintah memegang 35% yang dikuasi

oleh P.T RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA. Tujuan dari didirikan pabrik ini

yaitu agar masyarakat dapat menikmati gula hasil produksi dalam negri, tidak hanya dari

luar. Dahulu PG. Madu kismo bernama PG. Padokan dengan luas sangat kecil, pada

masa Belanda PG. Padokan hancur lebur, atas jas Sri Sultan Hamengku Buwono IX

kemudian didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Madukismo. Gagasan

pendirian Pabrik Gula Madukismo tujuannya adalah untuk menolong rakyat yang banyak

kehilangan pekerjaan karena dibumihanguskannya Pabrik-Pabrik Gula waktu itu.

Pendirian pabrik gula diyakini mampu menampung banyak orang untuk bekerja.

Banyak petani akan terlibat dalam proses penanaman, pemeliharaan tanaman, panen serta

dipabrik akan menyerap banyak tenaga kerja teristimewa pada waktu masa giling. PG.
Madukismo tidak hanya memproduksi gula, juga menawarkan paket wisata edukasi

agroindustri. Perjalanan Wisat Agro Industri ini adalah wisata untuk melihat proses

produksi yang dilaksanakan. Untuk itu kami tertarik melakukan penelitian mengenai “Proses

Pengolahan Gula Pasir Putih Pada PT Madubaru Pabrik Gula Madukismo”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah di atas maka diajukan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengolahan tebu dan gula di PT. Madukismo?

1.3 Tujuan Penelitian


Karya tulis yang berjudul pengaruh keberadaan Candi Prambanan terhadap alam

sekitar ini di tulis bukanlah tanpa tujuan, adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pengolahan tebu dan gula di PT. Madukismo

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penulisan Karya Tulis ini penulis berharap agar ada manfaat yang

dapat diambil, dan adapun manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Menambah wawasan dan pengalaman keilmuan yang lebih luas kepada penulis.

2. Mengenal Sistem pengelolaan tebu beserta proses pembuatannya.

3. Membiasakan keteramppilan menulis laporan melalui prosedur penulisan karya

ilmiah yang benar.


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Tinjauan pustaka meliputi kajian teori dan kajian hasil-hasil penelitian terdahulu

(kajian empiris) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Pada bab ini terdapat

beberapa subbab, dimana pada subbab yang pertama (2.1) memuat tinjauan penelitian

terdahulu, dan subbab-subbab selanjutnya memuat pendapat-pendapat ahli tentang objek

penelitian.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Judul dan Nama Peneliti Keterangan

1. Peran parbrik gula madukismo Penelitian ini lebih menekankan pada

dalam pencegahan pencemaran pencegahan pencemaran akibat limbah

akibat limbah pabrik di kabupaten sedangkan peneliti menekankan pada proses

Bantul produksi gula metode yang di gunakan

sama namun tempat penelitian tidak


Agustinus Gusti Agung Perdana,
spesifik .
2019

2. Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Penelitian ini bertujuan untuk menggali

Komitmen Organisasi Terhadap informasi secara empiris tentang seberapa

Disiplin Kerja Di PT. besar pengaruh komitmen organisasi

MADUBARU PG/PS karyawan terhadap disiplin kerja di PT

MADUKISMO Madubaru PG/PS Madukismo sedangkan

peneliti membahas tentang proses produksi


Gagas Wirasta,2017
gula Metode yang di gunakan berbeda yaitu

kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan


metode kualitatif

2.2 Pengertian Proses


Menurut jelajah internet Proses adalah serangkaian Langkah sistematis, atau

tahapan yang jelas dan dapat dilakukan berulang kali untuk mencapai hasil yang

diinginkan. Menurut JS Badudu dan Sutan M Zain Proses adalah jalannya suatu peristiwa

dari awal sampai akhir atau masih berjalan tentang suatu perbuatan, pekerjaan dan

Tindakan

2.3 Pengertian pengolahan

Menurut Prajudi Atmosuryo (1982:282) adalah suatu aktivitas pemanfaatan serta

pengolahan sumber daya yang akan digunakan dalam kegiatan untuk mencapai atau

tujuan tertentu

2.4 Pengertian Gula

Menurut Wahyudi (2018), Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi

sumber energi dan komoditi perdagangan utama

Menurut Darwin (2013), Gula adalah suatu bahan atau barang yang mengandung

karbohidrat, hal ini disebabkan karena gula pada kenyataannya dapat larut dalam air dan

juga bisa langsung diserap tubuh yang kemudian dalam tubuh diubah menjadi energi.

Menurut Ragun Blog (2012), Gula menurutnya, dapat difungsikan sebagai suatu

bahan pengawet yang bersifat alami,hal ini diungkapkan karena gula bersifat higroskopis

ataupun mampu menyerap air sebagai hal tersebut menjadikan sel-sel bakteri akan

dehidrasi, hingga akhirnya akan mati.


Menurut Winarno (1980), Menurutnya,gula lekat dengan sifat fisik dan kimia yang

memiliki bentuk berbeda-beda satu sama lainnya,misalnya rasa, kelarutan, pembentukan

caramel, dan juga pembentukan kristalnya.

Menurut Subagjo (2007, Menurut Subagjo,ada banyak fungsi dalam kandungan

gula, diantaranya bisa sebagai bahan pengawet, bahan perasa, dan bahan dalam merubah

warna di dalam produk makanan.

2.5 Jenis Jenis Gula

Menurut Wahyudi (2013), gula terbagi dalam beberapa macam berdasarkan warnanya

yaitu :

a. Raw Sugar

Raw Sugar berasal dari bahan baku tebu bentuk kristal berwarna kecoklatan. Gula ini di

dapat dari pabrik pabrik penggilingan tebu yang tidak memiliki unit bleaching dan di sebut

gula setengah jadi, jadi gula inilah yang banyak diimpor yang nantinya akan dijadikan gula

kristal putih.

b. Gula Rafinasi

Gula Rafinasi merupakan hasil olahan lebih lanjut dari gula mentah atau raw sugar melalui

defikasi yang tidak dapat di konsumsi langsung oleh manusia sebelum di proses lebih lanjut.

Yang membedakannya yaitu gula rafinasi menggunakan proses carbonasi sedangkan gula

kristal putih menggunakan proses sulfutasi.


BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan di akhir bulan Juli

tepatnya pada Kamis, 28 juli 2022 Pukul 08.00-10.00. 1 hari pengumpulan data dan 3

hari pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk karya tulis ilmiah dan dan

proses bimbingan berlangsung.

2. Tempat Penelitian

Tempat pelakanaan penelitian ini adalah PT MADUBARU Pabrik Gula

Madukismo Terletak di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Bantul, Provonsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak posisi PS Madukismo secara

geografis yaitu 7˚ 4' - 8˚ 20' LS & 110˚ - 111˚ BT  pada ketinggian  84 m dpl.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup ini meliputi bidang ilmu Fisika dan ilmu Kimia.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata verbal. Cara
memperoleh data kualitatif ini dilakukan melalui observasi dan penyertaan
dokumentasi.
3.3.2 Sumber Data
2. Data Primer
Data primer ialah jenis data dan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber pertama ( tidak melalui perantara ), baik individu maupun
kelompok. Jadi data yang didapatkan secara langsung. Data primer secara khusus di
lakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer
dengan metode survey dan juga metode observasi. Metode survey ialah metode yang
pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan tertulis. Metode observasi
ialah metode pengumpulan data primer dengan melakukan pengamatan terhadap
aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi pada Candi Prambanan untuk
mendapatkan data atau informasi yang sesuai dengan apa yang dilihat dan sesuai
dengan kenyataan.

3.4 Metode Pengumpulan Data


3.4.1 Metode Observasi
3.4.2 Metode Literatur
3.4.3 Metode Dokumentasi
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Sebelum perang dunia II di Yogyakarta terdapat beberapa pabrik gula seperti si Cebongan,

Gresikan, Ganjuran, Wonopati, Pundong, Jambang, dan Demak Ijo. Tetapi semua ini merupakan

pabrik kecil yang akhirnya dibumi hanguskan pada perang dunia II. Pabrik Gula (PG)

Madukismo oleh pemerintah di pertahankan dan mulai diperbaiki pada tanggal 14 Juni 1955.

Pembangunan pabrik ini ditangani oleh kontraktor Machine Fabrick Sangerhausen dari Jerman

Timur. Pembangunan pabrik tersebut merupakan hasil Kerjasama antara P3G (Panitia Pendiri

Pabrik Gula) dengan pemerintah DIY. Kemudian dibentuk BP3 (Badan Pelaksana Perusahaan

Perkebunan) yang akhirnya menjelma menjadi YAKTI (Yayasan Kredit Tani). Hal ini atas

prakarsa Hamengkubuwono IX yang memikirkan agar hasil pendapatan daerah meningkat dan

untuk memperluas lapangan kerja.

Tanggal 29 Mei 1958 pabrik tersebut diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno. Mulai

tahun 1958 pabrik mulai beroprasi dengan kapasitas 1500 ton tebu per hari. Pada tahun 1958 itu

pula YAKTI akhirnya menjadi sebuah perseroan terbatas dengan nama PT. Madubaru. Adanya

nasionalisasi pada tahun 1962 menyebabkan status menjadi bagian dari BPUPPN (Badan

Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara). Tahun 1966 statusnya berubah lagi menjadi

PT, lepas dari BPUPPN, sampai sekarang dengan nama PG. Madukismo dan Pabrik Spiritus

Madukismo. Saham sebesar 65% dimiliki Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 35% merupakan

milik pemerintah (dikuasakan pada PT. Rajawali Nusantara Indonesia) (M.K.Iqbal, 2015).

4.2 Proses Pengolahan Gula Tebu


Gula Kristal putih dihasilkan dari bahan baku tanaman tebu dengan komposisi

seperti pada gambar 4.1 kandungan nira tebu (73 - 83%) dan sabut tebu (12 - 20%). Di

dalam nira tebu terdiri dari brix atau zat padat terlarut (10-15%) dan air tebu (65-75% ).

Di dalam brix tebu terdiri dari gula tebu atau sukrosa (9-14%) dan bukan gula (1-7 %).

Sumber : Buku Panduan Kursus Laboran Gula 2014

Gambar 2.1. Komposisi Gula dalam tanaman tebu

Dengan adanya susunan komposisi kandungan gula pada tanaman tebu seperti pada

gambar 2.1 maka diperlukan beberapa tahapan proses pemisahan gula dan bukan gula

seperti pada gambar 2.2 :


Sumber : Divisi Quality Assurance 2016

Gambar 2.2 Bagan proses pengolahan gula Kristal putih

Berdasarkan gambar 4.2 bagan proses pengolahan gula kristal putih:

a. Pemerahan Tebu

Proses pertama dalam proses produksi gula kristal putih adalah proses pemerahan

tebu di stasiun gilingan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengambil nira sebanyak-
banyaknya dari batang tebu dengan menekan kehilangan nira dalam ampas seminimal

mungkin. Sebelum masuk ke stasiun gilingan tebu yang sudah ditebang terlebih dahulu

ditimbang dengan menggunakan alat crane sebagai pengangkut. Setelah tebu ditimbang

ditarik ke arah meja tebu yang selanjutnya diatur masuk oleh cane carrier, tebu yang

telah masuk dipotong-potong oleh pisau tebu dan dipecah-pecah menggunakan hammer

shradder selanjutnya di perah menggunakan rol gilingan I berturut-turut sampai gilingan

IV.

Sebagai pengencer untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya digunakan air

imbibisi sebagai campuran ampas yang keluar dari gililingan III, sedangkan nira yang

keluar dari gilingan IV digunakan pengencer ampas yang keluar dari gilingan II. Nira

yang keluar dari gilingan III digunakan pengencer ampas yang keluar dari gilingan I.

Nira yang keluar dari gilingan dari I dan II ditampung sebagai nira mentah yang belum

disaring, penyaringan nira mentah dari gilingan I dan II menggunakan DSM screen dan

hasilnya ditampung di bak nira mentah yang akan di proses lebih lanjut. Sedangkan

ampas tebu masuk ke mesin ketel yang digunakan sebagai bahan bakar dari ketel uap.

b. Pemurnian Tebu

Pada proses kedua pengolahan gula kristal putih adalah proses pemunian pada

stasiun pemurnian yang bertujuan untuk memisahkan kotoran yang terdapat pada nira

mentah sehingga didapatkan nira encer dan blotong dengan tetap menjaga agar sukrosa

tidak mengalami kerusakan. Proses kimia pada stasiun pemurnian dinamakan proses

sulfitasi dimana prinsip dasar pemurnian adalah mengikat bahan selain gula (pengotor)

dengan cairan reagen tertentu sehingga didapatkan endapan, semakin banyak endapan

yang dibentuk maka semakin baik kinerja stasiun pemurnian. Pada stasiun pemurnian

menggunakan beberapa bahan pembantu yaitu susu kapur, gas SO2, flokulan dan asam

phosphat (H3PO4).
Nira mentah dari stasiun gilingan dengan pH 5,6-5,8 ditambahkan asam phosphat

(H3PO4) dipanaskan sampai suhu 75°C, kemudian ditambahkan susu kapur dan dialirkan

ke defekator I-III hingga pH nira 9,5-10. Nira dari defekator III dialirkan ke sulfitator

tower dengan ditambahkan gas SO2 sehingga pH turun menjadi 7,2. Pada saat penetralan

dengan gas SO2 ini kotoran mulai mengendap. Nira dilewatkan di flash tank dan

ditambahkan flokulan untuk melepas gas sisa reaksi dan udara terlarut supaya tidak

mengganggu proses pengendapan, endapan tersebut untuk selanjutnya masuk ke dalam

STC (Single Tray Clarifier) untuk memisahkan nira jernih dengan endapan. Nira jernih

kemudian disaring dan siap untuk proses selanjutnya. Sedangkan endapan (nira kotor)

masih perlu ditambahkan ampas halus dan disaring. Hasil filtrasi nira kotor diproses

kembali bersama nira mentah sedangkan padatannya (blotong) digunakan sebagai pupuk

organik.

c. Penguapan Nira Encer

Tahap ketiga pada proses pengolahan produk gula kristal putih adalah penguapan

nira encer di stasiun penguapan, proses ini bertujuan menguapkan air yang terdapat pada

nira encer sampai didapatkan kekentalan tertentu disebabkan nira encer pada proses

pemurnian masih banyak mengandung air, agar proses pengkristalan tidak terganggu

maka air yang ada nira harus diuapkan. Hasil proses penguapan adalah nira dengan

kondisi kepekatan mendekati jenuh (brix 60%-70%).

d. Proses Kristalasi

Tahap keempat pada proses produksi gula adalah proses kristalisasi (masakan),

adalah proses penguapan air yang terdapat dalam nira kental dan membentuk Kristal gula

dengan diameter sesuai standart dengan menekan kehilangan gula dalam tetes seminimal

mungkin. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses pemasakan yang dapat

mempengaruhi proses kristalisasi adalah vacuum maksimal (63cmHg) dan suhu dalam
pan masak 60°C, pada pabrik gula milik PTPN X menggunakan menggunakan system

masakan 2 tingkat yaitu masakan A dan D.

Sebagai bahan dasar masakan A adalah nira kental, gula leburan DII dan klare

SHS. Hasil dari masakan A didinginkan selama 1 jam untuk memberikan pengkristalan

lebih lanjut pada palung pendingin A, sehingga didapatkan gula A dan stroop A. stroop

A dimasukkan ke dalam masakan B dan gula A dicampur dengan Gula B dan diputar lagi

di putaran SHS dan akan dihasilkan gula Kristal putih dan klare SHS, gula kristaln putih

dikemas dan masuk ke gudang gula, sedangkan klare SHS digunakan kembali sebagai

masakan A.

Bahan dasar masakan D adalah stroop A dan klare D. Cara kerjanya sama dengan

masakan A, hasil masakan D diputar pada masakan D mengasilkan gula D1 dan tetes.

Tetes ditampung pada peti penampung, dan gula SHS dan gula D1 di putar pada putaran

DII dan menghasilkan klare D dan gula Kristal putih.

e. Proses Puteran

Tahapan kelima pada proses produksi gula kristal putih adalah proses puteran

(centrifugal), tujuan utama proses ini adalah memisahkan Kristal gula dengan laruta gula

(stroop) dan menekan gula yang terikut tetes seminimal mungkin, target dari proses di

stasiun puteran ini adalah mendapatkan gula kristal tidak basah. Gula A dan Gula B

dicampur dalam mixer dengan klare SHS untuk memisahkan pemisahan stroop yang

masih menempel pada kristal diputar pada putaran SHS dengan kecepatan >900 rpm.

Setelah SHS diperoleh kemudian gula dilewatkan pada talang goyang, saringan halus

dan saringan kasar dan dihembuskan udara ±70°C untuk menghilangkan uap air yang

berada diantara kristal sehingga gula kristal akan cepat kering. Pada dasarnya proses

penyelesaian terdiri dari kegiatan pemisahan, pengeringan, pengemasan dan


penyimpanan. Gula kristal putih dengan besar jenis butir sesuai SNI 3140.3:2010 (0,8-

1,2mm), kemudian dikemas pada karung ukuran 50kg dan disimpan di gudang gula.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
Dari hasil kesimpulan maka penulis menyarankan:

1. Diharapkan PG. Madukismo agar dapat mempertahankan dan menjaga kualitas dari produksi

gula pasir yang saat ini menyebar ke seluruh Indonesia agar dapat menjadi gula pasir yang

berkualitas nomor 1 di Indonesia

2. Kepada Siswa dan Masyarakat, agar dapat dijadikan bahan bacaan sebagai acuan untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan tentang tanaman tebu dan pembuatan gula pasir dari tebu

sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan sosial.


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian….65


Lampiran 2. Pedoman Wawancara........................................................................................67
Lampiran 3. Hasil Wawancara...............................................................................................68
Lampiran 4.1 Tabel Kebijakan Pembatasan Sektor Pariwisata di daerah PPKM Level 1.. . .70
Lampiran 4.2 Tabel Penjualan Bakpia 123 di Objek Wisata Candi Borobudur 2021...........72
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian.....................................................................................

Anda mungkin juga menyukai