Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KELAPA (Cocos nucifera L)

DI DESA PELAWA BARU KECAMATAN PARIGI TENGAH


KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan LXI
Universitas Muhammadiyah Palu
Tahun Akademik 2022

Disusun Oleh :

DONI D. SAGITA
Stambuk : 19.1.08.6.1.002

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
TAHUN 2022
KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
ANGKATAN LXI TAHUN AKADEMIK 2021/2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

NAMA : DONI D. SAGITA

STAMBUK : 19.1.08.6.1.002

FAKULTAS : PERTANIAN

DESA : PELAWA BARU

KECAMATAN : PARIGI TENGAH

KABUPATEN : PARIGI MOUTONG

PROVINSI : SULAWESI TENGAH

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui


setelah dikonsultasikan pada tanggal 14 Februari 2022 dan diperbaiki
sesuai saran-saran Dosen Pembimbing Lapangan.
Palu, 01 Maret 2022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Panitia KKN Angkatan LXI

Drs. Muh. Jufri, M.Si., M.Kes Rukhayati, SE., MM


NBM. 1063673 NIDN. 0916117402

Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Dr. Muliadi, SH., MH


NIDN. 0916048703
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam

tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat

dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “Analisis Pendapatan Petani Kelapa di Desa Pelawa Baru

Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong”. Karya Tulis Ilmiah ini

merupakan salah satu syarat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan LXI

Universitas Muhammadiyah Palu Tahun Akademik 2022. Penulis menyadari

bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Muh. Jufri, M.Si., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Lapangan

yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga Karya Tulis Ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Mahmud S. Lamalanto, S.Pd selaku Kepala Desa Pelawa Baru yang

menerima dan membimbing kami selama ini di Desa Pelawa Baru.

3. Bapak Arifin, S.Pd, Selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Parigi Moutong

4. Bapak Resminto, S.Pd Selaku Kepala SMK Muhammadiyah Parigi Tengah

5. Bapak Burhan Selaku Kepala SD Muhammadiyah Parigi Tengah

6. Seluruh Masyarakat Desa Pelawa Baru, yang senantiasa membantu dan

menyambut kami dengan sangat luar biasa

i
7. Teman-Teman Peserta KKN Angkatan LXI Posko Parigi

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan subangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga
kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin

Pelawa Baru, Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................5
1.3 Tujuan Karya Tulis Ilmia .....................................................................5
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ..................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6
2.1 Botani Tanaman Kelapa.........................................................................6
2.2 Sekilas Tentang Nira Kelapa..................................................................8
2.3 Pemasaran..............................................................................................9
2.3.1 Pengertian Pemasaran .................................................................9
2.3.2 Fungsi Pemasaran........................................................................10
2.4 Saluran Pemasaran.................................................................................11
2.4.1 Gambar/Diagram Bentuk Saluran Pemasaran ............................12
2.5 Lembaga Pemasaran..............................................................................13
2.5.1 Macam-macam Lembaga Pemasaran .........................................14
2.6 Margin Pemasaran..................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................19
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................19
3.2 Penentuan Responden............................................................................19
3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................20
3.4 Analisis Data..........................................................................................30
3.4.1 Saluran Pemasaran.......................................................................30
3.4.2 Mengetahui Besarnya Margin Pemasaran...................................30
3.5 Konsep Operasional...............................................................................21

iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................23
4.1 Sejarah Pengolahan Gula Merah Kelapa ..............................................23
4.2 Karakteristik Responden .......................................................................23
4.2.1 Umur Responden ........................................................................24
4.2.2 Tingkat Pendidikan .....................................................................24
4.2.3 Tanggungan Keluarga .................................................................26
4.3 Pemasaran Gula Merah Kelapa .............................................................27
4.4 Margin Pemasaran Gula Merah Kelapa ................................................28
4.4.1 Margin Saluran I .........................................................................28
4.4.2 Margin Saluran II ........................................................................29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................30
5.1 Kesimpulan............................................................................................30
5.2 Saran.......................................................................................................30
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................32
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................34

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi apabila dikelola dengan baik. Indonesia sendiri
merupakan negara penghasil kelapa, karena sebagai tanaman serbaguna
yang telah memberikan kehidupan kepada petani di Indonesia, hal ini
dibuktikan dengan tingkat penguasaan tanaman kelapa di Indonesia, yaitu
98% merupakan perkebunan rakyat (Thantiyo, 2010). Keadaan iklim
Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman kelapa. Bila ditinjau
dari sudut areal penanaman kelapa, Indonesia merupakan negara yang
menempati kedudukan pertama. Hal tersebut terbukti Indonesia memiliki
populasi tanaman kelapa (Cocos Nucifera ) terbesar di dunia, menurut data
produksi kelapa di Indonesia mencapai 19,4 juta ton per tahun (The World
Atlas, 2017).
Buah kelapa merupakan bagian paling penting dari tanaman kelapa
karena mempunyai nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Buah kelapa tua
terdiri dari empat komponen utama, yaitu 35 % sabut, 12% tempurung, 28%
daging buah dan 25 % air kelapa. Daging buah kelapa selain nikmat
disantap langsung (terutama kelapa muda), juga sering dimanfaatkan untuk
pembuatan santan, kopra dan minyak. Dari total produksi kelapa di
Indonesia, 34,7% diolah menjadi santan, 8% menjadi minyak klentik dan
57,3% menjadi kopra.Indonesia merupakan negara berbasis pertanian,
artinya sektor pertanian masih memegang peranan penting dari keseluruhan
perekonomian nasional. Salah satu sub sektor pertanian yang cukup penting
keberadaannya dalam pembangunan nasional adalah sub sektor perkebunan.
Komoditi perkebunan yang banyak dilestarikan masyarakat adalah
kelapa dalam. Salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang
membudidayakan tanaman kelapa adalah Kabupaten Parigi Moutong,
tepatnya di Kecamatan Parigi Tengah. Wilayah Kecamatan Parigi Tengah
merupakan daerah yang cocok untuk budidaya berbagai komoditi pertanian
2

karena di dukung oleh iklim yang bagus dan jenis tanah yang membantu
pertumbuhan Pohon Kelapa dengan baik.
Kecamatan Parigi Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada
di Kabupaten Parigi Tengah yang merupakan daerah penghasil kelapa.
Terdapat sekitar 70 % kepala keluarga yang menggeluti usaha tani dengan
memanfaatkan buah kelapa untuk dijual. Pengolahan kelapa yang dilakukan
oleh masyarakat di daerah tersebut masih sangat kurang, sehingga
diperlukan pengolahan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Penggunaan kelapa di Kecamatan Parigi Tengah, tepatnya di Desa Pelawa
Baru selama ini hanya sebatas pada pengolahan kelapa untuk dijual perbuah.
Selain itu material kelapa lainnya belum secara maksimal digunakan seperti
air kelapa dan sebagainya.
No Jenis Kelapa Luas Areal (Ha) Produktifitas(Kg/Ha)
1 Kelapa Dalam 888 716
2 Kelapa Hibrida 79 61

Pada tanaman perkebunan rakyat banyak menghasilkan tanaman


kelapa. Kelapa yang dimiliki petani banyak dijual per biji dan ada pula yang
dijadikan kopra oleh masyarakat Desa Pelawa Baru sehingga nilai jualnya
tinggi dibanding dengan kelapa biasa. Akan tetapi selama ini mereka belum
pernah melakukan analisis pendapatan usahatani mereka dari hasil usahatani
kelapa, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti menyangkut tentang
pendapatan mereka.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada penelitian ini


adalah bagaimana pendapatan petani kelapa di Desa Tugondeng Kecamatan
Herlang Kabupaten Bulukumba

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan


dari penelitian yaitu untuk menganalisis pendapatan petani kelapa di Desa
3

Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Tengah.


Kegunaan Penelitian yaitu:
1. Bagi Petani : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dan informasi bagi seluruh petani kelapa dalam hal
peningkatan pendapatan.
2. Penulis : Menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan
antara teori yang telah dipelajari dengan praktek yang diterapkan
berdasarkan hasil data yang menjadi daerah penelitian di Desa Pelawa
Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong
3. Bagi Pemerintah Daerah : Hasil penelitian dan analisis yang didapat
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah
daerah dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat petani kelapa di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi
Tengah Kabupaten Parigi Moutong
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman yang sangat banyak


ditemukan di daerah tropis. Kelapa sangat popular di masyarakat karena
memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Beragam manfaat
tersebut diperoleh dari kayu, daun, daging buah, air kelapa, sabut, dan
tempurung (Muhammad dan Joko, 2012). Kelapa adalah salah satu jenis
tumbuhan dari keluarga Arecaceae, dan merupakan satu-satunya spesies
dalam genus Cocos. Pohon kelapa dapat mencapai ketinggian 30 m, kelapa
dapat tumbuh di daerah tropis, dan tumbuh baik pada iklim panas yang
lembab. Suhu optimum tahunan rata-rata tanaman kelapa adalah 27°C
dengan fluktuasi 6-7° C. Tanaman kelapa dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah, syarat-syarat tanah yang baik adalah struktur baik, peresapan air dan
tata udara baik, permukaan air tanah letaknya cukup dalam minimal 1 meter
dari permukaan tanah, dan keadaan air tanahnya hendaknya dalam keadaan
tidak menggenang. (Tjitrosoepomo. G. 2013)
Buah kelapa terdiri dari sabut (eksokarp dan mesokarp), tempurung
(endocarp), daging buah (endosperm) dan air buah (Listianawati, 2009).
Daging buah kelapa merupakan sumber protein yang mudah dicerna. Selain
itu buah kelapa juga dapat digunakan dalam industri kopra. Buah kelapa
pada bagian daging buahnya memiliki banyak kandungan yang sangat
bermanfaat untuk mendukung kebutuhan nutrisi manusia. Komposisi kimia
daging buah kelapa Menurut Alamsyah, 2005 Analisis (100 gr) Jumlah
Kalori 68 kal - 359 kal Protein 1 - 3,4 gr Lemak 0.9 – 34,7 gr Karbohidrat
10 – 14 gr Kalsium 17 – 21 mg Fosfor 21 – 30 mg Besi 1 – 2 mg Thiamin
0,5 – 1 mg Asam Askorbat 2 – 4 mg Air 46,9 – 83,3g

1. Pengolahan dan Pembibitan


Pengolahan tanah yang diperlukan adalah pembuatan lubang
tanam dengan ukuran 0,9m x 0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk
5

kandang dan humus. Jarak tanam yang baik untuk jenis dalam yaitu 9
x 10 m dan jenis genjah 6 x 6 m (Prajnanta. 2000). Pembibitan
tanaman kelapa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Pilih buah yang bagus dan tua, rendam dengan larutan air +
Hormorik dengan dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu,
kemudian semaikan bibit di bedengan dan kedalaman sama
dengan buah kelapa, timbun buah kelapa dengan letak horizontal
dengan tebal timbunan 2/3 buah.
 Jarak antar bibit 25 cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah
setelah 12-16 minggu, jika lebih dari 5 bulan tidak berkecambah
dianggap mati/bibit jelek. Rawat bibit di bedengan hingga umur
30 minggu atau berdaun 3 lembar. Lakukan penyiraman bila
tanah kurang air. 2. Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk
Poc Nasa hingga umur bibit kurang lebih 9 bulan dengan dosis
1-2 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali.
 Jangan mengabaikan tindakan preventif perlindungan tanaman
dari gangguan ternak atau dengan memasang pagar kayu
2. Pemanenan
Kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur
bisa mencapai 60 - 100 tahun dengan produksi yang diharapkan
adalah kopra. Untuk kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 - 4
tahun dan berbuah maksimal pada saat umur 9 - 10 tahun, dan bisa
mencapai umur 30 - 40 tahun kurang bagus untuk kopra karena daging
buahnya yang lunak. Panen buah kelapa dilakukan menurut
kebutuhannya. Jika kelapa yang diinginkan dalam keadaan kelapa
masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan dari bunganya. Jika ingin
mengambil buah tua untuk santan atau kopra dipanen di saat umur
sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak lagi
terdengar suara air di dalam buahnya (Prajnanta. 2000).
3. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan
Biaya Menurut Supriyono (2000), biaya adalah harga perolehan
yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
6

penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang


penghasilan. Menurut Mulyadi (2005), biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi,
sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Menurut Mulyadi (2005), biaya digolongkan sebagai berikut;
i. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan
penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan
penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran,
misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon
disebut “biaya telepon”.
ii. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: Biaya Produksi,
yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi
atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya
Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya
iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. Biaya Administrasi
dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya
gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
iii. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai. Ada
2 golongan, yaitu: Biaya Langsung (direct cost), merupakan
biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah
karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya
dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya Tidak Langsung
(indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh
sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk,
biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
7

iv. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume


Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu: 1.Biaya Tetap (fixed
cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi
perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu, contohnya gaji direktur produksi. Biaya
Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas, contohnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung. Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya semi variable mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel, contohnya biaya listrik yang digunakan. Biaya
Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu. e.
v. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian
yaitu; Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu
pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada
periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat
memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan
datang. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure),
pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada
periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Penerimaan Menurut Husain (2004), bahwa penerimaan adalah
sejumlah uang yang diterima dari penjualan produknya kepada
pedagang atau langsung kepada konsumen. Sedangkan menurut
Syafril (2000), mengemukakan bahwa penerimaan adalah seluruh
pendapatan yang diterima tanpa melihat dari mana sumbernya, dengan
besar tidak selalu sama untuk setiap kurun atau jangka waktu tertentu.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan tidak lain
adalah uang yang diterima melalui proses produksi dan dinilai dengan
uang sebagai hasil penjualan barang dan jasa.
8

Menurut (Syafril. 2000), jenis – jenis penerimaan dapat


dibedakan dalam 3 bagian yaitu sebagai berikut:
a) Penerimaan total adalah hasil yang diterima perusahaan
dari penjualan produk.
b) Penerimaan Rata- rata adalah penerimaan untuk tiap –
tiap satuan produksi yang dijual.
c) Penerimaan Batas adalah tambahan penerimaan karena
penjualan satu kesatuan tambahan ( ekstra ) barang atau
tambahan karena penjualan satu kesatuan terakhir.
Pendapatan berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa
dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim
atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba
dari penjualan atau pertukaran asset (kecuali dari surat berharga), hak
dividen dari investasi dan kenaikan lainnya pada equity pemilik
kecuali yang berasal dari modal donasi dan penyesuaian modal
(Harahap. 2000).
Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa secara luas
pendapatan dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan
kegiatan investasi. Dalam hal ini termasuk juga perubahan net asset
yang timbul dari kegiatan produksi dan dari laba rugi yang berasal
dari penjualan aktiva dan investasi, kecuali kontribusi modal dan
penyesuaian modal. Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan
nilai aset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau
gabungan dari keduanya selama periode tertentu yang berasal dari
penyerahan/produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang
berjalan (Harahap, 2000).
Pendapatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
menentukan laba atau rugi suatu usaha. Laba atau rugi diperoleh
dengan melakukan perbandingan antara pendapatan dengan beban
atau biaya yang dikeluarkan atas pendapatan tersebut. Pendapatan
9

dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan suatu


usaha dan juga faktor yang menentukan keberlangsungan suatu usaha.
Jhingan (2003) menyatakan bahwa pendapatan adalah
penghasilan berupa uang selama 15 periode tertentu. Pendapatan dapat
diartikan sebagai semua penghasilan yang menyebabkan
bertambahnya kemampuan, baik yang digunakan untuk konsumsi
maupun untuk tabungan, pendapatan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi keperluan hidup dan untuk mencapai kepuasan.
4. Kelayakan
Kelayakan atau Return Cost Ratio (R/C) adalah perbandingan
antara total penerimaan dari hasil jual suatu produksi produk dengan
total biaya produksi yang dikeluarkan. Rasio ini banyak diamati oleh
para pengusaha atau orang-orang yang menjalankan usaha. Dengan
demikian rasio ini merupakan indikator penting bagi para pengusaha
untuk mengukur kemampuan atau kelayakan usaha yang dijalaninya.
(Supriyono. 2000).
Dari pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa Return Cost
Ratio(R/C) merupakan penghitungan yang penting dilakukan bagi
siapa saja yang menjalankan suatu usaha baik usaha tani maupun
usaha lainnya. Hal ini dilakukan agar siapa saja yang menjalankan
usaha dapat mengukur kemampuan atau kelayakan usaha yang
dijalaninya. Analisis R/C rasio digunakan untuk mengetahui seberapa
besar penerimaan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan
pada suatu usahatani. Apabila R/C > 1, berarti usahatani yang
dijalankan memiliki kemampuan atau sudah layak untuk dilaksanakan.
Demikian sebaliknya apabila rasio R/C < 1, berarti usahatani tersebut
belum memiliki kemampuan atau belum layak untuk dilaksanakan
(Alisuddin, Dian. 2011)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi
Tengah Kabupaten Parigi Moutong, dilaksanakan selama 1 bulan yang di
mulai dari tanggal 1 s/d 28 Februari 2022, dengan pertimbangan bahwa
sebagian besar petani lebih memilih mengusahakan lahan dengan menanam
kelapa.
B. Teknik Penentuan Sampel
Jumlah populasi petani kelapa di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi
Tengah Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 190 orang dengan pertimbangan
petani kelapa dg luas lahan lebih dari 1 hektar. Maka yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah populasi, yaitu sebanyak 19
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak sederhana (Simple
Random Sampling) yang pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga
setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel (Budiarto,2004).
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah
lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih (Artikunti, 2010). 15
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yg
berbentuk kuesioner, dapat diolah dan dianalisis menggunakan teknik
perhitungan statistik. Sedangkan sumber data yang digunakan terbagi menjadi
dua berdasarkan pada pengelompokannya yaitu:
1) Data primer, data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui
wawancara dan observasi dengan petani kelapa di Desa Pelawa
Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Tengah.
2) Data sekunder meliputi tentang jumlah penduduk, jumlah petani
kelapa pada kelompok tani, data penduduk berdasarkan pekerjaan
11

dan lain-lain yang diperoleh dari Kantor Desa dan Dinas


Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Parigi Moutong, serta
dokumen-dokumen yang mempunyai kaitan dengan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tiga
tahap yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
1) Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
dengan cara melihat secara langsung lahan perkebunan petani
kelapa di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten
Parigi Moutong.
2) Wawancara merupakan penyampaian sejumlah pertanyaan dari
pewawancara kepada petani kelapa di Desa Pelawa Baru
Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Pelawa Baru.
3) Dokumentasi adalah suatu kegiatan untuk melakukan pencarian,
penyelidikan, pengumpulan, penguasaan, pemakaian dan
penyediaan dokumen terhadap petani kelapa di Desa Pelawa Baru
Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Tengah.
4) Teknik Analisis Data Untuk mengetahui seberapa besar
pendapatan petani kelapa di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi
Tengah Kabupaten Parigi Moutong, maka data yang diperoleh
petani kelapa akan ditabulasikan dengan menggunakan metode
analisis pendapatan. Untuk mengetahui total biaya dapat
digunakan dengan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
Keterangan:
TC = Total Biaya Produksi (Rp)
FC = Biaya Tetap (Rp)
VC = Biaya Variabel (Rp)
Total penerimaan dapat di hitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
TR = Y . P
12

Keterangan :
TR = Total Penerimaan (Rp)
Y = Jumlah Produksi (Buah)
P= Total Harga (Rp/Buah)
5) Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
oleh petani di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah
Kabupaten Parigi Moutong berupa biaya tetap dan biaya variabel
yang dinyatakan dalam Rupiah.
6) Penerimaan adalah hasil yang diperoleh petani kelapa di Desa
Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi
Moutong yang dinyatakan dalam Rupiah.
7) Pendapatan adalah hasil yang diperoleh petani kelapa di Desa
Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi
Moutong yang dinyatakan dalam Rupiah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KarakteristikInforman
Identitasseseorangmenggambarkankondisiataukeadaanserta status orang
tersebut. Identitasseorangpemilikusahapentinguntukdiketahuisudahberapa
lama iabekerjadalambidangpetanikelapa. Identitaspetanikelapameliputiumur,
jumlahtanggungankeluarga, lama usaha dan tingkatpendidikan.
Identitasseoranginformandapatmemberikaninformasitentangkeadaansuatuusa
ha yang didirikannyaterutamadalampeningkatanproduksisertapendapatan
yang merekaperoleh.

B. UmurDalam
BidangPertaniantingkatanumurmerupakanfaktorpenting,
semakinmudaumurkekuatanberproduksilebihmaksimal. Banyaknyakegiatan
yang dilakukansesorangtergantung pada umur yang diamiliki.
Umurmanusiadapatdikategorikanmenjadiduasifatyaituusiaproduktif (15
sampai 55 tahun) dan usia non produktif (1 sampai 14 tahun dan 66
tahunkeatas). Usiaseseorangakanmempengaruhifisikbekerja dan caraberfikir.
Adapun tingkatusiapetanikelapabudaya di DesaPelawaBaruKecamatanParigi
Tengah KabupatenParigi Moutongyaitusebagaiberikut :

No KisaranUmur (Tahun) Jumlah


Orang Presentase (%)
1 31–40 8 42,12
2 41–50 6 31,57
3 51–60 5 26,31
Total 19 100
Tabel :Kisaran rata-rata umurpetanikelapa

Tabeldiatasmemperlihatkankisaran rata-rata umurpetanikelapa di


DesaPelawaBaruKecamatanParigi TengahKabupatenParigi Moutong,
dimanapetanikelapakisaranumur31 s/d 40 yaitusebanyak8 orang
denganpersentase42,12%, sedangkanpetanikelapadengankisaranumur41 -
14

50sebanyak6 orang denganpersentase 31,57%,


selanjutnyauntukpetanikelapadengankisaranumur51 s/d 60sebanyak5 orang
denganpersentase26,31%.Hal inimenunjukkanpetanikelapamasihdalamusia
yangtergolongproduktif.

C. Tingkat Pendidikan
Adapun karakteristikrespondentingkatpendidikanpetanikelapa di
DesaPelawaBaruKecamatanParigi TengahKabupatenParigi
Moutongdapatdilihat pada table berikut :

No Pendidikan JumlahResponden Presentase (%)


1 TidakSekolah 1 5,26
2 SD 2 10,52
3 SMP 2 10,52
4 SMA 12 63,18
5 S1 2 10,52
Jumlah 19 100
Tabel :Karakteristikrespondenberdasarkantingkatpendidikan

Berdasarkantabeldiatasdapatdiketahuibahwatingkatpendidikan yang
ditempuh oleh petanikelapa di DesaPelawaBaruKecamatanParigi
TengahKabupatenParigi Moutongadalah 1 orang tidakmenempuh Pendidikan
karenaadadahulu orang tua yang
bersangkutantidakdapatmembiayaisekolahtingkatdenganpersentase5,26%,
selanjutnyatingkat SDsebanyak2 orang denganpersentase10,52%,
tingkatSMPsebanyak2 orang denganpersentase10,52%,
sedangkanuntuktingkat SMA sebanyak 12 Orang denganpresentase 63,18%
dan tingkat Pendidikan S1sebanyak2 orang denganpresentase10,52%.

D. JumlahTanggunganKeluarga
Adapun karakteristikinformanpetanikelapa di
DesaPelawaBaruKecamatanParigi TengahKabupatenParigi
Moutongdapatdilihat pada tabelberikut

No TanggunganKeluarga Jumlah (Orang) Presentase (%)


1 2–3 17 89,47
15

2 4–5 2 10,53
Total 19 100
Tabel :JumlahTanggunganKeluarga

Tabeldiatasmenunjukkanbahwajumlahtanggungankeluargainformanpeta
nikelapa di DesaPelawaBaru yang berkisarantara 2 – 3 adakahsebanyak17
orang denganpersentase89,47%,
sedangkanjumlahtanggungankeluargainforman yang berkisarantara 4 – 5
sebanyak2 orang denganpersentase10,53%.

E. Lama Usaha PetaniKelapa


Adapun karakteristikinformanberdasarkan lama usahapetanikelapa di
DesaPelawaBaruKecamatanParigi TengahKabupatenParigi
Moutongdapatdilihat pada tabelberikut

No Lama Usaha (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)


1 1 – 10 6 31,57
2 11 – 20 8 42,10
3 21 – 30 5 26,33
Jumlah 19 100
Tabel : Lama Usaha PetaniKelapa

Tabeldiatasmemeperlihatkanbahwa lama usahapetanikelapa yang


berkisar 1 – 10 adalah6 Orangdenganpersentase 31.57%, sedangkan lama
usahapetanikelapa yang berkisar 11 – 20 tahunadalah 8 orang
denganpersentase42,10%, dan lama usahapetanikelapa yang berkisar 21 – 30
tahunadalah 5 orangdenganpersentase26,33%.

F. Luas LahanPetaniKelapa
Adapun karakteristikinformanberdasarkanluaslahanpetanikelapa di
DesaPelawaBaruKecamatanParigi TengahKabupatenParigi
Moutongdapatdilihat pada tabelberikut

No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Presentase (%)


1 1–3 15 78,94
2 4–7 4 21,06
Jumlah 19 100
16

Tabel : Luas LahanPetaniKelapa

Tabeldiatasmenunjukkanbahwapetanikelapadenganluaslahan yang
berkisar1 – 3 Ha sebanyak15 orang denganpersentase78,94%,
sedangkanluaslahan yang berkisar4 – 7 Ha sebanyak4 orang
denganpersentase 21,06%.

G. AnalisisPendapatanPetaniKelapa
Pendapatanpetanikelapa di DesaPelawaBaruKecamatanParigi
TengahKabupatenParigi
Moutongdalammenjalankanusahataninyamerupakansuatukegiatanuntukmemp
erolehhasilmelaluipenjualanproduksikelapa, yang
akhirnyabertujuanuntukmendapatkansuatupendapatan.
Pendapataninididapatkandarihasilpenjualanbuahkelapalangsungkepedagangat
aupundiolahterlebihdahuludengancaramenjualbuahkelapa yang
masihberadadiataspohonnya, menjualperbiji dan
adapulaberupahasilolahanberupakoprahinggakelapakupas.
Sebelumdijualkepedagang, untukmemanenkelapanya,
petanimembutuhkantenagakerjadalammerawat, memanenkelapa,
hinggamengolahkelapa yang siappanen.Harga kelapa yang berubah-ubah juga
kadangmembuatpetanimembuatkeputusandalammenjuallangsungkelapamerek
aatau di olahterlebihdahulu. Meskipunharga yangbeurbah-
ubahtidakmenjadipenghambatdalamusahatanikelapamereka, karena proses
pemanenanbuahkelapabisadilakukanselama 90 harisekalidalamsetahun, atau 3
bulansekali.
H. PenerimaanPetaniKelapa
Analisispenerimaanpetanikelapaadalahpenerimaan yang didapatkan
oleh para petanidarihasilpenjualanbuahkelapa yang dipanen.
Penerimaanpetani di DesaPelawaBaruKecamatanParigi
TengahKabupatenParigi Moutong di
dapatdarihasilpanen/penjualandikalidenganhargajual oleh para petani.
Dimana volume kelapa yang dipanentersebutberbeda-
bedajumlahnyatergantung pada luaslahanperkebunan yang ditanami pada
17

perkebunantersebut. Iniadalah rata-rata penerimaanpetani yang


dapatdisebutsebagaipendapatankotorpetanikarnabelumdikurangidenganbiaya
yang dikeluarkan oleh petaniuntukperkebunankelapa.
Untuklebihjelasnyatentangpenerimaanpetanikelapa di
DesaPelawaBaruselalumelebihi target karenabuahkelapa yang
selalurajinberbuah. penerimaannpetanikelapa di
DesaTugondengKecamatanHerlangKabupatenBulukumbadapatdilihat
padalampiran.

I. BiayaPetaniKelapa
Biaya yang dikeluarkan oleh
petaniuntukperkebunankelapaterdiridaribeberapajenisbiayayaitubiaya yang
dikeluarkan oleh petaniuntukmembayarpajaklahan,
membelialatuntukmenggaraplahan dan membelipupuk. Jumlahbiayatetap
(untukalat dan pajaklahan) tersebutberbeda-bedatergantung pada luaslahan
yang ditanamipetani. Alat yang digunakan oleh petanikelapaadalah rata-rata
menggunakancangkul, parang, sabit, dan drum untuk menyimpan hasil panen
mereka, mereka juga menggunakan gerobak sapi untuk mengangkut hasil
panen mereka untuk dipindahkan ke pengepul atau kemudian di letakan di
tempat mengolah. Adapun harga jual dari kelapa di Desa Pelawa Baru
mengikuti pasar yaitu Rp. 2.300 untuk kelapa utuh dan Rp. 2.500 untuk
kelapa kupas perbijinya. Rata-rata perbulan pendapatan petani kelapa di Desa
Pelawa Baru adalah sekitar RP. 9.500.000, dg rata-rata penerimaan 4.000 biji
per bulan per hektar nya. Dengan modal sekitar Rp. 1.000.000 Perbulannya.
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa total rata-rata
penerimaan petani dalam satu bulan adalah sebesar Rp. 10.00.000/Bulan, dengan
jumlah rata-rata penerimaan/orang sebesar Rp.10.000.000/Bulan hektare.
Sedangkan total rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam satu bulan
sebesar Rp. 500.000 s/d 1.000.000/Bulan. Dengan demikian rata-rata pendapatan
petani kelapa dalam satu bulan dari perkebunan kelapa di Desa Pelawa Baru
Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong adalah sebesar Rp.
9.500.000/Bulan..

B. Saran
Diharapkan bagi pihak pemerintah agar dapat membantu dan
memperhatikan para petani kelapa sehingga para petani dapat menjalankan
usaha tani kelapa dengan baik. Selain itu, diharapkan agar pemerintah
memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang pertanian kelapa untuk
perkembangan usaha tani kelapa yang lebih baik kedepannya.

18
LAMPIRAN

Lampiran 1. IdentitasResponden.

N Nama JenisKelam Umur JumlahTanggunganKelua Lama Luas Tingkat


o Petani in (Tahu rga Usaha Laha Pendidika
n) (Tahu n n
n) (Ha)
1 Suprianto Laki-laki 33 3 8 2 SMA
2 Fardin Laki-laki 33 2 8 2 SMA
3 Sidik Laki-laki 31 3 10 2 SMA
4 Samirudi Laki-laki 41 3 12 3 SMA
n
5 Pedi Laki-laki 33 3 10 2 SMP
6 Tukman Laki-laki 45 3 16 3 SMP
7 Sarifudin Laki-laki 58 5 25 4 SMP
8 Agusran Laki-laki 50 3 16 2 SMA
9 Suparma Laki-laki 59 3 16 2 SMP
n
10 Muh. Laki-laki 33 2 16 6 SMA
Ricky
11 Kusmadi Laki-laki 40 3 10 2 SMP
n
12 Madang Laki-laki 58 3 21 2 SMA
13 Lukman Laki-laki 58 3 16 2 SMP
14 Rais Laki-laki 41 3 21 2 SMA
15 Malik Laki-laki 45 3 21 4 SMA
16 Aldin Laki-laki 33 3 21 3 SMA
17 Mahmudi Laki-laki 52 4 12 4 SMP
n
18 Damran Laki-laki 41 3 8 3 SD
19 Masdin Laki-laki 39 3 12 3 TS
Jumlah Luas Lahan 53
Rata-rata Luas Lahan/Orang 2,7
Lampiran 3. Analsis Pendapatan

A. Penerimaan = Produksi x Harga Jual

= 4.000 biji(kelapa kupas) x Rp. 2.500

= Rp. 10.000.000/ bulan hektar

B. Pendapatan = Penerimaan – (Biaya Tetap + Variabel)

= Rp.10.000.000 – (Pajak Lahan + (Penyusutan Alat +Buruh)

= Rp. 10.000.000 – (Rp.150.000/ha + (Rp.100.000

Rp.250.000)

= Rp. 10.000.000 – Rp. 500.000

= Rp. 9.500.000/ bulan hektare

Jadi Pendapatan yang didapat dari oleh petani kelapa di desa pelawa baru
selama sebulan adalah Rp. 9.500.000/bulan hektare. Angka tersebut
diambil dan diolah melalui tahap wawancara dengan perhitungan satu
hektar dan satu bulan, sehingga dalam subtitusi rumus Analisis Pendapatan
dapat dikalkulasikan secara langsung dengan sampel rata-rata 4.000 biji
perhektarnya.
Lampiran 4. KuesionerPenelitian

Kuesioner Penelitian
Analisis Pendapatan Petani Kelapa di Desa Pelawa Baru
Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur / Usia :

4. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

5. Pendidikan Tertinggi :

a. SD Tamat / Tidak Tamat (*coret yang tidakperlu)

b. SMP Tamat / Tidak Tamat (*coret yang tidakperlu)

c. SMA Tamat / Tidak Tamat (*coret yang tidakperlu)

d. Perguruan Tinggi / Akademik

6. Apajenispekerjaan Bapak / Ibu ?

a. Pekerjaanpokok :

b. Pekerjaansampingan :

7. Sudahberapa lama menjadi petani kelapa ?

8. Berapaharga kelapa yang dijual ?

9. Apa saja alat yang digunakan dalam bertani kelapa?

10. Berapa biaya pajak lahan per tahunnya ?

11. Berapa jumlah lahan yang diusahakan?

12. Berapa Tanggungan dalam keluarga ?


13. Berapa modal dalam bertani kelapa ?

14. Berapa pendapatan sekali panen perbulannya ?

15. Bagaimana proses penjualannya?


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Masse dn Afandi. 2018. Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani


Kelapa Dalam di Desa Kasoloang Kecamatan Bambaira Kabupaten
Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat. e-J Agrotekbis 5 (1) : 66-71
Amin, S. 2008. Coco Preneurship. Aneka Peluang Bisnis dari Kelapa. Jakarta :
Lily Publisher
Dumairy. 2004. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. ”Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta :
PT Raja Grfindo Persada.
Henry Simamora, (2002). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid 2
Jakarta: Salemba Empat.
Hidayati R, dkk. 2018. Analisis Kelayakan Finansial Usahatan Bawang Merah
(Kasus: Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Kab.
Simalungun). Journal On Social Economic Of Agriculture and
Agribusiness 8 (3).
Husein Umar, 2004, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Mulyadi, (2005), Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPPAMP YKPN
Universitas Gajah Mada.

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan kabupaten Parigi Moutong,


(2005), Data Luas Lahan dan Produktivitas Kelapa Dalam Kecamatan
Parigi Tengah

Anda mungkin juga menyukai