Karya Ilmiah ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
MA YASPI CANTAYAN
Disusun Oleh :
Rosni Pebrianti
NISN: 3047755792
XII IPS 1
Mengetahui,
Kepala Madrasah MA YASPI Cantayan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pabrik Bata Merah
Pengaruh Nya Terhadap Ekonomi Masyarakat Kp.Salagombong Rt 04 Rw 03”
dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para pembimbing yang telah ikut
serta membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan karya ilmiah.
Saya pun menyadari di dalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh
dari kata sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif untuk mencapai sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ini
bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan support nya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Dengan itu, saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs.Lukman Firmansyah, M.MPd selaku kepala madrasah
2. Bapak Muhamad Iqbal, S.Pd.I., M.Ag, selaku wakasek kesiswaan
3. Bapak ujang supendi, S.Pd.I., S.Kom., M.Pd., selaku wakasek kurikulum
4. Bapak Ujang Azam, M.Pd selaku pembimbing
5. Kedua orang tua saya, yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada
saya dalam menyusun laporan penelitian ini
6. Rekan-rekan saya yang sudah memberi semangat untuk menyelesaikan
laporan penelitian ini, dan
7. Seluruh pelaku pekerja pabrik bata merah Kp. Salagombong Girang
Semoga laporan yang saya buat ini bisa bermanfaat, khususnya bagi saya
umumnya bagi pembaca. Laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu besar harapan saya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
tersempurnanya penulisan laporan penelitian ini.
Cicantayan, April 2022
Penyusun
Rosni Pebrianti
NISN
ii
DAFTAR ISI
iii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PETA LOKASI ................................................................................................ 16
DOKUEMENTASI .......................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembagunan ekonomi Indonesia harus menghadapi kenyataan dengan
masih luasnya kemiskinan, terutama di wilayah pedesaan. Kemiskinan
merupakan beban bagi warga yang menyandangnya. Kemiskinan merupakan
tanggung jawab semua elemen.Pembangunan pedesaan adalah suatu strategi
pembangunan yang dirangsang untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan
sosial dari kelompok khusus masyarakat, yaitu masyarakat di pedesaan.
Pembangunan pedesaan bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, sehingga
usaha ini harus dirancang secara jelas dan tegas kearah peningkatan produksi
dan produktivitas ( Safitri, 2012: 2).
Industri kecil dan industri rumah tangga adalah suatu bentuk
perekonomian rakyat di Indonesia, apabila dikembangkan akan mampu
memecahkan masalah-masalah dasar pembangunan di Indonesia. Industri ini
juga mampu untuk membantu tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional.
Industri kecil berperan dalam menciptakan suatu proses industrialisasi di
Indonesia yang berkesinambungan. Industrialisasi yang berkesinambungan
adalah suatu proses yang tidak menciptakan ketergantungan industri-industri
yang tercipta oleh proses itu terhadap pasar luar negeri (Gembong
Tjittrosoepomo dkk, 1991: 35)
Industri rumah tangga di pedesaan yang memberikan andil dalam
menciptakan lapakan pekerjaan dan peningkatan pendapatan rumah tangga
salah satunya adalah industri rumah tangga batu bata. Batu bata merupakan
industri rumah tangga yang memanfaatkan bahan baku berupa tanah liat dan
diolah dengan proses yang sederhana.
Desa Sukadamai adalah salah satu desa di kecamatan Cicantayan
kabupaten Sukabumi yang sebagian warganya adalah yang kini mulai
mengusahakan industri batu bata. Industri batu bata di desa ini pada awalnya
1
merupakan usaha sampingan bagi para petani untuk mencari pendapatan lain
dari luar pertanian. Namun, kini banyak petani yang mulai tertarik untuk
mengembangkan kerajinan batu bata dibandingkan dengan usaha pertanian
karena industri batu bata dianggap lebih menguntungkan serta luas lahan
garapan yang semakin sempit menyebabkan produktivitas dari sektor
pertanian yang semakin menurun.
Batu bata merah atau dalam bahasa Sunda disebut “Bata Beureum”
adalah salah satu bahan material yang berfungsi sebagai bahan pembuat
dinding, sering terbuat dari tanah liat bakar. Bata merupakan bahan yang ideal
untuk struktur ruang terbatas serta untuk desain ruang melengkung. Selain itu
dengan perawatan minimal, bangunan bata umumnya bertahan lama. Di
Mesopotamia, manusia menemukan pertama kali bahwa tanah liat dapat
dibentuk dan dijemur untuk menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel
dibangun dengan menggunakan batu bata yang dijemur. Batu bata juga
digunakan di banyak tempat yaitu di Timur Tengah, Afrika Utara dan
Amerika Tengah dan Amerika Utara. Pada peradaban Babylonia di lembah
antara sungai Tigris dan sungai Efrat, lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-
sungai ini sangat cocok untuk pembuatan batu bata, yang kemudian menjadi
bahan bangunan yang umum pada peradaban tersebut. Kerajaan dan kuil di
bangun dari batu bata jemur dan permukaannya menggunakan batu bata
berlapis atau kilap. Penggalian akhir-akhir ini di Mesir menunjukkan bahwa
pada masa Mesir kuno telah digunakan batu bata yang dijemur dan dibakar
menggunakan tungku untuk pembangunan rumah dan tempat suci (Allan,
2005: 247).
Orang Roma juga menyebarluaskan penggunaan batu bata, antara lain
pembuatan batu bata masuk ke Inggris setelah serangan Roma pada 54 SM,
seperti untuk pembangunan Kastil Colchester yang dibangun dari 1080 batu
bata bekas. Batu bata Roma memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding
dengan panjangnya. Dimana bata-bata tersebut diletakkan diatas lapisan
mortar yang tebal. Setelah runtuhnya Roma pada 410 M, maka seni membuat
batu bata tersebut hilang di seluruh Eropa hingga awal abad ke 14.Industri
2
batu bata kembali marak setelah Flemish masuk ke Inggris pada abad tersebut
(Allan, 2005: 247).
Bangunan-bangunan batu bata yang pertama di Amerika Utara
dibangun pada tahun 1633 di Manhattan dengan menggunakan batu bata yang
diimpor dari Belanda dan Inggris. Pemanfaatan batu bata baru maksimal
setelah ditemukan pembakaran batu bata dengan tungku yang menghasilkan
batu bata yang betul-betul awet. Tungku batu bata yang pertama kali
dioperasikan di Amerika Serikat adalah sekitar tahun 1650. Batu bata yang
dihasilkan pada masa lampau memiliki spesifikasi yang sangat berbeda
disbanding dengan batu bata masa sekarang.
Misalnya batu bata dari Mesopotamia beratnya lebih dari 18 kilogram,
atau batu bata dengan bentuk segitiga digunakan untuk membangun
Coloseum (Allan, 2005: 247). Awal industri batu bata di Indonesia sebagai
akibat Perang Dunia (1914-1918), ekspor dari Hindia Belanda sangat
menurun. Demikian juga dengan kebutuhan barang impor dari luar negeri
yang selama ini didatangkan dari Eropa terpaksa berhenti. Untuk mengatasi
masalah tersebut pemerintah Hindia Belanda membentuk Panitia
Pembangunan Industri (1915) dengan tugas merencanaan pembangunan
industri yang mengganti barang-barang impor salah satunya adalah industri
batu bata. (Anggraini, 2007:VI)
Usaha produksi batu bata berkembang dengan pesat karena tingginya
permintaan akan batu bata. Banyaknya aktivitas pembangunan perumahan-
perumahan baru di kabupaten Sukabumi membuat permintaan akan batu bata
bertambah tinggi. Industri batu bata yang diusahakan masyarakat desa
Sukadamai masih menggunakan sistem tradisional sehingga pengrajin batu
bata sangat tergantung dengan musim, terutama pada proses penjemuran.
Pendapatan industri batu bata dapat memberikan tambahan bagi
masyarakat sehingga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Namun disisi
lain juga dapat memberikan dampak negative bagi linkungan karena tempat
pembuatan batu bata berada di sepanjang jalan desa serta masyarakat desa
3
Sukadamai terutama para pengusaha batu bata yang tidak peduli dengan
lingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat permasalahan
tersebut dalam penelitian dengan judul “PABRIK BATA MERAH
PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT KP.
SALAGOMBONG RT 04 RW 03”
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengaruh bata merah di Kp. Salagombong RT 04 RW
03 Terhadap Apakah adanya pengrajin bata merah di kp. Salagombong
RT 04 RW 03 berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat?
2. Bagaimana perkembangan perekonomian masyarakat di Kp.
Salagombong Girang RT 04 RW 03 dengan adanya pengrajin bata merah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh bata merah di Kp. Salagombong RT 04 RW
03 terhadap perekonomian masyarakat?
2. Untuk mengetahui perkembangan perekonomian masyarakat di kp.
Salagombong RT 04 RW 03 dengan adanya pengrajin bata merah
D. Hipotesis
1. H1 = Adanya pengrajin bata merah dikampung salagombong RT 04 RW
03 tidak berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat
2. H0 = Adanya pengrajin bata merah dikampung salagombong RT 04 RW
03 berpengaruh terhadap perekonomian masyarak
4
BAB ll
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.‖ Pengaruh merupakan suatu
daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda
serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang
ada disekitarnya (Yosin, 2012:1).
Menurut Surakhmad (2012: 1), Pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan yang dapat membentuk kepercayaan atau perubahan.
Dapat disimpulkan pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan
yang dapat timbul dari sesuatu, baik itu watak,orang, benda, kepercayaan dan
perbuatan seseorang yang dapat mempengaruhi lingkungan yang ada di
sekitarnya.
5
cetakan kayu, atau pada prosesnya dipergunakan mesin-mesin. (Yayasan
Dana Normalisasi Indonesia, 1978).
2. Syarat-syarat bata merah
Bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang-
bidang sisi datar, tidak menunjukkan retak-retak dan perubahan bentuk
yang berlebihan. Bentuk lain yang disengaja karena pencetakan,
diperbolehkan. Disamping syarat-syarat tersebut diatas pembeli dan
penjual dapat mengadakan perjanjian tersendiri.
3. Ukuran-ukuran bata merah
Ukuran-ukuran panjang, lebar dan tebal dari bata merah
ditentukandan dinyatakan dalam perjanjian antara pembeli dan penjual
(pembuat). Ukuran bata merah standar ialah: panjang 230 mm, lebar 110
mm dan tebal 50 mm. penyimpangan terbesar, dari ukuran-ukuran seperti
tersebut diatas ialah: untuk panjang maksimum 3%; lebar maksimum 4%;
tebal maksimum 5%.
Bata merah yang biasa diperjualbelikan umumnya memiliki
ketebalan 3-5 cm, lebar 7-11 cm, panjang 17-22 cm dan berat 3 kg/biji
(tergantung merek dan daerah asap pembuatan bata). Syarat-syarat bata
merah.
Bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku,
bidang-bidang sisi datar, tidak menunjukkan retak-retak dan perubahan
bentuk yang berlebihan. Bentuk lain yang disengaja karena pencetakan,
diperbolehkan. Disamping syarat-syarat tersebut diatas pembeli dan
penjual dapat mengadakan perjanjian tersendiri.
C. Pengertian Masyarakat
Secara umum Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-
individu yang hidup bersama, Kobekerja sama untuk memperoleh
kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma,
dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya.
6
Menurut para ahli
Menurut Maclver, Pengertian Masyarakat adalah suatu sistem dari
kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai
kelompok, berbagai golongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-
kebebasan individu (manusia). Keseluruhan yang selalu berubah inilah yang
dinamakan dengan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan
sosal dan masyarakat selalu berubah.
Ralp Linton dalam bukunya “The Study of Man” hal 91
mengemukakan bahwa Masyarakat adalah setiap kelompok Manusia yang
telah cukup lama hidupdan bekerjasama, Sehingga mereka dapat
mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
sosial dengan batasan-batasan. Masyarakat adalah setiap kelompok manusia
yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial degan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas.
Emile Durkheim : Menurut Emile Durkheim, pengertian masyarakat
adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang merupakan
anggotanya.
D. Ekonomi
Wikipedia kata ekonomi merupakan kata sarapan dari bahasa Yunani
kuno yaitu "Oikos (Rumah)" dan "Nomos (Pengelolaan)" yang bermakna
"pengelolaan Rumah Tangga" secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga" Ekonomi adalah ilmu
sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, dan komsumsi terhadap barang dan jasa.
7
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Dekriptif
Deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan
karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga metode
penelitian satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek penelitiannya.
Sehingga menjawab apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi.
Metode penelitian ini kemudian berbeda dengan metode lain yang
cenderung lebih fokus pada pembahasan kenapa suatu peristiwa atau
fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena yang dimaksudkan disini
adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja akan menggambarkan
objek penelitian dengan detail. Deskriptif menurut para ahli.
1. Menurut Sukmadinata
Penelitian deskriptif merupakan karakteristik dan penelitian yang dapat
mengungkapkan berbagai fenomena sosial dan alam dalam kehidupan
masyarakat secara spesifik.
2. Menurut Sugiono
Penelitian deskriptif adalah penelitian dengan metode untuk
menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun, hasil tersebut tidak di
gunakan dalam membuat kesimpulan yang lebih umum.
Jadi kesimpulan penelitian deskriptif adalah penelitian yang
menggambarkan suatu penelitian yang dapat mengungkapkan berbagai
fenomena sosial dan alam dalam kehidupan masyarakat secara sepesifik.
B. Observasi
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
9
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian. Berikut penelitian observasi menurut para ahli
1. Kartini Kartono
Kartini memiliki pemikiran mengenai observasi adalah proses pengujian
yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Tujuan khusus observasi untuk
mengumpulkan fakta, skor dan nilai, verbalisasi atau kata-kata mengenai
hasil pengamatan objek tersebut.
2. Menurut Nurkanca
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan sebuah penelitian dengan
cara mengadakan pengamatan secara langsung dan juga sistematis.
C. Wawancara
Wawancara adalah sebuah teknik mengumpulkan data-data berupa
informasi dari seorang narasumber, dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Wawancara dengan kata lain adalah kegiatan tanya jawab antara
pewawancara dengan narasumber untuk mendapatkan informasi dan opini.
Berikut wawancara menurut para ahli
1. Charles Stewart dan W. B. Cash
Sebuah proses komunikasi berpasangan dengan tujuan yang serius dan
telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan
melibatkan tanya jawab”
2. Robert Kahn dan Channel,
pengertian wawancara adalah suatu pola khusus dari sebuah interaksi yang
dimulai secara lisan untuk suatu tujuan tertentu dan difokuskan pada
daerah konten yang spesifik dengan suatu proses eliminasi dari bahan-
bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
10
D. Studi Kepustakaan
Pengertian studi pustaka menurut Website widuri.wahaja info studi
pustaka menurut M. Najir dalam bukunya yang berjudul "Metode penelitian"
mengemukakan studi pustaka adalah tehnik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelitian terhadap buku buku, dan laporan laporan yang
ada hubungannya dengan masalah yang di pecahkan.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN
12
Maka dari tabel diatas membuktikan bahwa dengan adanya pengrajin
bata merah di kp.salagombong RT04 RW03 sangat berpengaruh bagi
perekonomian masyarakat. Karena dapat membantu perpenuhinya kebutuhan
sehari-hari.
Dari penghasilan sebagai pekerja pengrajin bata merah mereka yang
bekerja selama 1-5 Tahun bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,
yang bekerja selama 5-10 Tahun bisa membangun rumah makan dengan
adanya pengrajin bata merah di kp.salagombong bisa memakmurkan
masyarakat.
13
bekerja sebagai pembuat bata merah, Rp.65.000-75.000 yang bekerja
menyusun bata merah, yang membakar bata merah Rp. 70.000-100.000 yang
memindahkan bata merah kenal truk Rp. 70.000-80.000.
Maka sekarang dengan adanya pengrajin bata merah di salagombong
Girang dapat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian masyarakat
karena sekarang mata pencaharian masyarakat di kp.salagombong girang
mengacu kepada pengarajin bata merah.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari laporan penelitian ini adalah:
1. Adanya pengrajin bata merah di Kp. Salagombong Girang berpengaruh
terhadap ekonomi masyarakat dalam kategori memenuhi kebutuhan
sehari-hari masyarakat. Adapun dampak ekonomi yang di timbulkan
karena adanya pengrajin bata merah yaitu dampak positif karena bisa
membuka lahan pekerjaan bagi yang pengangguran, dan dampak negatif
karena dapat menimbulkan terbuka nya lahan pekerjaan baru diluar,
seperti munculnya makanan keliling yang menjajakan makanannya
kepada para pekerja pengrajin bata merah.
2. Setelah adanya pengrajin bata merah di kp.salagombong girang sangat
membantu terhadap perkembangan ekonomi. Karena dulu masyarakat rata
rata bekerja sebagai petani. Upah pekerja pengrajin bata merah lebih besar
dari pada petani. Upah petani rata-rata Rp. 50.000 sedangkan upah
pengrajin bata merah untuk yang bekerja sebagai pembuat bata merah Rp.
50.000-75.000, yang bekerja menyusun bata merah Rp. 65.000-75.000,
yang membakar bata merah Rp. 70.000-100.000, yang memindahkan bata
merah ke bak truk Rp. 70.000-80.000.
B. Saran saran
1. Pengrajin bata merah merupakan sala satu sumber penghasilan bagi
masyarakat salagombong Girang. Maka dari itu proses pembuatan bata
merah harus benar benar diperhatikan supaya bata merah bisa memuaskan
orang yang membelinya.
15
2. Bagi pengusaha pabrik Bata Merah hendaknya memberi hak yang layak
kepada pekerja pengrajin bata merah dalam memenuhi kebutuhan pekerja
pengrajin bata merah di kp.salagombong girang seperti upah yang layak.
DAFTAR PUSTAKA
https://materibelajar.co.id/pengertian-wawancara-menurut-para-ahli/
Diunduh pada Tanggal 20 Maret 2022 pada pukul 17:53
https://www.universitas123.com/news/pengertian-definisi-menurut-
beberapa-ahli- Diunduh pada tanggal 21 Maret 2022 pada pukul 19:40
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5860988/apa-yang-dimaksud-
observasi-/ Di unduh pada tanggal 17 Maret 2022 pada pukul 20:00
https://www.batamerahgarut.com/pengertian-batu-bata-merah/ Diunduh
pada tanggal 17 Maret 2020 pada pukul 20:20
16
PETA LOKASI
17
DOKUMENTASI
18
19
20
BIOGRAFI PENULIS
NISN : 3047755792
Ayah : Jojon
Hobi :
Cita-cita : Dokter
Status : Pelajar/Mahasiswa
21