Anda di halaman 1dari 12

MANAJEME

N BENCANA
Pengertian

Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007


tentang penanggulangan bencana, menyebutkan bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian, kehilangan harta benda, dan berdampa pada
kesehatan mental (Johan Bhimo Sukoco, 2020)
Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007
menejemen bencana adalah suatu proses dinamis,
berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas
langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan
analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan
rekontruksi bencana (Ratu Riyaning, 2020).
Tahapan Manajemen Bencana

Saat
Pra bencana
Bencana

Pasca Bencana
Tahap Pra Bencana

Pencegahan (preventif) merupakan upaya yang


Preventif
dilakukan untuk mencegah atau menghambat
terjadinya bencana

Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 menjelaskan bahwa


mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana,

Mitigasi
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan mengahadapi ancaman bencana.

Kesiapsiagaan (Preparedness) merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan


untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna sehingga memungkinkan pemerintah, organisasi, komunitas
maupun individu untuk merespon dengan cepat dan efektif situasi bencana

Kesiapsiagaan
LANJUTAN…

Peringa
Peringatan adalah upaya pemberitahuan pada suatu
waktu ketika terdapat bahaya yang
diidentifikasi tetapi belum mengancam pada area
telah

tan
tertentu dan terhitung dengan jarak yang masih jauh

Ancama
Ancaman adalah tindakan yang diambil seletah menerima
peringatan untuk mengimbangi efek dari dampak bencana.
Tindakan tersebut diantaranya dapat meliputi penutupan

n
kantor dan sekolah, memotong pohon untuk menghindari
pohon tumbang saat angin kencang atau hujan lebat, dll
Tahap Saat Bencana (Tanggap
Darurat)

Bantuan
Respon
Darurat
Bantuan darurat
Respon atau bisa disebut dilakukan agar
tanggap darurat
merupakan serangkaian
memberikan bantuan
kegiatan yang terdiri yang berkaitan
dari langkah-langkah dengan pemenuhan
yang diarahkan untuk kebutuhan dasar
menyelamatkan jiwa, serta sifatnya
melindungi property, sementara berupa
menangani gangguan pangan, sandang,
keruskan, dan dampak
lain yang disebabkan
tempat tinggal,
oleh bencana sanitasi dan air
bersih.
Tujuan Tanggap Darurat Bencana
1. memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana
2. menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi, menyeluruh dan berkelanjutan
3. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta
4. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedermawanan;
5. meminimalisasi dampak bencana
6. mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menghadapi bencana

Penyelanggaraan Tanggap Darurat bencana


7. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya
8. penentuan status keadaan darurat bencana
9. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana
10. pemenuhan kebutuhan dasar
11. perlindungan terhadap kelompok rentan
12. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
Penetapan Status keadaan darurat
Terdapat tiga jenis status keadaan darurat bencana yaitu
siaga darurat, tanggap darurat dan darurat ke pemulihan. Penetapan
status darurat bencana dilaksanakan oleh Pemerintah sesuai dengan
skala bencana, dimana untuk skala nasional dilakukan oleh Presiden,
skala provinsi dilakukan oleh Gubernur, dan skala kabupaten/kota
dilakukan oleh Bupati/Walikota.
Dalam hal status keadaan darurat bencana ditetapkan, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana dan badan penanggulangan
bencana daerah mempunyai kemudahan akses yang meliputi :
1. pengerahan sumber daya manusia
2. pengerahan peralatan
3. pengerahan logistik
4. imigrasi, cukai, dan karantina
5. Perizinan
6. pengadaan barang/jasa
7. pengelolaan dan pertanggungjawaban uang dan/atau barang;
8. Penyelamatan
9. komando untuk memerintahkan sektor/lembaga.
Tahap Pasca Bencana

Pemulihan

Pengembangan
Nasional
Pemulihan
Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana
dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan
sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi (UU 24/2007).
Tiga kategori kegiatan utama dalam pemulihan antara lain :
 Restorasi (Restoration)
Restorasi dalam tahap pemulihan terdiri dari tindakan
seperti memulihkan layanan penting, memulihkan rumah yang
dapat diperbaiki dan bangunan atau instalasi lainya dan
menyediakan perumahan sementara.
 Rehabilitasi (Rehabilitation)
Membantu rehabilitasi fisik dan psikologis orang yang
menderita akibat bencana.
 Rekonstruksi (Reconstruction)
Rekonstruksi jangka panjang termasuk penggantian
bangunan dan infrastruktur yang telah hancur akibat bencana.
Pengembangan Nasional
Pengembangan nasional dilakukan dengan menyediakan
hubungan antara kegiatan yang terkait bencana dengan
pembangunan nasional. Tahap ini dimasukan agar dapat
memastikan bahwa kebijakan di masa depan dapat lebih
efektif dalam menghadapi bencana demi kemajuan nasional
lain (Parasasri, 2020).
Adapun hal yang dapat dilakukan dalam pengembangan
nasional antara lain :
 Memperkenalkan sistem bangunan dan program-program
yang ditingkatkan dan dimordenisasi.
 Menggunakan bantuan bencana internasional untuk efek
yang lebih optimal.
 Menerapkan pengalaman bencana kedalam penelitian
program pengembangan masa depan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai