Anda di halaman 1dari 23

TEORI KEPERAWATAN

MENURUT JEAN WATSON

NEXT
Adinda Zahra Nabila 21107110692
Alifah Farhanah 21107110513
Zahra Deswita Mufti 21107110654
Metta Nindiratana 2110711064
NEXT
BIOGRAFI
SINGKAT
Jean Watson, dilahirkan pada tanggal 10
Juni 1940 di Williamson, Virginia Barat,
Amerika. Watson lulus dari Sekolah
Keperawatan Gale Lewis pada tahun
1961, dan kemudian melanjutkan studi
keperawatan di University of Colorado
di Boulder. Dia memperoleh gelar
sarjana pada tahun 1964, gelar Master di
bidang keperawatan kesehatan jiwa dan
mental pada tahun 1966 dan Ph.D.
dalam psikolofi pendidikan dan
konseling pada tahun 1973.
LATAR BELAKANG TEORI
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantara
kebutuhan dasar biofisikal:
1. Kebutuhan untuk hidup yang meliputi butuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminiasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
2. Kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
3. Kebutuhan untuk intergrasi yang meliputi kebutuhan berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
4. Kebutuhan untuk pengembangan yaitu kebutuhan aktualisasi diri (Aziz
AH, 2004)
Carative factor dipercaya Watson sebagai fokus utama dalam keperawatan yaang berawal dari perspektif
humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Keperawatan berupaya untuk
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, kemanusiaan dan kiat sebagai human science
(Watson, 1985). Berfokus pada pengembangan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, sebagai
pengetahuan tentang human care
KONSEP UTAMA KEPERAWATAN JEAN WATSON

KESEHATAN
Menurut World Health
Organization bahwa kesehatan
memiliki bagian positif yang
baik dari fisik, mental dan juga
sosial.
KEMANUSIAA KEPERAWATA
N
Orang yang bernilai bagi dirinya atau N keperawatan
Menurut Watson fokus
orang lain dalam memberikan lebih kepada promosi kesehatan,
pelayanan keperawatan harus dapat pencegahan penyakit, pemulihan
memelihara, menghargai, mengasuh, keadaan fisik dan perawatan.
dan membantu orang sakit.
FAKTOR CARRATIVE TEORI JEAN
WATSON

Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan


penyakit dan dibangun dari sepuluh faktor, yang meliputi:
1) Pembentukan sistem humanistik dan altruistik.
2) Penanaman (melalui pendidikan) faith-hope.
3) Pengembangan sensitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain
4) Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a
helping trust relationship)
5) Meningkatkan dan saling pengungkapan ekspresi perasaan
FAKTOR CARRATIVE TEORI JEAN
WATSON
5) Meningkatkan dan saling pengungkapan ekspresi perasaan
6)Menggunakan metode ilmiah, menyelesaikan masalah dan pengambilan
keputusan.
7) Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat
interpersonal.
8) Menciptakan lindungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan
atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural, dan lingkungan
spiritual.
9) Membantu dengan antusias upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10) Mengembangkan pada kekuatan
ASUMSI TEORI
1. Asuhan keperawatan secara
interpersonal mampu dilakukan dan
dipraktikkan
2. Asuhan keperawatan dapat terlaksana
karena adanya faktor carative
3. Adanya asuhan keperawatan yang
efektif mengakibatkan peningkatkan
kesehatan dan perkembangan individu
dan keluarga
ASUMSI TEORI

4) Respon caring juga menerima hal-hal yang mungkin terjadi pada


seseorang nantinya selain menerima sebagaimana kondisi mereka sekarang
5) Lingkungan asuhan keperawatan ialah sesuatu yang menyediakan
perkembangan potensi dan memberikan keluasan dalam waktu yang telah
ditentukan untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang
6) Asuhan keperawatan lebih bersifat healthegenic (menyehatkan)
7) Praktik caring merupakan pusat keperawatan.
PROSES KEPERAWATAN WATSON
ASSESMENT/
INTERVENSI
PENGKAJIAN
1 meliputi: tindakan pengamatan, melakukan
identifikasi, dan menelaah masalah yang
3 Merencanakan tindakan sesuai
dengan masalah yang ditemukan
muncul melalui pengaplikasian dari hasil
studi literatur

PERENCAANAAN EVALUASI
2 Dengan perencanaan yang baik, maka
4 proses untuk menganalisa hasil
pelaksanaan inter- vensi dari
akan membantu dalam menentukan
setiap masalah yang ada.
bagaimana variabel-variabel dapat diuji
PARADIGMA
KEPERAWATAN

OLEH JEAN WATSON


KEPERAWATAN KLIEN
Keperawatan adalah penerapan art dan Klien adalah individu atau kelompok yang
human science melalui transaksi mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa
transpersonal caring untuk membantu dan raga, yang membutuhkan bantuan
manusia mencapai keharmonisan pikiran, terhadap pengambilan keputusan tentang
jiwa dan raga yang menimbulkan kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan
selfknowlegde, self-control, self-care, dan harmonisasi, self-control, pilihan dan
selfhealing. selfdetermination
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan adalah kesatuan dan Lingkungan adalah dimana
keharmonisan didalam pikiran, interaksi transpersonal caring
jiwa dan raga antara diri dengan terjadi antara klien dan
orang lain dan antara diri dengan perawat.
lingkungan
TUJUAN TEORI WATSON

● Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan


kesehatan, mengembalikan klien pada kondisi
sehatnya dan mencegah kesakitan.
● teori ini mencangkup filosofi dan ilmu tentang caring.
PERAN PERAWAT MENURUT WATSON

● Perawat perlu mengenali kebutuhan komprehensif


yaitu kebutuhan komprehensif yaitu kebutuhan
biofisik, psikososial, psikofisikal, dan interpersonal
klien.
● perawat harus memberikan informasi kepada klien
● perawat bertanggungjawab atas kesejahteraan dan
kesehatan pasien.
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN
TEORI WATSON
KELEBIHAN TEORI WATSON

Memberi panduan pada perawat dalam melakukan pengkajian kebutuhan


pada klien yang meliputi kebutuhan biofisikal, psikofisikal, psikososial
dan kebutuhan interpersonal.Perawat dalam membentuk aktivitas
perawatan didasarkan pada 10 faktor carative:
a. sistem nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan
kepentingan oranglain)
b. Kejujuran dan harapan
c. Sensitifitas pada pribadi seseorang dan orang lain.
d. Rasa tolong menolong, saling percaya.
e. Mengekspresikan perasaan positif dan negatif.
KELEBIHAN TEORI WATSON

f. Proses pemecahan masalah keperawatan yang kreatif.


g. Proses belajar mengajar transpersonal.
h. Lingkungan fisik, sosial, spiritual dan mental yangsuportif,
prodektif dan konektif.
i. Pertolongan dalam memenuhi kebutuhan manusia.
j. Kekuatan spiritual fenomenologikal eksitensial
KEKURANGAN TEORI WATSON

● Teori jean watson lebih menitiberatkan pada kebutuhan


psikososial klien kebutuhan fisik kurang diperhatikan.
● Menggambarkan kebutuhan psikososial klien
berdasar pada disiplin ilmu lain, sehingga
memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
menunjukkan aplikasi teori tersebut dalam praktik
keperawatan.
KESIMPULAN
Jean Watson merupakan tokoh yang memiliki peran penting dalam bidang keperawatan.
Beliau mencetuskan konsep keperawatan yang dikenal dengan teori pengetahuan manusia
dan merawat manusia yang memiliki pandangan bahwa kebutuhan manusia terdiri atas
kebutuhan biofisikal, psikofisikal, psikososial serta intra dan interpersoanal. Watson juga
meyakini bahwa praktik caring yang berdasarkan 7 asumsinya dan faktor carative adalah
inti dari keperawatan, hal ini merupakan fokus pemersatu dalam keperawatan. Selain itu
beliau juga memaparkan mengenai konsep utama keperawatan yang terdiri atas 4 cabang
yaitu manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan. Perawat merupakan tenaga
kesehatan dengan proporsi terbanyak di rumah sakit dan penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
mempunyai peran dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, mengobati
berbagai macam penyakit dan penyembuhan kesehatan (Watson,1979)
DAFTAR PUSTAKA
Surajiyo. 2019. Tanggung Jawab Moral dan Sosial Ilmuwan: Sikap Ilmiah Ilmuwan di
Indonesia. Prosiding Comnews. E-ISSN 2656-730X.
Saumbatz, Fikar. 2018. Etika Profesi.
https://id.scribd.com/document/395798917/ETIKA-PROFESI-docx. Diakses pada 25
September 2021.
Ningrat, Hadi Kusuma. 2016. Etika Keilmuan dan Tanggung Jawab Sosial Ilmuan (Sebuah
Kajian Aksiologis). Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
Jena, Yeremias. 2014. Memperkuat Tanggung jawab Moral Peneliti. Atmajaya, Jakarta.
Lerbin R. Aritonang. 2006. Ilmu dan Moralitas. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanegara
Wilujeng, Sri Rahayu. 2013. Filsafat, Etika dan Ilmu : Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam
Konteks Keindonesiaan. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
TERIMAKASIH!

OKAY

Anda mungkin juga menyukai