Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebanyakan orang salah paham dengan kimia, mereka menggap bahwa kimia hanya ada
di laboratorium, pada makanan berhaya, pestisida yang berbahaya bagi lingkungan, dan hal-hal
yang berbahaya lainnya. Padahal kimia banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
semua kimia berbahaya bagi lingkungan. Bahaya tidaknya kimia tergantung dari penggunaan
yang benar dan dosis atau kadar yang tepat.

Kimia dalam kehidupan sehari – hari terdapat dimana-mana, semua yang kita rasakan,
kita cium, kita cicipi adalah kimia. Ketika seseorang menangis, lapar semua itu terjadi reaksi
kimia. Dalam bidang pertanian bahan kimia sangat berperan penting, seperti dalam proses
fotosintesis, unsur hara yang dibutuhkan tanaman, pupuk, dan pestisida untuk membasmi hama,
semua itu memerlukan bahan kimia. sehingga mempelajari kimia sangat penting untuk
mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan ini.

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari perubahan
materi baik secara fisika maupun secara kimia, melalui kajian perubahan energi yang menyertai
perubahan materi. Semua materi biasanya terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom
yang membentuk atom yaitu : proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Proses ini
disebut sebagai reaksi kimia. Ilmu Kimia berterkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-
gejala alam, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai
bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk dan juga dalam bidang
pertanian, semua itu melibatkan ilmu kimia.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui definisi, struktur, dan karakteristik atom


2. Memahami apa yang di maksud dengan ikatan kovalen dan ikatan ion
3. Mengetahui komponen organik pada tanaman seperti karbohidrat, protein, dan lemak
yang berfungsi bagi tanaman
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Unsur-unsur karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, belerang, dan fosfor adalah blok utama
bahan kimia yang ditemukan di benda-benda hidup. Bahan-bahan tersebut membentuk
karbohidrat, asam nukleat, protein dan lipid dan komponen molekul yang mendasar dari semua
organisme., kita akan membahas unsur-unsur penting tersebut dan belajar bagaimana
mempengaruhi sifat unik dari atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda interaksi mereka dengan
atom lainnya untuk membentuk molekul kehidupan. Interaksi ini menentukan apa yang
menggabungkan atom dan bentuk akhir dari molekul dan makromolekul, yang membentuk dan
yang akan menentukan fungsi mereka. Makanan menyediakan organisme nutrisi — hal yang
dibutuhkan untuk bertahan hidup. Banyak nutrisi penting ini datang dalam bentuk makromolekul
biologis, atau molekul yang besar diperlukan untuk hidup. Makromolekul ini dibangun dari
berbagai kombinasi dari molekul organik yang lebih kecil.

2.2 Atom dan Struktur Atom


2.2.1. Pemikiran tentang Atom Sebelum Dalton
Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep
dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun 500 SM telah
mengemukakan kemungkinan bahwa zat terdiri dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat
dibagi. Kenyataannya, kata atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang berarti “tidak dapat
dibagi”. Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 telah ditemukan beberapa reaksi kimia
secara kuantitatif yang dikenal sebagai hukum-hukum persenyawaan kimia atau hukum-hukum
pokok reaksi kimia yaitu: Hukum kekekalan massa, Lavoisier, 1774; Hukum Perbandingan
Tetap, Proust, 1797 dan Hukum Perbandingan Berganda, Dalton, 1803. Untuk menerangkan
hukum-hukum tersebut, Dalton mengemukakan hipotesis bahwa zat tidak bersifat kontinu
melainkan terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut atom.
Pandangan Leucippus dan Democritus tentang atom adalah sebagai berikut:
Pertama, semua materi tersusun atas atom-atom, yang terlalu kecil untuk dapat
dilihat. Atom-atom ini tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Alasan Democritus
menyatakan bahwa bagian terkecil dari materi adalah atom yang tidak dapat dibagi lagi, karena
jika pembagian dapat berlangsung terus-menerus, maka materi yang telah terpisah-pisah tidak
dapat disusun kembali, dan kenyataannya tidak demikian. Suatu proses dapat bersifat reversibel.
Kedua, Terdapat ruang-ruang kosong di antara atom-atom. Karena adanya ruang kosong ini
menyebabkan atom-atom dapat bergerak. Bergeraknya atom-atom inilah yang menyebabkan dapat
terjadinya perubahan materi dan sifat-sifat materi. Jika tidak ada ruang kosong (vacuum) maka
atom-atom tidak dapat bergerak, dan tidak akan terjadi perubahan materi.
Ketiga, atom berwujud padat, dan di dalam nya sama sekali tidak terdapat ruang kosong.
Keempat, Atom-atom bersifat homogen dan tidak mempunyai struktur internal. Pandangan ini
praktis baru terbantahkan pada saat J.J. Thomson menemukan elektron.
Kelima, atom-atom memiliki ukuran, bentuk, dan berat yang berbeda-beda.

2.2.2 Teori Atom Dalton


Dalton mempublikasikan metodenya untuk menentukan berat atom, dan teorinya tentang
atmosfir dan perilaku gas dalam bukunya, A New System of
Chemical Phylosophy. Hanya pada beberapa halaman terakhir bukunya tersebut Dalton
memaparkan teorinya tentang atom. Secara garis besar pandangannya tentang atom adalah
sebagai berikut :
Pertama, unsur-unsur terbuat dari atom. Atom ini bersifat diskrit, tidak terbagi, dan tidak
dapat mengalami kerusakan/kemusnahan. Tentu saja ini bukan gagasan Dalton sendiri, tetapi
berasal dari atomisme Yunani. Yang perlu diingat adalah bahwa gagasan ini bukanlah gagasan
populer pada awal 1800, saat Dalton mempublikasikannya. Definisi Dalton tentang unsur adalah
sama dengan definisi saat ini, suatu materi kimia yang tidak dapat didekomposisi lagi menjadi
lebih sederhana dengan cara-cara kimia biasa. Definisi ini mengacu pada Lavoisier. Atom Dalton
dapat diibaratkan seperti bola bilyard, yang tidak memiliki struktur sub atomik.
Kedua, atom-atom suatu unsur adalah identik dalam hal massa. Konsep ini diketahui
belakangan adalah salah dengan penemuan isotop, tetapi perlu diingat konsep isotop baru
diketahui 100 tahun kemudian.
Ketiga, atom-atom dari unsur yang berbeda akan mempunyai massa yang berbeda pula.
Ini juga bukan merupakan pemikiran murni dari Dalton, tetapi juga bersumber dari atomisme
Yunani. Yang membedakan adalah Dalton-lah yang pertama kali menggambarkan perbedaan
tersebut, sementara sebelumnya hanyalah sebuah pernyataan tanpa bukti. Dalton telah dapat
menentukan massa atom relatif dari suatu unsur.
Keempat, atom-atom bergabung dalam perbandingan yang bulat dan sederhana.
Pernyataan ini merujuk pada hukum perbandingan tetap dari Joseph Louis Proust pada 1797.
Penemuan Dalton adalah hokum kelipatan perbandingan, yang dirumuskan dari penyelidikannya
terhadap oksida nitrogen. Secara modern hokum ini dinyatakan, atom-atom dari suatu unsur
dapat bergabung dengan lebih dari satu macam perbandingan dengan suatu atom unsur lain
untuk membentuk lebih dari satu senyawa.
Ide kelima yang implisit dalam teori Dalton tetapi biasanya tidak dibicarakan adalah
bahwa atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Atom-atom suatu unsur tidak berubah
selama reaksi kimia, contohnya atom oksigen dan nitrogen tetap berada sebagai dirinya dalam
keadaan sebagai senyawa, dan dapat didekomposisi untuk kembali menjadi unsur bebas (Park,
1998) .

2.2.3 Teori Atom Thomson


J.J. Thomson melakukan penyelidikan terhadap atom dengan menggunakan tabung sinar
katoda (Cathode Ray Tube = CRT). Dengan alat ini Thomson menemukan elektron (yang
disebutnya corpuscle) sebagai partikel sub atomik dalam atom pada 1896. Penemuan ini
mematahkan anggapan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tidak mengandung struktur
yang lebih elementer. J.J. Thomson sampai pada kesimpulan bahwa elektron (corpuscles)
merupakan partikel penyusun semua atom, karena dengan menggunakan katoda yang berasal
dari unsur berbeda-beda, jenis sinar yang dipancarkan adalah sama. Atom sendiri secara
keseluruhan adalah netral, karena jumlah muatan negatif elektron selalu sama dengan muatan
positif atom. Bila atom kehilangan satu atau lebih elektron, atom menjadi bermuatan positif dan
disebut ion positif.
2.2.4 Teori Atom Rutherford
Berdasarkan hasil percobaan penghamburan sinar α Rutherford mengusulkan model atom
yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa:
Sebagian besar dari massa dan semua muatan positif sebuah atom terpusat pada daerah yang
sangat kecil yang disebut dengan inti atom. Sebagian besar sisanya merupakan ruang kosong.
Muatan inti berbeda-beda pada setiap jenis atom, besarnya kira-kira setengah dari nilai bobot
atom unsur. Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, di kelilingi oleh
elektron yang jumlahnya sama dengan muatan inti. Rutherford menduga bahwa didalam inti
atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling
tolak-menolak.

2.2.5 Teori Atom Bohr


Neils Bohr mengemukakan bahwa atom ternyata mirip dengan sistem tata surya, dengan
elektron-elektron mengitari inti atom seperti halnya planet-planet mengitari matahari. Dengan
alasan yang sama bahwa sistem tata surya tidak runtuh karena tarikan gravitasi antara matahari
dan tiap planet, atom juga tidak runtuh karena tarikan elektrostatik coulomb antara inti atom
dengan tiap elektron. Dalam kedua kasus ini, gaya tarik berperan memberikan percepatan
sentripetal yang dibutuhkan untuk mempertahankan gerak edar (Krane, 1992).

2.3 Karakteristik Atom

KARAKTERISTIK DARI ELEKTRON

1. Muatan: Elektron adalah partikel bermuatan negatif.


2. Besarnya muatan: Muatan elektron adalah coulomb 1.6022 x 10-19.
3. Massa elektron: Massa elektron adalah 0.000548597 a.m.u. atau 9.11 x 10-31 kg.
4. Lambang elektron: Elektron diwakili oleh "e".
5. Posisi di atom: Elektron berputar di sekitar inti atom dalam orbit melingkar yang berbeda.

KARAKTERISTIK DARI PROTON

1. Muatan: Proton adalah partikel bermuatan positif.


2. Besarnya muatan: Muatan dari proton adalah coulomb 1.6022 x 10-19.
3. Massa proton: Massa proton adalah 1.0072766 a.m.u. Atau 1.6726 x 10-27 kg.
4. Perbandingan massa: Proton 1837 kali lebih berat daripada elektron.
5. Posisi di atom: Proton terdapat didalam inti atom.
KARAKTERISTIK NEUTRON

1. Muatan: Neutron adalah sebuah partikel netral karena memiliki tanpa biaya.
2. Massa neutron:. Massa neutron adalah 1.0086654 a.m.u. Atau 1.6749 x 10-27 kg.
3. Perbandingan massa: Neutron 1842 kali lebih berat daripada elektron.
4. Posisi di atom: Neutron terdapat didalam inti atom.

2.4 Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion


2.4.1 Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang
berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan
elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa
sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-
lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Macam-macam ikatan kovalen:
1. Berdasarkan jumlah PEI-nya ikatan kovalen dibagi 3:
a. Ikatan kovalen tunggal, yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6)

b. Ikatan kovalen rangkap dua. yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4)

c. Ikatan kovalen rangkap tiga Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang
memiliki 3 pasang PEI. Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5)

Anda mungkin juga menyukai