Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah: Fiqh Dan Ushul Fiqh
Dosen Pengampu : Ferizal, M,Pd
Disusun Oleh :
- Fajira Mahmudah (0702202134)
- Hanif Kurniawan Matanari (0702203191)
- Khofifah Fauzani (0702202106)
- Novika Wulandari (0702202098)
Segala Puji Bagi Allah SWT Yang Telah Memberikan Penulis Kemudahan Sehingga
Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Dengan Tepat Waktu. Tanpa Pertolongan-Nya
Tentunya Penulis Tidak Akan Sanggup Untuk Menyelesaikan Makalah Ini Dengan Baik.
Shalawat Serta Salam Semoga Terlimpah Curahkan Kepada Baginda Tercinta Kita Yaitu Nabi
Muhammad SAW Yang Kita Nanti-Natikan Syafa’atnya Di Akhirat Nanti.
Penulis Mengucapkan Syukur Kepada Allah SWT Atas Limpahan Nikmat Sehat-Nya, Baik
Itu Berupa Sehat Fisik Maupun Akal Pikiran, Sehingga Penulis Mampu Untuk Menyelesaikan
Pembuatan Makalah Sebagai Tugas Dari Mata Kuliah Fiqh dan Ushul Fiqh.
Penulis Tentu Menyadari Bahwa Makalah Ini Masih Jauh Dari Kata Sempurna Dan Masih
Banyak Terdapat Kesalahan Serta Kekurangan Di Dalamnya. Untuk Itu, Penulis Mengharapkan
Kritik Serta Saran Dari Pembaca Untuk Makalah Ini, Supaya Makalah Ini Nantinya Dapat
Menjadi Makalah Yang Lebih Baik Lagi. Apabila Terdapat Banyak Kesalahan Pada Makalah Ini
Penulis Mohon Maaf Yang Sebesar-Besarnya. Demikian, Semoga Makalah Ini Dapat
Bermanfaat. Terima Kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah................................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
A. Pengertian Hakim, Hukum, Mahkum Fih, Dan Mahkum Alaih...............................................5
1. Hakim.....................................................................................................................................5
2. Hukum....................................................................................................................................5
3. Mahkum Fih...........................................................................................................................5
4. Mahkum ‘Alaih (Subjek Hukum).........................................................................................6
B. Korelasi Antara Hakim, Mahkum Fih Dan Mahkum Alaih......................................................6
C. Perbedaan Dari Hakim, Hukum, Mahkum Fih, Dan Mahkum Alaih.......................................6
BAB III...............................................................................................................................................7
PENUTUPAN....................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Islam Merupakan Rangkaian Dari Kata “Hukum” Dan Kata “Islam”. Kedua
Kata Itu, Secara Terpisah, Merupakan Kata Yang Digunakan Dalam Bahasa Arab Dan
Terdapat Dalam Al-Qur’an, Juga Berlaku Dalam Bahasa Indonesia. “Hukum Islam”
Sebagai Suatu Rangkaian Kata Telah Menjadi Bahasa Indonesia Yang Hidup Dan
Terpakai, Namun Bukan Merupkan Kata Yang Terpakai Dalam Bahasa Arab, Dan Tidak
Ditemukan Dalam Al-Qur’an ; Juga Tidak Ditemukan Dalam Literatur Yang Berbahasa
Arab. Karena Itu Kita Tidak Akan Menemukan Artinya Secara Definitif.
Dan Ushul Fiqh Adalah Ilmu Yang Secara Garis Besar Mengkaji Cara-Cara
Menginstinbath (Menggali Hukum). Sekalipun Ushul Fiqh Muncul Setelah Fiqh, Tetapi
Secara Teknis, Terlebih Dahulu Para Ulama Menggunakan Ushul Fiqh Untuk
Menghasilkan Fiqh. Artinya Sebelum Orang Ulama Menetapkan Suatu Perkara Untuk
Haram, Ia Telah Mengkaji Yang Telah Menjadi Alasan Perkara Itu Diharamkan. Hukum
Haramnya Disebut Fiqh, Dan Dasar-Dasar Sebagai Alasannya Disebut Ushul Fiqh.
Untuk Memahami Pengertian Hukum Islam, Perlu Diketahui Lebih Dahulu Kata
“Hukum” Dalam Bahasa Indonesia, Kemudian Pengertian Hukum Itu Disandarkan
Kepada Kata “Islam”. Ada Kesulitan Dalam Memberikan Definisi Kepada Kata
“Hukum” Karena Setiap Definisi Akan Menemukan Titik Lemah. Karena Itu Untuk
Memudahkan Memahami Pengertian Hukum, Brikut Ini A kan Diketengahkan Definisi
Hukum Secara Sederhana, Yaitu:“Seperangkat Peraturan Tentang Tingkah Laku Manusia
Yang Diakui Sekelompok Masyarakat, Disusun Orang-Orang Yang Diberi Wewenang
Oleh Masyarakat Itu, Berlaku Dan Mengikat Untuk Seluruh Anggotanya” Definisi Ini
Tentunya Masih Mengandung Kelemahan, Namun Dapat Memberikan Pengertian Yang
Mudah Dipahami.
Demikian Makalah Ini Dibuat Agar Mahasiswa Dapat Memahami Pengertian Hukum,
Hakim, Mahkum Fih, Dan Mahkum ‘Alaih.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Hakim, Hukum, Mahkum Fih, Dan Mahkum Alaih?
2. Apa Hubungan Atau Korelasi Antara Hakim, Mahkum Fih Dan Mahkum Alaih?
3. Apa Perbedaan Dari Hakim, Hukum, Mahkum Fih, Dan Mahkum Alaih?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Hakim, Hukum, Mahkum Fih, Dan
Mahkm Alaih.
2. Untuk Mengetahui Hubungan Atau Korelasi Antara Hakim, Mahkum Fih Dan
Mahkum Alaih
3. Untuk Mengetahui Perbedaan Dari Hakim, Hukum, Mahkum Fih, Dan Mahkm Alaih.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Mahkum Fih
Mahkum Fih Adalah Perbuatan-Perbuatan Orang Mukallaf Yang Dibebani Suatu
Hukum (Perbuatan Hukum). Misal, dalam QS. Al-Maidah: 1
ص ْي ِد َواَ ْن ُت ْم ُح ُر ۗ ٌم اِنَّ هّٰللا َ َيحْ ُك ُم َما
َّ ت َل ُك ْم َب ِه ْي َم ُة ااْل َ ْن َع ِام ِااَّل َما ُي ْت ٰلى َعلَ ْي ُك ْم َغي َْر ُم ِحلِّى ال
ْ َّٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا اَ ْوفُ ْوا ِب ْال ُعقُ ْو ۗ ِد اُ ِحل
ي ُِر ْي ُد
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak
dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.
4. Mahkum ‘Alaih (Subjek Hukum)
Ulama ushul fiqih mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mahkum alaih
adalah seseorang yang perbuatannya dikenai khitab Allah Ta’ala, yang disebut dengan
mukallaf . Sehingga istilah mahkum alaih disebut dengan subyek hukum.
A. Kesimpulan
Al-Hakim yang muthlaq hanyalah Allah SWT dan Hukum itu berasal dari Allah SWT
dan sifatnya Kekal yang semuanya tertulis dalam Al-qur’an. Namun tidak semua Hukum itu
diketahui oleh orang lain, maka dari itu Allah yang menetapkan Hukum dan Allah
menurunkannya kepada para Rosul baik dalam bentuk wahyu Al-Qur’an maupun wahyu
dalam bentuk sunnah.
Namun, dengan adanya manusia maka untuk menegakkan hukum-Nya, Allah mengutus
Rasul untuk menyampaikan risalah tersebut. Kemudian setelah Nabi tiada, tugas itu menjadi
tugas para mujtahid, ulama’, serta umat muslim itu sendiri untuk menegakkan hukum Allah
SWT.
Hukum adalah tuntunan bagi manusia, manusia disini adalah sebagai Mahkum ‘alaih atau
Subjek hukum. Subjek artinya pelaku, jadi subjek hukum ialah mengetahui tuntutan Allah
dan mampu melaksanakan tuntutan tersebut. Jika ada Subjek pastilah ada Objek, Objek
Hukum tersebut adalah “perbuatan” manusia itu sendiri.
B. Saran
Dalam era islam masa kini, masih banyak orang yang melanggar dan tidak mengikuti
aturan atau hukum yang dibuat Hakim. Padahal hukum sudah jelas tercantum dalam Al-
qur’an dan Sunnah Nabi. Manusia sebagai subjek hukum seharusnya dapat mampu
menjalankan perbuatan dalam Al-qur’an dan sunnah yang sebagai ojek hukum. Jika Subjek
dan Objek hukum tidak berjalan dengan baik, telah dijelaskan dalam hukum akan ada beban
hukum yang dibebankan pada manusia itu sendiri.
Demikianlah akhir makalah ini. Mohon maaf Jika ada kesalahan penulisan makalah yang
telah kami buat dan Terimakasih kepada pembaca yang telah membaca makalah tentang
Hukum, Hakim, Mahkum Fih, dan Mahkum ‘alaih yang kami buat. Semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifudin, Amir. 2008. Ushul Fiqh. Jakarta. KENCANA PRENADA MEDIA GROUP
Hasbiyallah. 2014. Fiqh dan Ushul Fiqh (metode istinbath dan istidlal). Bandung:
Umar Muin. Dkk. 1986. ushul fiqh 1. Jakarta: proyek Pembinaan dan Sarana Perguruan
Tinggi Agama/IAIN.
Umam Khairul. dkk. 2000. Ushul Fiqih 1. Bandung: Pustaka Setia. Cet. Kedua.
Karim Syafi’i. 2001. Fiqih-Ushul Fiqih. Bandung: Pustaka Setia. cet. Kedua.