Anda di halaman 1dari 12

AKHLAQ MADZMUMAH

(Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akidah Akhlaq)


Dosen Pengampu :Dea Tara Ningtyas,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Uswatun Hasanah (2001020037)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
T.A 2021/2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pengamatan
yang berjudul Akhlak madzmumah .
Dalam menulis laporan ini Alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Adapun laporan hasil
pengamatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Ibu Dea Tara Ningtyas
M.Pd selaku dosen pengampu.
Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan
hasil pengamatan ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu
penulis dengan senang hatu menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan hasil pengamatan ini.
Semoga apa yang diharaplan penulis dapat dicapai dengan sempurna. Amin.

Metro,16 November 2021

Uswatun Hasanah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang..............................................................................................4

B.     Rumusan Masalah........................................................................................5

C.     Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Akhlak Madzmumah...................................................................6

B.     Macam-Macam Akhlak Madzmumah...........................................................6

C.     Dampak Negatif Akhlak Madzmumah..........................................................8

D.    Solusi agar Dapat Menghindari Akhlak Madzmumah.................................9

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan................................................................................................... ................10

DAFTAR

PUSTAKA..................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manusia dilahirkan di bumi ini dengan keadaan yang fitrah

atau suci tanpa adanya suatu dosa apapun. Akan tetapi, setelah itu keluarga yang

memiliki peran terbesar dalam mendidiknya menjadi insan yang bermutu. Selain

dari pada keluarga, lingkungan juga mendominasi dalam terciptanya akhlak

manusia menjadi baik ataupun buruk.

Dewasa ini, banyak sekali kita jumpai anak muda baik itu anak SD, SMP,

SMA, bahkan mahasiswa yang senantiasa memelihara akhlak madzmumah/

akhlak tercela pada dirinya, salah satu penyebabnya yaitu karena mereka tidak

menyadari apa saja dampak negatif atau kerugian-kerugian apa saja yang

ditimbulkan oleh akhlak madzmumah tersebut.

Oleh karena itu kami akan membahas sedikit tentang

akhlak madzmumah itu sendiri, mulai dari definisinya, macam-macamnya dan

dampak negatifnya serta solusi atau cara menghindari akhlak madzmumah ini.

4
A.     Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.

1.      Apa definisi akhlak madzmumah?

2.      Apa macam-macam akhlak madzmumah?

3.      Bagaimana dampak negatif akhlak madzmumah?

4.      Bagaimana solusi agar dapat menghindari akhlak madzmumah?

C.     Tujuan

Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut.

1.      Untuk mengetahui definisi akhlak madzmumah.

2.      Untuk mengetahui macam-macam akhlak madzmumah.

3.      Untuk mengetahui dampak negatif akhlak madzmumah.

4.      Untuk mengetahui solusi agar dapat menghindari akhlak madzmumah.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Akhlak Madzmumah

Akhlak tercela (Madzmumah) ialah semua perangai manusia, perangai lahir

dan batin yang mungkar, maksiat, dan fahsya’, berdasarkan petunjuk Allah SWT.

dalam Al-Qur’an dan yang dilarang/dicela oleh Nabi SAW.[1]

Segala bentuk akhlak yang bertentangan dengan akhlak mahmudah disebut

akhak madzmumah. Akhlak madzumah juga merupakan tingkah laku yang

tercela yang dapat merusak keimanan seseorang dan menjatuhkan martabatnya

sebagai manusia. Bentuk-bentuk akhlak madzmumah ini bisa berkaitan dengan

Allah SWT., Rasulullah, dirinya, keluarganya, masyarakat, dan alam sekitarnya.

[2]

Akhlak madzmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada

diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan

orang lain.

B.     Macam–Macam Akhlak Madzmumah

1.      Syirik

Syirik dalam Bahasa Arab merupakan mashdar dari kata-kata: (asyraka-

yusriku-syirk), misalnya: syirk billahi artinya menjadikan  sekutu bagi

Allah. Syirik Menurut bahasa atau etimologi  berasal dari kata :  ‫شِ ْر ًك‬  – ‫ش ِر ُك‬


ْ ‫ َي‬ – ‫ش َر َك‬
َ

‫ا‬ yang artinya penyekutuan atau penyerikatan.


[1]Muh.Ruddin Emang, et al., Pendidikan Agama Islam  (Makassar:
Yayasan Fatiyah Makassar, 2002),h. 97.

6
[2]A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2:Muamalah dan
Akhlaq, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h.100.

2.      Kufur

Kufur secara bahasa berarti menutupi. Kufur merupakan kata sifat

dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya, sedangkan kufur adalah sifatnya.

Menurut syara’, kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik

dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Orang kafir merupakan

kebalikan dari orang mukmidirel

3..      Ujub dan Takabur

Secara etimologi, ujub berasal dari “Ajiba, Ya’jibu, ‘Ujban”. Artinya, heran

(takjub). Munculnya sifat ujub diawali dari rasa heran terhadap diri sendiri

karena melihat direly lebih hebat dan istimewa dari yang lain. Dari ujub,

selanjutnya muncul sifat takabur (sombong), yakni mengecilkan dan

meremehkan orang lain. Sehingga, ujub dan takabur adalah dua sifat tercela

yang berdampingan. Hujjatul Islam, Al-Ghazali mengemukakan bahwa hal-hal

yang menyebabkan ujub dan takabur adalah ilmu, amal, ibadah, kebangsawanan,

kecantikan atau ketampanan, harta, kekayaan, kekuatan, kekuasaan, dan banyak

pengikut.[31]

4. dengki

Diantara sifat buruk manusia yang banyak merusak kehidupan adalah

dengki dalam bahasa Arab dengki disebut hasad yaitu perasaan yang timbul

dalam diri seseorang setelah memandang sesuatu yang tidak dimiliki

olehnya tetapi dimiliki oleh orang lain kemudian dia menyebarkan berita

bahwa yang dimiliki orang tersebut diperolehkan dengan tidak sewajarnya,

[33]

7
[31]Rosihon Anwar, Akidah Akhlak (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 257.

[33]A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2:Muamalah dan

Akhlaq, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h.107.

5.riya’

Riya adalah memperlihatkan diri kepada orang lain. Maksudnya,

beramal bukan karena Allah SWT. tetapi karena manusia.

Orang riya beramal bukan ikhlas karena Allah SWT., tetapi semata-mata

mengharapkan pujian dari orang lain.

C.Dampak Negatif madzmumah

Dalam sebuah ceramah, ustadz Abu Haidar As-Sundawy menjelaskan akibat

buruk akhlak buruk adalah sebagai berikut:

1.      Baik Akhlak Tercela maupun Pelakunya Dibenci oleh Allah


Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam
Ath Thabrani dalam Al Ausath, Ibnu Asakir dengan sanad yang shahih, yang
dijelaskan keshahihannya oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih al Jami’ dan
Silsilah Ahadits Ash Shahihah, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu
indah dan mencintai keindahan dan mencintai ketinggian akhlak serta
membenci keburukan akhlak.”
Kemudian dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dengan
sanad yang shahih beliau memanjatkan do’a, “Ya Allah aku berlindung
kepadaMu dari berbagai kemungkaran akhlak, amal perbuatan yang
mungkar, hawa nafsu, dan segala macam penyakit.”
Tidaklah Rasulullah berlindung kepada Allah dari keburukan akhlak
kecuali karena memang keburukan akhlak adalah sesuatu yang sangat
merugikan.

8
2.      Terhapusnya Amal-Amal yang Telah Kita Kumpulkan

Amal yang telah bertumpuk-tumpuk akan terhapus dan bukan cuma  itu

bahkan berbuah dosa. Jika akhlak mulia dapat menambah pahala dan

menggugurkan dosa maka akhlak tercela dapat mengurangi bahkan menghapus

pahala dan menambah dosa. Sehingga di akhirat nanti pahalanya habis dan

dosanya bertambah besar.


Rasulullah bersabda, “Dan sesungguhnya akhlak tercela merusak amal
sholeh sebagaimana cuka merusak madu” (HR Thabrani).

3.      Doa Tidak akan Dikabulkan

Kerugian akhlak tercela lainnya adalah ketika pasangan suami istri yang

salah satunya memiliki akhlak tercela, misalnya istri buruk akhlaknya, maka do’a

sang suami tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT.


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Hakim dalam Al Mustadrak
dengan sanad shahih berdasarkan syarat Bukhari, dan hadits ini juga terdapat
dalam Sisilah Ahadits Ash Shahihah karya Imam Al Albani rahimahullah no.
1805, Rasulullah bersabda, “Ada tiga golongan yang ketika berdoa kepada
Allah, Allah tidak mengabulkan do’anya: seorang laki-laki yang memiliki istri
yang buruk akhlaknya namun tidak diceraikan, seorang lelaki yang dia
diminta menjadi saksi atas transaksi pinjam meminjam kemudian dia tidak
bersedia, laki-laki yang memiliki harta orang lain yang belum mampu untuk
mengelolanya namun diberikan harta tersebut kepada orang yang belum
mampu mengelolanya.”

D.    Solusi agar Dapat Menghindari Akhlak Madzmumah

1.      Selalu Mengingat Allah dimana saja Berada


Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin
Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah, beliau bersabda: “Bertaqwalah
kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa
dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama
manusia dengan akhlaq yang baik”.(H.R. Tirmidzi).

a.       Menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan hidup yang

abadi adalah setelah kita melewati yaumul hisab nanti dikemudian hari.

9
b.      Selalu berdzikir kepada Allah SWT.

c.       Selalu bertaubat dan beristigfar.

2.      Bergaul dengan Orang-Orang yang Saleh


Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah
bersabda, “Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya yang
mukmin.” (H.R. Abu Dawud),

a.       Selektif dalam memilih teman.

b.      Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang di dalamnya terdapat maksiat.

c.       Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

d.      Meneladani kehidupan para nabi dan rasul serta orang-orang yang saleh.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu:

1.      Akhalak madzmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri

manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang

lain.

2.      Macam-macam aklak madzmumah diantaranya yaitu syirik, kufur, nifaq, ujub,

takabur, dengki, mengumpat, mengadu domba, dan riya.

10
3.      Dampak negatif akhlak madzmumah yaitu, dibenci oleh Allah, terhapusnya

amalan-amalan yang telah dikumpulkan, dan tidak terkabul doanya.

4.      Solusi agar dapat menghindari akhlak madzmumah yaitu, dengan selalu

mengingat Allah swt. dan bergaul dengan orang-orang shaleh.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fauzan, Shalih Bin Fauzan. Kitab-Kitab Tauhid. Jakarta: Ummul Quart, 2014.

Al-Wazaf, Abdullah, et al. Pokok-Pokok Keimanan. Bandung: Trigenda Karya,

1994.

Anwar, Rosihon.  Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

AS, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Rajawali Press, 1992.

Emang, Muh. Ruddin, et. al. Pendidikan Agama Islam. Makassar: Yayasan Fatiyah

Makassar, 2002.

Fakih, Abdul Latif. Deklarasi Tauhid. Tangerang: Inbook, 2011.

Hasan, M. Ali. Tuntunan Akhlak. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

11
Quasem, Muhammad Abdul. Etika Al- Ghazali. Bandung: Pustaka, 1988.

Rejeki, Sri. Dimensi Psikoterapi Suluk Ling-lung Sunan Kalijaga. Semarang: Puslit

IAIN Walisongo Semarang, 2010.

Saleh, Fauzi. Pilar-Pilar Tauhid. Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2007.

Umary, Barnawie. Materi Akhlak. Solo: Ramadhani, 1995.

Yatimin, Abdullah. Studu Akhlak Dalam Perspektif  Al-Qur’an. Jakarta: Amzah, 2007.

Zainuddin, A. dan Muhammad Jamhari. Al-Islam 2: Muamalah dan Akhlaq. Bandung:

Pustaka Setia, 1999.

12

Anda mungkin juga menyukai