Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAMBA-HAMBA ALLAH YANG BERAKHLAK

Dosen Pengampu: Lalu Asriadi, M.Pd

Disusun Oleh kelompok 2

1. Nazila Rahmah (210106033)


2. Risqi Maslinda (210106032)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "HAMBA-HAMBA
ALLAH YANG BERAKHLAK" dengan tepat waktu
Penyusunan makalah ini dibuat tidak hanya dikarenakan kepentingan
memenuhi tugas yang diberikan, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan agar
bermanfaat dikemudian hari. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Lalu Asriadi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Aqidah
Akhlak. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang "HAMBA-
HAMBA ALLAH YANG BERAKHLAK" bagi para pembaca dan juga bagi kami.
penulis Mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai
pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan Dunia pendidikan.

Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

C. Tujuan ............................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5

A. Pengertian Akhlak .......................................................................................... 6

B. Macam-macam Akhlak .................................................................................. 7

BAB II PENUTUP ..................................................................................................... 8

A. Kesimpulan .................................................................................................... 9

B. Saran .............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang sempurna dan mulia, Letak kesempurnaan dan
kemuliaan manusia di antaranya terletak pada akhlaknya. Setiap tingkah laku manusia
mempunyai nilai. Tidak demikian dengan tingkah laku hewan. Karena manusia
disebut sebagai makhluk bersusila. Jika akhlaknya baik berarti ia telah mampu
mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai manusia yang sempurna dan mulia.
Jika sebaliknya, maka sesungguhnya ia telah menjatuhkan harkat dan martabatnya
seperti binatang bahkan lebih hina dari pada binatang.
Akhlak merupakan nilai diri seseorang, sesuatu yang melekat padu pada
kepribadian, yang menjadikan seseorang terasa. apik dan indah dalam perilaku dan
pergaulan. Untuk sampai pada hal diatas, memang tidaklah cukup dengan sekedar
membaca dan berteori, akan tetapi perlu dua tahapan seperti yang disampaikan oleh
Imam Al Ghazali; Attakhliyah (menghilangkan sifat buruk) dan Attabliyah
(penghiasan diri dengan perangai baik). Ini semua perlu. adanya pengetahuan, latihan,
bimbingan dan lingkungan yang kondusif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Akhlak
2. Apa Macam-macam Akhlak
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Akhlak
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Akhlak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Secara bahasa kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlak, yang
merupakan bentuk jamak dari kata Khuluq atau al-khaliq yang berarti
a. tabiat, budi pekerti
b. kebiasaan atau adat,
c. keperwiraan, kesatriaan, kejantanan

pengertian secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa
manusia, yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui
proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut
melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan
hukum Islam, disebut akhlak yang baik. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul
itu tidak baik, dinamakan akhlak yang buruk. Sebagian ulama' memberi
definisi mengenai akhlak, yaitu:

‫صفَاتُ ِفي األخالق‬


ِ ‫ان‬
ُِ ‫س‬ ِ ‫إاألَدي ُِة إ‬
َ ‫اْل إن‬

"Akhlak adalah sifat manusia yang terdidik"

Karena akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka
perbuatan baru disebut akhlak kalau terpenuhi beberapa syarat, yaitu:

a. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang Kalau perbuatan itu dilakukan


hanya sesekali saja, maka tidak dapat disebut akhlak. Misalnya, pada suatu
saat, orang yang jarang berderma tiba-tiba memberikan uang kepada orang
lain karena alasan tertentu. Tindakan seperti ini tidak bisa disebut murah hati
berakhlak dermawan karena hal itu tidak melekat di dalam jiwanya.

b. Perbuatan itu timbul mudah tanpa dipikirkan atau diteliti terlebih dahulu
sehingga benar-benar merupakan suatu kebiasaan. Jika perbuatan itu timbul
karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang
tidak disebut akhlak.

2
Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap
aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pada pembentukan dan
pembinaan akhlak yang mulia, yang disebut al-akhlak al-karimah.1

Menurut Ahmad bin Mushthafa: Akhlak merupakan sebuah ilmu yang


darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah
terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir,
marah dan syahwat atau nafsu.

Menurut Muhammad bin Ali Asy Syarif Al Jurjani: Akhlak merupakan


sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang
darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa
berpikir dan direnungkan.2

B. Macam-macam Akhlak

1. Akhlak Mahmudah
Akhlak Mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh
agama (Allah dan Rasul-Nya). Contohnya: disiplin, hidup bersih, ramah,
sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin,
percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan
patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana,
teguh pendirian, dermawan, optimis, qana‟ah, dan tawakal, ber-tauhiid,
ikhlas, khauf, taubat, ikhtiyaar, shabar, syukur, tawaadu‟, husnuzh-zhan,
tasaamuh dan ta‟aawun, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida,
amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja, serta pengenalan tentang tasawuf.

1
Kementerian Agama Refublik Indonesia, Buku Siswa Aqidah Akhlak, Jakarta: Direktorat Pendidikan
Madrasah, 2014, Hlm 31-32
2
Yenni Yunita, Pendidikan Akhlak Bagi Siswa, Lombok Tengah NTB: Pusat pengembangan pendidikan dan
penelitian indonesia, 2023 hlm 2

3
 Bentuk-bentuk Akhlak Mahmudah
Rasulullah saw. menganjurkan umatnya agar memiliki akhlak
Mahmudah (akhlak terpuji). Allah swt. menyukai sifat-sifat baik
tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1) Sifat Sabar,
2) Sifat Benar atau Jujur (Shidiq)
3) Sifat Amanah
4) Sifat Adil
5) Sifat Kasih Sayang
6) Sifat Hemat
7) Sifat Berani (Syaja‟ah)
8) Bersifat Kuat (Al-Quwwah)
9) Sifat Malu (al-Haya‟)
10) Memelihara Kesucian Diri (al-„Iffah)
11) Menempati Janji
 Contoh-contoh Akhlak Mahmudah
1) Ikhlas, Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian.
ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari
pengaruh-pengaruh makhluk.
2) Amanah, Secara bahasa amanah bermakna al-wafa‟
(memenuhi) dan wadi ‟ah (titipan) sedangkan secara
definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkan
kepadanya.
3) Adil, Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada
tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan
yang tidak berat sebelah.
4) Bersyukur, Syukur menurut kamus “al-Mu‟jam al-
Wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan
menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat
tersebut.
5) Rasa malu, Rasa malu merupakan rem atau pengekang
dari segala bentuk kemaksiatan. Sepanjang rasa malu ini
ada terpelihara pada jiwa seseorang maka dirinya akan

4
terjaga dari segala godaan syetan yang mengajak
kepada
perbuatan dosa3
2. Akhlak Mazmumah
Akhlak tercela atau Akhlak Mazmumah adalah segala tingkah laku
manusia yang dapat membawa kepada kebinasaan dan kehancuran diri,
yang bertentangan dengan fitrahnya yang menuju kebaikan. Hal yang
membuat manusia untuk berbuat tercela (maksiat) adalah dunia dan
isinya, manusia, setan (iblis) dan nafsu.4
Segala bentuk akhlak yang bertentangan dengan akhlak Mahmudah
disebut akhlak madzmumah. Akhlak madzmumah merupakan tingkah
laku yang tercela yang dapat merusak keimanan seseorang dan
menjatuhkan martabatnya sebagai manusia.
 Macam-macam Akhlak Madzmumah
 Akhlak madzmumah terhadap Allah
Adapun diantara sikap dan perilaku manusia yang termasuk bentuk dari
akhlak tercela terhadap Allah Swt.
 Syirik
Syirik dalam pandangan Harifuddin Cawidu adalah
mempersekutukan Tuhan dengan menjadikan sesuatu, selain diri-
Nya, sebagai sembahan, obyek pemujaan dan atau tempat
menggantungkan harapan dan dambaan. Kemudian Cawidu
menggolongkan perbuatan ini sebagai salah satu bentuk kekufuran.
 Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Kufur merupakan kata sifat
dari “ kafir “. Jadi, kafir adalah
orangnya sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut
syara‟ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya atau tidak
Mendustakannya.

3
Muhammad Amri, La Ode Ismail Ahmad, Muhammad Rusmin, AQIDAH AKHLAK, Semesta Aksara, 2018
hlm 125-132
4
Muhammad Asrorudin Aljumhuri, BELAJAR AQIDAH AKHLAK: SEBUAH ULASAN RINGKAS
TENTANG ASAS TAUHID DAN AKHLAK ISLAMIYAH, Yogyakarta: Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA,
2015 Hlm 39

5
 Ria’
Yang dimaksud dengan ria‟ adalah memperlihatkan diri
kepada orang lain. Maksudnya beramal bukan karena Allah,
tetapi karena manusia.
 Nifak dan Fasik
Nifaq menurut syara‟ artinya menampakkan Islam
dan kebaikan, tetapi menyembunyikan kekufuran dan
kejahatan. Dengan kata lain, nifaq adalah menampakkan
sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung di
dalam hati.
 Akhlak Madzmumah terhadap diri sendiri
 Ujub dan Takabur
Secara etimologi, ujub berasal dari “Ajiba, Ya‟jibu,
„Ujban”. Artinya heran (takjub). Munculnya sifat ujub diawali
dari rasa heran terhadap diri sendiri karena melihat dirinya
lebih hebat dan istimewa dari orang lain. Dari ujub selanjutnya
muncul sifat takabur (sombong), yakni mengecilkan dan
meremehkan orang lain. Jadi ujub dan takabur adalah dua sifat
tercela yang berdampingan.
 Ananiyah
Ananiyah yaitu sikap mementingkan diri sendiri. Dapat pula
diartikan dengan egois atau ingin menang sendiri karena kedua
sikap itu memiliki kesamaan, yakni sikap individualistik.
 Akhlak Madzmumah terhadap orang lain
 Dengki
Diantara sifat buruk manusia yang banyak merusak
kehidupan adalah dengki. Dalam bahasa Arab, dengki disebut
hasad, yaitu perasaan yang timbul dalam diri seseorang setelah
memandang sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimili
oleh orang lain, kemudian dia menyebarkan berita bahwa yang
dimiliki orang tersebut diperoleh dengan tidak sewajarnya.

6
 Mengumpat dan Mengadu Domba
Mengumpat (ghibah) dan mengadu domba (namimah) adalah
seburuk-buruk kejahatan dan yang paling banyak beredar di
masyarakat. Oleh karena itu, hanya sedikit orang yang selamat dari
keduanya. Yang disebut namimah (mengadu domba) ialah
memindahkan ucapan dari seseorang atau orang lain kepada yang
lainnya dengan maksud merusak hubungan mereka.5

5
Muhammad Amri, La Ode Ismail Ahmad, Muhammad Rusmin, AQIDAH AKHLAK, Semesta Aksara, 2018
hlm 135-154

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang
melahirkan perbuatan perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses
pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut
melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal
dan hukum Islam, disebut akhlak yang baik. Menurut Ahmad bin
Mushthafa: Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat
diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah
terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan
berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.
Macam-macam Akhlak (Akhlak Mahmudah) Akhlak Mahmudah
(terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan
Rasul-Nya). Contohnya: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun,
syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri,
kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik,
amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab. Akhlak tercela atau Akhlak
Mazmumah adalah segala tingkah laku manusia yang dapat membawa
kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang bertentangan dengan
fitrahnya yang menuju kebaikan. Hal yang membuat manusia untuk
berbuat tercela (maksiat) adalah dunia dan isinya, manusia, setan
(iblis) dan nafsu.

B.Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah


pengetahuan baru tentang Aqidah Akhlak bagaimana cara
mengembangkan suatu Akhlak dengan baik dan Menjadi Hamba-
hamba Allah yang Berakhlak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Yenni Yunita, (2023) Pendidikan Akhlak Bagi Siswa, Lombok Tengah NTB:
Pusat pengembangan pendidikan dan penelitian indonesia,

Kementerian Agama Refublik Indonesia, 2014, Buku Siswa Aqidah Akhlak,


Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah,

Muhammad Amri, La Ode Ismail Ahmad, Muhammad Rusmin, (2018)


AQIDAH AKHLAK, Semesta Aksara,

Muhammad Asrorudin Aljumhuri, (2015) BELAJAR AQIDAH AKHLAK:


SEBUAH ULASAN RINGKAS TENTANG ASAS TAUHID DAN
AKHLAK ISLAMIYAH, Yogyakarta: Grup Penerbitan CV BUDI
UTAMA,

Anda mungkin juga menyukai