Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

MENGHINDARI PRILAKU TERCELA


Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Akidah Akhlak
Dosen Pengampu : Drs. Miswar Rasyid,
PAI-1/Semester III
Dedy syahputra (0301182093)
Fitri zakiyah sagala(0301181053)
Hilda aulia fatwa (0301183246)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
T P 2018-2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“MENGHINDARI PRILAKU TERCELA”. Sholawat serta salam marilah kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai sang pendidik sejati, serta para
sahabat, thabi’in dan para ummat yang senantiasa berjalan sesuai risalahnya.
Tujuan penulisan makalah ini adalah tidak lain untuk lebih mengkaji dan
memperdalam pengetahuan kita tentang AKIDAH AHKLAK. Meskipun demikian kami
mengakui bahwa apa yang kami sajikan ke dalam makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran dari Drs. Miswar Rasyid,
MA. selaku dosen pengampu Akidah Akhlak , sangat kami harapkan untuk perbaikan
selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu
berasal dari Allah SWT. Sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan kami sendiri.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Moswar Rasyid.
MA yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengkaji materi ini.Semoga
makalah ini bermanfaat dan mendapat ridha dari Allah, aamiin.

Medan, 30 Oktober 2019

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. ii


Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ..................................................................................................... 3
A. Prilaku Tercela ...................................................................................................... 3
B. Macam-macam perilaku tercela dan cara menghindarinya ................................... 3
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Daftar pustaka ....................................................................................................... 15

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan


pengembangan pengetahuan,penghayatan, pengamalan, pembiasaan,serta pengalaman
peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepadaAllah SWT. Mewujudkan manusia
Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak ter!ela dalam kehidupan
sehari"hari baikdalam kehidupan individu maupun sosial,sebagai mani$estasi dari ajaran
dan nilai.
"Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara optimal
dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab. Manusia dikaruniakan oleh Allah SWT berupa akal
dan pikiran. Akal digunakan manusia untuk berfikir, memikirkan sesuatu. Sedangkan
pikiran digunakan untuk menentukan sesuatu yang di pikirkan oleh akal..
Tetapi terkadang manusia sering tidak menggunakan akal dan fikirannya dengan
baik, dengan cara memikirkan sesuatu yang tidak semestinya di pikirkan, dan juga tidak
di pakai untuk mengembangkan sesuatu yang ada di alam yang sebenarnya bisa
menghasilkan ilmu dan pengetahuan yang baru apabila kita dapat menggunakan dengan
semestinya. Manusia memang memiliki ke khilafan dalam setiap langkah, perbuatan,
maupun sifat dan tindak tanduk yang dijalaninya, karena manusia juga mempunyai fitrah
yang memiliki kekhilafan.Suatu perbuatan yang di lakukan manusia, apabila keluar dari
jalur yang telah di tentukan oleh Allh SWT maka itu di katakan Dosa. Perbuatan dosa
sering di lakukan oleh manusia, karena manusia sering tidakmenyadari akan perbuatan
yang di lakukannya karena manusia lebih sering mengikuti hawa nafsunya dengan tidak
memikirkan akibat buruk dan apa yang di lakukannya. Sekalipun manusia di ciptakan

1
Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, namun karena sifatnya yang
lemah, manusia tidak pernah terlepas dari perilaku tercela dan dosa, kecuali orang-orang
yang selalu beriman dan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah SWT. maka segeralah
melakukan taubat, karena Allah SWT senantiasa bersedia memberi ampunan setiap
waktu dan menerima taubat setiap saat.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud perilaku tercela?
2. Apa macam-macam dari perilaku tercela?
3. Bagaimana cara menghindari perilaku tercela?

C. TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa siswi
tentang kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya makalah ini yaitu agar kita dapat:
1. Memahami pengertian perilaku tercela.
2. Mengetahui macam-macam perilaku tercela.
3. Mengetahui cara menghindari perilaku tercela.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Tercela
Secara bahasa, sifat tercela adalah sikap atau perbuatan yang tidak baik.
Sedangkan secara istilah perilaku ialah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh
Allah SWT yang akan menimbulkan kerugian bagi dirinya dan orang banyak. Secara
umum, sifat tercela berarti sikap seseorang yang tidak senang apabila melihat orang
lain mendapat keberuntungan yang diberikan oleh Allah SWT. Biasanya sikap tercela
ini timbul karena adanya permasalahan atau permusuhan dari satu individu ke
individu lainnya.
Manusia sebagai makhluk yang mulia karena akhlaknya mempunyai
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban itu ialah menunaikan dan
menjaga akhlak yang baik serta menjauhi akhlak yang buruk. Martabat manusia yang
begitu tinggi dan mulia tersebut dapat jatuh dan merosot sampai ketaraf yang rendah.
Yang menjatuhkan manusia itu adalah hawa nafsu, apabila nafsu dituruti maka akan
rusaklah segala-galanya. Tetapi jika hawa nafsu terkendali, maka martabat manusia
akan tetap tinggi. Setiap orang seharusnya menjauhi akhlak tercela.

B. Macam-macam perilaku tercela dan cara menghindarinya


Adapun macam-macam perilaku tercela yang harus kita hindari adalah:
a. Mabuk-mabukan
1. Pengertian perilaku mabuk-mabukan
Perilaku mabuk-mabukan dapat dimengerti sebagai kegiatan menonsumsi
minuman keras sehingga melalaikan tanggung jawab kemanusiaan sebagai wakil
Allah di bumi. Dalam pandangan Islam tindakan di atas di istilahkan dengan khamr
yang secara kebahasaan berarti menghalangi, menutupi. Dinamakan demikian karena
menyelubungi dan menghalangi akal. Arti lain dari kata khamr adalah minuman yang
memabuk kan. Disebut khamr karena minuman keras memunyai pengaruh negatif
yang dapat menutup Akidah Akhlak atau melenyap kan akal pikiran. Dengan
demikian dapat dikatakan perilaku mabuk-mabukan diakibatkan oleh khamr yang
berarti minuman keras.

3
‫َح َرام ُم ْس ِكر ُكل‬
“Semua yang memabukkan adalah haram”
(HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibn Majah, at-Tirmidzi dan
Ahmad).
2. Jenis minuman yang memabukkan
Beberapa jenis minuman yang mengandung alkohol tingkat tinggi dan disinyalir
sebagai mempunyai dampak buruk bagi akal dan kriminalitas di masyarakat, antara
lain: Bir, Brendy, dan Vodka.

3. Cara menghindari perilaku mabuk-mabukan


1. Meyakini bahwa minuman keras adalah prilaku keji dan pelakunya diancam
neraka karena termasuk dosa besar
2. Menghindari bergaul dengan orang pemabuk
3. Gunakan waktu luang untuk halhal yang bermanfaat baik bagi badan dengan
olahraga atau memperluas wawasan.
4. Bergaul dengan orang-orang yang baik dan ikut aktif dalam berorganisasi

b. Mencuri
1. Pengertian perilaku mencuri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mencuri diartikan sebagai mengambil
milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-
sembunyi. Termasuk dalam kategori mencuri adalah melakukan korupsi.Menurut
pengertian syara’ mencuri yang mendapatkan hukuman had potong tangan adalah
mengambil harta milik orang lain dengan diamdiam dari tempat penyimpanannya
yang layak dalam jumlah satu nisab, dilakukan oleh seorang islam atau kafir dzimmi
atau murtad yang telah dewasa, berakal dan bisa memilih. Q.A Al Maidah 38-39
‫يز َح ِكيم‬ٌ ‫َّللاُ َع ِز‬ َّ َ‫طعُوا أ َ ْي ِديَ ُه َما َجزَ ا ًء بِ َما َك َسبَا َنك ًَاًل ِمن‬
َّ ‫َّللاِ ۗ َو‬ َ ‫َّارقَةُ فَا ْق‬
ِ ‫َّار ُق َوالس‬
ِ ‫والس‬٣٨
َ
َّ ‫َّللاَ يَتُوبُ َعلَ ْي ِه ۗ إِ َّن‬
ٌ ُ‫َّللاَ َغف‬
‫ور َر ِحي ٌم‬ ْ َ ‫ظ ْل ِم ِه َوأ‬
َّ ‫صلَ َح فَإِ َّن‬ ُ ‫َاب ِم ْن َب ْع ِد‬
َ ‫ٌٌ فَ َم ْن ت‬
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksa. Maka barang siapa bertobat (di
antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,
maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.

4
2. Cara menghindari Prilaku Mencuri
a. Mensyukuri Nikmat Allah
Manusia cemderung tak pandai mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadanya.
Sehingga mereka beranggapan bahwa riski Allah tidak didapat tanpa mencuri, korupsi
dan kegiatan buruk lainnya. Padahal Allah menyatakan dalam Q.S Ibrahim:7. Padahal
Allah telah menyatakan dengan tegas jika manusia mensyukuri nikmatNya tentu akan
diluaskan rizkinya dam begitu juga sebaliknya.
b. Menghormati Hak Milik Orang Lain
Islam menghormati hak milik pribadi, namun hak milik pribadi itu juga memiliki
dimensi sosal dan lingkungan.
c. Meningkatkan Etos Kerja
d. Setiap pekerjaan yang kita lakukan, dilaksanakan dengan sadar dalam rangka
beribadah dan pencapaian ridha Allah.

c. Judi
1. Pengertian judi
Dalam Ensiklopedia Indonesia judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan
untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian
yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya. Pengertian judi yang dalam bahasa
syar’i disebut maysir yakni transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak untuk
pemilikan suatu barang atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan
pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu aksi atau peristiwa.
Judi dinilai sebagai keburukan dan mempunyai dampak dosa besar, karena itu Allah
mengharamkan perilaku ini. Allah berfirman dalam QS Al Maidah: 90
‫ان فَاجْ ت َ ِنبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬
ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫س ِم ْن َع َم ِل ال‬ َ ‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإنَّ َما ْالخ َْم ُر َو ْال َم ْيس ُِر َو ْاْل َ ْن‬
ٌ ْ‫صابُ َو ْاْل َ ْز ًَل ُم ِرج‬
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
2. Unsur-unsur judi
a. Permainan
b. Untung-untungan.
c. Ada taruhan
3. Bentuk-bentuk perilaku judi

5
Dalam PP No. 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian, perjudian
dikategorikan menjadi tiga.
a. Perjudian di kasino yang terdiri dari Roulette, Blackjack, Baccarat, Creps,
Keno, Tombola, Super Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine
(jackpot), Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuc a Luck, Pachinko, Poker, Twenty
One, Hwa Hwe serta Kiu-Kiu.
b. Perjudian di tempat keramaian yang terdiri dari lempar paser/ bulu ayam
pada sasaran atau papan yang berputar (paseran), lempar gelang, lempar
uang (coin), kim, pancingan, menembak sasaran yang tidak berputar,
lempar bola, adu ayam, adu sapi, adu kerbau, adu domba/kambing, pacu
kuda, karapan sapi, pacu anjing, kailai, mayong/macak dan erek-erek.
c. Perjudian yang dikaitkan dengan kebiasaan yang terdiri dari adu ayam, adu
sapi, adu kerbau, pacu kuda, karapan sapi, adu domba/kambing.
4. Cara menghindari perilaku judi
a. Senantiasa beramar ma’ruf nahi mungkar di setiap saat
b. Pemerintah hendaknya menyosialisasikan dengan jelas ,dan menindak
secara tegas para pelaku perjudian.
c. Setiap orang berusaha menghindari pergaulan dengan penjudi
d. Lebih banyak bergaul dengan orang yang jelas-jelas baik
e. Setiap pelaku perjudian harus sadar perbuatan dengan segera bertobat dan
memperbaiki diri dengan amal sholih
f. Berusaha mencari rizki yang halal dan qona’ah akan pemberian Allah.
g. Senantiasa beristighfar dan mohon ampunan serta perlindngan dari Allah
agar tidak terjerumus perjudian
h. Senantiasa berjuang untuk menunaikan kewajiban secara istiqomah baik
terhadap keluarga, lingkungan dan kepada Pencipta.
d. Zina
1. Pengertian perilaku zina
Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki dengan seorang
perempuan tanpa nikah yang sah mengikut hukum syara’ (bukan pasangan suami
isteri). Zina dinyatakan sebagai perbuatan yang melanggar hukum yang harus diberi
hukuman sangat keras, karena mengingat akibat yang ditimbulkan sangat buruk.
Hubungan bebas dan segala bentuk diluar ketentuan agama adalah perbuatan yang

6
membahayakan dan mengancam keutuhan masyarakat dan merupakan perbuatan yang
sangat nista. Allah berfirman :
ً ِ‫سب‬
‫يل‬ َ ‫شةً َو‬
َ ‫سا َء‬ ِ ‫َو ًَل ت َ ْق َربُوا‬
ِ َ‫الزنَا ۖ إِنَّهُ َكانَ ف‬
َ ‫اح‬
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Q.S Al Isra’:32

2. Macam-macam zina
a. Zina muhshan adalah zina yang dilakukan oleh orang laki-laki/ perempuan
yang pernah melakukan persetubuhan dalam ikatan pernikahan yang sah atau
masih dalam ikatan pernikahan dengan orang lain.Hukuman bagi pelaku zina
muhshan di dalam hukum Islam adalah rajam. Rajam adalah sanksi hukum
berupa pembunuhan terhadap pelaku zina dengan cara menenggelamkan
sebagian tubuh yang bersangkutan ke dalam tanah, lalu setiap orang yang
lewat diminta melemparinya dengan batu-batu sedang sampai yang
bersangkutan meninggal dunia.
b. Zina ghairu muhshan adalah zina yang dilakukan oleh orang laki-
laki/perempuan yang belum pernah melakukan ikatan pernikahan.
Hukumannya adalah dicambuk 100 kali dan diasingkan selama setahun,
seperti diterangkan Allah dalam QS. An Nur [24]: 2.

3. Cara menghindari perilaku zina


a. Baik laki-laki atau wanita diwajibkan menutup auratnya, wanita
menutupkan kain kerudung kedadanya dan tidak boleh menampakkan
daripadanya perhiasannya kecuali kepada muhrimnya yang biasa nampak
daripadanya.
b. Tidak berduaan antara lawan jenis yang bukan muhrim karena pasti pihak
ketiganya adalah syaitan
c. Tidak bersentuhan anggota badan baik secara langsung (menyentuh kulit)
maupun tidak langsung (menyentuh baju), juga termasuk tidak
diperbolehkannya bersalaman antara lawan jenis yang bukan muhrim.
d. Tidak mendatangi tempat-tempat maksiat yang disinyalir akan merangsang
sahwat/ birahi yang pada giliranya akan berkeinginan untuk melakukan
perilaku zina.

7
e. Menggunakan sarana informasi sebagai tempat untuk mengembangkan
wawasan keilmuan. Misalnya, para pengguna internet seharusnya
menghindari untuk mengunjungi situs yang menyediakan konten sex bebas,
prostitusi dan sebagainya.
f.
e. Mengkonsumsi Narkoba
1. Pengertian perilaku mengkonsumsi narkoba.
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
lainnya. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika, pengertian
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Dan bahan adiktif Akidah Akhlak Kurikulum 2013 43 lainnya adalah
zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada
kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Jenis-jenis narkoba
 Heroin
 Ganja
 Ekstasi
 Sabu-Sabu
 Amfetamin
 Inhalen
3. Cara menghindari perilaku mengkonsumsi narkoba
a. Kuatkan iman dan ketakwaan kapada Tuhan yang Maha Esa
b. Dapatkan dahulu informasi mengenai ketegantungan tentang bahaya narkoba
kepada ahlinya atau melalui media seperti koran, majalah, seminar- seminar
dan lain-lain.
c. Persiapan diri untuk menolak apabila ditawari.
d. Belajar berkata tidak untuk narkoba.

8
e. Memiliki cita-cita dalam hidup untuk masa depan
f. Hubbu ad-Dunya
1. Pengertian hubbu ad-Dunya
Hubbu ad-Dunya berarti cinta dunia, yaitu menganggap harta benda adalah segalanya.
Penyakit ini berawal dari penyakit iman, yang berakar pada persepsi yang salah
bahwa dunia ini adalah tujuan akhir kehidupan, sehingga akhirat dilupakan. Akhirnya
jabatan dan harta dipandang sebagai tujuan, bukan sebagai alat untuk meraih
keridhaan Allah SWT.
2. Ciri-ciri Hubbu ad-Dunya
1) Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai
kebahagiaan akhirat
2) Suka mengumpulkan harta benda dengan menghalalkan segala cara tanpa
memperhatikan halal dan haramny
‫أ َ ْل َها ُك ُم التَّكَاث ُ ُر‬١
‫ َحتَّ ٰى ُز ْرت ُ ُم ْال َمقَابِ َر‬٢
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.”
(Q.S. At-Takasur [102] : 1-2)
3) Kikir, tidak rela sedikit pun hartanya lepas atau berkurang. Jangankan untuk
sedekah, zakat yang memang wajib saja ia tidak mau.
4) Serakah dan rakus serta tamak. Ia tidak puas dengan apa yang telah ia miliki
sehingga ia akan berusaha menambah perbendaharaan hartanya.
5) Tidak mensyukuri nikmat yang sedikit. Maunya nikmat-nikmat yang besar, banyak
dan melimpah.
3. Cara mengindari Hubbu Ad-Dunya
1) Mengingat kehidupan didunia ini hanya sementara.
2) Perbanyak mengingat kematian.
3) Meyakini dan menyadari setiap perbuatan kita direkam oleh anggota badan kita yang
nanti di hari akhir akan bersaksi di depan Allah.
4) Qana’ah, yaitu rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki,
serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas.
5) Zikir, untuk membersihkan hati dan meraih ridho ilahi.
6) Pengabdian penuh khidmat, yaitu saat-saat beribadah, kita lakukan dengan cara tulus
ikhlas sepenuh hati kepada-Nya.

9
7) Sadar bahwa dunia dan seisinya adalah amanah Allah. Semua akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat.
g. Hasad
1. Pengertian hasad
Hasad berarti dengki. Yaitu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah,
tidak suka karena rasa iri. Orang yang hasad menginginkan kenikmatan yang
diperoleh orang lain dan berharap supaya berpindah kepadanya. Ia juga tidak suka
jika ada orang lain yang menyamainya baik dalam hal prestasi maupun materi.
Dalam Al-Quran kisah tentang nabi Adam, dari penciptaannya sampai
diturunkannya Adam kebumi, direkam ulang berkali-kali. Dan dalam ayat itu
diceritakan bagaimana iblis ketika diperintah sujud keapda Adam, bagaimana
akhirnya Adam terbujuk sehingga ikut terusir dari surga. Melalui peristiwa ini, Allah
hendak menunjukkan kepada kaum muslimin tentang tiga sifat perusak.
Pertama, adalah sifat sombong. Sifat inilah yang menempel pada diri iblis.
Ketika ia di perintah oleh Allah untuk bersujud kepada nabi Adam ia menolak
mentah-mentah. Ia berkata:
ٍ ‫قَا َل أَنَا َخي ٌْر ِم ْنهُ َخلَ ْقتَنِي ِم ْن ن‬
ٍ ‫َار َو َخلَ ْقتَهُ ِم ْن ِط‬
‫ين‬
“Aku lebih baik dari dia (Adam). Aku diciptakan dari api, sedangkan dia diciptakan
dari tanah.” (Q.S.Al-A’raf:12)
Orang sombong bukanlah yang selalu berpakaian bagus. Yang dimaksud orang
sombong adalah mereka yang menolak kebenaran dan memandang rendah orang
lain.
Kedua, adalah sifat serakah. Sifat inilah yang menyeret Adam bersama
istrinya dari tahta surga. Ketika keduanya di surga, Allah memerintahkan untuk
menikmati segala fasilitas yang tersedia, makan dan minum sepuasnya, kecuali satu
saja larangannya, yaitu memakan buah khuldi. Ungkapan kisah ini bukan untuk
menghujat Nabi Adam yang notabene nya adalah cikal bakal manusia, termasuk kita
semua. Alkan tetapi proses turunnya kebumi mempunyai skenario yang indah, yang
dengan itu keturunannya bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga.
Orang yang serakah, ia tak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Ia terus
menambah kekayaannya dengan jumlah yang tak terbatas. Dalam pikirannya, ia
hanya ingin menggenapkan hartanya sampai berlimpah.

10
Ketiga, adalah sifat hasut. Sifat iri dan dengki. Selalu memandang apa yang
dimiliki orang lain lebih menarik dari yang dimilikinya. Ketika melihat orang lain
membeli kendaraan baru, tergelagak hatinya. Pertama-tama ia bersifat su’udzhan. Ia
menyangka bahwa kendaraan itu dari hasil usaha yang tidak halal. Selanjutnya ia
tidak suka jika orang lain mendapat karunia tersebut. ia merasa donglol, benci dan
marah.
2. Cara mengobati penyakit hasad
1. Menanamkan kesadaran bahwa sifat dengki akan membuat seseorang menderita
batin.
2. Menumbuhkan kesadaran bahwa akibat dari dengki itu adalah permusuhan dan
permusuhan akan membawa petaka.
3. Saling mengingatkan dan saling menasehati.
4. Bersikap realistis melihat kenyataan.
5. Senantiasa ingat kepada Allah dan meminta perlindungan kepada-Nya agar
terhindar dari bisikan setan.
h. Riya’
1. Pengertian riya’
Mengerjakan suatu perbuatan untuk mendapat pujian dari orang lain, bukan
karena Allah semata.orang riya’ tidak ikhlas dalam beramal, ia senantiasa pamer
dan cari perhatian supaya mendapat pujian.
Seperti yang di jelaskan dalam alquran tentang riya’:
2. Bentuk riya’
a. Riya’ dalam niat
Ketika seseorang akan melakukan sebuah amal dalam hatinya telah ada
keinginan atau tujuan selain mencari ridha Allah. Ia sejak awal telah
mempunyai niat tidak ikhlas. Padahal diterima atau tidaknya amal ibadah
yang kita lakukan sangatlah bergantung pada niat.
Dalam hadist dikatakan:
.‫إنما اْلعمال بالنيات‬
“sesungguhnya segala sesuatu itu bergantung pada niatnya”.(HR. Muslim)
b. Riya’ dalam perbuatan
Ketika seseorang melakukan sebuah amal ibadah ia berharap mendapat
perhatian dari orang lain. Misalnya, ia menunda sebuah amal karena belum

11
ada yang melihatnya, seperti saat ia ingin memasukkan infak ke kotak amal,
ia menunggu ada orang lain yang melihatnya barulah iya memasukkannya.
Salah satu sifat lagi yang erat kaitannya dengan riya’ adalah sum’ah. Yaitu
suka menceritakan kebaikan-kebaikannya kepada orang lain agar mendapat
pujian dari orang yang mendengarkannya.
3. Cara mengobati penyakit riya’
1. Memfokuskan niat ibadah, bahwa ibadag kita hanya untuk Allah
2. Hindari sikap memamerkan sesuatu yang kita punya
3. Saling menasehati dan mengingatkan
4. Membiasakan diri bersyukur kepada Allah
5. Melakukan ibadah dengan khusyuk’ baik di tempat ramai mau pun sunyi

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dari penjelasan yang telah kami sampaikan, dapat di tarik kesimpulan bahwa kita
sebagai umat manusia harus menjauhi perbuatan tercela seperti yang telah di jelaskan di atas.
Dan untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut haruslah dengan berbagai cara. Antara
lain, dengan selalu berzikir kepada Allah senantiasa akan membuat hati kita bersih dari hal-
hal yang kotor, bersolawat kepada rasul, menanamkan pada diri kita akhlak-akhlak terpuji,
selalu berniat ibadah semata-mata hanya karena Allah, bukan untuk yang lain-lain.
Memurnikan kembali akidah islam yang telah rusak itu adalah kewajiban kita semua. Apa
yang menyebabkan penyakit itu, bagaimana ciri-cirinya dan bagaimana menanggulanginya
pun kita harus tau. Supaya kita tidak terjerumus kejalan yang sesat.

B. Daftar Pustaka
Abdurrohim,dkk.2014.akidah akhlak kelas x MA.Jakarta:kementerian agama,
Halimuddin.1994 ,kembali kepada akidah islam.Jakarta:PT Rineka Cipta,

13

Anda mungkin juga menyukai