Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ARTI AKHLAK DAN PERBANDINGANNYA DENGAN


BEBERAPA ISTILAH SEJENIS
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tauhid Akhlak dan Tasawuf
Dosen pengampu: Drs. Kasmuri, M.Ag

Disusun oleh:
1. Salsabila Thahirah Nurul Santika (2201026044)
2. Nahidh Ahfash Mu’afa (2201026061)
3. Diah Ayu Fadilah (2201026064)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS


ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022

1
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................................ 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
A. Pembagian akhlak dan pengertiannya ............................................................................. 4
1. Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah) ............................ 4
2. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah) ................................................. 4
B. Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela ............................................................................... 4
1. Contoh Akhlak Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) .................................................... 4
2. Contoh Akhlak Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah) ................................................... 6
C. Persamaan dan perbedaan akhlak terkait etika dan moral .............................................. 7
1. Persamaan.................................................................................................................... 7
2. Perbedaan .................................................................................................................... 7
D. Posisi akhlak terkait kajian moral dan etika ................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam Agama Islam telah mengatur beberapa aspek dalam kehidupan, antara lain yakni:
Akhlak, Etika, dan Moral. Dan semua itu sudah tercantum pada Al -Qur’an dan hadits. Akhlak
yaitu tingkah laku manusia atau suatu pembawaan atas diri manusia yang menghasilkan
tindakan yang berdasarkan kerohanian. Moral adalah tindakan manusia yang tercipta dari adat
atau kebiasaan, sedangkan etika merupakan suatu pengetahuan yang membahas mengenai baik
serta buruk suatu perilaku yang berdasar pada akal dan hati nurani seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mampu menilai seseorang tentang baik dan buruk. Hal
tersebut dapat kita amati dari cara bertutur kata maupun dalam tingkah laku. Akhlak, etika, dan
moral dari masing-masing orang berbeda, hal tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan.
Berdasarkan pemaparan diatas, kami bermaksud menyusun makalah ini dengan alasan
ingin mengetahui lebih lanjut mengenai arti akhlak dan perbandingannya dengan beberapa
istilah sejenis, macam-macam akhlak, serta posisi akhlak terkait kajian moral dan etika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam akhlak beserta pengertian dan contohnya?
2. Apa persamaan dan perbedaan akhlak terkait kajian etika dan moral ?
3. Bagaimana posisi akhlak terkait kajian moral dan etika ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pembagian akhlak beserta pengertian dan contohnya.
2. Mengetahui persamaan dan perbedaan akhlak terkait kajian moral.
3. Mengetahui posisi akhlak terkait kajian moral dan etika.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembagian akhlak dan pengertiannya

Akhlak adalah tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari
proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk melakukan
perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.
Berdasarkan pengertian akhlak, maka secara garis besar pada dasarnya akhlak itu
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah)
Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul
Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama
manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang
bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat memberikan jaminan keselamatan
kehidupan manusia, dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat dan
negara.
2. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)
Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah yaitu Sikap dan tingkah laku
yang buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan.
Berdasarkan pengertian akhlak buruk, maka diharapkan agar setiap muslim menghindari
sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, dan begitu juga hubungan dengan
Allah.

B. Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela

1. Contoh Akhlak Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah)


Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia, yaitu:
a. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah
Akhlak mulia terhadap Allah diartikan sebagai tingkah laku manusia sebagai makhluk
ciptaan-Nya yang pada prinsipnya manusia yang beriman dan berakhlak mengakui
terhadap keEsaan Allah, yang telah menciptakan manusia menjadi makhluk yang paling
sempurna di muka bumi ini. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, sudah
sepantasnya manusia mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan menggunakan alat
panca indra tersebut untuk memperhatikan bukti keesaan Allah, serta taat dan patuh
kepada-Nya. Contohnya antara lain:
1. Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan
seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat

4
yang ikhlas, menjauhkan dari riya (menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan
amal yang baik.
2. Bertaubat – Yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha
untuk menjauhkan segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.
3. Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari
ridha-Nya.
4. Bersyukur – Suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun non
fisik, dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-Nya.
5. Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada
Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.
6. Harapan – Sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.
7. Bersikap Takut – Takut akan siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.

b. Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia


Sesuai dengan pengertian akhlak mulia, maka bukan hanya dilakukan kepada Allah
SWT, tetapi juga perlu dilakukan kepada sesama manusia. Selain itu, salah satu faktor
kuatnya iman seseorang, terlihat dari perilakunya sehari-hari terhadap orang lain, bagi
muslim yang menaati peraturan akan tercermin akhlak mulia nya terhadap sesama, antara
lain:
1) Menjaga hubungan baik
2) Berkata benar
3) Tidak meremehkan orang lain
4) Bersangka baik (Husnuzon)
5) Kasih sayang
Jika rasa itu dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :
• Sopan santun
• Rasa tolong menolong
• Pemurah
• Pemaaf
• Rasa persaudaraan (Ukhuwah)
• Menepati janji

c. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri


Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa akhlak terhadap
diri sendiri. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan rohani semakin lebih baik setiap
waktunya. Dengan cara :
1. Memelihara kesucian dan kehormatan diri
2. Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
3. Berdo’a kepada Allah
4. Sabar dengan ketentuan Allah
5. Tawakal kepada Allah
6. Rendah Hati

5
2. Contoh Akhlak Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)

a. Contoh Akhlak Mazmumah Kepada Allah :

1) Musyrik
Merupakan mempersekutukan (meminta / memohon) selain kepada Allah dengan
makhluk-Nya. Seperti menyembah berhala pun termasuk dalam hati yang
musyrik. Karena ini bertentangan dengan ajaran tauhid.
2) Takabbur
Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini.
Adapun yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena
rupa tampan atau cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain
sebagainya.
3) Murtad
Sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama
islam / singkatnya keluar dari agama islam. Maka akan mendapatkan
hukuman riddah (hukuman mati) saat di akhirat kelak.
4) Munafik
Sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura / tidak tulus hatinya
mengikuti ajaran Allah dan ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan
perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya.

b. Contoh Akhlak Mazmumah Kepada Sesama


Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan
ajaran tuntunan Al-qur’an dan hadis diantaranya:
1. Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol
yang mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
2. Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin
menghilangkan kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan
kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
3. Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain
untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
4. Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain
baik materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang
mengambil hak orang lain.
5. Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain,
baik dalam hal jasa maupun materi.
c. Contoh Akhlak Mazmumah Kepada Diri Sendiri
a. Ananiah disebut juga egois, yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan
kepentingan diri sendiri dan meremehkan orang lain.Putus asa atau Alya’su
adalah sikap atau perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal dalam meraih
suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa
yang diinginkan.

6
b. Tamak adalah sifat rakus terhadap sesuatu. Bersifat rakus terhadap dunia
menyebabkan manusia menjadi hina. Sifat tamak inilah yang akan mencabut
kemanisan manusia dalam beribadah kepada Allah Azza Wajalla.
Para pelaku akhlak buruk ini seringkali karena kurangnya pengetahuan atau
pendidikan moral untuk membedakan mana yang baik dan juga buruk. Oleh sebab
itu, sangat penting bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai baik pada orang sekitar
kita atau mempelajarinya melalui buku Pendidikan Akhlak/Moral.

C. Persamaan dan perbedaan akhlak terkait etika dan moral

1. Persamaan

Ada beberapa persamaan antara akhlak,etika dan moral, yaitu sebagai berikut:
Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu pada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
Kedua, akhlak, etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi kualitas akhlak,
etika, moral, dan susila, seseorang atau sekelompok orang semakin tinggi kualitas
kemanusiaannya. Sebaliknya, semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral, dan susila
seseorang atau sekelompok orang semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
Ketiga, akhlak, etika, dan moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-
mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, statis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki tiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat secara terus menerus dengan tingkat konsistensi yang tinggi.

2. Perbedaan

Ada beberapa perbedaan antara akhlak,etika dan moral, yaitu sebagai berikut:
Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Quran dan As-
sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu
perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber
dari ajaran Allah SWT. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan
tentang nilai-nilai dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari
pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari
akal sehat dan hati nurani. Etika bersifat temporer, sangat bergantung pada aliran
filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.

7
Kedua, perbedaaan antara etika, moral, dan susila dengan akhlak adalah terletak
pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam
etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila
berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran
yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-qur'an dan al-hadis.
Perbedaan lain antara etika, moral dan susila terlihat pula pada sifat dan
kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan
susila lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara
umum, sedangkan moral dan susila bersifat local dan individual. Etika menjelaskan
ukuran baik-buruk, sedangkan moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam
bentuk perbuatan. Dengan kata lain, perbedaan diantara ketiga istilah itu adalah:
a. Akhlak tolak ukurnya adalah Al-Quran dan As-Sunnah;
b. Etika tolak ukurnya adalah pikiran atau akal;
c. Moral tolak ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat.

D. Posisi akhlak terkait kajian moral dan etika

Pada dasarnya posisi akhlak, moral dan etika itu sama, semua mengacu pada tingkah
laku, sifat manusia. Namun adanya perbedaan perspektif yang menjadikan perbedaan
kedudukan antara akhlak, moral, dan etika. Pertama, Perspektif agama. Menurut
pandangan agama akhlaklah yang lebih tinggi kedudukannya karena bersumber pada Al
Qur'an dan hadist serta perbuatan akhlak merujuk pada adanya dorongan jiwa tanpa
melalui proses berfikir. Kedua, Perspektif budaya. Menurut pandangan budaya moral dan
etika lah yang lebih tinggi karena bersumber pada akal dan kebiasaan.
Dapat dikatakan bahwa hubungan antara etika dan moral, budi pekerti dan susila pada
dasarnya merupakan komponen-komponen khusus yang jika digabungkan akan
membentuk suatu kesatuan yang kita sebut akhlak. Masing-masing dari komponen ini
tentunya saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan dari setiap perilaku dan
perbuatan manusia.
Jika dilihat berdasarkan uraian di atas maka terlihat jelas bahwa etika, moral, dan
susila berasal dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif di akui sebagai
yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal
dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasrkan petunjuk al-quran dan hadis. Dengan kata
lain, jika etika, moral, dan susila berasal dari manusia, sedangkan akhlak bersal dari Tuhan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum akhlak, etika dan moral adalah hampir sama dilihat dalam perspektif
fungsi dan perannya, karena ketiga-tiganya secara praktis berhubungan langsung
perbuatan manusia yang dipandang mempunyai nilai kebaikan. Di samping itu pula
perbuatan yang dilakukan manusia sesungguhnya mempunyai dua dimensi dalam
pandangan manusia yakni baik dan buruk. Walaupun demikan tidaklah ketiga-tiganya
sepenuhnya dianggap sama, karena untuk menilai perbuatan manusia itu baik dan buruk
ada sumber yang menjadi dasar penilaiannya. Menanggapi pernyataan ini, bahwasannya
akhlak, etika, dan moral saling berhubungan dalam menjalankan fungsi dan perannya
masing-masing. Ketiganya menjadi tolok ukur terhadap baik-buruknya perbuatan
manusia.
Posisi akhlak, moral dan etika itu sama, semua mengacu pada tingkah laku, sifat
manusia. Namun adanya perbedaan perspektif yang menjadikan perbedaan kedudukan
antara akhlak, moral, dan etika. Pertama, Perspektif agama. Menurut pandangan agama
akhlaklah yang lebih tinggi kedudukannya karena bersumber pada Al Qur'an dan hadist
serta perbuatan akhlak merujuk pada adanya dorongan jiwa tanpa melalui proses berfikir.
Kedua, Perspektif budaya. Menurut pandangan budaya moral dan etika lah yang lebih
tinggi karena bersumber pada akal dan kebiasaan. Sehingga pada akhirnya, keterpaduan
moral dan etika Islam akan mengerucut menjadi akhlak.

9
Daftar Pustaka

Solihin, M. dan M. Rosyid Anwar. (2005). Akhlak Tasawuf. Bandung: Nuansa.


Suseno, Franz Magnis. (1987). Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius.
https://www.gurupenyemangat.com/2021/06/akhlak-etika-moral-budi-pekerti-dan-
susila.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai