Disusun oleh:
A. Latar belakang
Tauhid menurut Bahasa berasal dari kata “ wahhada yuwahhidu wahdah” yang artinya
mengesakan. Secara istilah adalah meyakini bahwa Allah S.W.T itu Esa atau satu dan tidak
menyekutukan selain Allah. Selain itu secara Etimologi yaitu mengesakan Allah dan meyakini
bahwa Allah itu esa, yakni percaya tentang wujud tuhan yang esa, yang tidak ada sekutu bagi-
nya,baik sifat maupun perbuatanya. Sedangkan menurut terminologi tauhid yaitu suatu ilmu
yang menyelidiki dan membahas soal-soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah. Pada
zaman Rasulluah terdapat banyak konsep tauhid salah satunya konsep tauhid menurut
pandangan kaum sufi, Ada berbagai macam pendapat tentang munculnya kaum sufi. Ada
berpendapat Sufisme muncul sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul, ada yang
berpendapat Sufisme berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW, ada yang berpendapat
Sufisme muncul setelah zaman Nabi Muhammad SAW. Pendapat lain menyebutkan sufisme
muncul ketika pertikaian antar umat Islam pada zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin
Abi Thalib, khususnya karena faktor politik. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal
ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan
busuk. Mereka melakukan gerakan ‘uzlah, yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah
duniawi. sufi adalah ahli ilmu tasawuf atau ahli ilmu suluk. Sufisme dikenal juga dengan
sebutan tasawuf. Sufisme adalah nama umum bagi berbagai aliran sufi dalam agama Islam.
Tasawuf atau sufisme adalah ajaran menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir
dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep tauhid menurut pandangan kaum sufi?
2. Bagaimana tauhid menurut pandangan tokoh-tokoh sufi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep tauhid menurut pandangan kaum sufi
2. Untuk mengetahui tauhid menurut pandangan tokoh-tokoh sufi
PEMBAHASAN
Sufi adalah ahli ilmu tasawuf atau ahli ilmu suluk. Sufisme dikenal juga dengan
sebutan tasawuf. Sufisme adalah nama umum bagi berbagai aliran sufi dalam agama
Islam. Tasawuf atau sufisme adalah ajaran menyucikan jiwa, menjernihan akhlak,
membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi.
Pandangan kaum sufi terhadap tauhid berbeda dengan pandangan yang lainya, pada
dasarnya orang-orang mengetahui keimanan mereka yaitu dengan meyakini keesaan
Allah dan meniadakan sekutu bagi-Nya. Sedangkan kaum sufi menurut pandanganya
tauhid ialah mereka yang menjalani dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan
unsur agama dan munculah sebuah pengalaman keagamaan. Oleh sebab itu kaum sufi
dapat mengenal hakikatnya hidup dengan mencari makrifat dan hikmah.
Titik tolak pemahaman tauhid kaum sufi adalah dari “rasa kedekatan seorang salik
kepada Allah swt.”,yang mana hal ini sesuai dengan makna tujuan dari tasawuf, yaitu
at-taqarrub ila Allah.
Gambaran kedekatan seorang salik kepada Allah swt diterangkan dalam
QS. Qaf (50):16
سانَ َونَ ْعلَم َما ت َو ْس ِوس بِه نَ ْفسه ۖ اَ ْق َرب َونَحْن اِلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِر ْي ِد ِ ْ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا
َ اْل ْن
Artinya: Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.
Berdasarkan penggambaran Al-Qur’an tersebut, kaum sufi memahami tuhan bukan
sebagai sesuatu yang jauh dari diri manusia, tetapi dia sangat dekat dengan manusia
sendiri. Karena itu, untuk mengenalnya tidak perlu pergi jauh atau mencari-Nya diluar
diri manusia, tetapi cukup dengan mengenal dan memahami diri sendiri. Dalam tradisi
tasawuf, terdapat pedoman “man ‘arafa nafsahu fa qad ‘arafa rabbahu”
Kaum sufi meyakini bahwa tauhid sebagai landasan spiritual yang berkaitan dengan
kebebasan manusia dan membebaskannya dari belenggu-belenggu fisik, supaya
meningkat dalam mikraj spiritual atau maqamat menuju kepada al-Haqq yang Maha
Mutlak.
Menurut pandangan sufistik , maka segala bahasan tauhid yang didalami oleh para
filsuf dan ulama kalam adalah tauhid yang boleh dibahas oleh para sufi. Berbeda
dengan pengertian tauhid secara umumnya yang membahas secara global.
Ahlussunah wal jama’ah adalah sekelompok orang yang selalu berpedoman kepada
Al-Qur’an, sunnah nabi Mumhammad SAW dan para sahabatnya. Didalam ahlusunah
wal jama’ah terdapat tokoh-tokoh yang menjelaskan tentang tauhid kaum sufi
diantaranya:
1.) Tasawuf atau sufisme adalah ajaran menyucikan jiwa, menjernihan akhlak,
membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Pandangan
kaum sufi terhadap tauhid berbeda dengan pandangan yang lainya. Sedangkan kaum
sufi menurut pandanganya tauhid ialah mereka yang menjalani dalam kehidupan sehari-
hari dengan menerapkan unsur agama dan munculah sebuah pengalaman keagamaan.
Oleh sebab itu kaum sufi dapat mengenal hakikatnya hidup dengan mencari makrifat
dan hikmah.
2.) a. Imam Al Ghazali
Beliau berpendapat bahwa tauhid adalah bagian dari ilmu mukhasyafah, tauhid
merupakan lautan tak bertepi. Dalam pandangan beliau membagi menjadi empat
tingkatan yang pertama dimulai dengan lisan, kemudian qolbu, lalu khasyf
(penyingkapan spiritual ), dan yang terakhir fana’
b. Imam Al Junaid
Mendefinisikan tauhid, " Makna yang melenyapkan dari segala deskripsi dan
terklasifikasi padanya ilmu-ilmu, sedangkan Allah masih tetap sebagaimana adanya."
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, H. (2021, Desember 31). Sufi adalah Ahli Ilmu Tasawuf, Pahami Pengertian, Sejarah, dan
Prinsipnya. Retrieved from liputan6: https://m.liputan6.com/hot/read/4847484/sufi-adalah-
ahli-ilmu-tasawuf-pahami-pengertian-sejarah-dan-prinsipnya
Herlina. (2021, januari 30). Konsep Tauhid Imam Al-Junaidi al-Baghdadi. Retrieved from ibtimes:
https://ibtimes.id/konsep-tauhid-imam-al-junaidi-al-baghdadi/
Karam, K. A. (2020). HAKIKAT IBADAH Menurut IBNU 'ARABI. Tanggerang Selatan: Alifia Books.