Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN YANG ADA DI LAPANGAN

Untuk Memenuhi Tugas Belajar dan Pembelajaran SD

Dosen Pengampu :
Ribut Prastiwi Sriwijayanti, S.Pd.I.,M.Pd.

Oleh :

Zahro Rahmawati 224420021


Albara Syarah Hashifah Akbar 224420060
Dwi Ryanti 224420085

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA
PROBOLINGGO
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa terucap untuk Nabi
Muhammad SAW, beliau adalah guru terbesar bagi saya dan bagi umat islam bahkan
seluruh umat yang ada di dunia.

Dalam makalah ini kami membahas “Pembelajaran yang ada di Kelas”


dengan materi “Belajar dan Pembelajaran”, dengan itu saya mengucapkan
terimakasih kepada ibu dosen yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga
saya dalam memahami materi ini secara mendalam. Semoga makalah yang saya buat
ini bisa memberikan manfaat bukan hanya untuk saya pribadi, namun untuk setiap
insan yang membaca makalah saya ini.

Namun, saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kekurangan didalamnya, baik dalam penggunaan bahasa, materi yang disampaikan,
dan lain-lain. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah
yang saya buat ini.

Probolinggo, 21 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................................2

2.1 Proses Pembelajaran di Lapangan..................................................................2

2.2 Kasus-Kasus Pembelajaran di Kelas.....................................................................5

2.3 Alternatif Metode Pembelajaran.....................................................................7

BAB III : PENUTUP.....................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9

3.2 Saran............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Belajar dan pembelajaran merupakan suatu proses yang tak akan pernah
berakhir, sejak manusia ada di muka bumi sampai akhir hayat nanti. Dan belajar
merupakan proses seumur hidup yaitu ada pada prinsip pembelajaran sepanjang
hayat yang dikemukakan oleh Paul Engrand pada tahun 1970, beliau
mengemukakan pendidikan disepanjang hayat atau life education, sebagai laporan
kepada UNESCO, yang berimplikasi berupa terselanggaranya belajar sepanjang
hayat, lifelong learning.
Dari uraian bisa kita pahami bahwa proses belajar dan pembelajaran
sangat erat kaitannya dengan pelajar, dari siswa sampai mahasiswa yang memang
mempunyai amanah besar yaitu belajar. Belajar merupakan suatu tindakan yang
dilakukan oleh siswa itu sendiri yang menyertai perubahn tehadap dirinya dalam
artian siswa menjadi penentu terjadi atau tidaknya proses belajar, dan guru
berperan membantu siswa agar prooses belajar berjalan dengan baik. Dan semua
proses tersebut dinamakan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas merupakan inti dari
sebuah pendididikan. Dengan demikian, perbaikan kualitas pendidikan bisa
dimulai dengan penataan dan peningkatan mutu pembelajaran dikelas. Oleh
karena itu, upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah merencanakan
dan menentukan modal pembelajaran yang dapat mengkondisikan proses belajar
terjadi secara efektif dengan melibatkan siswa dan guru itu sendiri untuk berperan
aktif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang ada di lapangan?
2. Menjelaskan apa saja kasus-kasus pembelajaran di sekolah?
3. Menjelaskan apa saja alternatif dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran di lapangan
2. Untuk mengetahui apa saja kasus-kasus pembelajaran di sekolah
3. Untuk menentukan alterntif pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Pembelajaran di Lapangan


Proses pembelajaran di lapangan adalah proses pembelajaran yang
didesain agar siswa mempelajari langsung materi pelajaran pada objek yang
sebenarnya, dengan demikian pembelajaran akan semakin nyata. Misalnya, untuk
mencapai tujuan pembelajaran: “Agar siswa memiliki kemampuan untuk
mendemonstrasikan gaya renang kupu-kupu”, tidak mugkin guru mendesain
proses pembelajaran hanya dengan menggunakan ceramah. Bagaimanapun
bagusnya guru berceramah, tidak mungkin tujuan semacam itu dapat di capai.
Tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan skill, mestinya membutuhkan proses
pembelajaran langsung di lapangan. Siswa akan dapat mendemonstrasikan gaya
renang seandainya mereka di bawah bimbingan guru melakukan praktek langsung
di kolam renang. Inilah hakekat proses pembelajaran di lapangan.

Proses pembelajaran secara langsung dapat memberikan pengalaman nyata


pada siswa, artinya pengalaman itu akan semakin kongkret, sehingga siswa akan
terhindar dari kesalahan persepsi dari pembahasan materi pelajaran tertentu.
Misalnya untuk meningkatkan pemahaman siswa akan binatang laut, atau
binatang-binatang yang tidak mungkin di bawa ke dalam kelas seperti gajah,
kerbau, dan lain sebagainyam untuk mencapai tujuan semacam ini akan lebih
bermakna manakala guru mendesain proses pembelajaran langsung di lapangan,
dengan menghadapkan siswa pada objek yang sebenarnya.

Prinsip-prinsip pembelajaran di lapangan sama dengan prinsip


pembelajaran di laboratorium, bahwa belajar itu bukan hanya mencatat dan
menghafal, akan tetapi belajar pada dasarnya proses berbuat yang di dorong oleh
rasa ingin tahu dari siswa.

Berikut langkah-langkah dalam proses pembelajaran di lapangan :

1. Perencanaan
a) Rumuskan tujuan karyawisata yang akan dilakukan secara spesifik.
Tujuan karyawisata tidak terlepas dari tujuan pembelajaran.

2
b) Menetapkan objek sesuai dengan tujuan karyawisata. Karyawisata
bukan hanya sekedar rekreasi, akan tetapi merupakan metode untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu penetapan tempat harus
dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Sebelum siswa
menggunakan objek sebagai tempat belajar melalui karyawisata,
sebaiknya dilakukan penjajagan atau observasi pendahuluan terlebih
dahulu.
c) Manakala tempat karyawisata cukup jauh dari lokasi sekolah sebaiknya
dibentuk organisasi kepanitiaan. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan
karyawisata berjalan lancar.
d) Buatlah petunjuk teknis dan atau lembaran kegiatan yang harus
dikerjakan siswa selama karyawisata. Hal ini dilakukan untuk
menghindari karyawisata hanya sekedar rekreasi.
2. Pelaksanaan
a) Pada waktu pelaksanaan karyawisata, perhatikan semua kegiatan yang
dilakukan siswa baik kegiatan pada kelompok maupun kegiatan
individual. Sekalipun unsur rekreasi dalam karyawisata penting, akan
tetapi janganlah dijadikan sebagai prioritas pertama.
b) Apabila menemui masalah atau hambatan, segeralah dicari jalan keluar
dengan merundingkannya baik panitia maupun dengan peserta.
c) Kontrol siswa dalam mengerjakan lembar kerja atau mengerjakan tugas
yang lain. Sempatkan waktu untuk mendiskusikan penemuan-
penemuan yang menarik dengan siswa. Berikan kesempatan seluas-
luasnya pada siswa untuk memaparkan hasil atau fenomena yang
terjadi.
3. Tindak lanjut
a) Mintalah laporan karyawisata baik laporan kelompok maupun
individual. Laporan sangat penting sebagai bahan informasi untuk
menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Berdasarkan
hasil laporan bisa dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran
lainnya misalnya dengan demonstrasi.

3
b) Berilah nilai, baik penilaian yang bersifat umum ataupun penilaian
khusus. Penilaian umum adalah penilaian yang diberikan pada proses
pelaksanaan yang bersifat normatif, sedangkan penilaian khusus adalah
penilaian kepada setiap siswa sehubungan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran. Apabila dipandang perlu, guru bisa memberikan tugas-
tugas lanjutan, misalnya membuat artikel atau mengarang yang
berhubungan dengan perjalanan karyawisata.

2.2 Kasus Pembelajaran di Kelas


Masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran dapat dibedakan
sebagai berikut :

1. Dari segi guru


a) Guru mendapatkan kesulitan menerapkan metode pembelajaran yang
tepat dan bervariasi.
b) Kepribadian guru secara keseluruhan belum bisa diteladani oleh
peserta didik pada kelas.
c) Penerapan tugas sebagai pengajar, pendidik, pelatih belum berjalan
secara optimal.
d) Komitmen, kinerja dan keikhlasan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran belum sesuai harapan.
e) Guru sulit menerapkan perilaku disiplin bagi peserta didik dalam
pembelajaran di kelas.
f) Kemampuan guru masih kurang dalam mengelola laboratorium,
sehingga kesulitan menyajikan materi sains secara praktek.
g) Guru kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran yang
sesuai dengan kondisi peserta didik dalam pembelajaran di kelas.
2. Dari segi kurikulum
a) Isi kurikulum yang padat yang menyulitkan guru untuk mencapai
target yang hendak dicapai dan menerapkan pendidikan pada peserta
didik sehingga menghambat kemampuan peserta didik berpikir tingkat
tinggi.

4
b) Pelaksanaan kurikulum dan evaluasi hasil belajar cenderung tidak
diterapkan
c) Materi cenderung lebih tinggi dari kemampuan peserta didik.
3. Dari segi peserta didik
a) Minat baca, motivasi belajar dan daya nalar peserta didik relative
rendah.
b) Kurang efektif dalam memanfaatkan waktu pembelajaran di kelas.
c) Aktivitas bertanya di kelas rendah
d) Mudah terpengaruh oleh dampak teknologi.

Pencegahan dan pengupayaan mengatasi masalah-masalah dalam belajar


dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Dari segi guru


a) Guru harus menguasai kompetensi guru yang meliputi kompetensi
pedagogic, kepribadian, sosial dan profesional.
b) Guru harus menguasai kompetensi dasar guru yang meliputi
penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep dasar keilmuan,
pengelolaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi siswa,
pengenalan fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan,
pengenalan administrasi sekolah dan melakukan hasil penelitian serta
pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan
peningkatan mutu pembeljaran.
c) Guru harus menguasai keterampilan dasar guru yang meliputi
keterampilan bertanya, memberikan penguatan, menadakan variasi,
menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi
kelompok kecil, mengelola kelas, mengajarkan kelompok kecil dan
perseorangan, mengembangkan dan menggunakan media serta
mengembangkan ESQ.
2. Dari segi siswa
a) Siswa harus bisa meningkatkan minat baca dengan memotivasi dari
belajar dari hal yang dianggap mudah.
b) Siswa harus berusaha membagi waktu seefisien mungkin

5
c) Selektif dalam menggunakan teknologi.
3. Dari segi kurikulum
Merevisi kurikulum yang ada agar dapat diterapkan dalam ranah
pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotor), bukan melakukan
penggantian kurikulum tersebut.

2.3 Alternatif Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara untuk menerapkan siasat


pembelajaran dalam perspektif admin, tidak ada satupun metode pembelajaran
yang paling bagus kecuali yang sesuai kondisi riil di sekolah. kondisi dimaksud
antara lain ; karakter siswa, materi/mata pelajaran, dan ketersediaan
sarana/prasarana pembelajaran. Faktanya memang, sering guru menuliskan
metode yang bagus dan keren dalam perangkat pembelajaran. Namun akhirnya
tidak dapat diterapkan karena memang tidak mempertimbangkan pemilihan
metode sesuai kondisi riil di sekolah.

Ada beberapa metode pembelajaran yang masih relevan dengan kebutuhan


pembelajaran dewasa ini. Tentu saja guru perlu lebih kreatif dan inovatif dalam
implementasinya di ruang kelas.

1. Metode ceramah
Metode ceramah disinyalir sebagai metode tertua dalam
pendidikan. Metode ini memang menempatkan guru lebih banyak
berbicara sementara siswa lebih banyak diam. Itu bukan berarti metode
ceramah tidak pantas menjadi alternatif pilihan dalam pembelajaran.
Untuk memberdayakan metode ceramah, guru perlu menggunakan
media dan alat bantu belajar. Hal ini akan mempermudah pemahaman
siswa terhadap uraian dan penjelasan guru melalui ceramah.
2. Metode tanya jawab
Metode ini dapat diterapkan dengan baik apabila dibekali dengan
kemampuan bertanya dan menjawab yang memadai. Ini akan
menguntungkan siswa lebih aktif dan kreatif menyerap informasi belajar
dari permasalahan yang sedang dibahas.

6
3. Metode diskusi
Diskusi merupakan forum pembicaraan mengenai sesuatu yang
menjadi pokok pembahasan. Dalam diskusi akan terjadi pertukaran ide dan
pendapat, pengalaman, saran, dan kritik yang membangun. Tujuannya
untuk memperoleh kesimpulan tentang materi yang sedang dibahas.

4. Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu metode untuk memperoleh
pengalaman belajar melalui kegiatan percobaan. Metode ini lazim
digunakan jika segala peralatan belajar memadai dan dilakukan secara
individu. Jika alat eksperimen terbats maka kondisinya dimodifikasi
menjadi metode demonstrasi. Eksperimen dilakukan secara berkelompok.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Proses pembelajaran di lapangan adalah proses pembelajaran yang


didesain agar siswa mempelajari langsung materi pelajaran pada objek yang
sebenarnya. Proses pembelajaran secara langsung dapat memberikan pengalaman
nyata pada siswa, artinya pengalaman itu akan semakin kongkret, sehingga siswa
akan terhindar dari kesalahan persepsi dari pembahasan materi pelajaran tertentu.
langkah-langkah dalam proses pembelajaran di lapangan antara lain; Perencanaan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Masalah-masalah yang muncul dalam
pembelajaran dibedakan menjadi tiga yaitu; dari segi guru, dari segi kurikulum,
dan dari segi peserta didik.

Alternatif dalam proses pembelajaran meliputi karakter siswa, materi/mata


pelajaran, dan ketersediaan sarana/prasarana pembelajaran. Ada beberapa metode
yaitu; metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode
eksperimen.

3.2 Saran
1. Untuk kepala sekolah, hendaknya selalu mendukung proses kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan guru dengan cara memperhatikan buku-
buku yang akan digunakan guru untuk mengajar dikelas, serta
memastikan agar buku-buku tersebut selalu tersedia di sekolah.
2. Untuk guru, dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas guru
harus benar-benar memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk
digunakan di kelas agar kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dapat
sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Untuk siswa, jadilah siswa yang memiliki kemauan untuk belajar. Karena
semua ilmu yang di berikan guru berguna untuk masa depan dikemudian
hari.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.asikbelajar.com/proses-pembelajaran-di-lapangan/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/analisis-data-
kualitatif/pembahasan-kasus-pembelajaran-di-kelas/4559702

https://www.matrapendidikan.com/2014/07/alternatif-metode-pembelajaran.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai