Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA

PEMBELEJARAN FIQH IBADAH DI JURUSAN PAI UIN SMH BANTEN


(Studi kasus mahasiswa semester 2 jurusan PAI)

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah: “Metodologi penelitian kualitatif”

Dosen pengampu: Dr. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Ahmad saepudin NIM. 211210089


2. Nurul fajriah NIM. 211210072
3. Muhammad haris abiyyu NIM. 211210076

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN


BANTEN
TAHUN 2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas segala nikmat yang telah diberikan
kepada kami, sehinga dapat di selesaikannya laporan penelitian ini tepat pada
waktunya. laporan ini disusun sebagai sebagai tugas akhir mata kuliah metodologi
penelitian kualitatif. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada nabi
muhammad salallahu alaihi wassalam, semoga kita semua mendapatkan syafaat-nya
di hari akhir kelak.

Dalam penulisan laporan ini tentunya kami tidak terlepas dari kesulitan dan
masalah dalam pengerjaannya. Namun, dengan adanya bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya kesulitan dan masalah dapat terselesaikan dengan baik. oleh karena itu saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. KH. Wawan wahyuddin M.Pd, selaku rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
2. Bapak Dr. Nana Jumhana, M,Ag., selaku dekan fakultas tarbiyah dan
keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
3. Bapak Dr. H. Saefudin zuhri, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan agama
islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
4. Ibu Dr. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed selaku dosen pengampu mata kuliah
metodologi penelitian kualitatif Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
5. Bapak Abdul qodir, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah fiqh ibadah
semester 2 jurusan PAI Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten.
6. Mahasiswa semester 2 jurusan PAI Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
Serta kepada seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu yang telah membantu di dalam pengerjaan laporan
penelitian ini.

2
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan laporan penelitian ini dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.

Serang, 4 Juni 2023

penyusun

3
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................5

1.1 Latar belakang.................................................................................................5

1.2 Rumusan masalah...........................................................................................6

1.3 Tujuan penelitian............................................................................................6

1.4 Manfaat penelitian..........................................................................................7

1.5 Sistematika penulisan......................................................................................7

BAB 2............................................................................................................................9

2.1 Problem based learning...................................................................................9

BAB 3..........................................................................................................................11

3.1 Teknik pengumpulan data.........................................................................11

3.2 Teknik analisis data...................................................................................11

BAB 4..........................................................................................................................13

BAB 5..........................................................................................................................17

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Fiqih adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai ajaran


dan hukum Islam, melalui penalaran dan deduksi. Fiqih adalah ilmu
yang berkaitan dengan aturan Islam yang Al Quran dan Sunnah, yang
berfungsi untuk membimbing umat menuju jalan yang lurus.

Fiqih adalah hal yang penting bagi setiap muslim, karena


dengan memahami fiqih kita pun lebih memahami makna dan
keunggulan agama Islam. Pertama-tama, bagi seorang Muslim tidak
ada yang lebih penting daripada mendapatkan berkah dari Allah SWT,
dan bagi orang yang mempelajari ilmu Fiqih, Allah SWT
menganugerahkan berkat-Nya. Ulama awal Islam umumnya
menggunakan fiqih sebagai dasar dalam pengetahuan dan pemahaman
tentang petunjuk, aturan, dan cara hidup yang Allah SWT tetapkan
untuk kita. Dengan kata lain, fiqih adalah pemahaman dan
pengetahuan kita tentang syariat Allah SWT.

Ilmu fikih bersifat fleksibel atau menyesuaikan dengan


perkembangan zaman, sehingga fikih dapat di katakan debatable.
Mahasiswa pendidikan agama islam dituntut untuk dapat mencari
istinbat hukum melalui dalil al-quran, hadits dan ijma para ulama. Oleh
karena, mengimplementasikan metode active learning sangat di
perlukan guna menunjang daya fikir kritis mahasiswa terhadap
problematika kehidupan.

5
Belajar Berdasarkan Masalah atau Problem Based Learning
(PBL) adalah suatu proses pembelajaran yang diawali dari masalah-
masalah yang ditemukan dalam suatu lingkungan pekerjaan (Pusdiklat,
2004). Dengan pendekatan tersebut mahasiswa tidak hanya dijejali
dengan konsep-konsep yang abstrak tetapi juga mahasiswa banyak
dibekali kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang diterimanya
dalam lingkungan nyata yang ada di sekitarnya. Dengan demikian
diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan yang memadai dalam
memahami materi statistika secara utuh.

Pada pembelajaran Fiqih di UIN SMH BANTEN sudah


menerapkan metode Problem based learning. Namun belum diketahui
apakah metode tersebut berjalan baik atau tidak. Oleh karena itu,
penulis ingin meneliti keefektifan metode problem based learning di
laksanakan melalui responden dosen dan mahasiswa.

1.2 Rumusan masalah

Penelitian ini akan berfokus pada:

1. Apakah metode pembelajaran problem based learning terlaksana


dengan baik pada mata kuliah fikh ibadah?

2. Apa saja kendala dalam metode pembelajaran problem based


learning pada mata kuliah fikih ibadah?

3. Bagaimana cara dosen meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada


mata kuliah fikih ibadah?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

6
1. Proses pembelajaran menggunakan problem based learning pada
mata kuliah fiqh ibadah

2. Kendala dalam metode pembelajaran problem based learning pada


mata kuliah fiqh ibadah

3. Cara dosen meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah


fiqh ibadah

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan laporan penelitian adalah


sebagai berikut:
1. Laporan penelitian ini sebagai pertimbangan pendukung bagi dosen
untuk menentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan di
kelas
2. Laporan penelitian ini sebagai evaluasi pendukung bagi akademik
Jurusan PAI dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa

1.5 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri dari beberapa bab


yang tersusun sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum dari isi laporan yaitu
latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penelitian

Bab II Kajian Teori

7
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang di ambil dari
beberapa literatur menyangkut fiqh ibadah dan metode pembelajaran
problem basic learning

Bab III Metodologi Penelitian


Bab ini membahas jenis data, teknik pengumpulan data, serta metode
analisis data dalam menyusun laporan penelitian mengenai
implementasi pembelajaran fiqh ibadah menggunakan metode problem
basic learning.

Bab IV Hasil penelitian


Bab ini khusus memaparkan tentang hasil penelitian terkait dengan
pelaksanaan metode problem basic learning pada pembelajaran mata
kuliah fiqh ibadah.

Bab V Penutup
Bab ini mencakup simpulan mengenai penelitian tentang pelaksanaan
metode problem basic learning pada pembelajaran mata kuliah fiqh
ibadah.

8
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Problem based learning

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pertama kali


dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn (1980) pada akhir abad ke 20
(Wina Sanjaya, 2007). Pada awalnya, PBL dikembangkan dalam dunia
pendidikan kedokteran. Akan tetapi, saat ini PBL telah dipakai secara
luas pada semua jenjang pendidikan. PBL adalah suatu masalah, tetapi
untuk menyelesaikan masalah itu peserta didik memerlukan
pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya (Hamruni, 2009).
Strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
dikembangkan dari filsafat konstruksionisme, yang menyatakan bahwa
kebenaran merupakan kontruksi pengetahuan secara otonom. Artinya,
peserta didik akan menyusun pengetahuan dengan cara membangun
penalaran dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki dan dari semua
pengetahuan baru yang diperoleh (Hamruni, 2009:150). Hal ini
menunjukkan bahwa strategi pembelalajaran berpusat pada masalah
tidak sekadar transfer of knowledge dari guru kepada peserta didik,
melainkan kolaborasi anatara guru dan peserta didik, maupun peserta
didik dengan peserta didik yang lain untuk memecahkan masalah yang
dibahas.
Dengan demikian, strategi pembelajaran bermasis masalah
adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan
masalah secara terbuka. Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran
inkuiri. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, masalah yang akan
dipecahkan telah ada jawaban yang pasti dari guru, hanya saja guru

9
tidak menyampaikannya secara langsung. Strategi pembelajaran
berbasih masalah mengusung gagasan utama bahwa tujuan
pembelajaran dapat tercapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada
tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan dan
dipresentasikan dalam satu konteks. Dengan kata lain, tujuan utama
pendidikan adalah memecahkan problem-problem kehidupan..1

1
B A B Ii and A Kajian Teori, ‘Problem Based Learning’, 2009, 18–57.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik pengumpulan data


Adapun jenis data dan teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain:
Data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya, yaitu:
a. Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui tanya
jawab dengan sumber-sumber atau pihak-pihak yang terkait
diantaranya dosen fiqh ibadah dan mahasiswa PAI semester 2
dengan perwakilan satu orang setiap kelas
b. Angket, berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pelaksanaan
pembelajaran fiqh ibadah melalui metode problem basic learning
yang diajukan kepada seluruh mahasiswa PAI semester 2

3.2 Teknik analisis data


Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti
untuk menjelaskan secara sistematis untuk penelitianya dari teknik
yang digunakannya (angket dan wawancara), langkah-langkah
teknik analisis data menurut Miles dan Huberman yaitu:
1. Pengumpulan data
Pada hal ini peneliti mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
tentang pembelajaran mata kuliah Fiqih Ibadah semester 2 di
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten melalui instrumen angket dan wawancara.
2. Reduksi data

11
Tahapan ini tahapan penyaringan dari data-data yang sebelumnya
diambil oleh peneliti lalu disaring lagi dan memfokuskan pada
titik permasalahan penelitian.
3. Penyajian data
Untuk memudahkan peneliti dalam menjelaskan penelitian, maka
peneliti diharuskan membuat penyajian data, untuk menyajikan
data yang baik itu berbentuk teks naratif maupun bagan.
4. Penarikan kesimpulan
Setelah peneliti menyaring data yang diperlukan dan sudah
menyajikan data, maka hal selanjutnya peneliti membuat simpulan
dari semua tahapan analisis datanya itu, agar peneliti bisa
memberikan gambaran jelas kepada publik tentang penelitian yang
dilakukannya

12
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Proses pembelajaran fiqh ibadah menggunakan metode problem based


learning belum terlaksana
Pembelajaran fiqh ibadah menggunakan metode problem based
learning berorientasi pada pemecahan masalah yang di tentukan sesuai realita
sosial atau literatur yang telah ada, kemudian di cari jalan keluarnya melalui
berbagai referensi kitab karya para ulama untuk menentukan hukum mana yang
harus diterapkan. Namun pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan metode
yang diterapkan, dosen fiqh ibadah memaparkan bahwasannya pelaksanaanya
hanya merujuk pada satu kitab saja, yaitu kitab fathul qorib karya syamsuddin
abdillah muhammad bin qasim al ghazi. Dalam arti lain, seharusnya
masalahnya di angkat terlebih dahulu kemudian di pecahkan melalui berbagai
rujukan kitab, namun yang terjadi justru tidak seperti itu, mahasiswa hanya
mengambil penjelasan dari kitab fathul qorib kemudian mereka membahas
definisinya, hukumnya dan metodologi penyelesaian istinbat hukumnya, setelah
itu baru dimulai sesi tanya jawab.
Sebagai contoh permasalahan yang di angkat mengenai haji, apabila
menggunakan metode problem basic learning, diskusi akan berjalan melalui
permasalaha yang ada sesuai realita sosial, misalnya apakah sah hukumnya haji
melalui metaverse? Untuk menyelesaikan masalah tersebut, mahasiswa
dituntut untuk menyampaikan hukumnya melalui berbagai referensi klasik dan
kontemporer, pada akhirnya mahasiswa mampu untuk meenentukan hukum apa
yang sebaiknya diterapkan. Namun, pada pelaksanaannya mahasiswa hanya
menjelaskan definisi haji, apa saja syarat-syaratnya, rukunnya dan lain
sebagainya, setelah itu di lanjut ke sesi tanya jawab, referensi yang di ambil pun

13
hanya dari kitab fathul qorib saja, adapun refernsi lain hanya sebagai tambahan
saja bukan sebagai pembanding. Pada intinya metode problem based learning
tidak terlaksana sebagai semestinya.
Kemudian jika dilihat dari sudut pandang mahasiswa, pelaksanaan
metode problem based learning belum terlaksana sebagaiman mestinya.
Mahasiswa mengalami bahwasannya dosen belum menerapkan metode
tersebut, karena pembelajaran masih di awali dengan pemaparan materi
kemudian timbul masalah yang disampaikan melalui sesi tanya jawab. Akan
tetapi, meskipun pembelajaran fiqh ibadah melaui metode problem based
learning tidak terlaksana atau metodenya menggunakan student active learning,
mahasiswa jadi termotivasi untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan
di bahas melalui diskusi, seperti membaca kitab, baca buku, nonton video yang
berkaitan dengan materi dan lain sebagainya.

4.2. Penyebab belum terlaksananya pembelajaran fiqh ibadah menggunakan


metode problem based learning
a. Sebagaian besar mahasiswa belum bisa membaca kitab klasik
Ketidakmampuan mahasiswa membaca dan memahami kitab klasik
danpa syakal merupakan kendala dasar meng mengakibatkan ke berbagai hal,
diantaranya mahasiswa kesusulitan pada saat mengambil referensi dari kitab
tersebut, mahasiswa kurang memahami materi yang akan di bahasa, dari segi
psikologi mahasiswa mengalami penurunan kepercayaan diri dalam
menyampaikan meteri pembelajaran yang disebabkan oleh kurangnya
pemahaman materi secara komprehensif. Selain itu ketidakmampuan
membaca kitab juga berpengaruh pada jalannya diskusi, sehingga diskusi
berjalan cenderung monoton dan hanya beberapa mahasiswa saja yang aktif
bertanya atau menambahkan. Kendala ini juga tentunya menjadi penyebab
mahasiswa belum bisa mengimplementasikan metode pembelajaran problem

14
based learning, karena bagaimana mereka bisa memecahkan permasalahan
yang terjadi di realitas sosial atau literatur yang ada, sementara baca kitabnya
saja mahasiswa belum bisa.
b. Apa yang dibaca belum bisa disampaikan dengan baik
Masih berkaitan dengan kendala pertama, sebab ketidakmampuan
mahasiswa dalam membaca dan memahami kitab klasik tanpa syakal yang
mengakibatkan ketidaksesuaian antara literatur yang mereka baca dengan
penyampaiannya. Sebagai contoh, di kitab fathul qorib dijelaskan
bahwasannya secara bahasa haji adalah menyengaja, dan secara syara’ yaitu
menyengaja ke baitul haram guna melaksanakan ibadah. Namun, apa yang
disampaikan oleh mahasiswa berbeda dengan apa yang tertulis di kitab fathul
qorib, sehingga menimbulkan kesalahfahaman antar mahasiswa. Apabila tidak
segera di luruskan akan berdampak bahaya terhadap pemahaman mahasiswa.
Pada akhirnya metode pembelajaran fiqh ibadah dengan metode problem
based kearning belum bisa terlaksana.
c. Kitab fathul qorib sebagai referensi utama dinilai relatif berat untuk dipelajari
mahasiswa
Dosen fiqh ibadah menilai bahwasannya kitab fathul qorib relatif berat
untuk dijadikan rujukan utama oleh mahasiswa, hal ini tidak terlepas dari
ketidakmampuan mahasiswa dalam membaca dan memahami secara
komprehensif hukum fiqh yang tertulis di kitab tersebut. tentu saja ini sangat
disayangkan, seharusnya mahasiswa mendapatkan wawasan banyak mengenai
ilmu fiqh ibadah, yang terjadi mereka tidak mendapat insight secara
keseluruhan.

15
4.3. Cara dosen meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran fiqh
ibadah
Agar capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) berhasil, dosen fiqh ibadah
menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yaitu
model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.
Sebetulnya di CPMK tertera bahwa mahasiswa hanya dituntut untuk mengetahui
dan menganalisis saja, namun dosen fiqh ibadah menambahkan target agar
mahasiswa dapat memperaktikan ilmu yang di dapat melalui pembelajaran di
kelas, oleh karena itu mahasiswa mendapatkan tugas tambahan seperti membuat
video praktek ibadah yang meliputi: tata cara wudhu, menyembelih ayam,
tayammum, shalat dan lain sebagainya.
Selain itu, dosen juga memberi tugas akhir dari project based learning yaitu
terjun langsung ke lapangan untuk melaksanakan peraktik haji, mulai dari praktek
ihram, wuquf, thawaf, sa’i dan tahallul yang berlokasi di Cas waterpark cikole,
Pandeglang. Selain peraktik, mahasiswa juga dituntut untuk menulis laporan
pertanggungjawaban dari kegiatan tersebut.
Tujuan dari diadakannya project based learning sebagai langkah strategis
dosen agar mahasiswa betul-betul memahami materi-materi fiqh ibadah secara
komprehensif. Karena esensi dari pembelajaran fiqh ibadah bukan hanya sebatas
pengetahuan saja, namun harus bisa mempraktikan ilmunya.

16
BAB V

KESIMPULAN

` Metode problem basic learning belum bisa diimplementasikan pada


pembelajaran mata kuliah fiqh ibadah semester 2 jurusan PAI Universitas
islam negeri sultan maulana hasanuddin banten, dikarenakan beberapa faktor
diataranya: mahasiswa belum bisa membaca dan memahami secara
komprehensif teks arab tanpa syakal atau kitab klasik fathul qorib, mahasiswa
belum bisa menyampaikan secara utuh dari sumber yang mereka baca dan
kitab fathul qorib yang menjadi rujukan utama dinilai berat oleh dosen.
Namun demikian, dosen punya alternatif lain dalam meningkatkan
hasil belajar mahasiswa yaitu dengan cara menggunakan metode project based
learning yang meliputi pemberian tugas praktek ibadah dan laporan
pertanggungjawaban kaegiatan pada akhir pembelajaran.

17

Anda mungkin juga menyukai