LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah: “Metodologi penelitian kualitatif”
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Dalam penulisan laporan ini tentunya kami tidak terlepas dari kesulitan dan
masalah dalam pengerjaannya. Namun, dengan adanya bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya kesulitan dan masalah dapat terselesaikan dengan baik. oleh karena itu saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. KH. Wawan wahyuddin M.Pd, selaku rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
2. Bapak Dr. Nana Jumhana, M,Ag., selaku dekan fakultas tarbiyah dan
keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
3. Bapak Dr. H. Saefudin zuhri, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan agama
islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
4. Ibu Dr. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed selaku dosen pengampu mata kuliah
metodologi penelitian kualitatif Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
5. Bapak Abdul qodir, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah fiqh ibadah
semester 2 jurusan PAI Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten.
6. Mahasiswa semester 2 jurusan PAI Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
Serta kepada seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu yang telah membantu di dalam pengerjaan laporan
penelitian ini.
2
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan laporan penelitian ini dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.
penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................5
BAB 2............................................................................................................................9
BAB 3..........................................................................................................................11
BAB 4..........................................................................................................................13
BAB 5..........................................................................................................................17
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Belajar Berdasarkan Masalah atau Problem Based Learning
(PBL) adalah suatu proses pembelajaran yang diawali dari masalah-
masalah yang ditemukan dalam suatu lingkungan pekerjaan (Pusdiklat,
2004). Dengan pendekatan tersebut mahasiswa tidak hanya dijejali
dengan konsep-konsep yang abstrak tetapi juga mahasiswa banyak
dibekali kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang diterimanya
dalam lingkungan nyata yang ada di sekitarnya. Dengan demikian
diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan yang memadai dalam
memahami materi statistika secara utuh.
6
1. Proses pembelajaran menggunakan problem based learning pada
mata kuliah fiqh ibadah
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum dari isi laporan yaitu
latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penelitian
7
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang di ambil dari
beberapa literatur menyangkut fiqh ibadah dan metode pembelajaran
problem basic learning
Bab V Penutup
Bab ini mencakup simpulan mengenai penelitian tentang pelaksanaan
metode problem basic learning pada pembelajaran mata kuliah fiqh
ibadah.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
9
tidak menyampaikannya secara langsung. Strategi pembelajaran
berbasih masalah mengusung gagasan utama bahwa tujuan
pembelajaran dapat tercapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada
tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan dan
dipresentasikan dalam satu konteks. Dengan kata lain, tujuan utama
pendidikan adalah memecahkan problem-problem kehidupan..1
1
B A B Ii and A Kajian Teori, ‘Problem Based Learning’, 2009, 18–57.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
11
Tahapan ini tahapan penyaringan dari data-data yang sebelumnya
diambil oleh peneliti lalu disaring lagi dan memfokuskan pada
titik permasalahan penelitian.
3. Penyajian data
Untuk memudahkan peneliti dalam menjelaskan penelitian, maka
peneliti diharuskan membuat penyajian data, untuk menyajikan
data yang baik itu berbentuk teks naratif maupun bagan.
4. Penarikan kesimpulan
Setelah peneliti menyaring data yang diperlukan dan sudah
menyajikan data, maka hal selanjutnya peneliti membuat simpulan
dari semua tahapan analisis datanya itu, agar peneliti bisa
memberikan gambaran jelas kepada publik tentang penelitian yang
dilakukannya
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
13
hanya dari kitab fathul qorib saja, adapun refernsi lain hanya sebagai tambahan
saja bukan sebagai pembanding. Pada intinya metode problem based learning
tidak terlaksana sebagai semestinya.
Kemudian jika dilihat dari sudut pandang mahasiswa, pelaksanaan
metode problem based learning belum terlaksana sebagaiman mestinya.
Mahasiswa mengalami bahwasannya dosen belum menerapkan metode
tersebut, karena pembelajaran masih di awali dengan pemaparan materi
kemudian timbul masalah yang disampaikan melalui sesi tanya jawab. Akan
tetapi, meskipun pembelajaran fiqh ibadah melaui metode problem based
learning tidak terlaksana atau metodenya menggunakan student active learning,
mahasiswa jadi termotivasi untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan
di bahas melalui diskusi, seperti membaca kitab, baca buku, nonton video yang
berkaitan dengan materi dan lain sebagainya.
14
based learning, karena bagaimana mereka bisa memecahkan permasalahan
yang terjadi di realitas sosial atau literatur yang ada, sementara baca kitabnya
saja mahasiswa belum bisa.
b. Apa yang dibaca belum bisa disampaikan dengan baik
Masih berkaitan dengan kendala pertama, sebab ketidakmampuan
mahasiswa dalam membaca dan memahami kitab klasik tanpa syakal yang
mengakibatkan ketidaksesuaian antara literatur yang mereka baca dengan
penyampaiannya. Sebagai contoh, di kitab fathul qorib dijelaskan
bahwasannya secara bahasa haji adalah menyengaja, dan secara syara’ yaitu
menyengaja ke baitul haram guna melaksanakan ibadah. Namun, apa yang
disampaikan oleh mahasiswa berbeda dengan apa yang tertulis di kitab fathul
qorib, sehingga menimbulkan kesalahfahaman antar mahasiswa. Apabila tidak
segera di luruskan akan berdampak bahaya terhadap pemahaman mahasiswa.
Pada akhirnya metode pembelajaran fiqh ibadah dengan metode problem
based kearning belum bisa terlaksana.
c. Kitab fathul qorib sebagai referensi utama dinilai relatif berat untuk dipelajari
mahasiswa
Dosen fiqh ibadah menilai bahwasannya kitab fathul qorib relatif berat
untuk dijadikan rujukan utama oleh mahasiswa, hal ini tidak terlepas dari
ketidakmampuan mahasiswa dalam membaca dan memahami secara
komprehensif hukum fiqh yang tertulis di kitab tersebut. tentu saja ini sangat
disayangkan, seharusnya mahasiswa mendapatkan wawasan banyak mengenai
ilmu fiqh ibadah, yang terjadi mereka tidak mendapat insight secara
keseluruhan.
15
4.3. Cara dosen meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran fiqh
ibadah
Agar capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) berhasil, dosen fiqh ibadah
menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yaitu
model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.
Sebetulnya di CPMK tertera bahwa mahasiswa hanya dituntut untuk mengetahui
dan menganalisis saja, namun dosen fiqh ibadah menambahkan target agar
mahasiswa dapat memperaktikan ilmu yang di dapat melalui pembelajaran di
kelas, oleh karena itu mahasiswa mendapatkan tugas tambahan seperti membuat
video praktek ibadah yang meliputi: tata cara wudhu, menyembelih ayam,
tayammum, shalat dan lain sebagainya.
Selain itu, dosen juga memberi tugas akhir dari project based learning yaitu
terjun langsung ke lapangan untuk melaksanakan peraktik haji, mulai dari praktek
ihram, wuquf, thawaf, sa’i dan tahallul yang berlokasi di Cas waterpark cikole,
Pandeglang. Selain peraktik, mahasiswa juga dituntut untuk menulis laporan
pertanggungjawaban dari kegiatan tersebut.
Tujuan dari diadakannya project based learning sebagai langkah strategis
dosen agar mahasiswa betul-betul memahami materi-materi fiqh ibadah secara
komprehensif. Karena esensi dari pembelajaran fiqh ibadah bukan hanya sebatas
pengetahuan saja, namun harus bisa mempraktikan ilmunya.
16
BAB V
KESIMPULAN
17