Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT


METODE DEMONSTRASI

Oleh :
Nama : Esti Cahyani I1A016077
Karennina Samantha I1A016049
Irma Agustina I1A016055
Safira Yasmin A. I1A016102
Krisna Tudhung P. I1A016099
Jenni Ketlin I1A016115
Kelompok : 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2017
DAFTAR ISI

1. Cover................................. i
2. Daftar Isi............... ii
3. BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang............. 1
B. Rumusan Masalah................ 2
C. Tujuan.............. 2
4. BAB II Pembahasan
A. Pengertian Metode Demonstrasi.................. 3
B. Manfaat Demonstrasi....................................................... 4
C. Kelebihan Demonstrasi....................................................... 4
D. Kekurangan Demonstrasi............................ 6
E. Langkah-Langkah Demonstrasi...................... 7
F. Layout Demonstrasi........................................ 8
5. BAB III Penutup
A. Kesimpulan................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang memiliki banyak kelebihan

dibandingkan dengan makhluk lainnya. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh

manusia adalah akal yang baik dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan

jalan mempelajarinya atau melalui proses pembelajaran.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2012


menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran adalah suatu situasi yang tercipta dari interaksi yang


berlangsung antara berbagai faktor (multiple factor) ataupun komponen; guru,
siswa (peserta didik), kurikulum, metode, sarana dan media serta komponen
lainnya yang diperlukan. Sedangkan tujuan yang diharapkan dari suatu
pembelajaran tiada lain berkisar pada analisis tentang bagaimana cara
menghilangkan kesenjangan antara perilaku yang ada sekarang dengan perilaku
yang diharapkan di masa yang akan datang setelah pembelajaran itu selesai
dilaksanakan (Yasin, 2012).

Menurut Slameto (2003: 5) belajar adalah suatu proses usaha yang


dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.

Namun, yang kami maksud di sini belajar bukan selalu di sekolah ataupun
lembaga resmi, tetapi belajar dapat dilakukan dimanapun. Suatu kegiatan belajar
mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang diharapkan tanpa adanya metode
yang pengajaran yang baik. Untuk itu diperlukan suatu metode agar tujuan yang
diharapkan dapat terwujud. Sering kali hasil yang diharapkan dalam kegiatan
belajar mengajar tidak maksimal, karena tidak efektifnya metode yang digunakan
dalam pembelajaran. Maka memlih metode yang tepat, efektif dan efisien mutlak
untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Salah satu metode belajar yang
dinilai efektif ialah metode demonstrasi karena metode belajar ini akan lebih
mudah diserap bagi peserta yang mengikutinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode belajar demonstrasi?
2. Apa saja manfaat metode belajar demonstrasi?
3. Apa saja kelebihan metode belajar demonstrasi?
4. Apa saja kekurangan metode belajar demonstrasi?
5. Bagaimana langkah-langkah metode belajar demonstrasi?
6. Bagaimana layout dari metode belajar demonstrasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode belajar demonstrasi.
2. Untuk mengetahui manfaat metode belajar demonstrasi.
3. Untuk mengetahui kelebihan metode belajar demonstrasi.
4. Untuk mengetahui kekurangan metode belajar demonstrasi.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah metode belajar demonstrasi.
6. Untuk mengetahui layout metode belajar demonstrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demonstrasi
Menurut Wina (2006) metode demonstrasi adalah Metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar
tiruan.

Sedangkan menurut Daryanto (2009) metode demonstrasi cara penyajian


bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu
proses situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
ataupun tiruan yang sering disertai penjelasan Iisan.

Menurut Winataputra (2008) metode demonstrasi adalah cara penyajian


pelajran dengan mempertunjukan secara langsung obyek atau cara melakukan
sesuatu untuk mempertunjukan proses tertentu .

Menurut Djamarah (2008) metode demonstrasi adalah cara penyajian


bahan dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan,
yang disertai denga penjelasan lisan.

Syah (2004) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara


memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan sesuatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan.

Sudjana (2010) mengemukakan metode demonstrasi adalah suatu metode


mengajar memperlihatkan bagaimana jalannya suatu proses terjadinya sesuatu.
Oleh karena itu metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para peserta didik untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta yang dilihat.

Menurut Rusyan (1993) metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang


suatu proses atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan.

Sedangkan menurut Sumantri (2001) metode demonstrasi diartikan


sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun bentuk tiruan.

B. Manfaat Demonstrasi
Menurut Sudjana (2010), manfaat dari metode demonstrasi antara lain:

Dapat lebih memusatkan perhatian siswa dalam memahami materi.


Dalam proses penerimaan peserta didik terhadap materi akan lebih berkesan
secara mendalam, sehingga dapat membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna.
Proses belajar yang didapat siswa lebih terarah pada materi yang sedang di
pelajari.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang
berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu.

C. Kelebihan Demonstrasi
a. Kelebihan Metode Demonstrasi menurut Winataputra (2008)
1) Peserta didik dapat memahami sesuai objek yang sebenarnya.
2) Dapat mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
3) Peserta didik dibiasakan untuk kerja sistematis.
4) Peserta didik dapat mengamati sesuatu secara proses.
5) Peserta didik dapat mengetahui hubungan strukutal atau urutan objek.
6) Peserta didik dapat membandingkan pada beberapa objek .
b. Menurut Mulyono (2011), dalam setiap metode pembelajaran tentunya
terdapat kelebihan dan kelemahan baik pada sistem, persiapan, bahkan
pelaksanaannya di lapangan. Beberapa kelebihan metode pembelajaran
demonstrasi adalah sebagai berikut:
1) Verbalisme akan dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh langsung
memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2) Peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh
pengajar sehingga peserta didik dapat menangkap hal-hal yang penting.
3) Proses pembelajaran lebih menarik, karena peserta tidak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
4) Peserta didik memiliki kesempatan untuk membandingkan teori dan
kenyataan, dan meyakini kebenaran materi pembelajaran.
5) Memperoleh pengalaman praktek.
6) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan peserta didik akan
dapat dijawab waktu mengalami proses demonstrasi.

c. Kelebihan Metode Demonstrasi menurut Djamarah (2008)


1) Perhatian peserta didik dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap
penting oleh guru sehingg hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada
proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainya.
2) Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu
saluran pikiran yang sama.
3) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu
yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang
pendek.
4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya
membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang
jelas dari hasil pengamatannya.
5) Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat
diperjelas waktu proses demonstrasi.

D. Kekurangan Demonstrasi

Kekurangan Metode Demonstrasi menurut Ramayulis (2005) antara lain yaitu:

a. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau


mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-
kadang terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
b. Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-
kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak
wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
c. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan
diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan leh peserta
didik.
d. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas.
e. Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat
minimum.
f. Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses
itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
g. Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang cukup.
h. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang
efektif.
i. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama alat.
j. Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik dan peserta
didik.
k. Bila peserta didik tidak aktif, metode demonstrasi tidak efektif.
l. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan
metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan
pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya
terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
m. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai
yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih
mahal dibandingkan dengan ceramah.
n. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu
demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk
keberhasilan proses pembelajaran siswa.

E. Langkah-langkah Demonstrasi

Menurut Daryanto (2009) langkah-langkah atau prosedur metode


demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:

a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.


b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
peserta didik.
d. Penguatan yaitu melakukan diskusi, tanya jawab, atau latihan terhadap hasil
demonstrasi.
F. Layout Demonstrasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran dengan demonstrasi memiliki dampak positif dalam


meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam materi pelajaran yang didemonstrasikan.
Penerapan metode metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh
positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan
hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan
bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode metode pembelajaran
demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan


menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan
terlebih dulu kepada siswa. Metode ini dapat menghilangkan varbalisme
sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Akan tetapi ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti ketersediaan alat peraga agar
metode ini dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2009. Demontrasi Sebagai Metode Belajar. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Budaya.
Djamarah, S. B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyono. 2011. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Rusyan, A. T. 1993. Proses Belajar Mengajar yang Efektif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses. Jakarta:
Kencana Prenada Media.
Slameto. 2005. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sumantri dan Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Winataputra, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Yasin, Salehuddin. 2012. Metode Belajar dan Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal
Adabiyah. Vol. XII No. I: 3.

Anda mungkin juga menyukai