Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA


MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

Aida Tazkiah Arum


NIM. T201910051

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
2022

1
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................. 1

DAFTAR ISI.......................................................................................... 2

A. Judul Penelitian........................................................................... 3
B. Latar Belakang Masalah.............................................................. 3
C. Rumusan Masalah....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
F. Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 7
1. Variabel Penelitian................................................................ 7
2. Indikator Variabel................................................................. 8
G. Definisi Oprasional..................................................................... 8
H. Kajian Pustaka............................................................................. 9
1. Penelitian Terdahulu............................................................. 9
2. Kajian Teori........................................................................... 12
I. Asumsi Penelitian........................................................................ 17
J. Hipotesis...................................................................................... 17
K. Metode Penelitian........................................................................ 18
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................ 18
2. Populasi dan Sampel............................................................. 18
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............................ 19
4. Analisis Data......................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 24

2
A. Judul Penelitian
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

B. Latar Belakang Masalah


IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan, ilmu pengetahuan yang rasional
yang mengajarkan tentang gejala alam serta proses kehidupan makhluk hidup
yang ada di bumi. Ada banyak teori dan pemahaman menurut para ahli,
namun disini saya memakai 3 teori menurut para ahli, yang pertama menurut
Trianto (2015:136-137) beliau menjelaskan bahwa IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode
ilmiah seperti observasi dan eksperimen1, yang kedua menurut Susanto
(2013:167) beliau mengemukakan bahwa IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran,
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan2, dan yang ketiga menurut Asih Widi
Wisudawati dan Eka Sulistyowati (2014:21) beliau menyatakan bahwa
pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan ilmu yang
terkonstruksi secara personal dan sosial berlandaskan pendekatan
konstruktivisme3.
Berdasarkan ketiga teori tersebut, pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) oleh para ahli, dapat diamati kesamaan penekanan teori, yakni adanya
eksperimen dan prosedur kerja yang membutuhkan media untuk
berlangsungnya proses eksperimen, sehingga dapat di simpulkan bahwa IPA
1
Al-tabany, Trianto. Mendesign Model Pembelajaran Inovatic, Progresif dan Konstekstual. .
(Surabaya: Prenadanamedia Group, 2015) 136-137
2
Ahmad, Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013) 167
3
Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. Metodologi Pembelajaran IPA. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014) 21

3
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memahami alam secara
sistematis dengan prosedur kerja dan eksperimen yang benar melalui
observasi. Pembelajaran IPA tidak dapat diajarkan hanya dengan metode
ceramah.
Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang
dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal
(Gagne 1977)4. Pembelajaran diartikan sebagai sebuah upaya yang dilakukan
seseorang agar orang lain belajar (Syah 2010)5. Pembelajaran merupakan
proses tranfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa
sebagai penerima informasi (Munif Chatib 2012:25)6. Dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah suatu proses kompleks yang berupa perubahan
perilaku dan perubahan kapasitas yang tertuju pada apa yang harus dilakukan
oleh peserta didik dan apa yang harus dilakukan oleh pendidik/guru sebagai
pemberi pengalaman belajar sesuai dengan tujuan.
Sedangkan proses pembelajaran adalah suatu aktifitas psikis atau mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap
(Winkel 1991 : 200)7. Jadi pada proses pembelajaran peserta didik harus ikut
berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran. Menggunakan model
pembelajaran Inkuiri dengan metode ceramah dan games discussion
merupakan salah satu upaya agar peserta didik dapat berfikir secara kritis dan
berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat menyelesaikan suatu
masalah dengan menggunakan pendapat dari masing-masing peserta didik.
Pada dasarnya inkuiri adalah rangkaian kegiatan yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analistis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan, atau yang biasanya
sering digunakan yaitu dengan memberikan model soal berupa studi kasus.
Dari pemahaman tersebut, metode inkuiri ini merupkan metode yang dapat
4
Gagne, R.M. The Conditions Of Learning. (New York: Holt Renerhart and Winston, 1977)
5
Muhibbin Syah. Psikologi dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)
6
Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia.
(Bandung: Kaifa, 2012) 25
7
Winkel W.S. Psikologi Pengajaran. (Jakarta: Grasindo, 1991) 200

4
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berfikir kritis untuk
menemukan dan mencari jawaban secara individual ataupun secara
berkelompok kecil dari pertanyaan yang diberikan pendidik kepada peserta
didik. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan sikap dan
keterampilan peserta didik, sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah
secara mandiri (Independent Problem Solves). Pendidik dapat melihat hasil
belajar peserta didik dengan menggunakan patokan nilai seperti berikut :

Tabel 1.1 Patokan Nilai / Kriteria Hasil Belajar

No Nilai Angka Nilai Huruf Predikat


1 86 – 100 A Sangat Baik
2 71 – 85 B Baik
3 56 – 70 C Cukup
4 Kurang dari 55 D Kurang

Tabel di atas menunjukkan bahwa jika peserta didik memperoleh nilai 86


ke atas maka memperoleh predikat sangat baik, dan jika memperoleh nilai 71-
85 maka memperoleh predikat baik, dan jika ada yang memperoleh predikat
56 -70 maka memperoleh predikat cukup, dan jika memperoleh 55 ke bawah
maka memperoleh predikat kurang.
C. Rumusan Masalah (kuantitatif)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dalam
penelitan ini adalah:
1) Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap
hasil belajar peserta didik kelas VIII pada materi sistem peredaran darah
pada manusia.
2) Berapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap
hasil belajar peserta didik kelas VIII pada materi system peredaran darah
pada manusia.

5
D. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII pada
materi sistem peredaran darah pada manusia.
2) Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh penggunaan model
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII pada
materi sistem peredaran darah pada manusia.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis.
1. Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang pengaruh penggunaan
metode inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik, khususnya mengenai
pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).
2. Praktis
1) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi penulis tentang
pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar peserta didik kelas VIII pada materi sistem peredaran darah
pada manusia.
2) Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada sekolah
dalam upaya pengembangan pembelajaran demi peningkatan kualitas
pendidikan peserta didik khususnya pada pembelajaran IPA.
3) Bagi Peserta Didik
a. Sebagai informasi dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada
siswa dan mampu menyelesaikan masalah dengan mandiri
dalam kehidupan sehari-harinya.

6
b. Diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami dan
menguasai materi khususnya dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tepat.
4) Bagi Pendidik
a. Pendidik dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai
cara mengajar lebih variasi dengan menggunakan metode inkuiri.
b. Memberikan pertimbangan strategi pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pendidik
dapat memilih metode pembelajaran apa yang paling tepat
digunakan.

F. Ruang Lingkup Penelitian


1. Variabel Penelitian
Variabel adalah pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih,
misalnya variabel jenis kelamin (laki-laku dan wanita), variabel industri
(kecil,sedang, dan besar), dan sebagainya (Syahrum, 2012:123) 8. Variabel
merupakan objek atau titik perhatian dari suatu penelitian yang akan
dipelajari (Arikunto, 2010:161)9. Dalam Sains, Variabel adalah objek
penelitian artinya segala sesuatu yang harus diteliti variabel terdiri atas
nama dan nilai atau dapat dikosongkan dan diisi nilainya10.
Adapun dalam penelitian ini peniliti menggunakan dua variabel yaitu
variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent
Variable).
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat11.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran
inkuiri dengan metode studi kasus.

8
Salim. Syahrum. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Bandung: Cipta Pustaka, 2012) 123
9
Arikunto, S. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) 161
10
Sandu. Ali. Dasar Metodologi Penelitian. (Sleman : Literasi Media Publishing, 2015) 51
11
Sandu. Ali. 52

7
2. Variabel Terikat
Variabel terikat disebut degan variabel output karena tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas, biasanya variabel terikat
adalah kondisi yang hendak kita jelaskan12. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah sikap ilmiah dan hasil belajar IPA Terpadu
materi sistem peredaran darah pada manusia.
a. Indikator sikap ilmiah menurut Maskoeri Jasin (1992:40)13 :
1) Rasa Ingin Tahu
2) Jujur
3) Tanggung Jawab
4) Teliti
b. Indikator hasil belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain (2006:105)14 adalah:
1) Aspek kognitif atau pengetahuan yang digariskan dalam
tujuan pembelajaran telah dicapai oleh peserta didik.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional ini merupakan istilah-istilah penting yang akan
digunakan oleh peneliti. Beberapa istilah yang dipakai pada penelitian ini
yaitu :
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar kerja adalah panduan yang digunakan oleh peserta didik
untuk melakukan penyelidikan ataupun mengembangkan kemampuan
baik dari aspek kognitif atau yang lainnya.
2. Inkuiri
Inkuiri merupakan kegiatan inti dari CTL (Contextual Teaching
and Learning), melalui upaya menemukan akan memberikan
penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-

12
Sandu. Ali. 52
13
Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. (Surabaya: Sinar Wijaya, 1992)
14
Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006)
105

8
kemampuan lain yang diperlukan bukan dari hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil dari menemukan
sendiri15.
3. Case Study (Studi Kasus)
Studi kasus adalah proses penyelidikan atau pemeriksaan secara
mendalam, terperinci, dan detail pada suatu peristiwa tertentu atau
khusus yang terjadi.
4. Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah (kardiovaskular) adalah salah satu suatu
proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan untuk dikeluarkan dari
tubuh. Sistem peredaran darah manusia berupa sistem peredaran darah
tertutup dan peredaran darah ganda16.

H. Kajian Pustaka
Penelitian Terdahulu
Pada kajian ini mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang
terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, sejauh pengamatan ada
beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.
Diantaranya sebagai berikut:
1) Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar
Peserta Ddidik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada
Kelas VII SMP Negeri 1 Kibang.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti, diperoleh
kesimpulan berdasarkan pada analisis kuantitatif dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara metode
inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam pada kelas VII SMP Negeri 1 Kibang. Hal ini dapat
dibuktikan dengan besarnya harga chi kuadrat (𝑥2) yang diperoleh dari
perhitungan yaitu sebesar 14,288, dengan taraf signifikan 5% = 9.488
15
Nurdyansyah dan Eni Fajriyatul Fahyuni. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013.
(Sidoarjo: Nizamia Learning Center Sidoarjo, 2016) 40
16
Buku Siswa IPA Kurikulum 2013

9
dan taraf signifikan 1% = 13,277 dengan db 4, dan hal ini
menunjukkan bahwa 9,488<14,288>13,277. Kemudian dilanjutkan
dengan rumus koefisien kontingensi dimana hasil perhitungan yang
didapat yaitu dari C = 0,512 dan dibandingkan Cmaks = 0,816 adalah
62,745.
2) Pengaruh Model Pembelajaran Inqury Terhadap Hasil Belajar
Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas VIII di MTS.
Ma’arif Udanawu Blitar.
Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dari data hasil penelitian
tentang Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Hasil Belajar
Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas VIII di MTs.
Ma’arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran 2018/2019, maka dapat
disimpukan bahwa:
1) Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Hasil
Belajar Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas
VIII di MTs. Ma’arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran
2018/2019. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang
signifikan antara thitung dan ttabel yang diperoleh dari
perhitungan yaitu thitung sebesar 2,647 dan ttabel =2,00,
sehingga thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
dengan pernyataan Terdapat Pengaruh yang Signifikan pada
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry terhadap Hasil Belajar
Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas VIII MTs.
Ma’arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran 2018/2019.
2) Besar pengaruh penggunaan model pembelajaran inquiry
terhadap hasil belajar materi sistem peredaran darah siswa
kelas VIII MTs. Ma’arif Bakung Udanawu Blitar Tahun Ajaran
2018/2019 sebesar 0,6 dimana tabel kriteria effect size nilai
cohen’s menunjukkan bahwa nilai 0,6 tergolong sedang dengan
prosentase 73%.

10
3) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR
TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA
TERPADU MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH SISWA
DI SMP N 3 KENDAL.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Media
Kartu Bergambar Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA
Terpadu Materi Sistem Peredaran Darah Siswa di SMP N 3 Kendal”
yang dilakukan oleh lilik kurniawati tahun 2018 dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media
kartu bergambar mampu memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap sikap ilmiah siswa dalam proses pembelajaran pada
materi sistem peredaran darah, dapat disimpulkan bahwa sikap
ilmiah pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan sikap
ilmiah pada kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan model inkuiri terbimbing dengan media kartu
bergambar berpengaruh terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa
pada materi sistem peredaran darah kelas VIII di SMP N 3 Kendal.
2. Menyatakan bahwa penggunaan model inkuiri terbimbing dengan
media kartu bergambar berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa pada materi sistem peredaran darah kelas VIII di
SMP N 3 Kendal.
4) PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SISWA
KELAS XI SMA NEGERI 1 PENUKAL
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan LKPD yang dilakukan
oleh hoirunisa, maka diperoleh kesimpulan yaitu LKPD yang
dikembangkan menggunakan model pengembangan 4-D atau model

11
Thiagarajan yang terdiri atas 4 tahapan utama yaitu: (1) Define
(Pendefenisian), (2) Design (Perancangan), (3) Develop
(Pengembangan) dan (4) Disseminate (Penyebaran). Tetapi pada
penelitian ini hanya sampai tahap ketiga. Pelaksanaan
pengembangannya dimulai dengan tahap pendefinisian (define),
terdapat beberapa persiapan yang dilakukan terlebih dahulu yaitu
analisis ujung depan, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis
tugas dan perumusan tujuan pembelajaran. Selanjutnya tahap design
yaitu pemilihan media, pemilihan format dan rancangan awal.
Terakhir, tahap develop atau pengembangan yaitu validasi yang
berdasarkan hasil penilaian oleh tiga validator, dosen pendidikan
biologi sebagai ahli materi, dosen biologi sains sebagai ahli tampilan
dan dosen bahasa sebagai ahli bahasa serta uji coba lapangan pada
kelompok kecil untuk melihat kepraktisan pada guru dan peserta didik
sebagai ahli pengguna.
I. Kajian Teori
a. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam adalah himpunan dari
banyak fakta, konsep, prinsip yang membentuk suatu pengetahuan, yang
melibatkan juga suatu proses penemuan dan pengembangan. Sebagai
proses belajar mengajar, Ilmu Pengetahuan alam mementingkan
pembelajaran sebagai proses yang dibentuk dengan cara tertentu sehingga
didapatkan produk IPA, menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan
masalah dengan berlandaskan sikap ilmiah untuk menyelesaikan masalah
yang ditemukannya.
b. Inkuiri
Inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
menemukan pengetahuan atau pemahaman untuk menyelidiki, mulai dari
melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, merencanakan
penyelidikan, mengumpulkan data atau informasi dan melakukan
penyelidikan, menganalisis data, membuat kesimpulan dan

12
mengkomunikasikan hasil penyelidikan. Pembelajaran inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Siswa berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Guru berperan
membimbing dan bertindak membawa perubahan, fasilitator, motivator
bagi siswanya.
c. Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah adalah penghubung antara lingkungan luar dengan
cairan dalam tubuh (Evelyn C Pearce, 2006: 133). Peranan dari sistem ini
adalah sebagai pembawa nutrien dan gas ke seluruh sel, jaringan, organ
serta sistem organ. Komponen sistem peredaran darah terdiri dari jantung,
pembuluh darah dan darah.
a. Jantung
Jantung merupakan pusat sirkulasi darah keseluruh tubuh. Jantung
terletak didalam rongga dada sebelah kiri diantara kedua paru- paru
(Syaifuddin, 2006: 165). Jantung manusia terbagi menjadi 4 rongga,
yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri yang
masing- masing dipisahkan oleh sekat yang berkatup. Katup- katup
tersebut berfungsi menjaga agar darah dari bilik tidak mengalir
keserambi.

Gambar 1.1 Anatomi Jantung Sumber: Website Alodokter


https://www.alodokter.com/penyakit-jantung
b. Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian, yaitu plasma
darah dan sel darah. Darah memiliki fungsi antara lain mengangkut O2,
nutrisi, hormon dan mengangkut sisa metabolisme dari jaringan tubuh
ke alat eksresi. Alat pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, dengan

13
antibodi dan leukosit. Mengatur keseimbangan pH untuk menghindari
kerusakan jaringan. Berperan dalam pembekuan darah jika terjadi luka.
Komponen- komponen darah (Evelyn C Pearce, 2006: 136), yaitu:
1. Plasma Darah
Plasma darah merupakan bagian cair berwarna kekuningan. Terdiri
atas hampir 90% air, garam- garam mineral dan protein plasma.
2. Sel-Sel Darah
Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keping darah (trombosit). Sel darah merah berbentuk
pipih, mengandung hemoglobin (Hb). Fungsi utama hemoglobin
adalah mengikat oksigen. Sel darah putih berbentuk lebih besar dari
sel darah merah, tidak berwarna (bening). Fungsi utama sel darah
putih adalah melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Keping
darah (trombosit) merupakan benda kecil, bentuk dan ukuran
bermacam- macam (bulat atau lonjong) dan berwarna putih. Peran
dari keping darah untuk membantu proses pembekuan darah.
Adapun proses pembekuan darah saat terjadi luka, sebagai berikut
(Syaifuddin, 2006: 146):

Gambar 1.2 Mekanisme Peredaran Darah, Sumber : Website Quipper


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/sistem-sirkulasi-pada-
manusia-biologi-kelas-11/

c. Pembuluh Darah
Darah mengalir keluar dan masuk jantung melalui pembuluh. Pada
dasarnya terdapat 2 kelompok pembuluh darah, yaitu pembuluh yang

14
alirannya meninggalkan jantung dan menuju jantung. Adapun macam-
macam pembuluh darah (Evelyn C Pearce, 2006: 154) yaitu:
1. Pembuluh nadi (Arteri) merupakan pembuluh darah yang membawa
darah keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh. Umumnya
membawa darah yang banyak mengandung oksigen.
2. Pembuluh balik (Vena) merupakan pembuluh darah yang membawa
darah dari bagian alatalat tubuh masuk kedalam jantung. Darah
yang diangkut banyak mengandung karbondioksida.
3. Pembuluh kapiler, merupakan pembuluh yang menghubungkan
pembuluh nadi dan pembuluh balik.
d. Peredaran Darah
Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup.
Setiap kali beredar darah melewati jantung sebanyak 2 kali, sehingga
disebut sebagai peredaran darah ganda (Syaifuddin, 2006: 150). Pada
peredaran darah ini dikenal dengan peredaran darah kecil dan peredaran
darah besar.
1. Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari
jantung menuju paru- paru kemudian kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya akan karbondioksida dari jaringan tubuh bergerak
menuju serambi kanan kemudian ke bilik kanan. Proses tersebut
dilanjutkan kembali oleh bilik kanan memompa darah ke paru- paru
melalui arteri paru- paru.
2. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung
ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung.
Darah yang kaya oksigen keluar dari jantung melalui aorta
kemudian ke seluruh tubuh, kecuali paru- paru. Pertukaran zat
terjadi di kapiler organ kemudian darah yang mengandung
karbondioksida diangkut oleh vena cava masuk ke serambi kanan.

15
Gambar 1.3 Proses Peredaran Darah Pada Manusia.
Sumber: Website Dosen Pendidikan
https://www.dosenpendidikan.co.id/sistem-peredaran-darah/

e. Penggolongan Darah
Berdasarkan sistem A B O penggolongan darah dikelompokkan
menjadi 4 golongan yaitu A, B, AB, dan O(Evelyn C Pearce, 2006:
160). Golongan darah sangat penting untuk transfusi darah. Dasar
penggolongan darah sistem ABO dilihat dari keberadaan aglutinogen
pada permukaan sel darah merah (Saeful Karim dkk, 2008 : 75).

Tabel 1.2 Golongan Darah

Golongan
Aglutinogen Aglutinin
Darah
A A B
B B A
AB A dan B Tidak Ada
O Tidak Ada Α dan B

f. Gangguan pada sistem peredaran darah, yaitu: (Syaifuddin, 2006: 162)


1. Anemia merupakan penyakit kurang darah
2. Leukimia/ kanker darah, merupakan keadaan dimana jumlah sel
darah putih melebihi normal.

16
3. Hemofilia merupakan penyakit darah sukar membeku.
4. Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi/ naik diatas
normal.Hipotensi meru
5. pakan keadaan dimana tekanan darah turun dibawah tekanan darah
normal.
6. Jantung koroner merupakan gangguan jantung akibat penimbunan
lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria.
J. Asumsi Penelitian
Asumsi adalah anggapan dasar atau hal-hal yang dianggap benar
dan diyakini benar oleh peneliti tanpa perlu dibuktikan sebelumnya, biasa
ditulis dengan bentuk pernyataan.
Berikut ini dalah asumsi dari penelitian yang digunakan:
1. Case Study atau Studi Kasus yang digunakan untuk penelitian
kuantitatif belum maksimal, akan tetapi penelitian terdahulu yang
membuat metode Case Study dengan penelitian kuantitatif berlangsung
maksimal dengan peneliti memberikan suatu masalah atau problem
yang peserta didik tertarik untuk mencari tahu untuk memecahkan
masalah, sehingga membuat peserta didik berfikir kritis dan antusias.
2. Case Study atau Studi Kasus dapat meningkatkan kemampuan kognitif
peserta didik.
3. Sebelum dilakukan Studi Kasus di dalam pembelajaran perlakuan
kemampuan kognitif dari kelas kontrol dengan kemampuan kognitif
kelas percobaan sama, setelah dilakukan perlakuan, kemampuan
kognitif peserta didik di dalam kelas pembelajaran percobaan
mengalami perbedaan dalam hal berfikir.

K. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban dari sebuah penelitian yang sifatnya
sementara, hipotesis umumnya digunakan untuk memperlihatkan kecocokan
antara dua variabel atau lebih dan membandingkan satu variabel dari dua
sampel. Dalam penelitian ini peneliti memberikan hipotesis lain,

17
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh penggunaan
Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas
VIII Pada Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh penggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII
Pada Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.

L. Metode Penelitian
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Eksperimen yang dimana penelitian ini mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol (Sugiyono,
2018:114)17.
b. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan individu yang terdiri dari subjek dan
objek yang memiliki ciri khas tertentu yang sengaja dipilih oleh
peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan dari penelitian
tersebut18. Populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya
diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan. Populasi
adalah tempat terjadinya masalah yang kita selidiki. Jadi populasi
yaitu keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian dan sampel
akan diambil dari populasi ini19.
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara
mendalam. Syarat utama sampel adalah harus mewakili populasi.
Oleh karena itu semua ciri-ciri populasi harus diwakili dalam sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

17
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung: CV Alfabeta, 2018) 114
18
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitas dan R&D.(Bandung : CV Alfabeta, 2013) 80
19
Moh. Ksiram. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta : Sukses Offiset, 2010)
257

18
populasi20. Dapat diambil kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian
dari keseluruhan objek atau subyek penelitian yang memiliki ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Pemilihan dan pengambilan
sampel merupakan hak yang sangat penting dalam penelitian.
Ketepatan jenis dan jumlah anggota yang diambil akan sangat
mempengaruhi keterwakilan sampel terhadap populasi. keterwakilan
populasi akan sangat menentukan kebenaran kesimpulan dari hasil
penelitian.
c. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1) Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa
pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengamatan21.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik
penyebaran angket. Angket atau kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulus kepada responden untuk
menjawabnya22. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode
angket untuk memperoleh data. Peneliti menggunakan kuisioner
tertutup, sehingga peserta didik hanya memilih jawaban yang telah
disediakan dan disusun dalam daftar dimana peserta didik hanya
melakukan pemberian tanda check (v) pada kolom yangs sesuai.
Kuisioner ini bisa disebut dengan kuisioner bentuk check list.
2) Instrumen Pengumpulan Data
Merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena-
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
fenomena disebut dengan variabel. Alat untuk mendapatkan data yang
dipakai dalam penelitian untuk mengambil data yang akan diukur

20
Sukidin dan Mundir, Metode Penelitian Membimbing Mengantar Kesuksesan Anda dalam
Dunia Penelitian, (Surabaya: Insan Cendika, 2005) 81
21
Ahmad Tanzeh. Metodologi Penelitian Praktis. (Yogyakarta: Teras, 2011) 83
22
Sugiono. Metode Penelitian. (Ibid) 92

19
disebut Instrumen pengumpulan data23. Peneliti menggunakan bentuk
Angket atau Kuisioner yang untuk menilai peserta didik dalam
berfikir kritisnya. Kisi-kisi instrumen yang digunakan diadaptasi dan
dimodifikasi dari kisi-kisi instrumen yang dikembangkan oleh
Meylani Astino Perdana (2017) dalam tugas akhir skripsinya yang
telah tervalidasi dengan baik dan teruji. Dari masing-masing
instrumen yang akan digunakan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.3 Kisi-Kisi Instrumen Untuk Peserta Didik

Jumlah
No Indikator
Butir

1 Kemenarikan pendidik dalam pembelajaran untuk 1


dimengerti
2 Kesinambungan antara peserta didik dan pendidik 1
3 Kemudahan memahami materi dengan metose Case Study 1

4 Case Study menyenangkan untuk digunakan dalam 1


pembelajaran
5 Contoh masalah yang diberikan pendidik sesuai dengan 1
materi
6 Kejelasan petunjuk atau rules dalam melakukan Case Study 1

7 Pembelajaran dengan metode Case Study dapat dikatakan 1


belajar sambil bermain
8 Kemenarikan Case Study untuk digunakan kembali 1
9 Metode Inkuiri sangat tepat digunakan dalam materi ini 1

10 Kemenarikan Case Study saat dilakukan dalam pembelajaran 1


di kelas
Jumlah 10

23
Sandu Siyoto dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015) 78-79

20
M. Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Data deskriptif kuantitatif adalah teknik dengan pemberian skor terhadap
pilihan pertanyaan yang di dalamnya sudah di deskriptifkan ke dalam bentuk
kategori penilaian.
a. Analisis Kevalidan
Data dalam penelitian ini diperoleh ketika proses validasi dari
peserta didik. Data yang dianalisis meliputi analisis kelayakan dan respon
peserta didik terhadap metode case study yang sudah dilakukan. Lembar
penilaian akan menghasilkan data yang akan digunakan untuk
menentukan kevalidan proses pembelajaran studi kasus. Data penilaian
kualitas diperoleh dari dosen ahli dan guru IPA Terpadu. Analisis data ini
menggunakan Skala Likert yaitu dengan penggunaan 4 kategori yang
terdiri dari sangat kurang baik, kurang baik, baik, dan sangat baik. Setiap
pernyataan diberi bobot sangat kurang baik (1), kurang baik (2), baik (3),
dan sangat baik (4). Peneliti memilih Skala Likert dalam analisis data
dikarenakan bahwa peserta didik mampu memberikan penilaian mengenai
model pembelajaran inkuiri dengan metode Case Study dengan secara
detail, jelas dan sangat baik. Data lembar penilaian kualitas pembelajaran
inkuiri dengan metode studi kasus dapat dianalisis dengan menggunakan
tabulasi data seperti berikut:

Tabel 1.4 Bobot Nilai Analisis Data Skala Likert

Bobot
No Kategori
Nilai
1 Sangat Kurang Baik 1
2 Kurang Baik 2
3 Baik 3
4 Sangat Baik 4

21
b. Perhitungan Rata-Rata Skor Tiap Aspek
Setelah di tabulasiMenghitung skor rata-rata penilaian dengan rumus
sebagai berikut:

x=
∑x Keterangan:
n
x = Skor Rata-Rata Tiap Aspek

∑x = Jumlah Skor

n = Jumlah Responden (Peserta Didik)

c. Pembandingan Rata-Rata Skor Tiap Aspek dengan Kriteria yang


Ditentukan.
Pada tahap ini, rata-rata skor tiap aspek yang telah di dapat pada
tahap sebelumnya dinyatakan dalam nilai kualitatif. Cara yang digunakan
untuk menyatakan rata-rata skor tiap aspek dalam nilai kualitatif adalah
dengan membandingkannya dengan kriteria penilaian kualitas tertentu.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam tabulasi
berikut: (S. Eko Putro Widyoko, 2009)

Tabel 1.5 Kriteria Penilaian Kualitas Case Study

No Interval Rata-Rata Skor Kriteria


1 X > X i +1,8 x sb i Sangat Valid
2 X i +0,6 x sb i < X ≤ X i+ 1.8 x sb i Valid
3 X i −0,6 x sbi < X ≤ X i +0,6 x sb i Cukup Valid
4 X i −1,8 x sb i < X ≤ X i−0,6 x sb i Kurang Valid
5 X ≤ X i−1,8 x sb i Sangat Kurang Valid

Keterangan:
Xi = Rerata Ideal
1
= (Skor maksimum ideal + Skor minimum ideal)
2

22
sbi = Simpangan baku ideal
1
= (Skor maksimum ideal – Skor minimum ideal)
6

X = Skor empiris

Dalam penelitian ini, skor maksimum ideal adalah 5 dan skor minimum
ideal adalah 1. Berdasarkan Tabel 4, maka diperoleh pedoman dalam
menyatakan rata-rata skor tiap aspek menjadi data kualitatif seperti pada Tabel
1.6 berikut:

Tabel 1.6 Pedoman Pengubahan Rata-Rata Skor Tiap Aspek

Menjadi Data Kualitatif

No Interval Rata-Rata Skor Kriteria


1 X > 4,2 Sangat Valid
2 3,4< X ≤ 4,2 Valid
3 2.6< X ≤ 3,4 Cukup Valid
4 1,8< X ≤ 2,6 Kurang Valid
5 X ≤ 1,8 Sangat Kurang Valid

23
DAFTAR PUSTAKA

Ismi wahidah. 2018. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Hasil


Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Kelas
VII SMP Negeri 1 Kibang.

Noviatun Nadhiroh. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Inqury Terhadap Hasil


Belajar Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas VIII di MTS.
Ma’arif Udanawu Blitar.

Al-Tabany, Trianto. 2015. Mendesign Model Pembelajaran Inovatic, Progresif


dan Kontextual, Surabaya: Prenadanamedia Group

Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group

Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA,
Jakarta: Bumi Aksara

Gagne, R.M. 1977. The Conditions Of Learning, New York: Holt Renerhart and
Winston

Chatib, Munif. 2012. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di


Indonesia, Bandung: Kaifa

Winkel W.S. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo

Salim. Syahrum. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Bandung: Cipta Pustaka,


2012) 123

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka


Cipta

Sandu. Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian, Sleman : Literasi Media


Publishing,

24
Jasin, Maskoeri.1992. Zoologi Vertebrata, Surabaya: Sinar Wijaya

Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: Rineka Cipta

Nurdyansyah dan Eni Fajriyatul Fahyuni. 2013. Inovasi Model Pembelajaran


Sesuai Kurikulum 2013, Sidoarjo: Nizamia Learning Center Sidoarjo

Buku Siswa IPA Kurikulum 2013

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitas dan R&D, Bandung : CV


Alfabeta

Moh. Ksiram. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, Yogyakarta :


Sukses Offiset

Sukidin dan Mundir. 2005. Metode Penelitian Membimbing Mengantar


Kesuksesan Anda dalam Dunia Penelitian, Surabaya: Insan Cendika

Ahmad Tanzeh.2013. Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras

Sugiono. Metode Penelitian, Ibid

Sandu Siyoto dan Ali Sodik.2015. Dasar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Literasi
Media Publishing

25

Anda mungkin juga menyukai