Anda di halaman 1dari 17

Metodologi Pembelajaran Biologi

“Pendekatan Pembelajaran dan


Metode Pembelajaran”

NAMA : YOGI VALFA


NIM : 22177019
Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan Konsep
2. Pendekatan Proses
3. Pendekatan Deduktif

Jenis-jenis

4. Pendekatan Induktif
5. Pendekatan STM
6. Pendekatan Saintifik
Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran secara
langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa
untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.

Konsep menunjukan suatu hubungan antar konsep-konsep yang


lebih sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat asasi tentang mengapa suatu gejala
itu bisa terjadi.

Dalam pendekatan konsep ini Symsudin Makmun (2003:228)


mengemukakan bahwa dengan diperolehnya kemahiran mengadakan
diskriminasi atas pola-pola stimulus respons (S-R) itu, siswa belajar
mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakteristik dari sejumlah
pola-pola S-R tersebut.
Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pembelajaran dengan menekankan kepada belajar proses dilatarbelakangi oleh konsep-konsep belajar menurut
teori ‘Naturalisme-Romantis’ dan teori ‘Kognitif Gestalt’.

Keunggulan pendekatan proses adalah :


1) Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat penting untuk pengembangan pengetahuan
dan masa depan.
2) Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat meningkatkan keterampilan berfikir dan cara
memperoleh pengetahuan.
Kelemahan pendekatan proses adalah :
1) Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan pengajaran yang ditetapkan dalam
kurikulum.
2) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah dapat menyediakannya.
3) Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancangkan suatu percobaan untuk memperoleh data yang
relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak semua siswa mampu melaksanakannya.
Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum kekeadaan
khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum itu
kedalam keadaan khusus.
Langkah –langkah yang digunakan dalam pendekatan deduktif dalam pembelajaran adalah:
1) Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan deduktif.
2) Menyajikan aturan, yang bersifat umum lengkap dengan definisi dan buktinya.
3 )Disajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antara keadaan khusus itu dengan
aturan prinsip umum.
4) Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan khusus itu merupakan
gambaran dari keadaan umum.
Pendekatan Induktif
Pendekatan Induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof inggris prancis Bacon (1561) yang
menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin,
system ini dipandang sebagai system berpikir yang paling baik pada abad pertengahan yaitu cara induktif
disebut juga sebagai dogmatif artinya bersifat mempercayai begitu saja tanpa diteliti secara rasional. Berpikir
induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju ke yang umum.
Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan induktif adalah:
1) Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pemdekatan induktif.
2) Menyajikan contoh-contoh khusus konsep, prinsip atau aturan itu yang memungkinkan siswa
memperkirakan (hipotesis) sifat umum yang terkandung dalam contoh-contoh itu.
3) Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal perkiraan itu.
4) Disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah yang
terdahulu.
Pendekatan Sains, Tekhnologi dan Masyarakat

National Science Teachers Association (NSTA) (1990:1) memandang STM sebagai the teaching
and learning of science in thecontext of human experience. STM dipandang sebagai proses pembelajaran
yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini peserta didik diajak
untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan
sehari-hari.

Pendekatan inilah yang menjadi embrio dalam pendekatan saintifik. Dalam pendekatan ini telah
dirancang bahwa belajar itu merupakan proses pencarian pengetahuan, pemahaman, serta skill yang
harus dilakukan secara sistematis sesuai kaidah dan langkah ilmiah. Hal ini didasarkan pada hakikat
manusia yang selalu ingin tahu dengan cara melakukan pembuktian dari apa yang dilihat, di dengar dan
dirasakan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran juga diterapkan langkah-langkah ilmiah.
Pendekatan Kontruktivisme
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual. Yaitu bahwa pendekatan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak
dengan tiba-tiba (Suwarna,2005).

Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur kognitif seorang akan
berkembang dan berubah apabila mendapat pengetahuan atau pengalaman baru. Rumelhart dan Norman
(1978) menjelaskan seseorang akan dapat membina konsep dalam struktur kognitifnya dengan
menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sedia ada padanya dan proses ini dikenali
sebagai accretion.

Pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam proses pembelajaran kerena belajar digalakkan
membina konsep sendiri dengan menghubungkaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang
sedia ada pada mereka. Dalam proses ini, pelajar dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sesuatu
perkara.

20XX Contoso business plan 8


Pendekatan Saintifik

20XX Contoso business plan 9


Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
2. Metode Demonstrasi
3. Metode Diskusi

Jenis-jenis

4. Metode Pemberian Tugas Belajar


5. Metode Tanya-jawab

20XX Contoso business plan 10


Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau
penjelasan langsung kepada sekelompok siswa (Sanjaya, 2013).

Metode ini dipergunakan :


· Bila akan menyampaikan sesuatu kepada orang banyak.
· Bila guru seorang pembicara yang baik dan berwibawa hendaklah merangsang anak didik untuk melaksanakan
suatu pekerjaan.
· Bila tidak ada metode – metode yang lain yang mungkin dipergunakan, dan materi yang akan disampaikan cukup
banyak.
· Bila bahan yang akan disampaikan merupakan instruksi (Ahmadi, 2005)

Ada beberapa alasan mengapa metode ceramah sering digunakan. Alasan ini sekaligus merupakan
keunggulan metode ini :
-1) Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ untuk dilakukan
2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.
3) Ceramah dapat memberikan pokok – pokok materi yang perlu ditonjolkan
4) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas
5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana

20XX Contoso business plan 11


Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang
dikuasai guru.
2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
3) ) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap
sebagai metode yang membosankan
4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang
dijelaskan atau belum

20XX Contoso business plan 12


Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekedar tiruan.

Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya :


1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh
langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan.
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antaranya :
1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan – bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut
untuk bekerja lebih profesional.
20XX Contoso business plan 13
Metode Diskusi
Diskusi adalah kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil keputusan.
Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan
akhirnya diambil suatu kesimpulan (Ahmadi, 2005).

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar,
antara lain :
1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan
ide – ide.
2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu,
diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan
berbicara.
2) Kadang – kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
3) Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang – kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
Akibatnya, kadang – kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim
pembelajaran (Sanjaya, 2013).

20XX Contoso business plan 14


Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)

Metode pemberian tugas belajar resitasi sering disebut metode pekerjaan rumah yaitu metode
dimana siswa diberi tugas di luar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini siswa dapat mengerjakan
tugasnya tidak hanya di rumah, tetapi dapat diperpustakaan, di laboratorium, di kebun percobaan, dan
sebagainya untuk dipertanggung jawabkan kepada guru.

Kelebihan metode resitasi :


1) Baik sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.
2) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan sebab dalam metode ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.
3) Membisakan siswa giat belajar.
4) Memberikan tugas siswa yang bersifat praktis umpamanya membuat laporan tentang peribadatan di
daerah masing – masing, kehidupan sosial dan sebagainya.
Selain memiliki kelebihan, resitasi juga memiliki kekurangan, diantaranya :
1) Sering kali tugas dirumah itu dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa tidak tahu menahu pekerjaan
tersebut.
2) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual siswa dalam kemampuan dan minat belajar.
3) Sering kali siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan temannya.
4) Apabila tugas itu selalu banyak atau terlalu berat, akan menganggu keseimbangan mental siswa
(Ahmadi, 2005).
20XX Contoso business plan 15
Metode Tanya-Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran di mana guru bertanya
sedangkan murid – murid menjawab tentang bahan materi yang ingin diperolehnya.
Metode Tanya – Jawab memiliki kelebihan, antara lain :
1) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berpikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
2) Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisan secara teratur.
3) Timbulnya perbedaan pendapat di antara anak didik, atau guru dengan anak didik, akan membawa kelas ke
dalam suasana diskusi.
Selain memiliki kelebihan, metode tanya – jawab juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah :
1) Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk menyelesaikannya.
2) Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian anak didik, terutama apabila terdapat jawaban – jawaban
yang kebetulan menarik perhatiannya, tetapi bukan sasarannya yang dituju.
3) Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang menguasai teknik pemakaian metode ini (Ahmadi,
2005).

20XX Contoso business plan 16


Thank you
YOGI VALFA​
22177019

Anda mungkin juga menyukai