Anda di halaman 1dari 10

D.

METODE PEMBELAJARAN DAN MACAM-MACAM PEMBELAJARAN


Metode pengajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan kegiatan yang
sistematis dalam suatu lingkungan di mana guru dan siswa saling berinteraksi selama
pelaksanaan kegiatan, sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dalam arti tercapainya
pengajaran. . Untuk mencapai tujuan pengajaran yang dirumuskan oleh pendidik, maka perlu
mengetahui, mempelajari beberapa metode pengajaran dan mempraktekkannya dalam
mengajar.

a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode pengajaran di mana pengetahuan dan informasi
disampaikan secara lisan kepada sejumlah besar siswa yang biasanya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah (2000). Mengenai metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya
metode penyampaian informasi yang paling ekonomis dan efektif untuk mengetahui
kelangkaan literatur atau sumber sesuai dengan daya beli dan pemahaman mahasiswa.

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:


1. Membuat siswa pasif
2. Mengandung unsur paksaan bagi siswa
3. Berisi daya kritis siswa (Daradjat, 1985)
4. Siswa yang lebih tanggap terhadap kehilangan penglihatan dan siswa yang lebih.
menanggapi kemampuan mendengar dapat menerimanya lebih.
5. Sulit untuk mengontrol tingkat belajar siswa.
6. Belajar menjadi masalah kosakata (memahami kata)
7. Jika terlalu lama, membosankan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Kelebihan metode ceramah adalah:


1. Guru mudah memimpin kelas.
2. Sebagian besar mata pelajaran mudah dijelaskan kepada siswa
3. Banyak siswa yang dapat mengikuti
4. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

b. Metode Diskusi
Muhibbin Syah (2000) mendefinisikan bahwa metode diskusi merupakan metode
pembelajaran yang sangat erat kaitannya dengan pemecahan masalah. Metode ini biasa
disebut diskusi kelompok dan pengajian.

Metode diskusi yang diterapkan dalam belajar mengajar:


1. Mendorong siswa untuk berpikir kritis.
2. Mendorong siswa untuk bebas mengungkapkan pendapat mereka.
3. Mendorong siswa untuk menerapkan ide-ide mereka untuk memecahkan masalah
umum.
4. Menerima satu atau lebih alternatif jawaban untuk memecahkan suatu masalah
berdasarkan pertimbangan yang cermat.
Keuntungan dari metode diskusi adalah sebagai berikut:
1. Membuat siswa sadar bahwa masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara.
2. Biarkan siswa tahu bahwa ketika mereka berdiskusi, mereka mengungkapkan
pendapat mereka secara konstruktif sehingga keputusan yang lebih baik dapat dibuat.
3. Ajarkan siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain, bahkan jika mereka berbeda
dari pendapat mereka sendiri, dan untuk mempraktikkan toleransi. (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000).

Kelemahan metode diskusi adalah:


1. Tidak cocok untuk kelompok besar.
2. Peserta diskusi menerima informasi terbatas.
3. Dapat diatur oleh orang yang ingin berbicara.
4. Pada umumnya masyarakat lebih menyukai pendekatan yang lebih formal (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000).

c. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode pengajaran yang menyajikan topik, peristiwa, aturan,
dan periode pertunjukan baik secara langsung maupun menggunakan alat peraga yang
berkaitan dengan topik atau materi yang disajikan. Muhibbin Syah (2000).

Manfaat psikologis pedagogis metode demonstrasi adalah:


1. Perhatian siswa dapat terkonsentrasi
2. Proses pembelajaran siswa lebih terfokus pada materi pembelajaran.
3. Pengalaman dan kesan yang muncul sebagai hasil belajar lebih alami bagi siswa
(Daradjat, 1985).

Kelebihan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:


1. Membantu siswa memahami dengan jelas alur kerja suatu proses atau objek
2. Ini mengedepankan berbagai penjelasan
3. Kesalahan yang dihasilkan dari hasil kuliah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan
contoh-contoh konkrit yang menghadirkan objek nyata (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).

Kelemahan metode penyajian adalah sebagai berikut:


1. Siswa terkadang kesulitan melihat dengan jelas objek yang disajikan.
2. Tidak semua item ditampilkan.
3. Sulit dipahami bila ditunjukkan oleh guru yang tidak tahu apa yang disampaikan
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

d. Metode Ceramah plus


Metode Ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu
metode, yaitu. metode ceramah digabungkan dengan metode lain, dimana penulis
memaparkan tiga jenis metode ceramah plus, yaitu:
1. Ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT). )
Metode ini merupakan metode pengajaran gabungan antara ceramah, tanya jawab
dan tugas.

2. Metode Ceramah plus Diskusi dan Tugas (CPDT)


Metode ini diterapkan secara berurutan sesuai urutan kombinasi, yaitu guru terlebih
dahulu menjelaskan topik, kemudian membuat diskusi, dan terakhir memberikan tugas.

3. Metode Ceramah dan Demonstrasi dan Latihan (CPDL)


Metode ini merupakan kombinasi antara tugas topik dengan tugas demonstrasi dan
latihan.
e. Metode Resitasi
Metode resitasi adalah metode pembelajaran di mana mahasiswa harus membua resume
dengan kata-katanya sendiri.

Kelebihan Metode Disertasi adalah sebagai berikut:


1. Pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran siswa itu sendiri tersimpan lebih lama
di benak waktu
2. Peserta didik mendapat kesempatan untuk memajukan perkembangan dan keberanian
berinisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan dari metode membaca adalah sebagai berikut:


1. Kadang-kadang siswa melakukan kecurangan dimana siswa hanya menyalin
pekerjaan temannya tanpa repot-repot melakukannya.
2. Terkadang tugas dilakukan oleh orang lain tanpa pengawasan
3. Sulit untuk memberikan tugas pada perbedaan individu (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).

f. Metode Eksperimen
Metode eksperimen memberikan kesempatan kepada siswa secara individu atau
kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses atau eksperimen. Syaiful Bahri Djamarah,
(2000). Metode eksperimen adalah metode pengajaran yang menggunakan metode tertentu
dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di laboratorium.

(Wati Oviana dan Maulidar 2013) menjelaskan bahwa pengajaran menggunakan metode
eksperimen untuk membantu siswa mengeksplorasi konsep melalui eksperimen. Karena
konsep familiar ini bukan hasil dari menghafal atau menyalin buku, siswa memahaminya
setelah mengamati, mengkategorikan, mengkuantifikasi, mengintervensi dan
mengomunikasikan untuk menarik kesimpulan yang valid. Dengan metode ini, siswa terlibat
penuh dalam merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mencari informasi,
mengumpulkan informasi, mengelola variabel dan memecahkan masalah dunia nyata.

Kelebihan metode eksperimen adalah sebagai berikut:


1. Metode ini dapat membuat siswa percaya akan kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan eksperimennya sendiri daripada menerima kata-kata atau buku guru.
2. Melalui metode ini, siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam belajar.
3. Metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan berpikir kritis siswa.
4. Menambahkan pengalaman dunia nyata kepada siswa.
5. Mahasiswa dapat mengembangkan sikap untuk melakukan penelitian (riset) kajian
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Metode ini mengembangkan manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
melalui penemuan-penemuan seperti hasil eksperimen yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan metode pengujian adalah sebagai berikut:


1. Karena peralatan yang tidak memadai, tidak setiap siswa memiliki kesempatan untuk
melakukan percobaan.
2. Jika percobaan membutuhkan waktu lama, siswa harus menunggu durasi pelajaran
3. Metode ini lebih cocok untuk memperkenalkan bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. Kurangnya pengetahuan guru atau keterbatasan guru dalam menerapkan metode
eksperimen.

Tujuan penggunaan teknik ini adalah agar siswa dapat mencari dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atau masalah yang mereka hadapi dengan melakukan eksperimen sendiri.
Siswa juga dapat dilatih berpikir ilmiah. Melalui eksperimen, siswa menemukan bukti bahwa
teori siswa mereka benar.

Agar penggunaan metode ujian dapat efektif dan efisien, hal-hal berikut harus
diperhatikan:
1. Dalam ujian, setiap siswa harus lulus ujian, sehingga jumlah alat dan bahan atau
bahan tes harus mencukupi untuk setiap siswa.
2. Agar ujian tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan atau hasil yang
merugikan, maka kondisi alat dan mutu bahan uji yang digunakan harus baik dan
bersih.
3. Dalam percobaan, siswa harus berhati-hati dan berkonsentrasi dalam mengamati
proses percobaan, sehingga mereka membutuhkan waktu lama sebelum mereka
menemukan bukti kebenaran teori yang mereka pelajari.
4. Siswa dalam menghadapi ujian belajar dan berlatih, sehingga harus mendapat
petunjuk yang jelas, karena selain memperoleh pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan, guru juga harus mempertimbangkan kematangan mental dan sikap
dalam memilih topik ujian.
5. Tidak semua masalah dapat diuji, seperti masalah yang berkaitan dengan psikologi,
kehidupan sosial dan kepercayaan manusia. Kemungkinan lain adalah alatnya sangat
terbatas, sehingga Anda tidak dapat menguji masalah karena alat tersebut belum ada.

Dalam belajar mengajar, siswa diberi kemungkinan untuk mengalaminya sendiri atau
melakukannya sendiri dengan mengamati proses, dengan mengamati beberapa objek,
keadaan atau proses. Dengan demikian, siswa harus mengalami sendiri, mencari kebenaran
atau mencoba menemukan hukum atau proposisi dan menarik kesimpulan dari proses
pengalaman.

Menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen membantu siswa memahami


suatu konsep. Pemahaman suatu konsep dapat diketahui jika siswa dapat mengungkapkannya
secara lisan, tertulis atau sebagai aplikasi dalam kehidupan. Dengan kata lain, siswa dapat
menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh dan menerapkan konsep yang berkaitan
dengan topik pembahasan.

g. Metode Karya Wisata


Metode karya wisata adalah metode pengajaran yang telah direncanakan sebelumnya
oleh guru, dimana siswa diharapkan untuk melaporkan dan berdiskusi dengan siswa lain
bersama dengan guru, yang kemudian dicatat.

Keunggulan metode karya wisata adalah sebagai berikut:


1. Karya wisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang menggunakan lingkungan
nyata dalam mengajar.
2. Menyesuaikan materi yang dipelajari di sekolah dengan kenyataan dan kebutuhan
masyarakat.
3. Mengajar dapat lebih meningkatkan kreativitas anak.
Kekurangan metode karya wisata adalah:
1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
2. Memerlukan perencanaan yang matang.
3. Dalam perjalanan studi, liburan seringkali lebih diutamakan dari tujuan utama,
sedangkan unsur belajar diabaikan.
4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pergerakan mahasiswa di setiap
daerah.
5. Biayanya cukup mahal.
6. Persyaratan Guru dan sekolah bertanggung jawab atas kelancaran karya wisata dan
keselamatan siswa, terutama untuk studi wisata jangka panjang dan jangka panjang

Terkadang dalam belajar mengajar, siswa harus diundang ke luar sekolah, diundang
untuk berkunjung. tempat tertentu atau objek lain. Menurut Roestiyah (2001:85), perjalanan
bukan hanya sekedar liburan, tetapi belajar atau memperdalamnya dengan melihat
kenyataannya.

Oleh karena itu dikatakan bahwa teknik karya wisata adalah suatu metode pengajaran
yang diterapkan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah
untuk mempelajari atau meneliti sesuatu, misalnya mengunjungi pabrik sepatu, bengkel
mobil, mempelajari atau meneliti sesuatu. poin kenyamanan bisnis dan sebagainya.

Agar penggunaan teknik migrasi efektif, langkah-langkah berikut harus diperhitungkan


saat menerapkannya:
1. Persiapan, di mana guru harus dengan jelas mendefinisikan tujuan pembelajaran,
mempertimbangkan pilihan teknik, hubungi pemimpin. Kunjungi situs untuk
mendiskusikan masalah, membuat rencana komprehensif, menetapkan tugas,
menyiapkan ruangan, membagi siswa ke dalam kelompok, dan mengirim delegasi.
2. Melakukan perjalanan, di mana pemimpin rombongan mengatur segala sesuatu
dengan bantuan petugas-petugas lainnya, menegakkan aturan yang disepakati
bersama, menginstruksikan petugas-petugas setiap bagian sesuai dengan tugasnya dan
memberikan instruksi bila perlu.
3. Kemudian, di akhir diskusi, siswa mendiskusikan semua hasil diskusi, menyiapkan
laporan atau makalah yang berisi kesimpulan yang diperoleh, memantau hasil diskusi,
misalnya membuat diagram, gambar, model, diagram dan alat lainnya.

Ada juga keterbatasan dalam penggunaan teknik karya wisata yang harus diperhatikan
atau diatasi agar teknik ini dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, yaitu sebagai
berikut: karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga jarak ke luar sekolah dapat
ditempuh. sangat jauh, sehingga harus menggunakan transportasi dan membutuhkan biaya
yang besar. Pastikan untuk menggunakannya di luar jam sekolah agar tidak mengganggu
kelancaran rencana pembelajaran lainnya. Biaya tinggi terkadang tidak terjangkau bagi siswa,
sehingga mereka membutuhkan bantuan dari sekolah.

Jika tempatnya jauh, guru harus memikirkan aspek keselamatan, kemampuan siswa
untuk menempuh jarak, perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku untuk proyek atau hal-
hal berbahaya.

Banyak istilah yang digunakan dalam metode wisata ini, seperti widyawisata, study tour,
dll. Ada perjalanan yang bersifat jangka pendek dan ada pula yang beberapa hari atau lebih
lama. Meskipun karya wisata sebagian besar bersifat non-akademik, tujuan pendidikan secara
keseluruhan dapat segera dicapai, terutama dalam hal mengembangkan pandangan dunia
berdasarkan pengalaman.

h. Metode Pelatihan Keterampilan


Metode Pelatihan Keterampilan adalah metode pengajaran di mana siswa diajak ke area
pelatihan keterampilan untuk melihat bagaimana sesuatu dibuat, bagaimana
menggunakannya, untuk apa dibuat, berguna untuk apa, dll. Contoh latihan keterampilan
membuat mug/tas jaket.

Keunggulan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:


1. Mampu memperoleh keterampilan motorik seperti menulis, melafalkan huruf,
membuat dan menggunakan alat.
2. Mampu memperoleh keterampilan mental seperti perkalian, penambahan,
pengurangan, pembagian, tanda/simbol dll.
3. Dapat membentuk kebiasaan dan meningkatkan akurasi dan kecepatan eksekusi.

Kekurangan metode latihan keterampilan:


1. Menghambat kemampuan dan inisiatif siswa ketika siswa dibawa ke lebih banyak
adaptasi dan diarahkan jauh dari pemahaman
2. Menyebabkan adaptasi statis terhadap lingkungan.
3. Kadang-kadang latihan berulang monoton dan mudah membosankan.
4. Dapat menyebabkan verbalisme.

i. Metode Pengajaran Kelompok


Metode Pengajaran Kelompok adalah suatu metode pengajaran dimana terdapat lebih
dari satu guru yang masing-masing mempunyai tugas, biasanya salah satu guru ditunjuk
sebagai koordinator. Cara mengujinya, setiap guru mengajukan pertanyaan, setelah itu
digabungkan. Jika ujian bersifat lisan, setiap siswa yang diuji harus memiliki kontak langsung
dengan tim pengajar.

j. Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching)


Metode Peer Teaching adalah metode pengajaran yang dibantu oleh seorang teman.

k. Metode Pemecahan Masalah


Metode ini merupakan metode pengajaran dimana siswa diberi pertanyaan dan kemudian
diminta untuk menyelesaikannya.

l. Metode Perancangan
Ini adalah metode pembelajaran di mana pendidik harus merancang proyek sebagai objek
pembelajaran.

Kelebihan metode perencanaan adalah sebagai berikut:


1. Dapat mengubah cara berpikir siswa dari yang sempit ke yang lebih luas dan lebih
komprehensif, ketika menyelidiki dan memecahkan masalah kehidupan.
2. Dengan bantuan metode ini, siswa membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan secara terpadu. dengan cara yang praktis dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari.

Kelemahan metode perencanaan adalah sebagai berikut:


1. Kurikulum negara kita saat ini secara vertikal dan horizontal belum mendukung
pengenalan metode ini
2. Menyusun bahan ajar, merencanakan dan melaksanakan metode tersebut sulit dan
memerlukan keterampilan khusus dari guru, sementara guru tidak siap untuk ini.
3. Anda harus tahu bagaimana memilih topik pelajaran yang tepat, ruangan yang cocok
dan alat peraga yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan siswa.
4. Topiknya seringkali begitu luas sehingga dapat mengaburkan inti dari unit diskusi.

m. Metode Bagian (Metode Teileren)


Metode pengajaran yang menggunakan bagian-bagiannya, seperti bait demi bait,
kemudian menggabungkannya kembali dengan ayat-ayat lain yang secara alamiah berkaitan
dengan masalah.

n. Metode Global (Ganze Method)


Suatu metode pengajaran dimana siswa diminta untuk membaca seluruh materi, setelah
itu siswa merangkum apa yang dapat mereka serap atau asimilasi dengan intisari materi
tersebut.

o. Metode Discovery
Salah satu metode pembelajaran yang banyak digunakan di perguruan tinggi akhir-akhir
ini adalah metode discovery, karena metode discovery:
1. Merupakan cara untuk mengembangkan pembelajaran aktif siswa,
2. Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh adalah
benar. dan tetap dalam ingatan, tidak mudah dilupakan oleh siswa,
3. Pemahaman yang ditemukan sendiri benar-benar dapat dikendalikan dan mudah
digunakan atau dipindahkan ke situasi lain,
4. Melalui strategi penemuan, anak belajar menguasai metode ilmiah yang dapat mereka
kembangkan sendiri,
5. Juga melalui ini. Metode penemuan, anak belajar berpikir analitis dan mencoba
memecahkan masalah yang dihadapinya, kebiasaan ini ditransfer ke kehidupan sosial.

Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002: 192) didefinisikan sebagai suatu


prosedur pengajaran yang menekankan pengajaran individual, manipulasi objek dan lain-lain
sebelum generalisasi. Metode Discovery merupakan komponen dari praktik pendidikan yang
meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses,
mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif.
Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi
yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan
keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai
tujuan pendidikannya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana
dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri
informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Suryosubroto
(2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana
siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya
mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan, dan sebagainya.
Langkah-langkah pelaksanaan metode penemuan menurut Suryosubroto (2002:197)
yang mengutip pendapat Gilstrap (1975) adalah:
1. Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk
menentukan tujuan yang berguna dan realities untuk mengajar dengan penemuan,
2. Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip,
generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajarai,
3. Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus
bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan,
4. Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan peranan penemuan,
5. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan,
6. Mengecek pengertian siswa tentang maslah yang digunakan untuk merangsang belajar
dengan penemuan,
7. Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan penemuan,
8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan dan bekerja dengan
data, misalnya tiap siswa mempunyai data harga bahan-bahan pokok dan jumlah
orang yang membutuhkan bahan-bahan pokok tersebut,
9. Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan
kecepatannya sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum,
10. Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun
sebagian atas tanggung jawabnya sendiri,
11. Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila
ditanya dan diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya,
12. Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan
pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses,
13. Mengajarkan ketrampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh
kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan,
14. Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi
penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul,
15. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana,
16. Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandanganan dan tafsiran yang
berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang
benar,
17. Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alas an dan fakta,
18. Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa
yang bertanya kepada temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan
siswa siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri,
19. Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau
pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui
strategi penemuan,
20. Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya teori
atau teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan
pendekatannya.

Proses pembelajaran harus dilihat sebagai stimulus atau motivasi yang dapat mengajak
siswa untuk merasa terlibat atau berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru
hanya sebagai pembimbing dan supervisor atau pemimpin pendidikan yang demokratis, oleh
karena itu diasumsikan bahwa siswa lebih banyak terlibat dalam memecahkan masalah
sendiri atau dalam kelompok di bawah bimbingan guru

p. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari
apa yang didapatkan selama belajar. Inquiry memposisikan siswa sebagai subjek belajar yang
aktif (Mulyasa, 2003:23 ).

Meskipun metode ini berfokus pada aktivitas siswa, guru tetap memiliki peran penting
sebagai perancang pengalaman belajar. Guru berkewajiban membimbing siswa dalam
kegiatan tersebut. Terkadang guru harus memberikan penjelasan, mengajukan pertanyaan,
memberikan komentar dan saran kepada siswa. Guru dituntut untuk menjamin kemudahan
belajar dengan menciptakan suasana yang kondusif, menggunakan berbagai layanan media
dan materi pembelajaran.

Inquiry pada dasarnya adalah cara untuk menyadari apa yang dialami seseorang. Oleh
karena itu, inkuiri menuntut siswa untuk berpikir. Metode ini melibatkan mereka dalam
aktivitas spiritual. Metode ini menuntut siswa untuk mengolah pembelajaran agar bermakna
dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, siswa terbiasa menjadi produktif, analitis dan
kritis melalui metode ini.

Langkah-langkah dalam proses penelitian adalah menjadi ingin tahu tentang sesuatu,
merumuskan jawaban, dan membuat kesimpulan dan keputusan yang valid untuk menjawab
masalah yang didukung oleh bukti. Selanjutnya, kesimpulan harus digunakan untuk
menganalisis data baru (Mulyasa, 2005:235).

Strategi melakukan survei adalah:


1. Guru memberikan penjelasan, petunjuk atau pertanyaan tentang materi yang
diajarkan.
2. Memberi tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang jawabannya dapat
ditemukan dalam proses pembelajaran yang dialami siswa.
3. Guru menjelaskan masalah yang mungkin membingungkan siswa.
4. Pernyataan untuk menyampaikan fakta yang dipelajari sebelumnya.
5. Siswa membuat rangkuman berupa pernyataan sebagai kesimpulan yang dapat
dijelaskan (Mulyasa, 2005:236).

Penyelidikan melibatkan proses mental tingkat yang lebih tinggi seperti merumuskan
masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, menarik kesimpulan. Dalam metode survei, Anda bisa menumbuhkan objektivitas,
kejujuran, rasa ingin tahu, keterbukaan, dll. Terakhir, Anda bisa membuat kesimpulan yang
disepakati. Ketika siswa melakukan semua hal di atas, itu berarti siswa mengajukan
pertanyaan.

Metode inquiry ini memiliki kelebihan yaitu:


1. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar siswa sehingga siswa dapat
lebih memahami konsep dasar ide.
2. Membantu menggunakan dan mentransfer memori dalam situasi pembelajaran baru.
mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja secara mandiri, jujur, objektif dan
terbuka.
3. Mendorong siswa untuk berpikir secara intuitif dan merumuskan hipotesis mereka
sendiri.
4. Memberikan kepuasan batin. Situasi belajar lebih mengasyikkan.
5. Mampu mengembangkan bakat atau keterampilan individu.
6. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar secara mandiri.
7. Hindari metode pengajaran tradisional.
8. Mampu memberi siswa waktu yang cukup untuk memperoleh dan mengadaptasi
informasi.

Anda mungkin juga menyukai