Oleh :
1. 2 Metode
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh
pendidik di muka kelas. Peran seorang peserta didik disini sebagai penerima pesan,
mendengar,memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan yang disampaikan.
Disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan tujuan sebagai pemicu terjadinya
kegiatan yang partisipatif oleh pesrta didik. Karakterisitik dari metode ini yaitu
penguasaan kelas, pengorganisasian kelas dan persiapan serta pelaksanaannya lebih
mudah. Selain itu, metode ini dapat diterapkan secara efektif bila diikuti oleh peserta
didik dalam jumlah besar sehingga pendidik lebih mudah menerangkan pelajaran
dengan lebih baik.
Disisi lain, metode ini memiliki karakteristik yang merugikan karena tidak
dapat diketahui sampai sejauh mana pembelajar telah mengerti. Selain itu bila metode
ini dilakukan terlalu lama akan berakibat pada kejenuhan peserta didik dan tidak
berimbangnya pemahaman pada masing-masing peserta didik.
2. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/
pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran
(gagasan, kesimpulan). Para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk
meyakinkan peserta lainnya agar didapakan kesimpulan yang dapat diterima oleh
anggota kelompok diskusi. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai
hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
penerapan berbagai metode lainnya. Karakteristik metode diskusi yaitu memberikan
peluang kepada peserta didik untuk saling berinteraksi dan berbagi informasi, belajar
mempertahankan pendapat dengan argument yang rasioanal, dan adanya proses
penggalian potensi diri yang terjadi secara tidak sadar.
Disisi lain, metode ini tidak bisa diterapkan di kelas yang diikuti oleh peserta
didik dalam jumlah banyak, Sulit melakukan pengorganisasian kelas dan memakan
banyak waktu dalam pelaksanaanya. Metode diskusi juga tidak dapat berdiri sendiri
(pengaplikasiannya harus diikuti oleh metode yang lain) sehingga memerlukan
kemampuan profesionalisme guru.
3. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk
mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental maupun
fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan
atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi
yang sesungguhnya.
Metode ini sangat diperlukan jika prasarana dan saran yang dimiliki sangat
terbatas, sehingga paling tidak peserta didik mengetahui dan mengalami hal yang
diharapkan pendidik. Selain itu metode ini juga memberikan pengalaman awal kepada
peserta didik sebelum mengalami atau menghadapi situasi yang nyata.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan. Menurut Kamsinah (2008) demonstrasi adalah
metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta.
Berdasarkan hal tersebut, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan, demonstrasi
proses untuk memahami langkah demi langkah dan demonstrasi hasil untuk
memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Adapun
karakteristiknya dari metode ini yaitu:
a) Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas
b) Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c) Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Disisi lain metode demonstrasi juga memiliki kekurangan berupa keterampilan
khusus pendidik agar pelaksanaanya berlangsung secara efektif. Metode ini juga
membutuhkan fasilitas dan peralatan yang memadai agar dapat terlaksana dengan
baik. Dalam pelaksanaanyapun metode pembelajaran dengan demonstrasi ini
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dan waktu yang cukup panjang.
5. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan langkah penyajian bahan pelajaran
kepada peserta didik, dimana pendidik memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan
dan dipelajari oleh peserta didik. Pada tahap akhir dari metode ini, peserta didik harus
mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan tersebut. Metode ini dapat
diaplikasikan pada semau jenis mata pelajaran, dimana pengaplikasiannya menuntut
profesioanalisme pendidik agar menyesuaiakan situasi dan kondisi yang kondusif.
Karakteristik dari metode ini yaitu memaksa peserta didik untuk mencari tahu
dan memahami apa yang telah ditugaskan sehingga peserta didik memiliki
pengalaman belajar yang berkesan. Metode ini juga dapat menumbuhkan motivasi
peserta didik untuk mencari tahu dan menggali berbagai sumber informasi.
6. Metode Praktek Lapangan(eksperimen)
Menurut zakiyah Daradjat, metode eksperimen biasanya dilakukan dalam
mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu praktek
pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan
pemecahan masalah. Metode praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya.
Kegiatan ini dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun
di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh
bisa langsung dirasakan oleh peserta, sehingga dapat memicu kemampuan peserta
dalam mengembangkan kemampuannya. Sifat dari metode praktek lapangan ini
adalah pengembangan keterampilan (Psikomotorik) peserta didik.
a. Media cetak seperti booklet, leaflet, flyer (selebaran), flipchart (lembar balik,
rubrik, poster, foto.
Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak
dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman,
dan lain-lain. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama
dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare
dan penecegahannya, dan lain- lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada
saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD (Focus Group
Discution) , pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat
dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy
Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Ciri lain dari booklet adalah :
berisi informasi pokok tentang hal yang dipelajari, ekonomis dalam arti waktu
dalam memperoleh informasi, yang memungkinkan seseorang mendapat informasi
dengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dengan
booklet antara lain booklet itu sendiri, kondisi lingkungan dan kondisi individual
penderita
Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran buku
berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi pesan-pesan
dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut
Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan kesehatan
Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk cetakan,
yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan, program dan
sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat untuk
menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang
b. Media elektronik yaitu televisi, film atau video dan radio.
Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui media televisi
dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab yang berkaitan
dengan masalah kesehatan, pidato, TV spot, cerdas cermat atau kuis dan
sebagainya
Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai obrolan seperti
tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan sebagainya
Film atau video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan pesan bersifat
fakta maupun fiktif yang dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional
c. Media papan seperti billboard
Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada kain, papan yang
ditempel tempat-tempat umum.
.1.4 Prinsip Memilih Media pembelajaran
a. Mengetahui dengan jelas untuk memilih media teresebut
b. Tidak didasarkan atas kesenagan pribadi
c. Menyadari bahwa tiap media memiliki kekuatan dan kekurangan sehingga
dapat dikatakan tidak semua media dapat dipakai untuk semua tujuan
d. Media dipilih sesuai dengan materi yang akan disampaikan
e. Pemakai harus memahmai ciri- ciri media sehingga antara media dan metode
yang digunakan sesuai
f. Pemilihan media disesuaikan dengan kondisi lingkungan
g. Pemilihan media juga didasarkan atas tingkat kemapuan sasaran
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
id=qPsxEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PR5&dq=macam-
macam+metode+pembelajaran&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage
&q=macam-macam%20metode%20pembelajaran&f=false
https://www.google.com/search?
q=kriteria+memilih+metode+pembelajaran&oq=kriteria+memilih+metode+&aqs=chr
ome.1.69i57j0i22i30l9.22113j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.co.id/books/edition/Pengembangan_Model_dan_Metode_Pembel
ajar/MfomDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=kriteria+memilih+metode+pembelajaran&pg=PA180&printsec=f
rontcover.
https://id.scribd.com/presentation/423731957/Tm-3-Dasar-dasar-Pemilihan-Media-
Pendidikan-Kesehatan
https://www.google.co.id/books/edition/Menggagas_Asa_Dharma_Perguruan_Tinggi
_di/KR8pEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=jenis+media+pembelajaran+dalam+Metode+dan+media+pembel
ajaran+pendidikan+kesehatan&pg=PT29&printsec=frontcover