Anda di halaman 1dari 13

METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dosen : Yesiana Dwi Wahyu Werdani, S. Kep., Ns. M. Kep

Oleh :

Claudia Cindy Wea 9103018011


Solfince Titing 9103017056
Tojaris Irvan Pudi 9103017042

FAK. KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA


SURABAYA
2021
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan
peradaban, mengembangkan kepribadian terutama perubahan sikap, tingkah laku dan
prestasi. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni diperlukan satu kemampuan
yang professional baik dalam pengalaman, penalaran maupun  penguasaan ilmu.
Dalam pendidikan sangat diperlukan peran seorang pembimbing/guru dalam
proses pembelajaran. Seorang pembimbing/guru harus mampu memotivasi siswa
dengan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, karena inti suatu pembelajaran
terletak pada interaksi guru dengan murid. Dimana guru melakukan kegiatan
mengajar sedang murid melakukan kegiatan belajar. Sehingga interaksi guru dengan
murid disebut juga proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap
guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat
memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi
bagi para murid.
Dan juga guru harus mempunyai metode-metode dalam proses pembelajaran,
agar terjadi pendekatan yang bermutu pada murid atau pelajar. Berbicara proses
pembelajaran, di dalamnya terdapat media-media khusus pembelajaran, yang dapat
memperlancar aktivitas pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian
dalam makalah ini. 
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja klasifikasi, metode dan strategi pembelajaran ?
2. Apa saja kriteria memilih metode pembelaran ?
3. Apa saja jenis media pembelajaran ?
4. Apa prinsip memilih media pembelajaran ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi, metode dan strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui kriteria memilih metode pembelaran.
3. Untuk mengetahui jenis media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui prinsip memilih media pembelajaran.
PEMBAHASAN
1. Klasifikasi, Metode dan Strategi Pembelajaran
1.1 Klasifikasi
1) Media cetak, seperti surat kabar, majalah, majalah ilmiah (jurnal), modul, buletin,
poster, handout, dan lain sebagainya.
2) Media grafik, seperti diagram transparasi, peta, bola dunia, dan lain sebagainya.
3) Media fotografi, seperti foto, slide, film strips, gambar bergerak, multi- gambar,
dan lain sebagainya.
4) Media audio, seperti rekaman audio, kaset audio, rekaman, radio, telekomunikasi,
dan lain sebagainya.
5) Televisi atau Video, seperti televisi siaran, televisi kabel.
6) Komputer, seperti mini komputer, mikro komputer, dan lain sebagainya.
7) Simulasi dan Permainan, seperti papan tulis, manusia, mesin, dan lain
sebagainya.
8) Sedangkan menurut Reiser & Gagne (1982), media pembelajaran diklasifikasikan
menjadi 8 jenis, di antaranya:
9) Media cetak, di mana faktor utamanya adalah simbol-simbol berbasis verbal atau
tulisan.
10) Media audio, di mana faktor utamanya adalah suara.
11) Media semi gerak, di mana faktor utamanya adalah garis, simbol verbal atau
tulisan dan gerak (motion)
12) Media visual diam, di mana faktor utamanya adalah garis, simbol verbal atau
tulisan dan gambar maupun grafik.
13) Media visual gerak, di mana faktor utamanya adalah gambar atau grafik, garis,
simbol verbal atau tulisan dan gerak (motion).
14) Media audio, di mana fakto utamanya aalah suara dan simbol verbal atau tulisan.
15) Media audo visual diam, di mana faktor utamanya adalah suara, gambar atau
grafik, garis dan simbol gerak (motion).
16) Media audio visual gerak, di mana faktor utamanya mencakup kelima unsur yang
sudah lengkap dan kompleks atau sempurna, yakni suara, gambar atau grafik,
garis, simbol verbal atau tulisan dan gerak (motion).

1. 2 Metode
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh
pendidik di muka kelas. Peran seorang peserta didik disini sebagai penerima pesan,
mendengar,memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan yang disampaikan.
Disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan tujuan sebagai pemicu terjadinya
kegiatan yang partisipatif oleh pesrta didik. Karakterisitik dari metode ini yaitu
penguasaan kelas, pengorganisasian kelas dan persiapan serta pelaksanaannya lebih
mudah. Selain itu, metode ini dapat diterapkan secara efektif bila diikuti oleh peserta
didik dalam jumlah besar sehingga pendidik lebih mudah menerangkan pelajaran
dengan lebih baik.
Disisi lain, metode ini memiliki karakteristik yang merugikan karena tidak
dapat diketahui sampai sejauh mana pembelajar telah mengerti. Selain itu bila metode
ini dilakukan terlalu lama akan berakibat pada kejenuhan peserta didik dan tidak
berimbangnya pemahaman pada masing-masing peserta didik.
2. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/
pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran
(gagasan, kesimpulan). Para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk
meyakinkan peserta lainnya agar didapakan kesimpulan yang dapat diterima oleh
anggota kelompok diskusi. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai
hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
penerapan berbagai metode lainnya. Karakteristik metode diskusi yaitu memberikan
peluang kepada peserta didik untuk saling berinteraksi dan berbagi informasi, belajar
mempertahankan pendapat dengan argument yang rasioanal, dan adanya proses
penggalian potensi diri yang terjadi secara tidak sadar.
Disisi lain, metode ini tidak bisa diterapkan di kelas yang diikuti oleh peserta
didik dalam jumlah banyak, Sulit melakukan pengorganisasian kelas dan memakan
banyak waktu dalam pelaksanaanya. Metode diskusi juga tidak dapat berdiri sendiri
(pengaplikasiannya harus diikuti oleh metode yang lain) sehingga memerlukan
kemampuan profesionalisme guru.
3. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk
mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental maupun
fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan
atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi
yang sesungguhnya.
Metode ini sangat diperlukan jika prasarana dan saran yang dimiliki sangat
terbatas, sehingga paling tidak peserta didik mengetahui dan mengalami hal yang
diharapkan pendidik. Selain itu metode ini juga memberikan pengalaman awal kepada
peserta didik sebelum mengalami atau menghadapi situasi yang nyata.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan. Menurut Kamsinah (2008) demonstrasi adalah
metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta.
Berdasarkan hal tersebut, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan, demonstrasi
proses untuk memahami langkah demi langkah dan demonstrasi hasil untuk
memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Adapun
karakteristiknya dari metode ini yaitu:
a) Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas
b) Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c) Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Disisi lain metode demonstrasi juga memiliki kekurangan berupa keterampilan
khusus pendidik agar pelaksanaanya berlangsung secara efektif. Metode ini juga
membutuhkan fasilitas dan peralatan yang memadai agar dapat terlaksana dengan
baik. Dalam pelaksanaanyapun metode pembelajaran dengan demonstrasi ini
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dan waktu yang cukup panjang.
5. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan langkah penyajian bahan pelajaran
kepada peserta didik, dimana pendidik memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan
dan dipelajari oleh peserta didik. Pada tahap akhir dari metode ini, peserta didik harus
mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan tersebut. Metode ini dapat
diaplikasikan pada semau jenis mata pelajaran, dimana pengaplikasiannya menuntut
profesioanalisme pendidik agar menyesuaiakan situasi dan kondisi yang kondusif.
Karakteristik dari metode ini yaitu memaksa peserta didik untuk mencari tahu
dan memahami apa yang telah ditugaskan sehingga peserta didik memiliki
pengalaman belajar yang berkesan. Metode ini juga dapat menumbuhkan motivasi
peserta didik untuk mencari tahu dan menggali berbagai sumber informasi.
6. Metode Praktek Lapangan(eksperimen)
Menurut zakiyah Daradjat, metode eksperimen biasanya dilakukan dalam
mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu praktek
pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan
pemecahan masalah. Metode praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya.
Kegiatan ini dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun
di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh
bisa langsung dirasakan oleh peserta, sehingga dapat memicu kemampuan peserta
dalam mengembangkan kemampuannya. Sifat dari metode praktek lapangan ini
adalah pengembangan keterampilan (Psikomotorik) peserta didik.

1.2 Strategi Pembelajaran


1. Strategi pembelajaran penerimaan
Pembelajaran penerimaan dikembangkan oleh Ausubel dan rekan rekannya,
strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses informasi. Langkah lanagkah
strategi pembelajaran ini meliputi penerimaan terhadap prinsip umum, pemahaman
prinsip umum, partikularisasi, dan tindakan.
2. Strategi pembelajaran penemuan
Pembelajaran ini dipelopori oleh Piaget dan Bruner, strategi pembelajaran ini
menekankan kepada pendekatan kognitif dan humanistik. Pembelajaran ini
menekankan kepad proses pengalaman dari pembelajar. Langkah strategi
pembelajaran penemuan yaitu tindakan, pemahaman terhadap masalah, generalisasi
dan tindakan baru sebagai bentuk pemahaman baru.
3. Srategi pembelajaran penguasaan
Pembelajaran ini memadukan pendekatan behaviorime dan humanistik,
pembelajaran ini memungkinkan peserta didik untuk belajar bersama sama dengan
memperhatikan bakat dan minat, serta ketersediaan waktu yang cukup, dan bantuan
yang cukup pula.
4. Strategi pembelajaran terpadu
Pembelajaran ini menitik beratkan kepada pendekatan gestalt. Pendekatan ini
menitik beratkan kepada suatu masalah atau proyek yang dipelajari atau dipecahkan
peserta didik baik secara individu maupun kelompok dengan menggunakan metode
yang bervariasi serta bimbingan dari guru.
5. Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai
materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk
dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru karena dalam strategi ini
guru memegang peranan dominan.
6. Strategi pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada peserta didik (student centered approach).
7. Strategi pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu
antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian
dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan
(reward) jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
1.4 kriteria Memilih Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan,
memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
tujuan tertentu. Dapat dikatakan metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi
instruksional. Tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Kriteria pemilihan metode pembelajaran :
- Sifat (karakter)
- Tingkat perkembangan intelektual dan perkembangan
- Fasilitas yang tersedia
- Tingkat kemampuan
- Sifat dan tujuan materi pembelajaran
- Waktu pembelajaran
- Konteks domain tujuan pembelajaran
Diungkapkan pula kapan baiknya metode tersebut dilaksanakan serta keunggulan
dan kekurangan metode tersebut.Sebelum memutuskan metode mana yang akan
dipakai dalam proses belajar mengajar, maka seorang pengajar perlu memperhatikan
beberapa pertimbangan berikut :
 Tujuan pembelajaran.
Pertimbangan ini merupakan syarat mutlak dalam pemilihan metode yang akan
digunakan. Sebagai contoh, seorang guru kesenian menetapkan cara memainkan alat
musik dengan benar. Dalam hal ini metode yang dapat membantu adalah metode
ceramah, dimana diterangkan bagian-bagian dari masing-masing alat musik dan cara
penggunaannya. Kemudian metode demonstrasi, siswa dapat mendemonstrasikan cara
memainkan suatu alat musik dengan benar, selanjutnya metode pembagian tugas,
siswa kita tugasi, bagaimana memegang gitar, bass, drum, dan apa tugas mereka, dan
bagaimana mereka dapat bekerjasama dan memainkan suatu lagu dengan baik dan
benar.
 Pengetahuan awal siswa
Metode yang akan kita gunakan tergantung pada pengetahuan awal yang dimiliki
para siswa. Jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki
pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode
yang bersifat belajar mandiri. Metode yang dapat digunakan hanyalah ceramah,
demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, praktikum, bermain
peran, dan lainlain.
 Bidang studi/pokok bahasan/aspek
Pada SLTP dan Sekolah Menengah, program studi diatur dalam tiga kelompok.
a. Program pendidikan umum (kognitif),
b. Program pendidikan akademik, dan
c. Pendidikan keterampilan (psikomotorik). Maka metode yang akan kita
gunakan lebih berorientasi pada masing-masang ranah diatas yang terdapat
dalam pokok bahasan/aspek.
 Alokasi waktu dan sarana penunjang
Dalam satu jam pelajaran, kita perlu membagi waktu yang akan dipergunakan
oleh masing-masing metode. Misalnya, pelajaran Kimia, metode yang akan dipakai
adalah praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita gunakan. Metode ceramah
sangat perlu untuk memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan, dengan alokasi waktu
sekian menit. Kemudian memungkinkan metode diskusi, karena dari hasil praktikum,
siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecahkan problem yang dihadapi.
 Jumlah siswa
Idealnya metode yang diterapkan melalui pertimbangan rasio guru dan siswa agar
proses belajar mengajar efektif. Dalam kelas yang besar dan siswa yang banyak,
metode ceramah yang lebih efektif, akan tetapi yang perlu diingat bahwa metode
ceramah memiliki banyak kelemahan.
 Pengalaman dan kewibawaan pengajar.
Pengalaman akan membuat seorang pengajar dapat menentukan dengan tepat
metode mana yang akan dipergunakan. Kewibawaan merupakan kelengkapan mutlak
yang bersifat abstrak karena guru akan berhadapan dan mengelola siswa dengan latar
belakang yang berbeda beda.
Syarat yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode pembelajaran :
 Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah
belajar siswa
 Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
 Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan untuk
mewujudkanhasil karya
 Metode mengajar harus dapat meransang keinginan untuk belajar lebih lanjut,
melakukan eksplorasi dan inovasi
 Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas
dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
 Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan
sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.
Macam-macam metode pembelajaran
 Metode demonstrasi
Merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar
Ciri-ciri metode demonstrasi
a. Melakukan percobaan
b. Bertujuan agar mampu memahami cara mengatur atau Menyusun
sesuatu
c. Bila melakukan sendiri demonstrasi, mereka akan lebih berhasi, lebih
mengerti dalam menggunakan sesuatu
d. Mampu memilih dan membandingkan cara terbaik
 Metode Latihan
Merupakan cara yang dilakukan untuk menyampaikan materi pembelajaran
dalam upayah mencapai tujuan
1.3 Jenis Media Sosial dalam pembelajaran Kesehatan

a. Media cetak seperti booklet, leaflet, flyer (selebaran), flipchart (lembar balik,
rubrik, poster, foto.
 Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak
dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman,
dan lain-lain. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama
dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak
 Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare
dan penecegahannya, dan lain- lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada
saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD (Focus Group
Discution) , pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat
dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy
 Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Ciri lain dari booklet adalah :
berisi informasi pokok tentang hal yang dipelajari, ekonomis dalam arti waktu
dalam memperoleh informasi, yang memungkinkan seseorang mendapat informasi
dengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dengan
booklet antara lain booklet itu sendiri, kondisi lingkungan dan kondisi individual
penderita
 Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran buku
berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi pesan-pesan
dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut
 Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan kesehatan
 Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk cetakan,
yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan, program dan
sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat untuk
menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang
b. Media elektronik yaitu televisi, film atau video dan radio.
 Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui media televisi
dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab yang berkaitan
dengan masalah kesehatan, pidato, TV spot, cerdas cermat atau kuis dan
sebagainya
 Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai obrolan seperti
tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan sebagainya
 Film atau video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan pesan bersifat
fakta maupun fiktif yang dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional
c. Media papan seperti billboard
Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada kain, papan yang
ditempel tempat-tempat umum.
.1.4 Prinsip Memilih Media pembelajaran
a. Mengetahui dengan jelas untuk memilih media teresebut
b. Tidak didasarkan atas kesenagan pribadi
c. Menyadari bahwa tiap media memiliki kekuatan dan kekurangan sehingga
dapat dikatakan tidak semua media dapat dipakai untuk semua tujuan
d. Media dipilih sesuai dengan materi yang akan disampaikan
e. Pemakai harus memahmai ciri- ciri media sehingga antara media dan metode
yang digunakan sesuai
f. Pemilihan media disesuaikan dengan kondisi lingkungan
g. Pemilihan media juga didasarkan atas tingkat kemapuan sasaran
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
id=qPsxEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PR5&dq=macam-
macam+metode+pembelajaran&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage
&q=macam-macam%20metode%20pembelajaran&f=false
https://www.google.com/search?
q=kriteria+memilih+metode+pembelajaran&oq=kriteria+memilih+metode+&aqs=chr
ome.1.69i57j0i22i30l9.22113j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.co.id/books/edition/Pengembangan_Model_dan_Metode_Pembel
ajar/MfomDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=kriteria+memilih+metode+pembelajaran&pg=PA180&printsec=f
rontcover.
https://id.scribd.com/presentation/423731957/Tm-3-Dasar-dasar-Pemilihan-Media-
Pendidikan-Kesehatan
https://www.google.co.id/books/edition/Menggagas_Asa_Dharma_Perguruan_Tinggi
_di/KR8pEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=jenis+media+pembelajaran+dalam+Metode+dan+media+pembel
ajaran+pendidikan+kesehatan&pg=PT29&printsec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai