Anda di halaman 1dari 30

ARITMIA

Kristina Pae, S.Kep.,Ns., M.Kep


SISTEM KONDUKSI JANTUNG
§ Simpul Sino-Atrial (SA Node)
Simpul ini terletak pada batas antara vena cava
superior dan atrium kanan, memiliki sifat
otomatisitas tertinggi dlm sistem konduksi jantung
§ Sistem Konduksi Intra-Atrial
Dalam atria terdapat jalur-jalur khusus dari sistem
konduksi jatung yg terdiri dari 3 jalur internodal yg
menghubungkan SA node, AV node, serta jalur
bachman yg menghubungkan atrium kanan dan
atrium kiri
§ Simpul Atrio-Ventikuler (AV Node)
Terletak di bagian bawah dari atrium kanan, antara
sinus koronarius dan daun katup trikuspid bagian
septal
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
§ Berkas His
Sebuah berkas yg pendek merupakan kelanjutan dari bagian
bawah simpul atrio-ventrikuler yg menembus annulus fibrosus
dan septum bagian membran.
§ Cabang Berkas
Ke arah distal, berkas his bercabang menjadi 2 bagian yaitu
cbng berkas kiri dan cbng berkas kanan. Cbng berkas kiri
memberikan cbng-cbng ke ventikel kiri dan Cbng berkas kanan
memberikan cbng-cbng ke ventikel kanan.
§ Fasikel
cbng berkas kiri dibagi 2 bagian yaitu fasikel kiri anterior dan
posterior
§ Serabut Purkinje
bagian terakhir dari sistem konduksi jantung yg merupakan
anyaman halus dan berhubungan erat dengan sel-sel miokard

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


GAMBARAN ECG NORMAL
§ Gelombang P
Gelombang ini berukuran kecil <0,12 detik, tinggi tdk lbh
dari 2,5 mm berasal dari depolarisasi atrium kanan dan
kiri. Bivasik/+/- di V1,V2, I, II, aVF
§ Segmen PR
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yg
menghubungkan gel P dengan gel QRS. Normal 0,12-
0,20 detik
§ Gelombang kompleks QRS
Merupakan hasil depolarisasi ventrikel kanan dan kiri.
Normal 0,07-0,10 detik. Gel R meninggi dari V1-V6, Gel
S mengecil dari V1-V6

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


§ Segmen ST
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yg
menghubungkan gel dengan gel QRS dengan gel
T.
§ Gelombang T
Merupakan potensial repolarisasi dari ventrikel
kanan dan kiri. Pada orang dewasa gel ini tegak
di semua sadapak kecuali aVR dan V1
§ Gelombang U
Gelombang berukuran kecil ini sering tidak ada
karena bersatu dgn gel T. Biasanya jelas terlihat
pada V2 dan V3
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
ARITMIA
§ Kelainan elektrofisiologi jantung terutama
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
§ Gangguan pembentukan dan/atau penghantaran
impuls
§ Untuk membuat analisa maka diperlukan
sadapan panjang yang menggambarkan gel P yg
jelas pada lead II dan V1. Bisa dilakukan sadapan
esofagus dan dgn EKG 24 jam/ rekaman Holter
§ Dapat dilakukan EKG pada uji latih beban/
treadmill
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
JENIS ARITMIA
Gangguan pembentukan impuls:
§ Ggn pembentukan impuls di sinus
v Takikardia sinus
v Bradikardia sinus
v Aritmia sinus
v Henti sinus
§ Pembentukan impuls di atrial (aritmia atrial)
v ESA
v Takikardia atrial
v Gelepar atrial
v Fibrilasi atrial
v Pemacu kelana atrial
§ Pembentukan impuls di penghubung AV (aritmia penghubung)
v Ekstrasistole penghubung AV
v Takikardia penghubung AV
v Irama lolos penghubung AV

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


Lanjutan…
§ Pembentukan impuls di penghubung ventrikel (aritmia
ventrikuler)
v ESV
v Takikardia ventrikuler
v Gelepar ventrikuler
v Fibrilasi ventrikuler
v Henti ventrikuler
v Irama lolos ventrikuler

Gangguan penghantaran impuls:


§ Blok Sino Atrial
§ Blok Atrio Ventrikuler
§ Blok Intra Venrikuler
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS DI SINUS
vTakikardia sinus:
qIrama sinus (vektor P dari sinus)
qFrekuensi > 100/menit
Takikardi sinus meski disebut aritmia, merupakan respon
normal thdp peningkatan kebutuhan jantung. Ex:
latihan/olah raga, emosi

vBradikardia sinus
qIrama sinus (vektor P dari sinus)
qFrekuensi < 60/menit
Bradikaria sinus terdapat pada orang normal dalam
keadaan tidur/ pada olahragawan
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
vAritmia sinus
qIrama sinus (vektor P dari sinus)
qInterval PP bervariasi lbh dari 0,16 detik
Aritmia sinus ada 2 yaitu nonrespiratorik dan respiratorik (pada
inspirasi frekuensi meningkat dan pada ekspirasi frekuensi
menurun

vHenti sinus
q tidak ada gel P dari sinus
Frekuensi ventrikel lambat dan pemacu jantung diambil alih oleh
pemacu lain di bawah sinus. Bila simpul AV berfungi maka terjadi
irama lolos penghubung, bila gagal maka diambil alih oleh pemacu
di ventrikel dan terjadi irama lolos ventrikuler

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


PEMBENTUKAN IMPULS DI ATRIAL (ARITMIA ATRIAL)
vESA
q Ada gel P prematur yg berasal dari atrium
q Pause kompensasi tdk lengkap (b+c < 2a)
q Bentuknya: bigemini, trigemini, quadrigemini, kuplet, multifokal dan
unifokal, ESA yg tak diteruskan dan ESA dgn konduksi ventrikuler
aberan
vTakikardia atrial
q 3 atau lebih ESA yg berturutan
q Frekuensi 160-250 x/menit, kadang 140x/mnt
q Gel P kadang sulit dikenali krn bertumpuk dgn gel T
q Gel QRS sempit jika tdk ada konduksi aberan/ ggn konduksi
intraventrikuler
q Interval P-P dan R-R teratur
q Bentuknya: TA dgn konduksi ventrikel aberan, TA dgn ggn konduksi
AV 2:1, TA multifokal
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
vGelepar atrial/ Flutter
q Denyut atrial yg cepat dan teratur, dgn frekuensi 250-350 x/mnt
q Gel berbentuk gergaji di lead II, III, aVF, sumbu bdng frontal -90
q Bentuk sama dengan TA
vFibrilasi atrial
q Denyut atrial yg cepat dan tidak teratur, dgn frekuensi 350-600
x/mnt
q Gel QRS tdk teratur dgn frekuensi 140-200 x/mnt
q Jenisnya: Halus (gel P < 1 mm), Kasar (gel P > 1 mm)
vPemacu kelana atrial
q Adanya gel P atrial yg berubah-ubah bentuknya, interval PR jg
mungkin berubah
q Frekuensi 100 x/mnt atau kurang

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


PEMBENTUKAN IMPULS DI PENGHUBUNG AV (ARITMIA PENGHUBUNG)

vEkstrasistole penghubung AV/ Ekstrasistol Nodal


qAda gel P yg berasal dari penghubung AV yaitu
vektor P lawan arus di Lead II, III, aVF
qPause kompensasi tdk lengkap
qJenisnya: P ekstrasistole di depan QRS, P
ekstrasistole terbenam di QRS, P ekstrasistole
di belakang QRS
q Bentuknya
a. Ekstrasistole sama
penghubung dengan
dengan ESA QRS
P di depan
b. Ekstrasistole
qJika sulit penghubung dengan P di
dibedakan dgnbelakang
ESAQRSmaka dapat
c. Ekstrasistole penghubung dengan P terbenam dalam kompleks QRS
disebut ekstrasistole
d. Ekstrasistole supraventrikuler
supraventrikuler
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
vTakikardia penghubung AV
q3 ekstrasistole penghubung berturutan
qKadang frekuensi < 100 x/mnt
qBila gel P dapat dikenali maka vektor P lawan arus di Lead II, III,
aVF
qP bisa di dpn/ di blkng QRS, tapi lbh sering terbenam di QRS
qInterval P-P atau R-R teratur
qQRS sempit jika tdk ada konduksi aberan
qBentuknya:
o Takikardia penghubung dgn ggn konduksi AV. Plng sering konduksi 2:1
o Takikardia penghubung dgn konduksi ventrikuler aberan atau
BCBki/BCBka. QRS melebar mirip dgn takikardi ventrikuler

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


Lanjutan…
vIrama lolos penghubung AV
qKompleks lolos penghubung AV ialah kompleks
penghubung AV yg timbul karena impuls dari
atas (sinus) terhambat. Suatu kompleks
penghubung AV akan timbul stlh suatu pause
panjang (f : 40-60x/mnt)
qIrama lolos penghubung AV ialah 3/lebih
kompleks penghubung AV yg berturutan
qFrekuensi kadang bisa 60-100x/mnt disebut
irama penghubung yg dipercepat
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Pembentukan impuls di penghubung ventrikel
(aritmia ventrikuler)
v ESV
q QRS yg prematur, melebar, dan bizarre (tdk teratur dan ganjil)
q P dari sinus tdk terpengaruh oleh QRS ekstrasistole, shg pause kompensasi lengkap
(b+c = 2a)
q Gel T akan berlawanan arah dgn QRS pada gel ekstrasistole
q Bentuknya:
o ESV bigemini, trigemini, quadrigemini
o ESV kuplet : 2 ESV berturutan
o ESV multifokal : 2/ lebih fokus ektopik di ventrikel (QRS ekstrasistole konfigurasi
dan rangkaian intervalnya berbeda)
o ESV tersisip : terletak antara 2 sinus tanpa merubah interval R-R
o ESV dgn konduksi lawan arus: gel P lawan arus di belakang kompleks QRS
ekstrasistole, pause kompensasi tdk lengkap krn P dari atrialESV dgn fenomena
R on T : QRS ekstrasistole yg jatuh di sekitar puncak T . Dapat menyebabkan
VT/VF
o ESV kiri memiliki konfigurasi menyerupai BCBka, sedang ESV kanan mirip BCBki

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
vTakikardia ventrikuler
q3/lebih ESV berturutan
qF: 160-200x/mnt, kadang bisa lbh rendah 100x/mnt
qBila P dapat dikenali, maka P dan QRS tdk berhubungan yaitu
terdapat disosiasi atrio-ventrikuler
qQRS melebar ddan bizzare
qKadang sulit di bedakan antara VT dgn takikardia
supraventrikuler dgn konduksi aberan
qBentuknya:
o VT dengan aktivasi atrial lawan arus
o VT multifokal
o VT torsade de pointes: bentuk QRS yg berubah secara
bergelombang melalui garis isoelektrik
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
vGelepar ventrikuler/ ventrikel Fluter
qGel QRS dan T menyatu menjadi undulasi yang
teratur. F: 250-300 x/mnt
qTermasuk aritmia yg labil karena dapat berubah
menjadi VT/VF
vFibrilasi ventrikuler
qGel QRS dan T menyatu menjadi undulasi yang tidak
teratur dan cepat. F: > 300 x/mnt
qBentuk : VF kasar dan VF halus
qSecara klinis VF dapat diartikan sbg henti jantung
karena ventrikel hanya bergetar, tdk memompa darah
keluar dari ventrikel
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
vIrama lolos ventrikuler
qKompleks lolos ventrikel ialah suatu kompleks
ventrikuler yang timbul karena impuls dari sinus dan
penghubung AV terhambat. Kompleks ini timbul stlh
pause panjang (F: 20-40x/mnt)
qIrama lolos ventrikuler ialah 3/lbh kompleks lolos
ventrikel yg berturutan. Irama lolos ventrikel dgn F:
40-100x/mnt disebut irama ventrikuler dipercepat
vHenti ventrikuler
qKeadaan dimana pada rekaman EKG tidak terdapat
gel QRS

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


GANGGUAN PENGHANTARAN IMPULS:
§ Suatu ggn penghantaran impuls disebut BLOK
§ Yang paling utama diperhatikan ialah blok arah arus
yaitu blok yg terjadi pada perjalanan impuls dari
sinus hingga serabut purkinje
§ Yang paling sering menimbulkan masalah klinis ialah
blok di daerah sino atrial dan atrioventrikuler
§ Untuk blok intraventrikuler tdk menimbulkan ggn
irama jantung secara langsung
§ Derajat blok:
§ Blok derajat 1: impuls masih bisa diteruskan tetapi lambat
§ Blok derajat 2: sebagian impuls masih bisa diteruskan dan
sebagian terhenti
§ Blok derajat 3: impuls tidak bisa diteruskan sama sekali
disebut juda BLOK TOTAL
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
§ Blok Sino Atrial
§ Terjadi bila jar penghubung antara simpul sinus dan atrial
gagal menghantarkan impuls dari simpul sinus ke atrial
§ Derajat 1: tdk terlihat pada rekaman EKG, derajat 3: sama
dengan henti sinus
§ Derajat 2:
§ Blok SA tipe konstan: sinus teratur, suatu saat ada gel P yg hilang.
Interval PP yg kehilangan = 2x atau kelipatan PP yg normal.
Kadang interval RR yg panjang menimbulkan irama kompleks
atau lolos, yg bisa dari penghubung AV atau ventrikel
§ Blok SA tipe Wenckebach: waktu konduksi dari sinus ke atrial
makin memanjang, dan kemudian suatu impuls tak diteruskan.
Waktu konduksi sino-atrial makin memanjang tetapi
pertambahan panjang ini makin lama makin kecil shg interval PP
makin pendek. Irama sinus dgn interval PP yg makin mengecil
disusul gel P yg hilang.
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Lanjutan…
§ Blok Atrio Ventrikuler
§ Blok ini plng penting karena menyebabkan ggn
koordinasi antara atria dan ventrikel shg sangat
mengganggu kerja jantung. Paling sering terjadi
§ Derajat I : interval PR memanjang > 0,20 dtk, gel P
dapat bertumpuk dgn gel T di depannya
§ Derajat II:
§ Blok AV tipe Wenckebach/Mobitz I: interval PR
memanjang lalu mengecil, suatu saat ada QRS yg hilang.
Rasio konduksi: jmlh impuls/jmlh impuls yg diteruskan
atau jmlh P/P yg diteruskan
§ Blok AV tipe Mobitz II: interval PR tetap, suatu saat ada
QRS yg hilang
§ Blok AV derajat tinggi: blok AV yg rasio konduksinya 2:1
atau lebih

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


Lanjutan…
§ Blok AV total: tdk ada gel P yg diteruskan shg harus ada
irama lolos, supaya tdk terjadi henti ventrikel. Pada blok
ini atria dan ventrikel berdenyut sendiri-sendiri yg
disebut disosiasi AV komplit, shg terlihat gambaran letak
gel P tdk ada hubungannya dgn gelombang-gelombang
QRS
§ Irama lolos penghubung/irama idionodal
§ Irama lolos ventrikel/irama idioventrikuler

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


PARASISTOLE
§ Parasistole ialah suatu keadaan dimana di luar
pemacu dasar (sinus) terdapat suatu fokus lain yg
memiliki sifat tidak dipengaruhi oleh pemacu dasar,
fokus ini disebut FOKUS PARASISTOLE
§ Fokus ini bisa berfungsi sbg pemacu aktif tanpa
mengalami supresi dari sinus karena dilindungi oleh
blok masuk ttp impuls dari parasistole dpt bebas
keluar
§ Jenisnya: parasistol atria, penghubung, dan ventrikel
§ Interval rangkaian dari fokus parasistol tdk sama,
interval antar fokus parasistol tetap atau
kelipatannya, kadang ditemukan kompleks fusi
Kristina Pae, S.Kep.,Ns
Takikardia Re-Entri
§ Pada perristiwa ini suatu impuls dapat mengaktivasi
suatu ruang jantung, lalu impuls mengalami suatu
blok lawan arus kemudian msk lagi ke jalur semula,
yg menimbulkan aktivasi ulang pada ruang jantung
tersebut. Impuls menempuh gerak lingkar mll sirkuit
re-entri
§ Ukuran sirkuit re-entri bisa makro/mikro
§ Takikardia re-entri pada sindrom preeksitasi (W-P-
W/Kent):
§ Tipe ortodromik: sirkuit re-entri dari atria mll simpul AV
dan berkas HIS secara arah arus dan membalik ke arah
ventrikel mll jalur aksesori secara lawan arus . F: 180-
250x/mnt, QRS sempit, gel P lawan arus dibelakang QRS,
bila jalur aksesori di kiri maka P negatif di lead I

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


§ Tipe antidromik: sirkuit re-entri dari atria mll jalur
aksesori ke ventrikel dan membalik mll berkas HIS dan
simpul AV ke arah atria. F: 180-250x/mnt, QRS melebar
dgn gel Deltha, gel P lawan arus sulit dikenali

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


Lanjutan…
§ Takikardi re-entri pada simpul AV:
§ JALUR ALPHA/lambat: sirkuit re-entri melalui jalur
lambat ke arah arus dan membalik ke arah lawan arus
melalui jalur cepat.
§ JALUR BETA/cepat: sirkuit re-entri melalui jalur cepat
ke arah arus dan membalik ke arah lawan arus
melalui jalur lambat.

Kristina Pae, S.Kep.,Ns


Kristina Pae, S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai