Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATA KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK


“ EFEK HALL “

Dibuat oleh :
Zulfikar Amrulloh Fathurrachman (01035180015)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2019
TANGERANG
A. MEDAN MAGNET
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet dimana jika benda-benda lain yang
diletakkan dalam ruangan magnet tersebut akan mengalami gaya magnetik. Gaya magnetic
dapat ditimbulkan oleh benda - benda yang bersifat magnetik dan arus listrik yang bergerak.
Medan magnetik dapat digambarkan dengan garis-garis khayal yang dinamakan dengan garis-
garis medan atau garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara masuk ke kutub selatan,kutub
yang sejenis akan tolak-menolak dan yang berlawanan jenis akan tarik menarik.Ada tiga aturan
yang berlaku pada garis medan magnet yaitu:
1.Garis-garis medan magnet tidak pernah saling berpotongan.
2.Garis-garis medan magnet selalu mengarah radial keluar menjauhi kutub utaradan radial ke
dalam masuk ke kutub selatan.
3.Tempat dimana garis-garis medan magnetik rapat menentukan medanmagnetiknya kuat,
sebaliknya tempat dimana garis medan magnetiknyarenggang menyatakan kuat medannya
lemah Besar medan magnetik dinyatakan dengan kuat medan magnetik. Kuat medan
magnetik yang ditimbulkan oleh arus listrik di suatu titik disebut induksi magnetik (B) yang
besarnya:
1.Sebanding dengan kuat arus listrik (I).
2.Sebanding elemen panjang penghantar (dl).
3.Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antar titik itu ke elemen penghantar (dl).
4.Sebanding dengan sinus sudut apit sin θ melalui elemen penghantar dl dan garis
penghubung titik itu ke elemen penghantar dl, dikenal dengan hukum Biot – Savart.
Persamaan Biot-Savart dirumuskan sebagai berikut

B. GAYA MAGNET
Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkungke
atas , ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya medan magnet homogen
dari utara ke selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya magneticatau gaya Lorentz .
Jika arus listrik dibalik sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil
melengkung ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung
lebih besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan araharus listrik.Karena
gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vectormaka
peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector (cros-
product ) dari I dan B.

Gambar 2. Ilustrasi Medan Magnet dan Gaya Magnet


Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus :

Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang
mempengaruhi kawat tiap satuan panjang. Jadi jika panjang kawat = ℓ , maka besar gaya
Lorentz dapat dihitung dengan rumus :

FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B
Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :
Θ =90°, arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka FL mencapai
maksimum.
Θ = 0°, arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar maka FL = 0 atau kawat
tidak dipengaruhi gaya Lorentz.
C. SEJARAH EFEK HALL
Pertama kali efek hall ditemukan oleh Dr. Edwin Hall pada tahun 1879 ketika beliau sedang
mengambil gelar doktoralnya di Universitas Johns Hopkins di Baltimore. Dr. Hall menemukan
bahwa jika sebuah magnet diletakan dan medan magnet tersebut tegak lurus dengan suatu
permukaan pelat emas yang dialiri arus, maka timbul beda potensial padaujung-ujung yang
berlawanan. Beliau menemukan bahwa tegangan yang terjadi sebanding dengan besarnya arus
yang mengalir dan densitas fluks atau induksi magnet yang tegak lurus terhadap pelat.
Walaupun eksperimen Hall berhasil dan dapat diterima pada saat itu, belum ada aplikasi yang
menggunakan efek hall sampai 70 tahun setelahnya.
Efek hall adalah suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor
karena adanya pengaruh medan magnet. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada devais efek
hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus aruslistrik, pergerakan
pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan
listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikelmenjadi sama dengan
nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi devais tersebut disebut potensial hall. Potensial hall
ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yangmelalui devais. Berarti dalam
menentukan besar potensial hall sangatlah bergantung pada besarnya medan magnet yang
mengalir dalam rapat arus I yang dilewatkan dalam bahankonduktor.
Konstanta hall pada setiap bahan akan berbeda termasuk pada perak dan wolfram,konstanta
hallnya akan berbeda. Dan adapun yang menyebabkan harga konstanta hall perakdan wolfram
berbeda adalah karena jenis pembawa muatan yang berbeda, jika perak jenis pembawa
muatannya adalah positif (hole) sedangkan wolfram jenis pembawa muatan negatif(elektron).
Gaya pada muatan bergerak dalam sebuah konduktor yang berada dalam medan magnet
diperagakan oleh efek hall yakni sebuah efek yang analog dengan pembelokan transversal dari
sebuah sinar elektron dalam sebuah medan magnet dalam ruang hampa.
Instrumen Efek Hall merupakan instrumen fisika yang sangat diperlukan dalam
pengembangan material. Dewasa ini sedang marak dilakukan usaha dalam rangka
mendapatkan material yang bersifat baik bahkan super baik. Misalnya pengembangan material
super konduktor dan material semikonduktor. Dengan instrumen Efek Hall dapat diketahui
sifat-sifat listrik (electrical properties) material tersebut di antaranya tipe konduktor,resitivitas,
mobilitas, dan konsentrasi carrier.
Dengan mengetahui sifat listrik terutama material semi konduktor yang baru ditumbuhkan
(growth), maka dapat disimpulkan bahwa materi tersebut 2 secara listrik baik atau tidak baik.
Material semi konduktor yang mempunyai mobilitas tinggi dengan konsentrasi carrier yang
rendah baik untuk dimanfaatkan dalam devais elektronik dan atau opto elektronik. Salah satu
cara yang sederhana untuk mengetahui besaran listrik ini adalahmelelui Efek Hall (Griffith,
1980).
Instrumen Efek Hall seharusnya dimiliki oleh semua laboratorium fisika sekolah dan
perguruan tinggi meskipun laboratorium tidak sedang melakukan riset pengembangan material.
Siswa atau mahasiswa dapat menggunakan instrumen ini untuk melakukan percobaan
pengukuran konsentrasi carrier dalam bahan-bahan logam terhadap variabel-variabel seperti:
temperatur, pemanasan (annealing), tekanan pada material, dan sebagainya.Sayangnya tidak
semua laboratorium fisika terutama di daerah memiliki instrumen ini. Jika ada, maka instrumen
ini dibeli dari pabrik (mungkin luar negri), sehingga harganya relative mahal.
D. PRINSIP KERJA EFEK HALL

Efek Hall merupakan peristiwa dimana ketika arus listrik (I) mengalir pada sebuah bahan
logam dan logam tersebut memliki medan magnet (B) yang tegak lurus dengan arus, maka
pembawa muatan (charge carrier) yang bergerak pada logam tersebut akan mengalami
pembelokan oleh medan magnet tersebut. Akibat dari proses itu akan terjadi penumpukan
muatan pada sisi-sisi logam tersebut setelah beberapa saat. Penumpukan atau pengumpulan
muatan tersebut dapat menyebabkan sisi tersebut menjadi lebih elektropositif ataupun
elektronegatif bergantung pada pembawa muatannya. Perbedaan muatan di setiap sisi-
sisinyamengakibatkan perbedaan potensial dikeduanya, beda potensial pada peristiwa tersebut
dikenal sebagai Potensial Hall ( VH ).
Pembelokan muatan dipengaruhi oleh Gaya Lorentz yang bekerja pada sistemnya
dandapat diketahui arah pembelokan tersebut dengan menggunakan kaidah tangan
kanan.Persamaan Gaya Magnetnya dapat dituliskan sebagai berikut :
Keterangan
F: Gaya Lorentz
q: muatan partikel
v: kecepatan gerak q
B: medan magnet
Potensial Hall yang terukur dapat bernilai positif (+) atau negative (-) bergantung dari
pembawa muatan yang dominan. Potensial Hall dapat di hitung dengan persamaan :

Dengan,

Keterangan
VH : potensial Hall
I : arus
B : medan magnet
q : pembawa muatan
n : jumlah q per unit volume
d : tebal konduktor
RH : koefisien Hall
Untuk mengetahui mobilitas pembawa electron didapatkan persamaan :
E. EFEK HALL PADA SEMIKONDUKTOR

Bahan konduktor adalah bahan yang sangat baik dalam menghantarkan aliran
listrik.semikonduktor yaitu bahan yang memiliki konduktivitas listrik diantara isolator dan
konduktor. Bahan semikonduktor dapat bersifat konduktor pada temperature ruangan tetapi
menjadi isolator saat temperatur sangat rendah. Hal ini karena ketika bahan semikonduktor
berada pada suhu yang tinggi, maka muatan negatip (elektron) pada kulit terluar akanterbebas
dari ikatan atomnya. Sehingga ada kekosongan elektron (hole) yang dianggap sebagai muatan
positip. Muatan negatip dan muatan positip inilah yang disebut pembawa muatan. Pembawa
muatan juga besaran fisis yang lain dari bahan semikoduktor.Efek Hall pada logam umumnya
kecil akan tetapi pada bahan semikonduktor seperti germanium tipe-N, InSb, dan GaAs efek
Hall cukup besar. Elemen GaAs umumnya dipakai pada pengukuran medan magnetik karena
kepekaan yang tinggi, rentang linier yang lebar,dan koefisien suhu yang rendah.

atau setara :

Dengan :

Di sini n adalah konsentrasi elektron, p konsentrasi lubang, μ e mobilitas elektron, μ h lubang


mobilitas dan e muatan elementer.
Untuk bidang terapan yang besar, ekspresi yang lebih sederhana dianalogikan dengan yang
digunakan untuk jenis pembawa tunggal.
Efek hall pada gas terionisasi
Efek Hall dalam gas terionisasi ( plasma ) secara signifikan berbeda dari efek Hall dalam
padatan (di mana parameter Hall selalu jauh lebih sedikit daripada satu). Dalam plasma,
parameter Hall dapat mengambil nilai apa pun. Parameter Hall, β , dalam plasma adalah rasio
antara gyrofrequency elektron, Ω e , dan frekuensi tumbukan partikel elektron-berat, ν :

dimana
 e adalah muatan dasar (kurang-lebih 1,6 × 10 −19 C )
 B adalah medan magnet (dalam teslas )
 m e adalah massa elektron (kira-kira 9,1 × 10 −31 kg ).

Nilai parameter Hall meningkat dengan kekuatan medan magnet.


Secara fisik, lintasan elektron melengkung oleh gaya Lorentz . Namun demikian, ketika
parameter Hall rendah, gerakannya antara dua pertemuan dengan partikel berat
( netral atau ion ) hampir linier. Tetapi jika parameter Hall tinggi, gerakan elektron sangat
melengkung. Vektor kerapatan saat ini , J , tidak lagi collinear dengan vektor medan
listrik , E. Dua vektor J dan E membuat sudut Hall , θ , yang juga memberikan parameter
Hall:

F. SENSOR EFEK HALL


Sensor Efek Hall atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Hall Effect Sensor adalah
komponen jenis transduser yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik
untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya. Sensor Efek Hall ini sering digunakan
sebagai sensor untuk mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi (positioning),
mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus
listrik (current sensing).
Sensor Magnetik yang terbuat dari bahan semikonduktor ini merupakan komponen populer
pilihan para perancang elektronika untuk aplikasi-aplikasi non-contact mereka karena
kehandalannya dan mudah dirawat. Sensor Efek Hall juga tahan terhadap air, debu dan getaran
apabila dibungkus dengan pelindung yang benar.
Salah satu penggunaan Hall Effect Sensor ini adalah pada produk otomotif seperti
mendeteksi posisi jok mobil, sensor sabuk pengaman, indikator minyak dan kecepatan roda
untuk sistem pengereman ABS (Anti-Lock Braking System). Selain pada produk otomotif, Hall
Effect Sensor ini juga dapat kita temukan di produk Smartphone (ponsel pintar) yang memiliki
fitur deteksi Cover atau Penutup ponsel.
Sensor Efek Hall ini merupakan perangkat atau komponen yang diaktifkan oleh medan
magnet eksternal. Seperti yang kita ketahui bahwa medan magnet memiliki dua karakteristik
penting yaitu densitas flux (flux density) dan Kutub (kutub selatan dan kutub utara). Sinyal
masukan (Input) dari Sensor Efek Hall ini adalah densitas medan magnet disekitar sensor
tersebut, apabila densitas medan magnet melebihi batas ambang yang ditentukan maka sensor
akan mendeteksi dan menghasilkan tegangan keluaran (output) yang disebut dengan Tegangan
Hall (VH).
Bentuk dan Simbol Sensor Efek Hall (Sensor Hall Effect)
Sensor yang namanya diambil dari nama penemunya (Hall) ini umumnya berbentuk petak
tipis dan ada yang terdiri dari tiga kaki terminal ataupun empat kaki terminal. Berikut adalah
bentuk dan simbol sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor).

Prinsip Kerja Sensor Efek Hall (Sensor Hall Effect)


Sensor Efek Hall pada dasarnya terdiri dari potongan tipis semikonduktor yang bertipe P
dengan bentuk persegi panjang. Bahan semikonduktor yang digunakan biasanya adalah
gallium arsenide (GaAs), indium antimonide (InSb), indium phosphide (InP) atau indium
arsenide (InAs). Potongan tipis semikonduktor tersebut dilewati oleh arus listrik secara
berkesinambungan (terus-menerus). Ketika didekatkan dengan medan magnet atau
ditempatkan pada lokasi yang bermedan magnet, garis fluks magnetik akan menggunakan gaya
pada semikonduktor tersebut untuk mengalihkan muatan pembawa (elektron dan holes) ke
kedua sisi pelat semikonduktor. Gerakan pembawa muatan ini merupakan hasil dari gaya
magnet yang melewati semikonduktor tersebut.
Karena Elektron dan Holes bergerak masing-masing ke kedua sisi semikonduktor, maka
akan timbul perbedaan potensial diantara kedua sisi tersebut. Pergerakan elektron yang melalui
bahan semikonduktor ini dipengaruhi oleh adanya medan magnet eksternal pada sudut atau
posisi yang benar. Bentuk yang terbaik agar mendapatkan sudut atau posisi yang tepat adalah
menggunakan bentuk persegi panjang yang pipih (Flat Rectangular) pada komponen Sensor
Hall Effect ini.
Peristiwa berbelok atau beralihnya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena
pengaruh medan magnet ini disebut dengan Efek Hall (Hall Effect). Efek Hall ini ditemukan
oleh Dr. Edwin Hall pada tahun 1879. Untuk dapat menghasilkan perbedaan potensial
diseluruh perangkat, garis fluks magnetik harus tegak lurus (90 derajat) terhadap aliran listrik
dengan kutub yang benar. Nama “Hall” ini diambil dari nama penemu efek ini yaitu Dr. Edwin
Hall. Dasar dari prinsip kerja Efek Hall ini adalah gaya Lorentz yaitu gaya yang ditimbulkan
oleh muatan listrik yang bergerak dalam suatu medan magnet (B).

Kelebihan Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)


Sensor Efek Hall dapat digunakan sebagai sakelar elektronik ini memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya adalah :
a. Relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sakelar mekanik dan lebih handal.
b. Dapat beroperasi hingga 100 kHz.
c. Tidak terpengaruh pada kondisi lingkungan karena sensor berada di dalam paket
tertutup (dibungkus) sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang kurang
bersahabat.
d. Dapat mendeteksi rentang medan magnet yang luas.
e. Dapat mendeteksi kutub utara atau kutub selatan.
f. Berbentuk pipih/datar sehingga dapat digunakan pada perangkat elektronik yang lebih
tipis.
Namun Hall Effect Sensor ini juga memiliki kelemahan, yaitu tingkat akurasi pengukuran
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sensor sejenisnya seperti Magnetometer ataupun
sensor yang berbasis Magnetoresistance.
Pengukuran Tegangan Hall

Dimana VH adalah tegangan yang melalui lebar pelat, I adalah arus yang melalui panjang
pelat, B adalah medan magnet, d adalah tebal pelat, e adalah elektron, dan n adalah kerapatan
elektron pembawa. Dalam keberadaan kekuatan medan magnetik yang besar dan temperatur
rendah, kita dapat meneliti quantum Hall effect, yang dimana adalah kuantisasi tahanan Hall.
Dalam bahan ferromagnetik (dan material paramagnetik dalam medan magnetik), resistivitas
Hall termasuk kontribusi tambahan, dikenal sebagai Anomalous Hall Effect (Extraordinary
Hall Effect), yang bergantung secara langsung pada magnetisasi bahan, dan sering lebih besar
dari Hall Effect biasa.
Walaupun sebagai sebuah fenomena yang dikenal baik, masih ada perdebatan tentang
keberadaannya dalam material yang bervariasi. Anomalous Hall Effect bisa berupa efek
ekstrinsik bergantung pada putaran yang menyebar dari beban pembawa, atau efek intrinsik
yang dapat dijelaskan dengan efek Berry phase dalam momentum space kristal. Hall effect
menghasilkan level sinyal yang sangat rendah dan membutuhkan amplifikasi. Amplifier tabung
vakum pada abad 20 terlalu mahal, menghabiskan tenaga dan kurang andal dalam aplikasi
sehari-hari. Dengan pengembangan IC berharga murah maka Hall Effect Sensor menjadi
berguna untuk banyak aplikasi.
Alat Hall Effect saat disusun dengan tepat akan tahan dengan debu, kotoran, lumpur dan
air. Sifat ini menyebabkan alat Hall Effect lebih baik untuk sensor posisi daripada alat alternatif
lainnya seperti sensor optik dan elektromekanik. Hall effect sensor sering dipakai untuk Split
ring clamp-on sensor, Analog multiplication, Power sensing, Position and motion sensing,
Automotive ignition dan fuel injection serta Wheel rotation sensing.
Sensor ini banyak tersedia di berbagai macam pabrik, dan digunakan untuk sensor-sensor
yang bervariasi seperti sensor aliran cairan, sensor power dan sensor tekanan. Sensor Efek Hall
digunakan untuk mendeteksi kedekatan (proximity), kehadiran atau ketidakhadirannya suatu
objek magnetis (yang) menggunakan suatu jarak kritis.
Pada dasarnya ada dua tipe Hall-Effect Sensor, yaitu tipe linear dan tipe on-off. Tipe linear
digunakan untuk mengukur medan magnet secara linear, mengukur arus DC dan AC pada
konduktor dan fungsi-fungsi lainnya. Sedangkan tipe on-off digunakan sebagai limit switch,
sensor keberadaan (presence sensors), dsb. Sensor ini memberikan logika output sebagai
interface gerbang logika secara langsung atau mengendalikan beban dengan buffer amplifier.

DAFTAR PUSTAKA
http://fisika12.blogspot.co.id/2010/08/gaya-magnetik.
http://anma13.blogspot.co.id/2010/06/efek-hall-hall-effect.html
http://fisika-info.blogspot.co.id/2015/12/efek-hall.
http://nasrifiuin.blogspot.co.id/2013/05/efek-hall.
https://www.academia.edu/23221813/_EFEK_HALL_
https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-efek-hall-hall-effect-sensor-prinsip-kerja-efek-hall/

http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-fungsi-sensor-efek-hall/

Anda mungkin juga menyukai