Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 3

1. Anggita Repsi Nurbani (1602285)


2. Ayuenda Immanuella Aries (1601139)
3. Hinda Siti Nuraini (1601997)
4. Iin Inayah (1602464)
JUDUL

KAPASITOR
MASALAH

Anda diminta membantu oleh suatu perusahaan yang menangani


pencahayaan lampu panggung teater, Anda diminta untuk
mendesain pencahayaan dengan lampu yang tidak langsung
padam tetapi berangsur-angsur redup dan kemudian mati secara
otomatis. (Dalam kasus ini Anda diminta untuk mendapatkan
rangkaian ddengan menghasilkan nyala lampu paling lama.
TUJUAN

Mencari rangkaian agar menghasilkan nyala lampu paling


lama yang berangsur- angsur redup dan kemudian mati secara
otomatis.
DASAR TEORI

■ Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk


menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. Kapasitor mempunyai
satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday
(1791-1867).
■ Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan
listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C
(kapasitor).
■ Sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan
logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam
tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Sifat kapasitor

■ Sifat dasar sebuah kapasitor adalah


dapat menyimpan muatan listrik, dan
kapasitor juga mempunyai sifat tidak
dapat dilalui arus DC (direct Current)
dan dapat dilalui arus AC (alternating
current)
Fungsi kapasitor
■ Pemberi cahaya kilat pada kamera
■ Memperluas riak yang timbul ketika arus bolak
Memperluas riak yang timbul ketika arus bolak-balik
dikonversi menjadi arus searah pada catu daya, sehingga
dapat digunakan pada kalkulator atau radio ketika baterai
tidak dapat digunakan
■ Memilih frekuensi pada radio penerima (tuner)
■ Meratakan fluktuasi tegangan dari keluaran catu daya
(adaptor)
■ Memisahkan arus bolak Memisahkan arus bolak-balik dari
arus searah (filte balik dari arus searah (filter)
■ Meredam loncatan bunga api dalam rangkaian lampu TL
■ Sebagai catu daya cadangan ketika listrik PLN padam
Kapasitansi
■ Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu
kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron
■ Dengan rumus dapat ditulis :
■ Q = C.V dan Q = I.T

Dimana,
■ Q = muatan electron dalam C(coulombs)
■ C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
■ T = waktu dalam s (sekon)
■ V = besar tegangan dalam V (volt)
■ I =arus listrik dalam A (ampere)
Rangkaian kapasitor seri
■ Rangkaian kapasitor secara seri akan
mengakibatkan nilai kapasitansi total
semakin kecil.
Rangkaian kapasitor paralel

■ Rangkaian kapasitor secara paralel akan


mengakibatkan nilai kapasitansi pengganti
semakin besar. Di bawah ini contoh kapasitor yang
dirangkai secara paralel.

■ Ctotal= C1 + C2 + C3
Pengisian kapasitor
■ Jika kapasitor yang mula-mula tidak bermuatan
terhubung dengan piranti bermuatan seperti baterai
yang terjadi adalah muatan dari satu konduktor
dipindahkan ke konduktor lainnya sampai
perbedaan potensial antara konduktor antara
konduktor-konduktor akibat konduktor akibat-
muatan- muatan yang sama dengan beda potensial
antara ujung-ujung baterai, hal ini disebut
pengisisan kapasitor.
■ Gambar di samping menunjukkan suatu rangkaian
penghantar yang dihubungkan dengan baterai,
switch, dan kapasitor. Kapasitor pada Gambar
belum diisi. Tidak ada beda-potensial antar plat.
Pengisian kapasitor
■ Ketika switch ditutup, seperti gambar dibawah,
ada suatu loncatan arus sesaat melalui
penghantar dari dan menuju plat kapasitor.
Kemudian arus mengalir dari negatif baterai ke
negatif kapasitor.
■ Ketika reaktansi sama dengan tegangan dari
baterai, maka menunjukkan bahwa kapasitor
sudah terisi penuh. Karena perbedaan muatan
pada plat, maka terdapat sumber energi potensial
pada kapasitor tersebut. Energi yang disimpan
adalah energi yang diperlukan untuk mengisi
kapasitor.
Pengosongan kapasitor

■ Jika switch ditutup, seperti gambar di bawah, arus


seketika mengalir sepanjang plat negatif ke pelat
positif. Terjadilah pengosongan kapasitor.
ALAT DAN BAHAN

1. Lampu LED (1) 6. Amperemeter (1)


2. Baterai (3) 7. Saklar (1)
3. Kapasitor (2) 8. Hambatan Bangku (1)
4. Kabel (10) 10. Multimeter (1)
5. Stopwatch (1)
PROSEDUR

1. Mengukur suhu dan tekanan ruang praktikum


2. Membuat sketsa rangkaian (8 sketsa rangkaian)
3. Menyusun rangkaian
4. Mengamati lama nyala lampu dengan menggunakan stopwatch
dan arus pada amperemeter
5. Mencatat hasil eksperimen
6. Mengulangi langkah 3-5 untuk sketsa rangkaian yang berbeda
7. Mengukur suhu akhir ruang praktikum.
SKETSA RANGKAIAN
sketsa 1 sketsa 3 sketsa 5 sketsa 7

sketsa 2 sketsa 4 sketsa 6 sketsa 8


DATA
Rangkaian I (mA) t (s)
sketsa
1 10 0,13
5 0,25
0 0,73
0 8,33
2 10 0,13
5 0,73
0 0,97
3 10 0,21
5 0,59
0 1,03
4 20 0,19
10 0,59
5 0,7
0 1,29
DATA
Rangkaian I (mA) t (s)
sketsa
5 20 0,19
10 0,53
5 0,79
0 1,29
0 50
6 10 0,19
5 0,85
0 1,69
0 54,32
7 5 0,15
0 0,59
0 4,75
8 10 0,15
5 0,19
0 0,43
GRAFIK 1
12

10

6 sketsa 1
sketsa 2

0
0.13 0.25 0.73 0.97 8.33 14.16
GRAFIK 2
35

30

25

20
sketsa 4
15 sketsa 3

10

0
0.19 0.21 0.59 0.7 1.03 1.09 1.29 11.09
GRAFIK 3
25

20

15

sketsa 5
sketsa 6
10

0
0.19 0.53 0.79 0.85 1.39 1.69 50 54.32
GRAFIK 4

12

10

6 sketsa 7
sketsa 8

0
0.15 0.19 0.43 0.59 4.75 5.13
ANALISIS
Grafik 1
12
10
8
6
4
2
 Grafik ini memperlihatkan pengaruh besar
0 kapasitansi terhadap nyala lampu yang
0.13 0.25 0.73 0.97 8.33 14.16
sketsa 1 sketsa 2
dihasilkan. Grafik hasil percobaan sesuai
dengan teori. Nyala lampu yang dihasilkan
lebih lama jika pada rangkaian dipasang
kapasitor yang memiliki kapasitansi yang lebih
besar.
Grafik 2
sketsa 3 sketsa 4
40

30

20
 Grafik ini memperlihatkan pengaruh jenis
10 rangkaian listrik terhadap nyala lampu yang
0
0.19 0.21 0.59 0.7 1.03 1.09 1.29 11.09
dihasilkan. Grafik hasil percobaan sesuai
dengan teori. Rangkaian listrik dengan
kapasitor yang dihubungkan secara seri akan
menghasilkan nyala lampu yang lebih singkat
dibandingkan dengan kapasitor yang
dihubungkan dengan paralel.
Grafik 3  Grafik ini memperlihatkan pengaruh besar
sketsa 5 sketsa 6
25 resistansi terhadap nyala lampu yang
20 dihasilkan oleh rangkaian kapasitor paralel.
15
10
Percobaan dilakukan dengan memasangkan
5 resistor 15 Ω lalu dibandingkan dengan resistor
0
0.19 0.53 0.79 0.85 1.39 1.69 50 54.32 33 Ω. Rangkaian listrik yang dihubungkan
dengan resistor 15 Ω menghasilkan nyala
lampu yang lebih singkat dibandingkan dengan
rangkaian yang dihubungkan dengan resistor
33 Ω. Percobaan tersebut sesuai dengan teori
karena nilai resistansi yang lebih besar
mengakibatkan penghambatan arus yang lebih
besar.
Grafik 4
sketsa 7 sketsa 8
12
10
8
6  Grafik ini memperlihatkan pengaruh besar
4
2
resistansi terhadap nyala lampu yang
0
0.15 0.19 0.43 0.59 4.75 5.13
dihasilkan oleh rangkaian kapasitor seri.
Rangkaian listrik yang dihubungkan dengan
resistor 15 Ω menghasilkan nyala lampu yang
lebih singkat dibandingkan dengan rangkaian
yang dihubungkan dengan resistor 33 Ω.
Kesimpulan
 Semakin besar kapasitansi kapasitor, nyala lampu yang
dihasilkan semakin lama
 Rangkaian kapasitor secara paralel menyebabkan nilai
kapasitansi penggantinya lebih besar dibandingkan
kapasitor yang dihubungkan seccara seri
 Rangkaian yang dihubungkan dengan hambatan
menyebabkan nyala lampu yang dihasilkan lebih lama.
Semakin besar hambatan yang digunakan, lampu
menyala lebih lama
SOLUSI

Maka desain lampu yang tepat untuk pencahayaan


panggung teater adalah:
 Memiliki kapasitansi yang besar
 Kapasitor dihubungkan secara paralel
 Rangkaian dihubungkan dengan resistor yang memiliki
resistansi yang cukup besar

Anda mungkin juga menyukai