Fsp = m2r..(3)
II. METODOLOGI PERCOBAAN Kemudia simpan gambar dan buka gambar melalu aplikasi
A. Alat dan Bahan paint. Untuk mencari titik pergeseran cari titik di antara
gambar 1 dan gambar 2 lbuka kedua gambar tersebut dengan
Alat dan bahan yang digunakan adalah beberapa kaca
preparat berfungsi sebagai substrat, kertas amplas untuk menggunakan aplikasi paint lalu ambillah sebuah titik yang
menghaluskan dan mengkilatkan kaca, mikroskop digunakan sama di antara gambar dan arahkan pada titik tersebut lalu
untuk melihat hasil lapisan tipis, pipet tetes untuk meneteskan catat titik x dan y yang muncul pada gambar 1 untuk pixel
larutan, hairdryer untuk mengeringkan kaca yang sudah awal dan nilai x y pada gambar dua untuk pixel akhir.
dicuci, software super eyes untuk melihat lapisan tipis yang Lakukan hal yang sama hingga gambar ke enam. Untuk
terbentuk,larutan MMA larutan yang digunakan pada proses mencari titik ketebalan buka gambar satu dan dua untuk
pembentukan lapisan, air untuk mencuci dan membersihkan kecepatan 1000rpm lalu arahkan kursor kebagian gambar
kaca dari proses penggosokan menggunakan amplas, alcohol substract yang muncul pada layar yang paling atas untuk titik
96% untuk mensterilkan kaca, spin coater digunakan untuk atas, bagian tengah untuk titik tengah dan bagian bawah untuk
membentuk lapisan tipis.
titik bawah lalu catat nilai x dan y pada gambar 1 untuk pixel
B. Metodologi awal dan xy pada gambar dua untuk pixel akhir. Di lakukan
hal yang sama untuk kecepatan 1500rpm dan 200rpm.
Pada percobaan ini digunakan 4 macam substrat. Dan
dilakukan empat perlakuan, yaitu percoaan dengan pemutaran A. Skema Alat
1000rpm, 1500rpm, 2000rpm, dan tanpa perlakuan apa apa.
Berikut adalah skema alat yang digunakan pada
Empat macam substrat dipersiapkan dengan cara tiap kaca percobaan spin coating :
preparat dipotong dengan panjang 2cm, lalu substrat yang
telah dipotong kemudian di amplas sisi sisinya hingga halus
dan tidak terlihat bagian yang mengkilap. Setelah itu substrat
disterilkan dengan cara disiram dengan alkohol. Setelah
substrat disterilkan, substrat ditandai dan diukur panjang sisi
sisinya. Setelah substrat siap, lakukan percobaan dengan
perlakuan pertama. Pertama tama substrat dimasukkan
kedalam mesin spin coater, lalu gas penghisap dinyalakan
hingga dapat dipastikan substrat menepel pada alat spin coater.
Setelah itu larutan MMA diteteskan diatas substrat sebanyak
dua tetes. Kemudian spin coater dinyalakan dengan kecepatan
1000rpm dalam waktu dua menit. Setelah substrat diputar
selama dua menit, alat dimatikan. Kemudian substrat
dibiarkan tanpa ada perlakuan. Setelah substrat dibiarkan, (a)
lakukan percobaan dengan perlakuan 1500 rpm dan 2000rpm.
Percobaan selanjutnya dilakukan dengan teknik khusus,
dimana ketika dilakukan percobaan 1500rpm atau 2000rpm ,
alat harus dinyalakan secara bertahap dari kecepatan putar
rendah menuju kecepatan putar tinggi. Dan juga ketika alat
dimatikan, alat harus dimatikan secara bertahap dari kecepatan
putar tinggi menuju kecepatan putar rendah. Kemudian
substrat diamati pada miksroskop, dari percobaan didapat
tebal lapisan tipis.
Untuk menganalisa karakteristik lapisan MMA yaitu
dengan cara mengamati hasil tadi dengan menggunakan
mikroskop optic caranya dengan menggeser-geser tombol (b)
fokus dan menggeser letak dari subtract yang akan di amati Gambar 4. Skema Alat Spin Coating Skema Kerja Percobaan
hingga mendapatkan bagian yang rapi dan halus tanpa adanya (a). Tahap Fabrikasi Lapisan Tipis (b). Tahap Karakteristik
Lapisan Tipis
lubang pada gambar, kemudia shoot gambar dan simpan
gambar. Lakukan percobaan ini sebanyak 6 kali dengan B. Flowchart
pergeseran 0,5 mm untuk mendapatkan gambar agar dapat Berikut ini di sajikan gambar 5 yang merupakan
mendapatkan nilai pixel, kemudian lakukan untuk substract flowchart pada percobaan spin coating yang telah di lakukan.
dengan kecepatan 1500 rpm dan 2000 rpm dengan perlakuan
yang sama akan tetapi hanya di lakukan sebanyak dua kali.
SPIN COATING (1115100055) - PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 2017 4
B. Perhitungan
Mulai
Setelah mendapatkan data, dilakukan sebuah perhitungan
seperti berikut:
1. Kalibrasi pada substrat terlapisi dengan kecepatan 1000rpm
Kaca preparat dipotong menjadi 4 buah Diketahui: pixel awal (x,y) = (659,409)
Pixel akhir (x,y) = (653,417)
Kaca preparat (substrat) diamplas pada bagian sisi Ditanya: Kalibrasi = rata-rata pixel ?
substrat yang panjang Jawab: pixel = ( )2 + ( )2
pixel = (659 653)2 + (409 417 )2
Substrat disterilkan dengan alkohol 96% = 1613,194
2. Nilai per 1pixel dalam meter
Substrat ditetesi larutan MMA dan dimasukkan Diketahui : pergeseran = 0.5mm = 0.0005 m
pada spin coater pixel rata-rata= 1613,194
Ditanya : Nilai per 1pixel dalam meter ?
pergeseran
Gas penghiasap diputar , spin coater dinyalakan Jawab : 1pixel =
Ratarata pixel
dan diputar dengan kecepatan yang ditentukan 0.0005
1pixel = = 3,09944 107 m
1508,527
= 0,30994415
Apakah sudah Belum 3. Nilai pixel tiap variasi
dilakukan variasi Nilai pixel tiap variasi putaran didapat dengan cara
kecepatan putar? menghitung di tiga titik pada lapisan tipis, yaitu titik atas,
tengah dan bawah, seperti contoh berikut:
Diketahui : data pixel awal dan akhir dari substrat
Ya
terlapisi yang diputar dengan kecepatan 1000rpm
Tebal lapisan diamati dengan mikroskop dan Pixel awal bagian atas (x,y) = (629,311)
softwarelogitechwebcam Pixel akhir bagian atas (x,y) = (613,323)
Ditanya : Nilai pixel tiap variasi ?
Pixel gambar awal dan pixel Jawab : pixel = ( )2 + ( )2
gambar pergeseran 0,5 mm pixel = (629 613 )2 + (311 323)2
= 1394,46
Pixel tebal lapisan atas, tengah dan Dilakukan perhitungan seperti diatas untuk bagian tengah dan
bawah bawah. Perhitungan ini dilakukan juga pada substrat variasi
yang lain yang hasilnya terdapat pada tabel
Tabel 2.
Data Hasil perhitungan pixel substrat 1000rpm
Titik Pixel Awal Pixel Akhir pixel
Grafik Hubungan
x y x y
Atas
629 311 613 323 1394,46
Kecepatan Putar terhadap
Tengah
645 355 635 379 1475,519 Tebal Lapisan
Bawah
659 405 653 415 1547,173 540.000
Rata-rata 1472,384 516.659
520.000
yang cukup tinggi dibandingkan dengan larutan yang lainnya. dalam total pada daerah lapisan. Dan fungsi substrat yang
Hal ini penting supaya larutan tidak bertumpahan dan digunakan pada percobaan ini adalah untuk memantulkan
berceceran kemana-mana saat diteteskan pada substrat. kembali cahaya yang melewati lapisan dan dipantulkan
Digunakan larutan Methyl Methacrylate (MMA) dikarenakan kembali oleh kacanya.
larutan tersebut memiliki indeks bias lebih besar dari substrat
dan juga udara. Sehingga dapat terjadi pemantulan dalam IV. KESIMPULAN
total. Sebab prinsip dari pembuatan lapisan tipis adalah Berdasarkan hasil percobaan dengan judul Pembuatan
dengan menumbuhkan suatu lapisan tipis berindeks bias tinggi Lapisan Tipis Larutan MMA dengan Metode Spin Coating
di atas substrat yang berindeks bias lebih rendah. Sehingga maka dapat dianalisa bahwa pada kaca dengan perputaran spin
dari proses ini akan dihasilkan lapisan tipis pemandu coater 1000 rpm didapatkan hasil ketebalan 0,000456357 m,
gelombang diantara lapisan berindeks bias rendah. Sehingga, pada kaca dengan perlakuan perputaran spin coater sebesar
cahaya terbentuk pantulan dalam total (pantulan internal total) 1500 rpm didapatkan hasil 0,000516659 m dan pada kaca
pada bidang batas film-substrat dan film-cover. dengan perlakuan perputaran spin coater sebesar 2000 rpm
Dapat dilihat pada tabel 1 yang diperoleh, pada kaca dengan didapatkan hasil 0,000496277 m.. Dapat diketahui hubungan
perputaran spin coater sebesar 1000 rpm didapatkan hasil ketebalan lapisan tipis dan variasi kecepatan didapatkan
ketebalan 0,000456357 m, pada kaca dengan perlakuan bahwa semakin besar kecepatannya, maka lapisan yang
perputaran spin coater sebesar 1500 rpm didapatkan hasil diperoleh akan sangat tipis sehingga sifat optiknya lebih baik.
0,000516659 m dan pada kaca dengan perlakuan perputaran
spin coater sebesar 2000 rpm didapatkan hasil 0,000496277 UCAPAN TERIMA KASIH
m. Sedangkan kaca yang tidak dikenai perlakuan apa-apa tidak Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
dicari ketebalannya hanya diambil gambar pada mikroskop laboratorium fisika laboratorium, , Annisa Nurul Aini dan
saja. Muhadha Shalatinuntuk percobaan tentang Spin Coating ini,
Berdasarkan hasil yang kita dapat bahwa pada kecepatan yang telah membimbing jalannya praktikum serta
lebih tinggi mendapatkan lapisan yang tipis. Akan tetapi pada menyalurkan ilmu yang sangat dibutuhkan oleh penulis serta
data kami ketebalan lapisan yang paling tipis berada pada dalam pelaksanaan briefing jurnal. Serta tidak lupa
putaran 1500rpm hal ini mungkin di karena saat pengambilan terimakasih kepada teman-teman satu team atas kerjasamanya
titik tengah atau penghalusan subtrat yang kurang maksimal dalam melaksanakan praktikum tentang Spin Coating
Dalam percobaan ini bukan hanya pengaruh dari kecepatan ini.Semakin besar kecepatan putar yang diberikan maka
spin coanting saja dalam mendapatkan lapisan tipis yang lebih
lapisan yang terbentuk semakin tipis.
kecil ketebalan lapisan tipisnya. Melainkan terdapat beberapa
factor yaitu dari pemberian banyaknya larutan yang di
DAFTAR PUSTAKA
teteskan, lalu waktu pemutaran spin coanting, substrat yang [1] May, Gray, Light Leigh, Elshazly Dina. 1999. Spin Coating Theory.
digunakan, dan larutan apa yang digunakan pada percobaan Georgia Institute of Technology.
ini. [2] Bahtiar, Ayi. dkk., 2006.Fabrikasi dan Karakterisasi Pandu Gelombang
Faktor pertama adalah pemberian jumlah atau banyaknya Planar Polimer Terkonjugasi.Bandung: Jurusan Fisika FMIPA UNPAD.
[3] Harris,R.D. and Wilkinson, J.S. 1995. Wave guide Surface Plasmon
larutan yaitu sebanyak satu tetes pada substrat. Hal ini Resonance Sensors. Sensors and Actuators B.
dilakukan agar dihasilkan lapisan tipis yang didapatkan [4] Setiawan, Dwi. 2011. Perambatan Cahaya pada Pandu Gelombang
memiliki ketebalan yang kecil, karena semakin kecil Makro Berbentuk Trapezium. Surakarta : Jurusan Fisika FMIPA UNS.
ketebalan lapisan tipis yang didapatkan maka semakin bagus [5] Thomas, Sri, Widodo, 1995. Optoelektronika Komunikasi Serat
Optik, Cetakan Pertama. Yogyakarta : Andi Offset.
lapisan ini digunakan untuk pemandu gelombang. Apabila di [6] Oxtoby, David W., H. P. Gillis, dan Norma H. Nachtrieb. 1999. Principle
berikan dua tetes atau lebih dapat mempengaruhi ketebalan Of Modern Chemistry Fourth Edition. New York : Harcourt Inc
lapisan yang didapatkan hal ini mempengaruhi hasil yang
didapatkan ketika lapisan tipis ini saat digunakan sebagai
pemandu gelombang.
Kemudian faktor kedua yaitu waktu yang dibutuhkan
untuk memutar spin coanting. Pada percobaan ini faktor
waktu sangat mempengaruhi karena semakin banyak waktu
yang digunakan untuk memutarkan spin coanting maka akan
menghasilkan lapisan yang sangat tipis ataupun sulit untuk
didapatkan karena semakin banyak putaran yang digunakan
maka semakin banyak larutan yang hilang atau tidak melekat
pada substrat.
Lalu faktor yang ketiga adalah substrat yang digunakan.
Pada dasarnya substrat ini mempengaruhi hasil dalam
menganalisis ketebalan lapisan tipis dan mempengaruhi
kualitas dari proses pemanduan cahaya dalam suatu pandu
gelombang tersebut. Dimana ketika suatu cahaya melewati
lapisan yang memiliki indeks bias lebih besar dibandingkan
dengan udara. Lalu cahaya ini mengenai substrat , dari proses
jalannya cahaya bahwa dapat diketahui terdapat pemantulan
SPIN COATING (1115100055) - PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 2017 7