Anda di halaman 1dari 12

FLUKSI BOCOR, FRINGING

DAN KURVA MAGNETISASI


Oleh:
1.Bambang Setyawan
2.Muiz Ashar Dinata

2.6 FLUKSI BOCOR DAN FRINGING


A. FLUKSI BOCOR
Udara merupakan isolasi untuk arus listrik, namun tidak
demikian untuk fluksi magnetik karena udara bisa melewatkan
fluksi magnetik yang hampir bak, sehingga ada fluksi yang
mencari jalan terpendek dengan melalui udara disekitar
rangkaian magnetik tersebut, yang dikenal dengan fluksi
bocor.

Jadi gaya yang dihasilkan oleh gaya gerak


magnetik adalah :
total = bocor + efektif
Dengan demikian :
Faktor kebocoran = Fluksi total
Fluksi efektif
= bocor
efektif
Nilai dari faktor kebocoran ini berkisar antara 1,1 sampai 1,2.

B. FRINGING
Fringing adalah memencar atau mengembangnya fluksi magnetik pada celah
udara sehingga luas penampang fluksi menjadi lebih besar. Karena itu
kerapatan fluksinya menjadi berkurang.

c
i

w
wn w l g ; d n d l g ; Agn wn d n

Dengan demikian, mengembangnya fluksi (fringing)


pada celah udara yang sangat sempit dapat diabaikan.
Maka faktor fringing didefinisikan sebagaiperbandingan
antara A2 dan A1, dimana nilai faktor fringing ini berkisar antara
1,1 dan 1,25.
Faktor Fringing =

A2
A1

2.7 KURVA MAGNETISASI


Relukstansi suatu bahan magnet ternyata tidak tetap, tetapi
tergantung pada perubahan permeabilitas bahan tersebut.

Adapun faktor penting penentu perubahan permeabilitas antara


lain:
Jenis bahan
Besar gaya gerak magnetik yang digunakan (N.I)
Pada pemakaian N.I yang kecil, perubahan kerapatan fluksi (B)
sebanding dengan perubahan N.I. Tetapi pada saat N.I membesar,
slope/kemiringan kurva mulai menurun dan pada suatu saat akan
terjadi saturasi(kejenuhan).

Pada kurva magnetisasi digambarkan hubungan antara kerapatan


fluks B dan kuat medan H. Maksudnya adalah seberapa jauh pengaruh
kerapatan fluks B terhadap kenaikan kuat medan H. Perhatikan gambar
di bawah ini.

Penggambaran kurva magnetisasi


Agar labih mudah untuk mengamati perubahan
permeabilitas terhadap kenaikan kuat medan magnet, maka
diperlukan pula grafik r terhadap H, karena:

Pada setiap perubahan nilai H diatas, maka akan diperoleh


nilai B dari kurva magnetisasi, sehingga dapat dihitung.

Contoh:

Kurva magnetisasi dari suatu baja lunak


adalah sesuai tabel dibawah ini:

Gambarkan grafik:
a. B terhadap H
b. r terhadap H

Penyelesaian:
Pertama hitung = B/H, dimana harga B dan H diperoleh
dari tabel diatas. Kemudian Hitung r = /0 , sehingga
diperoleh tabel dibawah ini:

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai