Anda di halaman 1dari 5

ROTATOR HARMONIS (M-6)

Rialdy Fahmi* (140310180034), Muhammad Ilyas Ardiansyah (140310180033)


Sesi ke-2
Jumat, 13 Maret 2020

Asisten : Intan Farwati Amatillah

Abstrak

Getaran merupakan fenomena sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Praktikum rotator
harmonis ini bertujuan untuk menentukan frekuensi resonansi dari suatu oailator, menentukan gaya
paksaan dan juga menrntukan redaman suatu getaran paksaan teredam. Ada empat kali percobaan
yaitu menentukan frekuensi alamiah, menentukan frekuensi paksaan, menentukan besar redaman juga
frekuensi redaman dan paksaan. Sehingga didapatkan data waktu getar, besar simpangan, arus dan
tegangan, dari data tersebut diolah sesuai perumusan sehingga didapatkan nilai besaran lain.
Didapatkan rekuensi alamiah sebesar 0,5753 Hz dari percobaan pertama, gaya paksaan sebesar 0,0015
N – 0,0083 N dari percobaan kedua, redaman 0,37 – 3,69 dari percobaan ketiga, dan pada percobaan
keempat ini merupakan gabungan dari percobaan kedua dan ketiga. Dari praktikum juga didapatkan
amplitudo dan grob berbanding lurus dengan waktu getar, tegangan berbanding lurus dengan gaya
paksaan, dan arus berbanding terbalik dengan amplitudonya. Jadi suatu benda dapat bergetar dengan
getaran yang harmonis, atau dengan redaman ataupun dengan gaya paksaan yang akan menyebabkan
benda tersebut bergetar secara alamian atau dengan gaya paksaan ataupun berhenti secara alamiah
atau adanya redaman.

Kata kunci: Rotator, getaran, frekuensi, redaman, paksaan.

I. Pendahuluan kenyataannya amplitudo osilasi semakin lama


Pada kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari semakin berkurang dan akhirnya osilasi akan berhenti,
fenomena getaran. Terdapat beberapa jenis sehingga dikatakan bahwa osilasi teredam oleh
merambatnya suatu getaran , diantaranya getaran gesekan. Dalam banyak hal, ga agesekan adalah
harmonis sederhana, getaran dengan redaman, dan sebanding dengan kecepatan benda dan mempnuyai
getaran dengan paksaan. Pada praktikum kali ini akan arah yang berlawanan. Pada percobaan ini, gaya
diamati beberapa komponen besaran yang terdapat teredam disebabkan karena kedua buah magnet pada
pada getaran, seperti frekuensi, amplitude, perioda, pendulum yang diberi arus.
tegangan dan gaya paksaan. Persamaan gerak suatu rotator yang diredam :
∂2 φ ∂φ
Getaran Bebas tanpa Hambatan I 2
+2γ + Dφ=0
∂t ∂t
Jika partikel bergetar disuatu posisi setimbang,
(2)
sedangkan gaya pada partikel sebanding dengan jarak
dari partikel dari posisi setimbang, maka partikel
Terdapat tiga amcam gerak yang terredam, yaitu
tersbut dikatakan melakukan gerak harmonik
:
sederhana. Gaya untuk mengembalikan partikel pada
posisi setimbang disebut gaya balik. Pada percobaan 1. Kurang redam, jika ω2 ≫ γ 2
ini digunakan piringan kuningan sebagai partikel yang 2. Redaman Kritis, jika ω 2=γ 2
bergetar harmonis yang disebut rotor. Piringan ini 3. Terlampau Redam, jika ω2 ≪ γ 2
akan bergerak harmonis, karena pusatnya Dari ketiganya yang akan menghasilkan
dihubungkan dengan per spiral dan ujung lainnya gerak ayunan adalah yang kurang redam, selisih
dihubungkan ke motor yang berputar dengan antara frekuensi diri dengan parameter
amplitudo yang dapat diubah-ubah. redaman(dinamakan frekuensi ayunan redaman)
Persamaan gerak dari rotor ini dimuat dalam
persamaan : Getaran dengan Gaya Luar Periodis
∂2 φ Saat priingan atau rotator dihubungkan ke per
I 2 + Dφ=0
∂t spiral dna per spiral dihubungkan ke motor, gaya yang
(1) ditimbulkan oleh motor disebut gaya luar periodis.
∂2 φ ∂φ
Getaran Bebas dengan Redaman I 2 +2γ + Dφ=F 0 sin(ωt )
∂t ∂t
Jika tidak ada gesekan, suatu partikel yang (3)
bergetar terus berosilasi tanpa henti. Pada
dalam keadaan stationer :
φ= A sin ( ωt +∅ ) (4)

Dengan

F0 Tabel 1. Frekuensi Alamiah


Diketahui : m = 0,2444 kg
I (5) r = 0,095m
A= 2 2 2
√( ω 0 −ω ) + 4 γ ω
n
I = 0,001103 kg/m3
 f 0= ; Dengan data A=15scd
t
II. Metode Penelitian (6)
10
Pertama, menentukan frekuensi alamiah. ¿
Menggerakan pendulum dengan memberikan 13,75
simpangan awal , lalu mencatat waktu untuk 10 kali ¿ 0,566 Hz
getaran, dan dilakukan berulang sebanyak 3 kali.  ω0 = 2πf0terbaik (7)
Kemudian prosedur tersebut dilakukan kembali untuk = 2 x 3,14 x 0,566
amplitudo 15 s/d 5. = 3,56 rad/s
Kedua, menentukan frekuensi paksaan. Paksaan  D = ω02I
berasal dari tegangan yang diinputkan pada motor. = (3,566)2 x 0,001103
Skala fein diatur pada skala 27 dan diberi Vin sebesar = 0,014
24 Volt dimulai dari skala Grob 6 dan dilakukan  I = ½ mr2 (8)
berulang sebanyak 3 kali, kemudian prosedur tersebut = ½ x 0,2444 x (0,095)2
dilakukan sampai skala Grob 26. =0,00110285 kg/m3
Ketiga, menentukan frekuensi redaman. Redaman 3.1.2 Menentukan frekuensi Paksaan
berasal dari arus yang diinputkan pada kumparan dari
power supply. Dimulai dari arus 0.2 -1.0 A, dengan
A0 yaitu pada skala 15 untuk setiap arus,kemudian
mencatat amplitudo untuk 1 perioda, 2 perioda dst.
Hingga amplitudo yang masih dapat teramati.
Keempat, menentukan frekuensi paksaan dan
redaman. Gunakan arus pada kumparan 0.2 A, 0.4 A,
0.6 A, 0.8 A, dan1.0 A kemudian lakukan prosedur
seperti pada frekuensi paksaan hanya saja diberi
redaman juga berupa tegangan dari power supply.

Tabel 2. Frekuensi Paksaan

Grafik 1.a grafik A-f pada frekuensi paksaan

Gambar 1. Diagram percobaan Rotator Harmonis

III. Hasil dan Pembahasan


3.1 Data Percobaan dan Pengolahan Data
3.1.1 Menentukan frekuensi Alamiah
Grafik 1.b grafik f-V pada frekuensi paksaan Tabel 4.a Frekuensi paksaan dan redaman pada
I=0,2A
 Dengan menggunakan data grob 10 , diperoleh:
f =0,13 Hz
 Dengan menggunakan data grob 10, diperoleh :
ω=2 x 3,14 x 0,13
¿ 0,816 rad / s
 Dengan menggunakan ω0 percobaan pertama:
β=√ ω 02−ω2 (9)
¿ √(3,616806)2−(0,816)2=3,523
 F0 = I β A (10)
= 0,001103 x 3,523 x 0,40 Tabel 4.b Frekuensi paksaan dan redaman pada
= 0,00155N I=0,4A

3.1.3 Menentukan frekuensi Redaman

Tabel 3. Frekuensi redaman

Tabel 4.c Frekuensi paksaan dan redaman pada


I=0,6A

Grafik 2.a grafik t-A pada frekuensi redaman

Tabel 4.c Frekuensi paksaan dan redaman pada


I=0,8A
Grafik 2.b grafik β -I pada frekuensi redaman
Pengolahan data dengan I = 0,2 A

 β=¿ √ (0,6892)2−(3.616806)2∨¿
= 2,55

3.1.4a Menentukan frekuensi Paksa dan Redaman

Tabel 4.d Frekuensi paksaan dan redaman pada


I=1A
percobaan adalah 0.5735 Hz. Diukur pula konstanta
spiralnya yaitu 0,0142. Idealnya, semakin kecil
amplitudo pendulum, maka waktu yang diperlukan
pendulum untuk mencapai 10 kali getaran akan
semakin cepat pula hal itu dikarenakan simpangannya
semakin kecil. Sesuai teori, nilai frekuensi alamiah
seharusnya sama. Perbedaan dapat terjadi karena
faktor kesalahan dalam pengukuran waktu dan
penentuan satu getaran penuh yang kurang tepat.
Frekuensi resonansi adalah ketika frekuensi alamiah
sama dengan frekuensi getarnya, jadi frekuensi
resonansi pada percobaan adalah 0,5735 Hz. Pada
percobaan kali ini terlihat pada tabel data nilai yang
didapat sesuai.
Pada saat menentukan frekuensi paksaan, dimana
paksaan tersebut dilakukan dengan menguhubungkan
motor dengan tegangan sebesar 24,0 V dan variasi
skala grob dari 10 sampai 26. Besarnya skala grob
dari motor memengaruhi besar amplitude dari
pendulum torsi. Dimana amplitude kecil pada skala
grob 10 yang seiring dengan meningkatnya skala
makin besar amplitudonya hingga maksimum pada
skala 19,lalu menurun setelah skala 19. Skala 19
memiliki amplitudo terbesar karena frekuensinya
mendekati frekuensi alamiah pendulum torsi sehingga
Grafik 3.a grafik A-f frekuensi paksaan dan redaman mendekati resonansi. Untuk skala setelahnya
pada arus 0,2A s.d. 1A amplitudo menurun karena gerakan motor memaksa
pendulum untuk segera kembali ke posisi lain
sehingga tidak dapat menempuh amplitude besar.
Sesuai dengan nilai amplitudo yang besar, gaya luar
terbesar terdpat pada skala 19 yaitu F=0,0083.
Didapat nilai amplitudo yang semakin besar seiring
dengan bertambahnya skala grob, hal ini karena
semakin besar skala yang digunakan, waktu gerakan
akan semakin lama sehingga membuat lebih besar
amplitude. Hal ini terlihat pada grafik no.1.a., maka
sudah sesuai dengan teori.
Pada percobaan ketiga menetukan faktor
redaman dari osilasi. Pendulum torsi diberikan
Grafik 3.B grafik Amax – I(arus) frekuensi paksaan simpangan awal pada skala 15 namun diberikan pula
dan redaman redaman berupa medan magnet yang menghasilkan
arus Eddy, besarnya bergantung dari arus yang diatur.
Pengolahan data dengan skala grob 10 dan pada saat I Berdasarkan hasil percobaan yang didapat, amplitude
= 0,2A pendulum mengecil tiap getarannya dan hal ini sesuai
 Gaya Luar Paksaan dengan teori. Hasil percobaan dibuat grafik amplitudo
2 2 2

F0 = A x I x (ω ¿ ¿ 0 ¿ ¿ 2−ω )+ 4 β ω0 ¿ ¿ terhadap waktu agar lebih terlihat bentuk penurunan
= 0,4x0,0011 x amplitudonya. Selain itu, besar redaman seharusnya
berbanding lurus terhadap arus. Sehingga, makin
√(3,49)2 +4 (3,49)2(0,92)2 besar arus yang diberikan makin besar pula
= 0,00134N redamannya. Dapat terlihat pada grafik sudah sesuai
 Dengan menggunakan persamaan (9) diperoleh : dengan teori yaitu amplitude semakin menurun
2(3,49)(0,92) seiring dengan bertambahnya waktu karena makin
φ=arctan ( ) teredam dan besarnya kuat arus berbanding lurus
3,49
dengan besarnya redaman, dimana semakin besar kuat
¿ 25,05 rad
arus maka redaman makin besar.
3.2 Analisis Data Pada percobaan keempat mengenai osilasi
Pada percobaan menentukan frekuensi alamiah. teredam-terpaksa. Pendulum torsi digerakkan oleh
Saat menghitung momen inersia pendulum digunakan motor dengan berbagai macam nilai grob, di mana
rumus I=1/2 MR2, momen inersia pendulum adalah pendulum juga diberi redaman dengan medan magnet.
sebesar 0.0011 kg.m2. Frekuensi alamiah terbaik hasil Berdasarkan hasil yang didapat, ternyata amplitude
pendulum meningkat seiring bertambahnya frekuensi
motor, tegangan, dan arus output. Namun, hal ini
hanya berlaku hingga skala grob 10 sampai dengan 18
atau 19. Setelah skala tersebut, amplitude pendulum
terjadi penurunan. Penyebabnya sama seperti
percobaan kedua. Saat melewati skala 19, frekuensi
motor mendekati frekuensi alamiah pendulum
sehingga mendekati resonansi. Amplitudo maksimum
terdapat pada arus 0,2 A karena memiliki redaman
terkecil.
Pada saat menentukan frekuensi paksaan,
digunakan arus sebagai faktornya. ω=0,974 rad /s,
β=2,040038 , R=5,8233. 10−2 . Berdasarkan
pengamatan data, semakin besar arus yang
digunakan , maka jumlah getaran yang dihasilkan
semakin sedikit, ini karena semakin besar arus yang
digunakan maka, gaya yang memperlambat laju rotasi
pun akan semakin besar , begitu pula sebaliknya. Pada
saat menentukan frekuensi paksaan dan redaman.
Diperoleh ω=0,48734 rad /s, β=3,3573 ,
F=0.1478.10−4N. Semakin besar Grob nya maka
semakin besar frekuensinya, begitu juga apabila arus
semakin besar maka amplitudo semakin besar.

IV. Kesimpulan
1. Frekuensi resonansi pada rotator harmonis didapat
sebesar 0,5735 Hz. Frekuensi resonansi adalah
ketika frekuensi alamiah sama dengan frekuensi
penggetarnya. Frekuensi alamiah didapat dengan
mengukur perioda rotator harmonis alamiah.
2. Gaya luar paksaan pada getaran dengan paksaan
dapat dicari menggunakan rumus
F0
I
A= 2
√( ω
0 −ω 2 ) + 4 γ ω2
Yaitu F berkisar antara 0,0015 N sampai 0 0083N
3. Redaman suatu getaran paksaan teredam dapat
R
diukur dengan β ¿
, dimana R merupakan
2I
faktor redaman dan β merupakan parameter
redaman. Yaitu 0,368 sampai 3,687 .

Daftar Pustaka
Jurnal
[1] Halliday, resnick. Fisika Dasar. Jakarta,
Erlangga (2005), p. 200-210
Buku
[2] Paul Tipler. Fisika : Untuk Sains dan Teknik.
Jakarta, Erlangga (1998), p. 200-210
Prosiding
[3] Serway. Fisika : Untuk Sains dan Teknik.
Jakarta, Salemba Teknik (2009), p. 200-210

Anda mungkin juga menyukai