Anda di halaman 1dari 16

RESUME

FISIKA STATISTIK

“Teori Kinetik Gas Ideal”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. Cahyadi Ramadhan (21033064)

2. Suci Agusfina Sari (21033181 )

3. Rachel Zepanya ( 21033034 )

DOSEN PENGAMPU : Dr.Harman Amir,S.Si,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
A. Teori Kenetik Gas

Dalam konsep termodinamika dijelaskan bahwa suatu sistem yang berinteraksi


dengan lingkungannya, atau dua sistem yang saling berinteraksi dalam suatu keadaan,
akan mencapai kesetimbangan termal. Menurut Zemansky (1982), kesetimbangan
termal adalah keadaan yang dicapai oleh 2/lebih sistem yang ditandai dengan
terbatasnya nilai koordinat sistem itu sendiri setelah sistem berinteraksi melalui
dinding diaterm. Ada atau tidaknya kesetimbangan termal suatu sistem akan
melibatkan perilaku fisik dalam pandangan yang lebih kecil seperti partikel dan
molekul. Dalam interaksinya dengan lingkungan, perilaku fisik partikel atau molekul
dalam sistem memegang peranan penting. Perilaku kinetiknya dapat mempengaruhi
energi dalam sistem, tekanan atau volume, dll.

Partikel seperti gas di alam mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-
beda. Interaksinya dengan lingkungan mendatangkan respons yang beragam. Perilaku
partikel gas/gas sangatlah kompleks sehingga sangat sulit untuk diamati. Mengenai
kajian tentang apa dan bagaimana perilaku gas serta interaksinya dengan lingkungan,
terkandung dalam teori yang dikenal dengan teori kinetik gas. Teori ini didasarkan
pada asumsi bahwa materi tersusun dari partikel-partikel sangat kecil yang selalu
bergerak. Teori kinetik gas dinyatakan sebagai berikut:

Dalam benda yang panas, partikel-partikelnya bergerak lebih cepat sehingga mempunyai lebih
banyak energi daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih santai.

Teori kinetik sebenarnya didasarkan pada energi kinetik, momentum, dan gaya.
Kita mempelajari ketiga hal tersebut dalam dinamika gerak (hukum Newton, impuls
dan momentum). Bedanya, pada teori kinetik, kita menerapkan ilmu dinamika pada
tingkat atom atau molekul. Teori kinetik dikembangkan oleh Robert Boyle (1627-1691),
Daniel Bernoulli (1700-1782), Jimi Joule (1818-1889), Kronig (1822-1879), Rudolph
Clausius (1822-1888) dan Clerk Maxwell (1831-1879 ).
Teori kinetik gas menjelaskan sifat makroskopis gas, seperti tekanan, suhu, atau
volume dengan mempertimbangkan komposisi dan gerak molekul. Intinya, teori ini
mengungkapkan bahwa tekanan bukanlah gaya tolak menolak antar molekul yang
diam, melainkan tumbukan antar molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu.

Perilaku partikel/molekul gas, seperti tekanan gas, berkaitan dengan terus-


menerusnya tumbukan molekul terhadap dinding wadahnya. Karena sifatnya yang
kompleks, maka diidealkan dengan asumsi. Gas seperti ini disebut gas ideal.

Perilaku gas atau molekul gas, dapat dijelaskan dengan baik dalam teori kinetik gas.
Contoh:

Gambar di bawah menunjukkan fenomena karamnya sebuah mobil tanker karena


dibiarkan semalaman di bawah suhu kritisnya.

Gambar. 1. Mobil tanker ringsek karena perubahan suhu yang drastis. Photo courtesy by
www.Houston.RailFan.net; dikutip dari Fund Physics Resnick Halliday ed.9:hal 509.
B. Keberadaan Gas Ideal

1. Keadaan STP

Gas seperti halnya gas ideal bergantung pada persamaan keadaan. Dalam
persamaan kedaaan gas, diperlihatkan hubungan antar variable keadaan dalam sistem
setimbangnya. Besaran fisis tersebut meliputi:

P = P (V,θ), V = V(P,θ), θ= θ (V,P)

Gas ideal mempunyai variabel seperti berikut:

 Tekanan (P),1 atm = 76 cmHg = 760 ton = 10 5 Pa


 Volume (V), I L = 1000 cm 3
 Mol (n)
 Temperature ( 273 + c ) dalam skala kelvin

Khusus dalam keaadan gas ideal, disebutkdengan istilah STP: Standart Temperature And
Preasure. Dalam hal ini, keadaan ideal tersebut terstandarisasi untuk tekanan 1 atm, dan
temperature 273 K.

2.Temperatur Gas Ideal

Dalam gas ideal, keaadan STP dijadikan standar untuk ketentuan ideal dari suatu gas.
Menurut (zemansky:1082), temperature gas ideal didefiniskan berdasarkan persamaan
limit berikut:

𝑃
θ =273,16 k 𝐴 = 𝜋𝑟 2 lim (𝑃𝑇𝑃) V (tetap)
𝑃𝑇𝑃→0

Berdasarkan percobaan, dimana, "semua jenis gas menunjuk pada temperature yang sama,
ketika PTP mendekati nol".
3.Faktor Kompresibilitas

Menurut Zemansky (1982), dalam merajah factor kompresibilitas suatu gas dapat
diterjemahkan dengan menggunakan deret pangkat atau uraian virial. Dimana,

𝐵 𝐶 𝐷
PV = A(1 + 𝑣 + 𝑣 2 + 𝑣 3 +……)

Dan,

𝑉
V=𝑛

A, B, C disebut sebagai koefisien virial. Secara umum, semakin besar


tekanannya, maka jumlah suku dalam uraian virialnya semakin banyak pula. Secara
experiment, ketika tekannya mendekati nol, maka perkalian Pv akan mendekati harga
yang sama, dan ketika tekanan gas degan massa tetap mendekati nol, volumenya
menjadi tidak berhingga. Berdasarkan uraian virial, maka deret itu merupakan limit
sebagai berikut: lim (𝑝𝑣 ) = 𝐴
𝑃→0

Untuk temperatur gas ideal θ didefinisikan sebagai berikut:

𝑃
θ = 273,16 k lim ( )
𝑃𝑇𝑃

Sehingga,

𝑃𝑉/𝑛
θ = 273,16 k lim (𝑃𝑇𝑃𝑉/𝑛)

(𝑃𝑉)
θ = 273,16 k lim (𝑃𝑉)𝑇𝑃 𝜃

𝐿𝐼𝑀(𝑃𝑉)𝑇𝑃
lim (PV )= [ 273,16

𝐿𝐼𝑀(𝑃𝑉)𝑇𝑃
Dengan [ ] adalah tatapan gas universal molar ( R )
273,16

Dengan memulihkan v dan v/n, persamaan tersebut dapat ditulis ebgai berikut:

𝑝𝑣 𝐵 𝐶 𝐷
= 1 + 𝑣 + 𝑣 2 + 𝑣 3 ……….
𝑅𝜃

Perbandingan pv/Rθ ini menunjukan faktor kompresibilitas (faktor kermenfaatan)


yang dilambangkan dengan Z.

C. Model Gas Ideal

Molekul-molekul yang membangun gas ideal, tidak dapat diamati, karena ukurannya
sangatlah kecil. Oleh sebab itu, dicoba untuk membuat ilustrasi dengan menggunakan
model. Karena aturan sederhana seperti hukum Boyle-Gay Lussac untuk gas ideal,
tidak bergantung kepada jenis molekul pembentuknya, maka dalam model ini,
molekul-molekul itu. apapun jenisnya akan dianggap seperti titik massa. Untuk
mempermudah penerapan hukum-hukum mekanika dalain membahas sifat-sifat
kumpulan molekul gas, diperlukan beberapa asumsi dasar Asumsi-asumsi tersebut
adalah:

1. Jumlah molekul dalam sistem yang akan ditinjau cukup besar pada kondisi normal
(tekanan I atmosfer, dan suhu 27°C) dalam I kilomol gas terdapat 6x 10 26 molekul yang
akan menempati ruang dengan volume 22.4 meter kubik ini berarti. setiap I cin' gas
mengandung 10 19 molekul

2. Ukuran molekul relatif kecil bila dibandingkan dengan jarak rata-rata antar molekul.
Apabila ruangan yang ditempati I kilomol gas dibagi-bagi menjadi kubus-kubus kecil,
sehingga masing-masing kubus hanya diisi oleh satu molekul. maka sisi kubus itu akan
berukuran sekitar 3 nanometer. Ini berarti bahwa jarak rata-rata antar molekul, kira-
kira 10 kali ukuran molekul, karena ukuran molekul sekitar 10 -10 m atau beberapa
angstrom (A°)
3. Molekul yang satu tidak berinteraksi dengan molekul yang lain, kecuali sesaat ketika
bertumbukan. Di samping itu, pengaruh gaya gravitasi terhadap masing -masing
molekul juga diabaikan.

4. Tumbukan yang terjadi antara satu molekul dengan molekul yang lain. atau antara
molekul dengan dinding pembatas ruang, merupakan tumbukan lenting sempurna.
Artinya, tidak ada energi yang hilang selama proses tumbukan tersebut.

5. Karena dinding pembatas ruang dianggap benar-benar frem, maka pada peristiwa
tumbukan antara molekul dan dinding, komponen tangensial momentum molekul
tidak berubah.

6. Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada gas. maka pada setiap saat, molekul-
molekul tersebar sama rata pada setiap bagian ruang

7. Molekul-molekül yang ada dalam gas ideal, akan bergerak dengan arah kecepatan
yang acak.

Sifat acak arah kecepatan molekul bisa dilukiskan sebagai berikut. Bila ritik pangkal
vektor-vektor kecepatan v untuk semua molekul dikumpulkan di satu titik, misalnya
titik O, maka ujung-ujung vektor tersebut akan memenuhi

Gambar 1.1 (sebaran kecapatan molekul pada koordinat bola)


Semua rungan secara istropik.Dengan demikian, ujung-ujung vektor dengan nilai laju
yang sama ,katakanlah V 1 = |V| akan terletak pada permukaan bola dengan jari- jari V
yang sama ,dan berpusat dititik o, dan akan tersebar rata pada permukaan itu,seperti
yang dapat kita lihat pada gambar (1.1).

Dengan menggunakan koordinat polar (v, θ, 𝜑 ) untuk satu nilai v,yang mana dapat
ditentukan beberapa porsi molekul yang kecapatannya mempunyai arah antara θ dan θ +d θ
antara 𝜑 dan 𝜑 +d𝜑.Luas permukaan bola berjari- jari v dengan sudut polar diatas adalah:

dA =v 2 sin θ dθ d𝜑 (1.1)

Karena luas permukaan bola berjari-jari v adalah;

A = 4πv 2 (1.2)

𝑑𝐴
maka porsi yang dimaksud yaitu tidak tergantung pada nilai v, artinya berlaku
𝐴

untuk semua nilai v. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk satu satuan
volume, jumlah molekul yang mempunyai arah kecepatan antara θ dan θ + dθ antara φ
dan φ+dφ adalah:

𝑑𝐴
d 2 Nθ φ= N 𝐴

atau

𝑁
d 2 Nθ φ = 4𝜋 sin θ dθ dφ, ( 1.3)

Dengan N merupakan jumlah molekul dalam ruang.Bila dikaitkan dengan jumlah


molekul persamaan volume (v),dimana:

𝑁
n= ( 1.4 )
𝑉
Maka jumlah persatuan volume yang mempunyai arah kecapatan antara θ dan θ + dθ
antara φ dan φ+dφ adalah:

𝑑2𝑁 𝑁
d 2 Nθ φ = =4𝜋 sin θ dθ dφ, (1.5)
𝑉

Kerena laju berkisar v dan 0 dan tak hingga, maka dari persamaaan (1-5),dapat
diperoleh jumlah molekul persatuan volume yang memiliki laju v dan vdv,dan
memiliki arah antara θ dan θ + dθ antara φ dan φ+dφ yaitu :

1
d 2 Nθ φ v =4𝜋dnv sin θ dθ dφ, (1.6)

Dalam hal ini,dnv adalah jumlah molekul persatuan volume yang memiliki laju antara
v dan v +dv,agar mudah dalam mengungkapkan .selanjutnya untuk besaran pada
persamaaan (1.6),digunakan istilah “jumlah molekul , ( v,θ,φ) persatuan volume”.

Contoh 1.1

Tentukan fraksi molekul gas ideal, yang geraknya dalam koordinat bola adalah:

a. θ = 45 ° dan ∆φ = 0,01 𝜋 rad ; θ = 60 ° dan ∆θ = 0,01 𝜋 rad


b. 60 ° ≤ φ ≤ 90 °, dan θ antara 30 °≤ θ ≤ 40 °.

Solusi:

Jumlah molekul yang mempunyai arah antara θ dan θ +dθ antara θ dan φ +dφ adalah:

𝑁 𝑠𝑖𝑛θ d θdθ
d 2 Nθ φ = 4𝜋

Fraksi molekul adalah:

∆𝑁 d 2 Nθ φ
𝑁
=∫ 𝑁
a. ∆𝑁 1 0,26𝜋 60.18°
= 4𝜋 ∫𝜑𝜋 𝜑 ∫60° 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑑𝜃 = 6,8.10 -6
𝑁 4

b. ∆𝑁 1 2 40°
= 4𝜋 ∫𝜑𝜋 𝜑 ∫30° 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑑𝜃 = 4.16.10 -3
𝑁 4

D.Tumbukan Molekul Dengan Dinding

Salah satu besaran yang bisa dikaitkan dengan mekanika gerak k adalah tekanan P.
Dalam mekanika, besarnya, tekanan yang bekerja pada suatu permukaan, sama dengan
besarnya gaya yang bekerja pada permukaan itu dibagi dengan luas permukaannya.
Jika kita dapat mencari berapa besar gaya yang bekerja pada dinding ruang
penampung gas untuk setiap satu satuan luas permukaan, berarti kita sudah maju
selangkah dalam usaha mengkatkan hukum hukum termodinamika dengan aturan-
aturan mekanika

Gambar 1.2 sebaran kecapatan molekul dalam koodinat silinder


Gaya apa yang dialami dinding ruang yang menampung gas ? Satu- satunya benda yang
berinteraksi dengan dinding adalah molekul-molekul gas.Jadi harus dicari hubungan interaksi
antara molekul gas dengan dinding yang bisa menghasilkan gaya Sesuai dengan hukum kedua
mekanika Newton, gaya adalah perubahan momentin persatuan waktu, jadi untuk memperoleh
gaya pada dinding diperlukan perubahan momentum Hal ini bisa terjadi ketika molekul- molekul
gas bertumbukan dengan dinding.Untuk membahas masalah ini secara cermat, perhatikan
gambar (1-2), yang memperlihatkan sebaran kecepatan molekul dalam koordinat silinder.

Pada gambar (1-2) dilukiskan sebuah silinder miring dengan panjang v dt dan atas dA dengan
sumbu yang berarah (θ,φ). panjang vdt ini tepat sama dengan jarak yang ditempuh oleh suatu
molekul dengan laju v selama selang waktu dt .Jika diperhatikan secara cermat ,dapat
disimpukan bahwa “jumlah tumbukan (θ,φ,v)”yang terjadi dengan dA dalam selang waktu
dt,sama dengan “jumlah molekul (θ,φ,v)” yang terdapat dalam selinder tersebut.

Dari persamaan 1.6 sudah ditentukan jumlah molekul (θ,φ,v)” persatuan volume”yaitu:

1
d 2 Nθ φ v =4𝜋dnv sin θ dθ dφ,

Jika volume selinder itu,

dV =dA V dt cos θ

maka“jumlah molekul (θ,φ,v)”,yang ada dalam selinder itu dalah

1
d 3 Nθ φ v dV =dA dt 4𝜋v dnv sin θ cos θ dθ dφ, (1.7)

Jika besaran ini diintegralkan untuk seluruah harga sudut θ dan φ ,diperoleh jumlah
molekul yang menumbuk dA dalam selang waktu dt dan laju antara v dan v +dv,
yaitu;

1
dA dt (4) v dnv
Dengan demikian diperoleh jumlah seluruh molekul yang menumbuk satu satuan luas
dinding dalam satu satuan waktu,yaitu;

1 1
Φ = 4 𝐴 = 𝜋𝑟 2 ∫ 𝑣 𝑑𝑛 v = 4 n (v) (1.8)

Selanjutnya kita bahas apa yang terjadi jika satu molekul dengan laju v dan arah (θ,φ)
bertumbukan dengan elemen permukaan dA pada dinding ,seperti pada gambar (1-3)

Gambar 1.3 perubahan kecapatan pada tumbukan lenting sempurna

Karena massa dinding begitu besar dibandingkan dengan masa molekul gas, yaitu m,
maka setelah proses tumbukan yang dianggap lenting sempurna, molekul akan
dipantulkan oleh dinding dengan sudut pantul yang sama Karena dinding juga
dianggap licin, maka yang berubah hanyalah komponen kecepatan yang tegak lurus,
menjadi -v cos θ. Ini berarti, bahwa dalam proses tumbukan tadi, satu molekul
memindahkan monentum sebesar :
2mv cosθ

Karena dinding arah tegak lurus dinding. Dari persamaan (1.7) diperoleh “jumlah
tumbukan (θ,φ, v ) ,selama selang waktu dt:

1
d 3 Nθ φ v dV =dA dt 4𝜋v dnv sin θ cos θ dθ dφ,

Ini berarti, selama selang waktu dt,akibat “tumbukan (θ,φ, v )permukaan seluas dA
akan menerima perpindahan momentum sebesar:

1
(2mv cosθ) (4𝜋v dnv sin θ cos θ dθ dφ dAdt),

Atau;

1
mv 2 dnv sin θ cos θ dθ dφ dA dt
2𝜋

𝜋
Jika besaran ini diintegrasikan untuk sebuah nilai θ (dari 0 sampai dengan ).dan
2

seluruh nilai φ ( 0 s.d 2π).diperoleh jumlah momentum yang dipindahkan keelemen dA


dan selang waktu dt,oleh molekul-molekul yang memiliki laju antara v dan v
+dv,yaitu:

𝐶 mv 2 dnv dA dt (1.9)

Perpindahan momentum total persatuan waktu ,yang merupakan gaya yang diterima
oleh dindig seluas dA,yaitu;

1
dF= 3 n m (∫ 𝑣 2 dn v) dA (1.10)

Selanjutnya diperoleh hubugan besaran termodinamika dengan sifat-sifat gerak molekul


pembangunanya,sehingga dapat ditulis:

𝑑𝐹 1
P = 𝑑𝐴 = 3 n m (v 2) ( 1.11)
Dimana (v 2) adalah harga rata- rata kuadrat laju.

Contoh 1.2

Dengan menggunakan persamaan;

∞ 1 ∞
<1>= ∫0 𝑖 (v) dt = 𝑁 ∫0 𝑖 dN V

Tunjukan bahwa banyaknya molekul yang menumbuk satu satuan luas bidang persamaan waktu
adalah:

1𝑁
(1) (1)
4𝑉

Solusi: Jumlah molekul persatuan volume yang menumbuk dinding dengan laju antara
v dan v +dv,dengan arah antara θ dan θ+ dθ ,antara φ dan φ+dφ persatuan luas
persatuan waktu adalah :

𝑑𝑁𝑣 𝑠𝑖𝑛θ cosθ


d 3 Nθ φ v =v dθ d φ
𝑣 4𝜋

Jumlah molekul yang menumpuk dinding persatuan luas ,persatuan waktu diperoleh
𝜋
dengan mengintergralkan persamaan diatas untuk sudut θ dan s.d dan sudut φ dari 0
2

s.d 2𝜋.Dengan Demikian;

1 2𝜋 2𝜋 𝜋
Φ = 𝑉 𝐴 = 𝜋𝑟 2 ∫𝜇=0 𝑑𝜇 ∫𝜃=0 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 ∫𝑣=0 𝑑𝑁 V

1 1 ∞
= 2 𝜋. 2. N ∫0 𝑉 f(v) dv
𝑉

1𝑁
Φ= (v) terbukti
4𝑉
DAFTAR PUSTAKA

Diktat perkuliahan: fisika statistika FMIPA UNP

https://www.slideshare.net/putuhermanwianta/makalah-16448053

Anda mungkin juga menyukai