Anda di halaman 1dari 3

B.

Peluruhan Beta
Peluruhan beta terjadi ketika inti tidak stabil memancarkan partikel beta
(elektron atau positron). Elektron adalah partikel bermuatan negatif, dan positron
adalah elektron bermuatan positif (atau anti-elektron). Peluruhan zat radioaktif
merupakan proses berubahnya inti atom yang tidak stabil menjadi unit atom yang
stabil.
Peluruhan beta (β) adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan
inti berubah tetapi jumlah nukleonnya tetap. Pauli mengemukakan bahwa sinar beta
bukan hanya terdiri dari berkas elektron, tapi juga “ditemani” berkas partikel lain
yang bermuatan listrik netral, memiliki spin ½, dan massanya sangat kecil, hampir
nol. Partikel baru ini oleh Pauli diberi nama “neutron kecil”. Dengan kehadirannya
Neutron kecil, hukum kekekalan momentum sudut spin terselamatkan. Juga hukum
kekekalan energi, yang dengannya diperoleh penjelasan bahwa selisih energi neutron-
proton sebesar ΔE terbagi pada si “neutron kecil” dan elektron. Dengan demikian,
apabila energi kinetik elektron tinggi, maka energi kinetik “neutron kecil” bernilai
rendah. Demikian pula sebaliknya.
Usul pauli yang bersifat gagasan ini kemudian dirumuskan secara pasti
melalui teori peluruhan sinar beta oleh Enrico Fermi pada 1933. Teori ini mampu
memberi penjelasan secara numerik mengenai waktu paruh peluruhan sinar beta dari
berbagai inti atom berat dan sejumlah data pengamatan yang terkait. Dalam menyusun
teorinya, Enrico Fermi, memberi nama partikel hipotesis Pauli ini sebagai neutrino
yang merupakan istilah italia untuk “si neutron kecil”, dan diberi lambang partikel ν,
dari abjad Yunani nu.
Terdapat 3 proses yang disebut sebagai peluruhan beta: (1) Inti meluruh dengan
emisi elektron, atau emisi negatron, disimbulkan dengan β-, (2) Inti meluruh dengan
emisi positron disimbulkan dengan β+ dan (3) Penangkapan sebuah elektron yang
terdapat pada lintasan terluar atom oleh inti atom, disebut tangkapan elektron atau
electron capture (EC). (Hidayati & Mahrizal, 2018)
1. Peluruhan beta positif (β+)
Peluruhan beta positif terjadi jika inti memiliki terlalu sedikit neutron relatif
terhadap proton. Peluruhan beta positif yaitu proses perubahan dari proton
menjadi neutron (sebagai inti anak) dan pemancaran elektron disertai dengan
pembebasan sebuah neutrino (v)
Contoh:

Inti Induk meluruh menjadi inti anak plus positron dan neutrino. Kemudian
Proton bebas tidak dapat meluruh menjadi sebuah neutron melalui emisi positron
(Neutron bebas meluruh menjad sebuah proton). Proton terikat dalam inti kadang-
kadang dapat mengemisikan sebuah positron karena efek energi ikat inti.
Peluruhan positron terjadi ketika radionuklida dengan n/p < 1 meluruh
melalui transisi nukleon dari proton menjadi neutron dengan memancarkan
positron (mengubah proton menjadi neutron dan positron) sehingga nomor
atom nuklida anak berkurang 1unit dibandingkan dengan radionuklida
induknya. Emisi positron (yang merupakan anti partikel dari negatron)
disertai dengan pemancaran partikel elementer yang merupakan anti partikel
dari antineutrino yaitu neutrino (dinotasikan dengan ϖe).
Daftar Pustaka
Hidayati, & Mahrizal. (2018). Fisika Inti. Padang: UNP Press.

Anda mungkin juga menyukai