Anda di halaman 1dari 47

Seperti peluruhan alfa, peluruhan beta merupakan suatu cara untuk inti dapat merubah

komposisinya supaya mencapai kemantapan yang lebih besar.


Peluruhan beta terjadi pada inti tidak stabil yang relatif ringan. Dalam peluruhan ini
akan dipancarkan partikel beta yang mungkin bermuatan negatif (b-) atau bermuatan positif
(b+). Partikel b- identik dengan elektron sedangkan partikel b+ identik dengan elektron yang
bermuatan positif (positron). Pada diagram N-Z, peluruhan b- terjadi bila nuklida tidak stabil
berada di atas kurva kestabilan sedangkan peluruhan b+ terjadi bila nuklidanya berada di
bawah kurva kestabilan. Dalam proses peluruhan b- terjadi perubahan neutron menjadi proton
di dalam inti atom sehingga proses peluruhan ini dapat dituliskan sebagai persamaan inti
berikut.
zX
A
Z+1YA + - +
conthnya adalah :
15P
32
16Y32 + - +
Sedangkan dalam proses peluruhan b+ terjadi perubahan proton menjadi neutron di dalam
inti atom sehingga proses peluruhan ini dapat dituliskan sebagai persamaan inti berikut.
zX
A
Z-1YA + - +
contohnya:
8O
15
7Y15 + - +

Ada tiga jenis peluruhan , yaitu :


1. Pemancaran negatron (-)
2. Pemancaran positron (+) dan
3. Tangkapan elektron (EC)
Bila suatu inti mempunyai kelebihan netron, relatif terhadap isobar yang lebih stabil,
kestabilan yang lebih besar akan dicapai dengan perubahan satu netron menjadi proton.
Proses ini disebut pemancaran negatron atau peluruhan negatron.
1
n 1p + -1e + v
Bila suatu inti mempunyai kelebihan proton relatif terhadap isobar yang lebih stabil,
kestabilan yang lebih besar dicapai dengan pengubahan suatu proton menjadi netron,
pengubahan ini dapat dilakukan dengan pemancaran positron (peluruhan positron) atau
dengan penangkapan elektron.
Pemancaran positron 1
p 1
n + +1e + v
Bila dua inti saling berdekatan, penyusunan kembali nukleon dapat terjadi sehingga
terbentuk satu atau lebih inti baru. Proses seperti ini disebut reaksi nuklir. Inti bermuatan
positif dan gaya tolak antara keduanya cukup besar untuk mencegah keduanya untuk
berdekatan sehingga bereaksi, kecuali jika keduanya saling mendekati dengan kecepatan
tinggi. Dalam laboratorium, orang mudah menimbulkan reaksi nuklir dalam skala kecil yaitu
dengan memakai partikel alpa yang dipancarkan oleh radionuklida atau proton atau inti lebih
berat yang dipercepat dengan berbagai cara. Akan tetapi hanya satu reaksi nuklir yang
terbukti merupakan sumber energi yang praktis dibumi, yaitu fisi inti tertentu bila ditumbuk
oleh neutron.
Dalam reaksi nuklir sebenarnya berkaitan dengan dua langkah terpisah. Pertama
partikel datang menumbuk inti target dan keduanya bergabung untuk membentuk inti baru
yang disebut inti majemuk yang nomor atomik dan nomor massanya merupakan penjumlahan
dari nomor atomik partikel-partikel semula dan penjumlahan nomor-nomor massanya.
Inti majemuk tidak memiliki ingatan bagaimana terbentuknya, karena nukleonnya
tercampur tidak tergantung pada asalnya dan energi yang membawanya menjadi keadaan
tersebut oleh partikel datang dibagi-bagi diantara nukleon-nukleon tersebut.
Dibawah ini beberapa reaksi yang menghasilkan inti majemuk 147N* (tanda bintang
menyatakan keadaan eksitasi; inti mjemuk biasanya tereksitasi dengan jumlah energi
sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat partikel-partikel yang datang)
13
7N + 1
0n 147N* (10,5 MeV)
13
6N + 1
1H 147N* (7,5 MeV)
12
6C + 2
1H 147N* (10,3 MeV)
11
6C + 3
1H 147N* (22,7 MeV)

Pembentukan dan peluruhan inti majemuk mempunyai tafsiran yang sangat menarik
berdasarkan model nuklir tetes-cairan. Menurut model ini, inti tereksitasi memiliki
keserupaan dengan tetes cairan panas dengan energi ikat partikel yang dipancarkan
bersesuaian dengan kalor penguapan molekul cairan. Tetes cairan seperti itu pada akhirnya
akan menguapkan sebuah atau lebih molekulnya, sehingga mendinginkannya. Proses
penguapan terjadi jika fluktusi acak dalam distribusi energi dalam tetesan menyebabkan
molekul tertentu memiliki energi cukup untuk melepaskan diri. Demikian juga, inti majemuk
mempertahankan eksitasinya, sampai suatu nukleon tertentu atau sekelompok nukleon
tertentu dalam sesaat ternyata bisa memiliki fraksi yang cukup besar dari energi eksitasi
untuk melepaskan diri dari inti tersebut.
Peluruhan beta pada hakekatnya merupakan konversi spontandari netron nukril
menjadi proton dan elektron, kesukaran tersebut dapat diatasi dengan mengnggap bahwa
elektron meninggalkan inti setelah elekron itu tercipta. Energi elektron yang teramamati
secara malar dari 0 hingga harga maksimum Kmaks =yang merupakan karakteristik
nekluidenya. Dalam setiap kasus , energi maksimumnya ialah
Emaks = m0 c2 + Kmaks
Yang dibawa oleh elektron peluruhan sama dengan energi setara dari beda massa
antara inti induk dan inti anak. Hanya saja, sangat jarang elektron didapatkan terpancar
dengan energi Kmaks . pada suatu ketika, diduga bahwa energi yang hilang terjadi ketika
tumbukan antara elektron yang dipancarkan dan dan elektron atomik yang mengelilingi inti.
Momentum linier dan momentum sudut didapatkan tidak kekal dalam peluruhan beta. Dalam
peluruhan beta nuklide tertentu arah elektron yang terpancar dan inti rekoil dapat diamati,
ternyata arah tersebut tidak selalu tepat berlawanan seperti yang diramalkan oleh hukum
kekekalan momentum linier. Ketakkekekalan momentum sudut diturunkan dari spin dari
elektron, proton dan netron. Peluruhan beta menyangkut konversi netron nuklir menjadi
proton :
n p + e-
karena spin masing masing partikel yang tersangkut ialah , reaksi tersebut tidak
dapat terjadi jika spin ( jadi momentum sudutnya ) harus kekal. Dalam tahun 1930,
paulimengusulkan jika sebuah partikel bermuatan dengan massa kecil atau nol dan spin
dipancarkan bersama sama dengan elektron ketika terjadi peluruhan beta, penyimpanan
momentum linier dan momentum sudut, sehingga diduga sebagai neutrino , membawa energi
yang sama dengan selisih antara Kmaks dan energi kinetik elektron yang sebenarnya.
Kemudian ditemukan terdapat dua neutrino yang tersangkut dalam peluruhan beta, neutrino
itu sendiri dan anti neutrino anti . Dalam peluruhan beta yang biasa neutrinolah yang
dipancarkan
n p + e- + ( peluruhan beta )
hipotesis neutrino ternyata berhasil. Massa neutrino diduga tidak lebih dari fraksi
kecil dari massa elektron, karena Tmaks teramati sama, sekarang massa neutrino diperkirakan
sama dengan nol atau paling besar setara dengan beberapa volt. Penyebab tak terdeteksinya
neutrino secara eksperimental ialah interaksinya denagn materi yang sangat lemah. Neutrino
yang tak bermuatan dan tak bermassa, dan tidak memiliki sifat elektromagnetik seperti foton,
dapat melalui materi yang jumlahnya besar tak terhalang. Sebuah neutrino bisa melintasi rata
rata lebih dari 100 tahun cahaya dalam besi sebelum berinteraksi.
Elektron positif baiasanya disebut positron. Sifat positron identik dengan elektron,
kecuali muatan yang dibawanya adalah +e sebagai pengganti e. Pemancaran positron
sebagai bersesuaian dengan konversi proton proton nuklir menjadi neutron, positron dan
neutrino.
p n + e+ + ( pemancaran positron.)
Neutron di luar inti mengalami peluruhan beta negatif menjadi proton karena
massanya lebih besar daripada proton yang lebih ringan tidak dapat bertransformasi menjadi
neutron, kecuali didalam inti. Pemancaran positron menghasilkan inti anak yang nomor
atomiknya lebih rendah dari Z, sedangkan nomor massaya tak berubah. Dekat hubungannya
dengan pemancaran positron yaitu penangkapan elektron. Dalam elektron sebuah inti
menyerap sebuah orbital elektron orbitalnya, sehingga hasilnya ialah sebuah proton nuklir
menjadi sebuah neutron dan sebuah neutrino terpancar. Jadi reaksi pokok dari penangkapan
elektron ialah
P + e- n +
Biasanya elektron diserap oleh kulit K, dan foton sinar x terpancar, ketika elektron
atomik yang lebih luar jatuh mengisi keadaan yang kosong. Panjang gelombang foton
merupakan karakteristik dari unsur inti anak, bukan inti asalnya, dan proses itu dapat
dikenal atas dasar itu.
Penangkapan elektron bersaing dengan pemancaran positron, karena kedua proses itu
menghasilkan transformasi nuklir yang sama. Penangkapan elektron terjadi lebih sering
daripada pemancaran positron dalam unsur berat karena orbit elektron unsur seperti itu
memiliki jari jari yang lebih kecil; elektron yang lebih dekat ini memungkinkan interaksi
yang lebih kuat dari intinya. Karena hampir semua inti tak mantab dalam alam Z nya tinggi.
Peluruhan beta proton dalam inti mengikuti skema sebagai berikut:
p n + e+ +
karena penyerapan elektron oleh inti setara dengan pemancaran positron, reaksi
penangkapan elektron adalah :
P + e- n +
Pada intinya antineutrino setara dengan pemancaran neutrino, sehingga reaksi
P + n + e+
Menyangkut proses fisis yang sama dengan peluruhan beta. Reaksi yang kedua ini,
disebut peluruhan beta balik.
Dua reaksi peluruhan beta balik
P + n + e+
n + p + e-
mempunyai peluang yang sangat rendah, sehingga neutrino mampu menembus
sejumlah materi besar. Jumlah fluks neutrino yang sangat besar diahsilkan dalam matahari
dan bintang lain ketikaka terjadi badai nuklir didalamnya, dan fluks ini kelihatannya dapat
bergerak bebas kesegala penjuru semesta. Beberapa persen dari energi yang dilepaskan dalam
reaksi seperti itu dibawa neitrino.
Interaksi nuklir yang kuat yang mengikat nukleon bersama untuk membentuk inti
tidak bisa menerangkan peluruhan beta. Interaksi berjangkauan pendek yang lain ternyata
bertanggung jawab untuk gejala itu : interaksi lemah. Sejumlah struktur materi yang
dipersoalkan, peranan interaksi lemah kelihatannya terbatas pada penyebab peluruhan beta
didalam inti yang rasio neutron/proton tidak memadai untuk menjaga kemantapan. Interaksi
ini juga mempengaruhi partikel elementer yang bukan merupakan bagian dari inti dan dapat
menyebabkan transformasi menjadi partikel lain. Nama interaksi lemah timbul karena
gaya berjangkauan pendek lain yang mempengaruhi nukleon sangat kuat seperti yang
ditunjukan oleh energi ikat yang sangat tinggi dari inti. Interaksi gravitasional lebuh lemah
dari pada interaksi lemah pada jarak di mana yang kedua merupakan faktor penting.
Jadi ada empat interaksi pokok yang dipandang cukup untuk mengatur struktur dan
perilaku seluruh alam semesta fisis, dari atom sampai galaksi bintang : gravitasional,
elektromagnetik, nuklir kuat, nuklir lemah.

Pemancar Beta
Sebagian besar pemancar beta ini dihasilkan melalui penembakan partikel neutron
pada nuklida stabil. Oleh karena itu di dalam reaktor nuklir didapatkan berbagai macam
pemancar beta. Energi radiasi beta bersifat kontinu. Pemancar beta sering digunakan dalam
kedokteran dan juga dalam industri untuk mengukur ketebalan materi. Pemancar beta yang
sering digunakan dalam kedokteran misalnya Sr-90, Y-90, P-32, Re-188, sedangkan untuk
industri sering digunakan Sr-90, P-32, Tl-208. Contoh reaksi inti untuk menghasilkan
pemancar beta adalah :
13Si
31
+ 0n1 + 15P32 + b-

Sifat Radiasi Beta


1. Daya ionisasinya di udara 1/100 kali dari partikel a.
2. Jarak jangkauannya lebih jauh daripada partikel a, di udara dapat beberapa cm.
3. Kecepatan partikel b berkisar antara 1/100 hingga 99/100 kecepatan cahaya.
4. Karena sangat ringan, maka partikel b mudah sekali dihamburkan jika
melewati medium.
5. Partikel b akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.

Peluruhan radioaktif terjadi pada inti atom yang tidak stabil yaitu, unsur yang tidak memiliki
energi ikat yang cukup untuk menahan inti bersama-sama karena kelebihan baik proton atau
neutron.

Advertisement

Soal dan pembahasan unsur radioaktif ini akan menampilakan tiga jenis utama peluruhan
bernama peluruhan alpha, beta dan gamma untuk tiga huruf pertama dari alfabet Yunani.

Partikel alfa adalah identik dengan inti helium, yang terdiri dari dua proton dan dua neutron
terikat bersama. Peluruhan alpha adalah proses perubahan atom asli berubah menjadi unsur
berbeda dan melepaskan partikel alpha.

Jumlah massanya berkurang empat dan nomor atomnya turun dua. Sebagai contoh, uranium-
238 akan meluruh menjadi thorium-234. Kadang-kadang salah satu nuklida anak ini juga
akan radioaktif, biasanya akan meluruh lebih lanjut oleh salah satu proses lain yang
dijelaskan di dalam artikel lainnya.

1. Berapakah jumlah neutron dalam nuklida 23892U .

a. 156
b. 146
c. 234
d. 137
e. 247

Jawaban: B

Advertisement

ZX 23892U
A

Jumlah proton = Z = 92

A = p + n = 238

n = 238 p

n = 238 92

n = 146
2. Suatu nuklida terdiri atas 6 proton dan 8 neutron. Bagaimanakah notasi atau lambang
nuklida itu?
12
a. 6C
8
b. 6He
14
c. 6C
4
d. 2He
20
e. 10Ne

Jawaban: C

Tanda suatu atom nuklida bergantung pada nomor atomnya (Z). Atom dengan nomor atom Z
= 6 adalah suatu karbon (C). Nuklida dengan 6 proton dan 8 neutron mempunyai nomor
massa = 14

Jadi lambangnya 146C.

3. Suatu zat radioaktif mempunyai waktu paruh 20 tahun. 25 gram zat itu disimpan selama 60
tahun. Berapakah gram sisanya .

a. 4,251 gram
b. 2,165 gram
c. 1,135 gram
d. 3,211 gram
e. 3,125 gram

4. Suatu zat radioaktif mula-mula menunjukkan keaktifan 2400 dps. Setelah 10 tahun
keaktifannya menjadi 300 dps. Berapa waktu paruh zat radioaktif itu?

a. 5 tahun
b. 2,5 tahun
c. 7,45 tahun
d. 3,33 tahun
e. 50 tahun
5. Proses peluruhan radioaktif umumnya mengikuti kinetika reaksi orde1. Suatu isotop
memiliki waktu paruh 10 menit. Jumlah radioaktif yang tersisa setelah 40 menit adalah .

a. 1/8 semula
b. 1/10 semula
c. 1/16 semula
d. 1/20 semula
e. 1/40 semula

6. Waktu paruh suatu unsur radioaktif adalah 8 jam. Bila mula-mula terdapat 64 g unsur
tersebut, sisa unsur setelah satu hari adalah .

a. 32 gram
b. 24 gram
c. 16 gram
d. 8 gram
e. 4 gram
7. Isotop 146C adalah zat radioaktif yang menyinarkan sinar beta. Setelah zat ini melepaskan
sinar beta akan dihasilkan .

a. isotop 126C
b. isotop 147N
c. isotop 168O
d. isotop 136C
e. isotop 146C

8. Bila 16 g isotop radioaktif disimpan selama 60 hari, sisa yang diperoleh adalah 2 g. Waktu
paruh isotop radioaktif ini adalah .

a. 7,5 hari
b. 10 hari
c. 20 hari
d. 30 hari
e. 15 hari
9. Bila suatu unsur radioaktif Z sesudah 42 bulan masih tersisa 1/64 bagian dari berat semula,
maka dapat dinyatakan bahwa waktu paruh unsur Z adalah .

a. 5 bulan
b. 6 bulan
c. 7 bulan
d. 8 bulan
e. 10 bulan

10. Perhatikan persamaan reaksi inti berikut ini.


86Rn
222
84P218 + X

Partikel X yang tepat adalah .


0
a. 1e
1
b. 1P
2
4
c.
1
d. 0n
0
e. 1e

11. Setelah 6 tahap penguraian dengan memancarkan sinar dan 7 tahapan penguraian sinar
, isotop radioaktif 23490Th akhirnya menghasilkan isotop stabil (tidak radioaktif lagi), yaitu
.
208
a. 82Pb
210
b. 83Pb
210
c. 83Ti
206
d. 83Bi
206
e. 82Pb

12. Berikut beberapa contoh penggunaan radioisotop:

1. Na 24 untuk menyelidiki kebocoran pipa


2. miny 60 untuk mensterilkan alat-alat kedokteran.
3. I 131 untuk mengetahui letak tumor pada otak manusia.
4. P 32 untuk memberantas hama tanaman.

Radio isotop di atas yang berfungsi sebagai perunut adalah .


a. 1 dan 4
b. 2 dan 4
c. 1 dan 2
d. 3 dan 4
e. 1 dan 3

Jawaban: E

Isotop yang berperan sebagai perunut adalah:

Na24 untuk menyelidiki kebocoran pipa minyak dalam tanah.


I131 untuk mengetahui letak tumor pada otak manusia.

13. Isotop radioaktif92823Umengalami peluruhan menjadi 90423Th dengan cara .

a. menangkap sinar alfa


b. memancarkan positron
c. menangkap elektron
d. memancarkan sinar alfa
e. membebaskan elektron

14. Tipe peluruhan radioaktif meliputi, kecuali .

a. alfa
b. beta
c. gamma
d. positron
e. neutron

Jawaban: E

Neutron bukan merupakan salah satu tipe peluruhan radioaktif, yang termasuk reaksi
peluruhan:

peluruhan alfa
peluruhan beta
peluruhan gama
peluruhan nuklida buatan

15. Penggunaan isotop Co60 dalam pengobatan penyakit kanker adalah karena zat ini
memancarkan .

a. sinar beta
b. sinar inframerah
c. sinar gamma
d. sinar ultraviolet
e. sinar alfa

Jawaban: C

Isotop Co60 dalam pengobatan kanker memancarkan sinar gama.

Advertisement

finaroseberry

Sabtu, 18 Februari 2012


RANGKUMAN,SOAL DAN PEMBAHASANNYA KIMIA INTI

KIMIA INTI
A. Struktur Inti
Inti atom tersusun dari proton dan neutron. Suatu inti dengan jumlah nucleon (proton +
neutron) tertentu disebut nuklida. Suatu nuklida dilambangkan sebagai berikut.
X = lambing atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton
Bila ditinjau dari nomor massa, nomor atom, dan jumlah neutronnya, nuklida dapat
dikelompokan sebagai berikut.

1. Isotop

Isotop adalah nuklida-nuklida dengan nomor atom (Z) sama tetapi nomor massa (A) berbeda.
Contoh : dengan

1. Isobar

Isobar adalah nuklida-nuklida dengan nomor massa (A) sama tetapi nomor atom (Z) berbeda.
Contoh : dengan

1. Isoton

Isoton adalah nuklida-nuklida dengan jumlah neutron (A-Z) sama.


Contoh : dengan
B. Unsur Radioaktif
Unsur atau zat radioaktif adalah unsur atau zat yang mempunyai inti tidak stabil, sehingga
dapat menjadi inti atom yang lain.
Tokoh-tokoh penemu zat radioaktif :
W. C. Rontgen : Penemu sinar X ( sinar Rontgen )
H. Bacuerel : Penemu Uranium
P. Curie dan M. Curie : Penemu Polonium dan Radium
1. Sinar-sinar Radioaktif
Radiasi yang dipancarkan oleh zat raioaktif adalah partikel alfa, beta dan gamma yang
kemudian disebut sinar alfa, beta, gamma.
2. Partikel Dasar
Nama Lambang Muatan Massa
Alfa = He +2 4
Beta =e -1 0
Gamma 0 0
Netron n 0 1
Sinar X X 0 0
Positron =e +1 0
Proton p=H +1 1
Detron p=H +1 2
Triton p=H +1 3
B. Pita kestabilan
Yang dimaksud dengan pita kestabilan adalah tempat dimana isotop-isotop stabil berada.

1. 1. Pemancaran sinar Beta

Peristiwa ini terjadi jika isotop yang berada diatas pita kestabilan (nilai > dari isotop
stabilnya) ingin menycapai kestabilan.
Contoh : F Ne + e
Harga : >

1. 2. Pemancaran Positron

Peristiwa ini terjadi jika isotop yang berada dibawah pita kestabilan (nilai < dari isotop
stabilnya) ingin menycapai kestabilan.
Contoh : F O + e

1. 3. Pemancaran Sinar Alfa

Peristiwa ini terjadi jika isotop yang berada disembarang pita kestabilan ingin mencapai
kestabilan terjadi umumnya pada inti-inti yang mempunyai nomor atom diatas 83.
Contoh : Rn Po + He
C. Waktu Paruh
Waktu paruh ( t ) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu zat radioaktif agar massanya/
kereaktifannya berkurang setangahnya (50%). Karena laju reaksi peluruhan adalah reaksi
orde pertama, maka massa/ kereaktifan suatu zat radioaktif pada saat tertentu dapat dicari
dengan menggunakan persamaan berikut.
Nt = N0
Nt = massa/ keaktifan yang tersisa t = waktu peluruhan
N0 = massa/ keaktifan mula-mula t1/2 = waktu paruh
D. Reaksi Inti
Pada suatu reaksi inti selalu berlaku :

1. Jumlah nomor massa pereaksi = jumlah nomor massa hasil reaksi.


2. Jumlah nomor atom pereaksi = jumlah nomor atom hasil reaksi.

Jenis-jenis Reaksi Inti

1. 1. Reaksi Peluruhan

Reaksi Peluruhan berjalan dengan spontan dan exoergik (melepas energi). Pada reaksi
peluruhan terjadi perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil.
Contoh : Ra Rn +

1. 2. Reaksi Transmutasi Inti

Pada reaksi transmutasi inti, suatu inti menyerap suatu partikel dan berubah menjadi inti lain
dengan memancarkan suatu radiasi.
Contoh : N + O + p atau dapat ditulis N(,p) O

1. 3. Reaksi Penghasil Energi


1. a. Reaksi Fisi

Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti, dimana suatu nuklida berat ditembak oleh suatu
partikel dan belah menjadi dua nuklida awal.
Contoh : U + n Kr + Ba + 3n
Energi yang dihasilkan dari dari reaksi fusi 1 gram uranium setara dengan energi dari reksi
pembakaran 3 ton batubara.
b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti, dimana dua atau lebih nuklida ringan bergabung
membentuk nuklida yang lebih berat.
Contoh : H + H + 2 n He
Pada matahari terjadi perubahan 637 juta ton hidrogen menjadi 633 juta ton helium setiap
detiknya. Empat juta ton massa yang hilang diubah menjadi energi (E = m) yang dipancarkan
segenap penjuru tata surya.
C. Penggunaan Radioisotop
1. Radioisotop sebagai Perunut (Scanner)
a. Bidang Kedokteran
1. I-131 untuk diagnosa kelenjar tiroid/ gondok.
2. Tc-99 digunakan dalam berbagai runutan (scanner) diantaranya otak,
hati, sel darah, dll.
3. Tl-201 untuk mendeteksi kerusakan jantung.
4. Xe-133 untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
5. P-32 untuk mendeteksi penyakit mata.,tumor dan hati.
6. Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
7. Se-75 untuk mendeteksi penyakit pangkreas.
8. Na-24 untuk mendeteksi ada tidaknya penyumbatan (gangguan)
pembuluh darah.
b. Bidang Sains
1. I-131 untuk mempelajari kesetimbangan dinamis pada reaksi kimia.
2. O-18 untuk mempelajri reaksi esterifikasi.
3. C-14 untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
c. Bidang Hidrologi
1. Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
2. Radioisotop Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menyelidiki kebocoran
pipa air bawah tanah.
2. Radioisotop sebagai Sumber Radiasi
a. Bidang Kedokteran
1. Co-60 adalah suatu sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan
kangker.
2. P-32 digunakan untuk penyembuhan penyakit leukemia.
3. Co-60 dan Cs-137 digunakan untuk sterilisasi.
b. Bidang Pertanian
Radiasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemberantasan hama
dan pemulihan tanaman.
c. Bidang Industri
1. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat
pada logam.
2. Radiasi gamma dapat juga digunakan untuk pengawetan kayu, barang-
barang seni, dll.
Soal dan Pembahasan
1. Ca dan Ar adalah merupakan
A. Isotop
B. Isobar
C. Isomer
D. Isoelektron
E. Isoton
Jawaban : B
Pembahasan
Kedua nuklida tersebut mempunyai nomor massa (A) yang sama dengan demikian nuklida-
nuklida tersebut merupakan isobar.
2. Nuklida A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan nuklida B mempunyai nomor
massa 23 dan nomor atom 11. kedua nuklida tersebut termasuk
A. isoton
B. isotop
C. isobar
D. isoelektron
E. isomer
Jawaban : A
Pembahasan
Pada nuklida A jumlah netron = 12
Pada nuklida B jumlah neutron = 23-11 = 12
Dengan demikian nuklida A dan B merupakan isoton.
3. Penembakan Cd dengan ppartikel neutron menghasilkan isotop Cd dan
A. p
B. e
C. He
D.
E. e
Jawaban : D
Pembahasan :
Cd + n Cd +
Jumlah nomor massa dan nomor atom pereaksi sama dengan hasil reaksi.
4. Jika atom alumunium Al ditembakan dengan partikel neutron, akan terjadi
isotop natrium radioaktif sesuai dengan reaksi : Al + n Na + x, x
adalah
A. Partikel alpha
B. Sinar gamma
C. Elektron
D. Atom Tritium
E. Partikel neutron
Jawaban : A
Pembahasan :
Al + n Na + x
x = He = sinar
5. Suatu nuklida Po ditembakan dengan sinar alpha menurut reaksi :
Po + X + n , maka nomor atom dan bilangan massa Nuklida X adalah
A. 90 dan 233
B. 90 dan 234
C. 91 dan 237
D. 92 dan 237
E. 92 dan 238
Jawaban : D
Pembahasan :
Po + X + n
Po + He X + n
nomor atom= 92, bilangan massa = 237
6. Suatu unsur X dapat memancarkan 5 kali sinar alpha, sehingga terbentuklah unsur Y.
Maka banyaknya neutron unsur Y adalah
A. 123
B. 129
C. 132
D. 135
E. 215
Jawaban : D
Pembahasan :
X Y + 5
XY+5
electron = 80
proton = 80
neutron = 215 80 = 135
7. Setelah disimpan selama 40 hari, suatu unsur radioaktif masih bersisa sebanyak 6,25% dari
jumlah semula. Waktu paruh unsur tersebut adalah
A. 20 hari
B. 16 hari
C. 10 hari
D. 8 hari
E. 5 hari
Jawaban : C
Pembahasan :
=
=
=
=
4=
t1/2 = 10
8. Gejala keradioaktifan ditemukan oleh
A. Emest Rhuterford
B. Pierre Curie
C. W.C. Roentgen
C. Henry Becquerel
D. J. Chadwick
Jawaban : D
Pembahasan
Emest Rhuterford adalah penemu inti atom.
Piere Curie bersama Marie Curie menemukan unsure radioaktif Polonium dan Radium.
W.C. Reontgen menemukan sinar-X
J. Chadwick menemukan partikel neutron.
9. Untuk mencapai kestabilan, maka C memancarkan
A. sinar-X
B. partikel
C. positron
D. proton
E. neutron
Jawaban : B
Pembahasan
Mempunyai harga > 1, maka ia termasuk nuklida yang surplus neutron terletak di ats kurva
kestabilan inti. Dengan demikian mencapai kestabilan dengan cara memancarkan partikel b.
10. Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur radioakti tersebut
disimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah
A. 50%
B. 25%
C. 12,5%
D. 6,25%
E. 3,12%
Jawaban : D
Pembahasan
Bila dalam presentase, maka No = 100%
N = 100%
N = 100% = = 6,25%
11. Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka setelah
disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak
A. 5 gram
B. 15 gram
C. 20 gram
D. 25 gram
E. 30 gram
Jawaban : E
Pembahasan
N = 40
N = 40 == 5 gram
Pengurangan berat = N- N
= 40-5 = 35 gram
12. Bila suatu unsur radioaktif Z sesudah 42 bulan masih tersisa bagian dari berat semula,
maka dapat dinyatakan bahwa waktu paruh unsur Z adalah
A. 10 bulan
B. 8 bulan
C. 7 bulan
D. 6 bulan
E. 5 bulan
Jawaban : C
Pembahasan
= 1 = 6 = = 7 bulan
13. Waktu paruh Cu adalah 128 hari. Jika semula disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa 0,05
gram, maka unsur tersebut telah disimpan selama
A. 640 hari
B. 512 hari
C. 384 hari
D. 256 hari
E. 128 hari
Jawaban : B
Pembahasan
0,05 = 0.8 hari
14. Proses peluruhan yang memancarkan elektron terjadi pada
A. KAr
B. C N
C. Be Li
D. Sr Y
Jawaban : C
Pembahasan
Pada proses peluruhan suatu radioaktif selalu berlaku : nomor atom ruas kiri = nomor atom
ruas kanan.
(A) KAr + e (memancarkan positron)
(B) C N + e (memancarkan elektron)
(C) Be Li + e (memancarkan positron)
(D) Sr Y + e (memancarkan elektron)
15. Pada reaksi tranmulasi, Ca (x,n) Sc, x adalah
A. neutron
B. elektron
C. proton
D. positron
E. sinar
Jawaban : C
Pembahasan
Reaksi transformasi Ca (x,n) Sc dapat dituliskan Ca + X Sc + n, maka x = proton.
16. Pada reaksi inti, U + X + 3 n,
X adalah
A. Th
B. Th
C. U
D. Pu
E. Pu
Jawaban : D
Pembahasan :
Pada reaksi inti selalu berlaku : nomor massa ruas kiri = nomor massa ruas kanan;
nomor atom ruas kiri = nomor atom ruas kanan. Dengan demikian reaksi inti,
U + Pu + 3 n, maka X = Pu
17. Diantara transmusi berikut yang menghasilkan inti helium adalah
A. Pb Pb
B. Al Mg
C. Th Ra
D. Bi Po
E. U U
Jawaban : C
Pembahasan :
Pada reaksi inti selalu berlaku : nomor massa ruas kiri = nomor massa ruas kanan;
nomor atom ruas kiri = nomor atom ruas kanan. Dengan demikian reaksi inti,
Th Ra +
18. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai pemanfaatan radioisotop adalah
A. Tc-99 digunakan untuk membimbing ahli bedah mencari letak jaringan
yang sakit.
B. Tl-201 untuk melihat kelainan jantung.
C. Co-60 untuk membunuh virus HIV
D. I-131 untuk diagnosa penyakit kelenjar gondok.
E. Na-24 untuk mempelajari laju aliran sungai.
Jawaban : C
Pembahasan :
Co-60 digunakan untuk terapi tumor dan kanker.
19. Penggunaan radioisotop dalam kehidupan antara lain :
1. mempelajari ssistem kesetimbangan
2. sterilisasi
3. pengenceran isotop
4. pemeriksaan tanpa merusak
5. radioterapi
Contoh penggunaan radioisotop dalam bidang kimia adalah

1. (1) dan (3)


2. (1) dan (4)
3. (3) dan (5)
4. (3) dan (4)
5. (4) dan (5)

Jawaban : A
Pembahasan :
(1) bidang kimia
(2) bibang kedokteran
(3) bidang kimia
(4) sebagai perunut terutama dalam bidang kedokteran dan hidrologi
(5) bidang kedokteran
20. Perhatikan nuklida-nuklida radioaktif berikut.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Nuklida yang digunakan sebagai perunut dalam bidang kedokteran adalah
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (5)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (5)
Jawaban : C
Pembahasan :
(1) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
(2) Digunakan sebagai perunut dalam bidang hidrologi.
(3) Digunakan untuk mendeteksi penyakit mata.
(4) Digunakan sebagai simber radiasi terapi kanker.
(5) Digunakan untuk mendiagnosa kelainan pada kelenjar gondok.
SOAL

1. Pemancaran positron dari suatu inti radioaktif disebabkan proton dalam inti berubah
menjadi

A. elektron
B. neutron
C. sinar gamma
D. sinar X
E. sinar alpha
2. Pada reaksi inti Fr Fr + x, x adalah partikel
A. neutron
B. proton
C. positron
D. elektron
E. megatron
3. Proses peluruhan radioaktif umumnya mengikuti reaksi orde-1. Suatu isotop memiliki
waktu paruh 10 menit. Jumlah isotop radioaktif yang tersisa setelah 40 menit adalah
A. 1/8 x semula
B. 1/10 x semula
C. 1/16 x semula
D. 1/20 x semula
E. 1/40 x semula
4. Proses peluruhan yang memancarkan elektron terjadi pada
A. K Ar
B. C N
C. Be Li
D. Fr Fr
E. Sr Y
5. Dari Persamaan reaksi inti: Al + X Na + Y, dapat disimpulkan X dan Y berturut-turut
adalah
A. partikel dan neutron
B. proton dan partikel
C. neutron dan partikel
D. elektron dan partikel
E. neutron dan proton
6. Suatu radioisotop X mempunyai waktu paruh 15 hari, setelah disimpan selama 60 hari,
maka berat radioisotop tersebut akan tersisa sebanyak
A. 50%
B. 25%
C. 12,5%
D. 6,25%
E. 3,125%
7. Pada reaksi peluruhan Pb Bi + X dan Rn Po + Y. X dan Y berturut-turut adalah
A. proton dan positron
B. positron dan elektron
C. elektron dan alpha
D. positron dan prooton
E. elektron dan neutron
8. Dalam reaksi inti N(,x) O, parttikel yang dilepaskan adalah
A. deuterium
B. positron
C. elektron
D. neutron
E. proton
9. Suatu unsur radioaktif meluruh sehingga tersisa 12,50% setelah 360 hari. Waktu paruh
unsur radioaktif tersebut adalah
A. 30 hari
B. 60 hari
C. 90 hari
D. 120 hari
E. 180 hari
10. Apabila unsur X ditembak dengan sebuah neutron , maka akan dihasilkan unsur Mn
disertai pelepasan partikel . Unsur X tersebut adalah
A. Ni
B. Ni
C. Co
D. Co
E. Fe
11. Jika U barerturut-turut memancarkan x partikel alfa dan y partikel beta, maka akan
dihasilkan Pb jumlah x dan y adalah
A. 8 dan 7
B. 6 dan 8
C. 7 dan 8
D. 8 dan 6
E. 7 dan 6
12. Pada reaksi transmutasi Ca(x,n) Sc, x adalah
A. neutron
B. proton
C. positron
D. elektron
E. sinar
13. Transmutasi alumunium, Al, menjadi silikon, Si, dapat terjadi dengan cara penyerapan
neutron oleh alumunium, disusul dengan pemancaran
A. proton
B. sinar beta
C. positron
D. sinar gamma
E. partikel alfa
14. Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paruh 4 jam. Dari sejumlah unsur tersebut,
setelah satu hari yang masih tersisa iaalah
A.
B.
C.
D.
E.
15. Suatu isotop tak stabil yang pada peta isotop terletak dibawah kurva kestabilan inti
biasanya memancarkan
A. elektron
B. neutron
C. partikel beta
D. partikel alfa
E. positron
16. Reaksi inti dibawah ini terolong reaksi fusi adalah
A. H + + H + H
B. O + n + p
C. Au + C At + 5n
D. Mg + He Si +n
E. U + n Kr + Ba + 3n
17. Bila partikel Pu ditembakan dengan satu neutron, ternyata dapat mengemisikan partikel
beta disertai dengan terbentuknya
A. Am
B. Np
C. Np
D. Pu
E. Am
18. Zat radioaktif yang digunakan untuk mendiagnosa fungsi kelenjar gondok adalah
A. P-32
B. Na-24
C. Co-60
D. I-131
E. Cs-137
19. Setelah 6 tahap pemancaran sinar dan 7 tahap memancarkan sinar isotop radioaktif.
Th akhirnya menghasilkan isotop stabil
A. Pb
B. Bi
C. Pb
D. Ti
E. Bi
20. Sebuah fosil berupa tulang binatang ditemukan dalam tanah. Setelah diteliti dalam
laboratorium ternyata keaktifan C tinggal 25%. Jika waktu paruh dari C adalah 5730 tahun,
maka diperkirakan unsur fosil itu adalah
A. 2865 tahun
B. 4297,5 tahun
C. 5730 tahun
D. 8595 tahun
E. 11460 tahun
21. Jika U ditembak dengan neutron akan di hasilkan isotop uranium U disertai pelepasan
A. B. C. D. n E. p
22. Uranium meluruh dengan persamaan : U Pb + + Jumlah partikel dan berturut-
turut adalah
A. 6 dan 2 C. 8 dan 6 E. 7 dan 4
B. 6 dan 4 D. 8 dan 4
23. Diberikan beberapa radioiosotop berikut.
(1) Na-24 (3) P-32 (5) I-131
(2) Tc-99 (4) Fe-59
Isotop yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran pipa air dan penyakit kelenjar
gondok berturut-turut adalah

1. 1 dan 3 C. 2 dan 4 E. 3 dan 4


2. 1 dan 5 D. 2 dan 5

24. Dari reaksi transformasi berikut


(1) Al + Si + (m)
(2) Cu + p Zn + (r)
(3) O + D + (n)
(4) Be + C+ (s)
yang merupakan neutron adalah

1. m, n C. m, n, r E. m, n, r, s
2. r, s D. n, r, s

25. Penggunaak isotop Co-60 dalam pengobatan penyakit kanker adalah karena zat ini
memancarkan
A. sinar beta C. sinar gamma E. sinar ultralembayung
B. sinar infamerah D. sinar alfa
26. Berikut beberapa contoh penggunaan radioisotop :
1. Na-24 untuk menyelidiki kebocoran pipa minyak dalam tanah
2. Co-60 untuk mensterilkan alat-alat kedokteran
3. I-131 untuk mengetahui letak tumor pada otak manusia
4. P-32 untuk memberantas hama tanam
Radio isotop diatas yang berfungsi sebagai perunut

1. 1 dan 2 C. 1 dan 4 E. 3 dan 4


2. 1 dan 3 D. 2 dan 4

27. Isotop Pu memancarkan lima buah partikel dan dua buah partikel . Isotop yang
terbentuk pada proses ini adalah
A. Th C. Cm E. Rn
B. Fr D. Pu
28. Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paruh 60 tahun. Berapa tahun waktu yang
dibutuhkan untuk terjadinya peluruhan sehingga radioisotop tersebut masih tersisa 12,5%?
A. 90 tahun C. 180 tahun E. 320 tahun
B. 120 tahun D. 240 tahun
29. Isotop C adalah zat radioaktif yang menyinarkan sinar beta. Setelah zat ini melepaskan
sinar beta akan menghasilkan
A. isotop C C. Isotop N E. Isotop C
B. isotop C D. Isotop O
30. Waktu paruh suatu unsur radioaktif adalah 8 jam. Bila mula-mula terdapat 64 gram unsur
tersebut, sisa unsur setelah satu hari adalah
A. 32 gram C. 16 gram E. 4 gram
B. 24 gram D. 8 gram
Diposkan oleh finaroseberry di 00.05
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

2 komentar:

1.

Ni Putu Putri Puspitaningrum2 April 2013 06.52

terima kasih :) postingannya sangat membantu untuk belajar kimia :D

Balas

2.

Tina Agustini2 Juni 2015 01.23

Kaaaa isi dong soal bawahnya

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Daily Calendar
statistik

39,238

Pengikut
Arsip Blog
Mengenai Saya 2012 (4)
o Februari (4)
Radiasi Benda Hitam
Isaac Newton
RANGKUMAN,SOAL DAN
finaroseberry
Bekasi, Jawa PEMBAHASANNYA KIMIA INTI
Indian boy (my best friend forever)
Barat, Indonesia
Lihat profil lengkapku
2011 (9)

copyright.by fina. Template Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

ersamaan dan Jenis-jenis Peluruhan


Radioaktif, Inti Atom, Rumus, Contoh Soal,
Kimia
AddThis Sharing Buttons

Share to Google BookmarkShare to Facebook3Share to TwitterShare to PrintShare to EmailShare to


PinterestShare to More2

6:00 AM

Persamaan dan Jenis-jenis Peluruhan Radioaktif, Inti Atom, Rumus, Contoh Soal, Kimia - Peluruhan
radioaktif adalah peristiwa spontan emisi beberapa partikel dan radiasi elektromagnetik dari suatu
inti atom tidak stabil menuju inti yang stabil. Peluruhan radioaktif diketahui merupakan suatu
peristiwa eksoergik (pelepasan energi). Pada proses peluruhan inti berlaku Hukum Kekekalan Energi,
Momentum, Massa, dan Muatan.
a. Persamaan Peluruhan Inti

Persamaan peluruhan inti ditulis seperti halnya persamaan reaksi kimia. Contoh peluruhan
radioaktif 238U disertai pelepasan partikel alfa dapat ditulis sebagai berikut.

Pada persamaan ini, hanya inti yang berubah yang dituliskan. Tidak perlu menuliskan senyawa kimia
atau muatan elektron untuk setiap senyawa radioaktif yang terlibat sebab lingkungan kimia tidak
memiliki pengaruh terhadap perubahan inti.

Gambar 1. Deret peluruhan radioaktif : 238U 206Pb.

Pereaksi dan produk yang terlibat dalam peluruhan inti ditulis menurut simbol nuklidanya. Simbol
untuk partikel yang terlibat dalam peluruhan inti adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Simbol Partikel yang Terlibat dalam Peluruhan Inti

Proton Neutron Beta Positron Gamma

atau atau

Dalam simbol untuk partikel yang terlibat, indeks bawah menyatakan muatan, dan indeks atas
menyatakan massa.
Gambar 2. Daya tembus radiasi yang diemisikan unsur radioaktif Kekuatan penetrasi: n > > .

Contoh Soal Menuliskan Persamaan Peluruhan Inti :

Tuliskan persamaan transmutasi inti untuk peluruhan radioaktif radium226 disertai pancaran partikel
alfa membentuk radon222.

Jawaban :

Nomor atom radium 88 dan radon 86. Jadi, simbol kedua nuklida adalah :

dan

Persamaan transmutasi intinya :

b. Jenis Peluruhan Radioaktif


Peluruhan radioaktif dapat digolongkan ke dalam tiga jenis peluruhan, yaitu peluruhan alfa, peluruhan
beta (, + atau positron, atau penangkapan elektron), dan peluruhan gamma. Secara umum
ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 2. Jenis Peluruhan Radioaktif

Jenis peluruhan Radiasi Perubahan Setara Certified metrics

No. Atom No. Massa

Emisi alfa () 2 -4

Emisi beta () +1 0

Emisi positron 1 0
(+)

Penangkapan sinar-X 1 0
elektron

Emisi gamma 0 0
()

1. Emisi alfa adalah emisi nuklida atau partikel alfa dari inti tidak stabil. Misalnya, pada peluruhan
radioaktif 226Ra.

Nuklida yang memiliki nomor atom di atas 83 akan memancarkan partikel alfa.

2. Emisi beta () adalah emisi elektron berkecepatan tinggi dari inti tidak stabil. Emisi beta sama
dengan perubahan neutron menjadi proton.
Persamaannya :

Nuklida di atas pita kestabilan akan memancarkan partikel beta.

3. Emisi positron (+) adalah emisi sejenis elektron yang bermuatan positif. Emisi positron setara
dengan perubahan proton menjadi neutron.

Emisi positron terjadi pada nuklida yang berada di bawah pita kestabilan.

4. Penangkapan elektron (EC, electron capture) adalah peluruhan inti dengan menangkap elektron
dari orbital yang terdekat ke inti, yaitu kulit K. Dalam hal ini, proton diubah menjadi neutron.

5. Emisi gamma () dihasilkan dari nuklida yang tereksitasi setelah menjalani peluruhan. Peluruhan
radioaktif menghasilkan nuklida pada keadaan tereksitasi yang tidak stabil. Untuk mencapai keadaan
stabil dilakukan dengan cara mengemisikan energi dalam bentuk radiasi gamma.

Contohnya :
Gambar 3. Radiasi alfa, beta dan gamma dalam medan magnet.

Contoh Soal Meramalkan Jenis Peluruhan Radioaktif :

Gunakan pita kestabilan untuk meramalkan peluruhan radioaktif dan tuliskan persamaan transmutasi
intinya:

a. 47Ca

b. 25Al

Jawaban :

a. Nuklida 47Ca memiliki 20 proton dan 27 neutron. Oleh karena nilai N/Z > 1 (di bawah pita kestabilan)
maka akan terjadi emisi beta.

b. Nuklida 25Al memiliki 13 proton dan 12 neutron. Oleh karena nilai < 1 (di bawah pita kestabilan)
maka akan terjadi emisi positron atau penangkapan elektron. Persamaan transmutasi intinya:
Anda sekarang sudah mengetahui Peluruhan Radioaktif. Terima kasih anda sudah berkunjung ke
Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
298.

ti-inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang
mantap (stabil). Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma
dan energy peluruhan. Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat
kimianya.

Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berup partikel atau gelombang
elektromagnet (non partikel). Lihat gambar dibawah ini!

Gambar 3. Jenis-jenis radiasi yang di pancarkan radioaktif


Jenis radiasi yang dipancarkan radioaktif adalah:

1. Peluruhan Alpha (Alpha Decay)

Inti-inti radioaktif secara spontan menjadi inti turunan yang kadang-kadang memancarkan
partikel . Pada umumnya diikuti pula dengan peluruhan radiasi gamma. Radiasi alpha
mempunyai spektrum energi yang diskrit. Radioisotop yang memancarkan radiasi alpha maka
nomor massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2, sehingga radiasi alpha
disamakan dengan pembentukan inti Helium yang bermuatan +2 ( ).

Berdasarkan hukum kekekalan jumlah muatan dan nucleon maka peluruhan partikel
memenuhi hubungan yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

X adalah unsur induk dan Y adalah unsur turunan.


Contoh peluruhan terjadi pada peluruhan Plutonium:

Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut energi disintegrasi atau energi peluruhan
yaitu:

Q = (mx-mY-m)c2

Fraksi Energi Peluruhan


KY = energi kinetik inti (inti anak)
K = energi kinetik partikel

Pada gambar dibawah ini merupakan gambar spektrum energi peluruhan alpha yang berbentuk
diskrit.

Gambar 2.7. Spektrum energi peluruhan alfa

2. Peluruhan Beta Minus (Beta Minus Decay)

Peluruhan beta () adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan inti berubah tetapi
jumlah nukleonnya tetap. Radiasi beta minus disamakan dengan pemancaran elektron dari
suatu inti atom. Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti yang kelebihan neutron dan pada
umumnya disertai juga dengan radiasi gamma. Radiasi beta (baik yang positif maupun yang
negatif) mempunyai spektrum energi yang sinambung (continous) serta diikuti oleh
antineutrino yang membawa kelebihan energi yang dimiliki oleh zarah beta. Seperti halnya
pada radiasi Alpha, makin tinggi energi yang dimiliki maka makin pendek umurnya. Pada
radiasi Beta minus, nomor atomnya akan bertambah satu, sedang nomor massanya tetap.
Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai:
Contoh reaksi peluruhan radiasi Beta minus adalah:

disebut antineutrino yang merupakan partikel netral dengan kelajuan c dan tidak mempunyai
massa. Energi dari antineutrino bersifat kinetic. Energi yang dilepas pada saat peluruhan yaitu:

Q = (mx-mY)c2

Pada gambar 2.8. merupakan gambar spektrum energi peluruhan beta yang berbentuk spectrum
kontinu.

Gambar 2.8. Spektrum energi peluruhan beta


(http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu, 2010)

3. Peluruhan Beta Plus (Beta Plus Decay)

Radiasi ini sama dengan pancaran positron dari inti. Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti yang
kelebihan proton. Pancaran positron dapat terjadi apabila perbedaan energi antara inti semula
dengan inti hasil paling tidak sebesar 1,02 MeV.

Menurut Pauli, radiasi beta plus sama dengan perubahan proton menjadi neutron sehingga
nomor atomnya akan berkurang satu. Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

v adalah neutrino yaitu partikel sejenis dengan antineutrino dengan spin yang berlawanan.
Contoh peluruhan beta plus adalah sebagai berikut:
Energi disintegrasi atau energi peluruhannya yaitu:

Q = (mx mY + 2me)c2

Pada radiasi Beta plus akan selalu diikuti dengan peristiwa Annihilasi, karena begitu terbentuk
zarah beta plus maka akan langsung bergabung dengan elektron dan menghasilkan radiasi
Gamma:

4. Tangkapan Elektron Orbital (K Capture)

Pada peluruhan ini inti akan menangkap satu elektron orbital. Peristiwa ini terjadi pada inti
yang kelebihan proton tetapi tidak mempunyai cukup tenaga untuk mengeluarkan proton dari
intinya. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:

Sebagai contoh pada peristiwa peluruhan unsur Bi

Energi disintegrasi atau energi peluruhannya adalah sebagai berikut:

Q = (mx - mY)c2

5. Peluruhan Gamma (Gamma Decay)

Suatu inti unsur radioaktif yang mengalami peluruhan, baik peluruhan maupun peluruhan
atau mengalami tumbukan dengan netron biasanya berada pada keadaan tereksitasi. Pada saat
kembali ke keadaan dasarnya inti tersebut akan melepas energi dalam bentuk radiasi gamma.

Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Gambar 2.9. menunjukkan salah satu contoh
energi gamma dari atom cesium 137 (137Cs).
Gambar 2.9. Spektrum energi peluruhan gamma atom cesium 137 (Rapach, 2010)

Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma () akan berkurang atau
terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi olah bahan maka
intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut.

I = Io.e-x

I : intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material


Io : intensitas mula-mula
x : tebal material
: koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya tergantung sifat
material penyerap dan energi sinar gamma.

Jika tebal material penyerap L, maka:

Jika intensitas I yaitu intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material tinggal separoh
dari intensitas awal, maka tebal material tersebut dinamakan Lapisan Harga Paroh (Half Value
Layer = hvl).

DAYA TEMBUS DAN DAYA IONISASI


Salah satu sifat menguntungkan dari sinar radioaktif adalah daya tembusnya yang tinggi.
Kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif ini dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Daya ionisasi
adalah kemampuan sinar radioaktif menarik elektron dari atom-atom yang dilewatinya.
Partikel mempunyai daya ionisasi yang kuat karena muatannya positif. Ia lebih mudah
menarik elektron bebas dari atom-atom. Partikel memiliki daya ionisasi yang kurang kuat
dan partikel memiliki daya ionisai paling lemah. Untuk mengionisasi atom sinar radioaktif
akan menggunakan energi yang dimilikinya, sehingga semakin kuat daya ionisasinya semakin
banyak energinya yang hilang.

Hal ini tentu saja berpengaruh pada daya tembusnya. Sinar memiliki daya tembus paling kuat
, kemudian sinar dan yang paling lemah adalah sinar . Di udara terbuka sinar akan
kehilangan banyak energi karena mengionisasi molekul-molekul udara sehingga hanya
memiliki jangkauan beberapa centimeter saja. Ilustrasi berikut memperlihatkan perbandingan
daya tembus sinar-sinar radioaktif.

REAKSI
PELURUHAN
Reaksi peluruhan adalah reaksi spontan suatu unsur radioaktif sehingga berubah
menjadi unsur lain. Reaksi peluruhan merupakan reaksi inti. Zat radioaktif alami
dapat meluruh disertai pemancaran sinar alfa (peluruhan alfa), pemancaran beta
(peluruhan beta), atau pemancaran sinar gamma (peluruhan gamma).
Persamaan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

sehingga berlaku :

a = b+c
d = e+f

1. Peluruhan alfa

Peluruhan alfa berlangsung dengan akibat pengurangan empat satuan nomor massa
dan pengurangan dua satuan nomor atom. Contoh peluruhan alfa sebagai berikut :

2. Peluruhan beta
Nomor atom suatu unsur radioaktif yang mengalami peluruhan beta bertambah satu,
sedangkan nomor massanya tetap. Contoh peluruhan beta sebagai berikut :

3. Peluruhan gamma

Sinar gamma dihasilkan bersamaan dengan peluruhan alfa atau peluruhan sinar beta.
Peluruhan sinar gamma tidak mengubah nomor massa atau nomor atom nuklida.

4. Peluruhan nuklida buatan

Nuklida buatan yang merupakan nuklida ringan (Z<83), biasanya hanya meluruh
melalui tiga cara, yaitu pemancaran beta, pemancaran positron dan penangkapan
elektron. Cara peluruhan yang sama akan diikuti juga oleh isotop radioaktif ringan
yang terdapat di alam. Beberapa contoh peluruhan nuklida buatan ini, sebagai berikut
:

a. Peluruhan nuklida ringan yang berada di bawah pita kestabilan.

Pemancaran positron

Penangkapan elektron

b. Reaksi nuklida ringan yang berada di atas pita kestabilan.

Pemancaran elektron

Penangkapan proton
5. Reaksi penembakan

Suatu unsur dapat ditembak dengan suatu unsur radioaktif sehingga dihasilkan suatu
unsur lain yang bersifat radioaktif serta pemancaran sinar radioaktif yang lain pula.

Penulisan reaksi ini dapat disingkat menjadi :

Persamaan reaksi penembakan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

sehingga berlaku :

a+b=c+d
e+f=g+h

Skip to content

Biologi
Fisika
Kimia
Ekonomi
Geografi
PKN
Sejarah
Fungsi.web.id

Postingan terbaru
Soal dan pembahasan laju reaksi kimia pilihan ganda
Soal dan pembahasan Gerak pada tumbuhan untuk smp
Soal dan pembahasan Optik dan Alat Optik
Soal dan jawaban Bioteknologi dan teknologi reproduksi
Soal dan pembahasan tentang gas ideal

Artikel lainnya
Soal dan pembahasan Optik dan Alat Optik
Soal dan pembahasan tentang gas ideal
Soal dan pembahasan tentang gaya untuk SMP
Pengertian kapasitansi
Soal dan pembahasan listrik statis untuk sma

Halaman
About
Disclaimer
Privacy
Sitemap
Kontak

Pengertian dan contoh peluruhan beta


Diperbaharui: 5 April, 2016 | Oleh: fungsi | 0
Atom dengan inti yang tidak stabil merupakan radioaktif. Untuk menjadi lebih stabil, inti
menjalani peluruhan radioaktif. Dalam peluruhan radioaktif, inti memancarkan energi dan
biasanya partikel materi juga.
Advertisement

Ada beberapa jenis peluruhan radioaktif, termasuk perluruhan alpha, beta, dan gamma.
Energi akan dipancarkan dalam ketiga jenis peluruhan, tetapi hanya peluruhan alpha dan beta
yang juga memancarkan partikel.

Apa itu peluruhan Beta?


Peluruhan beta terjadi ketika inti tidak stabil memancarkan partikel beta dan energi. Partikel
beta adalah elektron atau positron. Elektron adalah partikel bermuatan negatif, dan positron
adalah elektron bermuatan positif (atau anti-elektron). Ketika partikel beta adalah sebuah
elektron, peluruhan ini disebut pluruhan beta-minus. Ketika partikel beta adalah positron,
peluruhan disebut peluruhan beta-plus. Peluruhan Beta-minus terjadi ketika inti memiliki
terlalu banyak neutron relatif terhadap proton, dan peluruhan beta-plus terjadi ketika inti
memiliki terlalu sedikit neutron relatif terhadap proton.

Q: Inti hanya berisi proton dan neutron, jadi bagaimana bisa inti memancarkan elektron
dalam versi peluruhan beta minus atau positron dan dalam versi peluruhan beta-plus?

Advertisement

A: peluruhan Beta dimulai dengan proton atau neutron. Anda dapat melihat bagaimana pada

Gambar di bawah.

Q: Bagaimana peluruhan beta mengubah sebuah atom menjadi unsur yang berbeda?

A: Dalam peluruhan beta minus atom mendapat penambahan proton, dan peluruhan beta-plus
kehilangan proton. Dalam setiap kasus, atom menjadi unsur yang berbeda karena memiliki
jumlah dari proton yang berbeda.

Persamaan untuk peluruhan beta


Inti radioaktif dan partikel yang diwakili oleh simbol-simbol nuklir. Misalnya, partikel beta-
minus (elektron) diwakili oleh simbol -1e0. Subscript -1 merupakan muatan partikel, dan
superscript 0 menunjukkan bahwa partikel memiliki massa hampir tidak ada (tidak ada proton
atau neutron). Contoh lain adalah inti radioaktif thorium-234. Hal ini diwakili oleh simbol
234
90Th , dimana subscript 90 berdiri untuk jumlah proton dan superscript 234 untuk jumlah
proton ditambah neutron.

Simbol nuklir digunakan untuk menulis persamaan nuklir untuk peluruhan radioaktif. Mari
kita simak contoh dari peluruhan beta-minus thorium-234 menjadi Protactinium-234. Reaksi
ini diwakili oleh persamaan:

90Th
234
91Pa234 + -1e-0 + energi
Persamaan ini menunjukkan bahwa thorium-234 menjadi protaktinium-234 dan kehilangan
partikel beta dan energi. Protaktinium-234 yang diproduksi dalam reaksi juga radioaktif,
sehingga akan meluruh juga.

Persamaan inti akan seimbang jika total jumlah proton dan neutron yang sama di kedua sisi
panah. Jika Anda membandingkan subskrip dan superscripts di kedua sisi persamaan di atas,
Anda akan melihat bahwa mereka adalah sama.

Q: Apa yang terjadi pada elektron yang dihasilkan dalam reaksi di atas?

A: Seiring dengan elektron lain, dapat bergabung dengan partikel alpha untuk membentuk
atom helium. Partikel alfa, yang dipancarkan selama peluruhan alfa, terdiri dari dua proton
dan dua neutron.

Bahaya Peluruhan Beta


Partikel beta dapat melakukan perjalanan sekitar satu meter di udara. Mereka bisa melewati
selembar kertas atau lapisan kain tetapi tidak bisa melalui selembar aluminium atau beberapa
sentimeter dari kayu. Mereka juga dapat menembus kulit dan merusak jaringan di bawahnya.
Mereka bahkan lebih berbahaya jika mereka tertelan atau terhirup.

Ringkasan

Peluruhan beta terjadi ketika inti tidak stabil karena memiliki terlalu banyak atau
terlalu sedikit neutron relatif terhadap proton. Inti memancarkan partikel beta dan
energi. Partikel beta adalah salah elektron (peluruhan beta-minus) atau positron
(peluruhan beta-plus).
Dalam peluruhan beta minus, neutron pecah untuk proton dan elektron, dan elektron
dipancarkan dari inti. Dalam peluruhan beta-plus, proton pecah ke neutron dan
positron, dan positron dipancarkan dari inti.
Persamaan inti yang seimbang menunjukkan bagaimana jumlah proton dan neutron
berubah dalam peluruhan beta.
Radiasi beta adalah berbahaya bagi makhluk hidup.

Advertisement

Bagikan artikel ini ke : Facebook Twitter

Artikel menarik lainnya:

Peluruhan Sinar gamma dan bahaya mereka


Pengertian dan contoh isotop
Peluruhan unsur Radon
Pengertian dan bahaya peluruhan Alfa
Waktu paruh dan penanggalan radioaktif
Pengertian dan jenis peluruhan Radioaktif
Manfaat Radioaktif dalam kedokteran, Industri, pertanian
Pengertian Radioisotop
Pengertian waktu paruh radioaktif
Posted in: Kimia Tagged: Beta, Radioaktif
Previous Post: Bagaimana jantung berdenyut ?
Next Post: Ciri-ciri khusus Echinodermata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name *

Email *

Website

2016 All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai