Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RESTINA TIOLENTA SIHOMBING

NIM : 4201121017
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA B 2020

1. Jelaskan pengertian pita valensi, pita hantar (konduksi) dan, celah energi (Energy
Gap) dan buat gambarnya
Jawaban:
a. Pita Valensi
Pita valensi adalah rentang energi di mana elektron yang terikat secara kuat pada atom.
Elektron dalam pita valensi tidak bergerak bebas dan tidak dapat memberikan kontribusi
pada konduktivitas listrik bahan. Pita valensi biasanya diisi penuh oleh elektron, kecuali
pada material semikonduktor yang dikotori.

b. Pita Hantar (Konduksi)


Pita konduksi adalah pita energi di atas pita valensi yang terisi sebagian atau tidak terisi
oleh elektron. Pita hantar adalah rentang energi di atas pita valensi di mana elektron dapat
bergerak bebas dan memberikan kontribusi pada konduktivitas listrik bahan. Elektron
yang berada dalam pita hantar dapat dengan mudah berpindah dari atom satu ke atom
lainnya. Konduktivitas listrik bahan dipengaruhi oleh jumlah elektron yang ada dalam
pita hantar. Semakin banyak elektron dalam pita hantar, semakin baik bahan sebagai
konduktor listrik.

c. Celah Energi (Energy Gap)


Pada umumnya, antara pita valensi dan pita konduksi terdapat suatu celah yang disebut
celah energi. Celah energi adalah selisih antara energi terbesar pada pita valensi dengan
energi terkecil pada pita hantar. Semakin besar celah energi, semakin buruk bahan
sebagai konduktor listrik. Material dengan celah energi yang besar adalah bahan isolator
listrik, sementara bahan dengan celah energi yang kecil adalah konduktor listrik dan
semikonduktor.

Diagram Pita Energi


2. Pada semikonduktor intrinsik, jumlah elektron dan lubang sama besar, sehingga tataran
Fermi terletak di tengah-tengah celah energi atau senyawa terlarang. Hal ini dapat dibuktikan
menggunakan konsep statistik mekanika, di mana jumlah elektron dan lubang dalam
semikonduktor intrinsik dijelaskan oleh distribusi Fermi-Dirac.

Dalam distribusi Fermi-Dirac, probabilitas bahwa suatu level energi dihuni oleh elektron di
suhu tertentu diberikan oleh fungsi:

1
f ( E )=
{e }
(E −μ)
kb T
+1

di mana E adalah level energi, ( μ = Ef) adalah tataran Fermi, k adalah konstanta Boltzmann,
dan T adalah suhu absolut. Jika suhu rendah, hanya level energi yang terletak di bawah
tataran Fermi yang akan dihuni oleh elektron. Sebaliknya, jika suhu tinggi, level energi di
atas tataran Fermi juga dapat dihuni oleh elektron.

Pada suhu nol absolut (T=0), semua level energi di bawah tataran Fermi dihuni oleh
elektron, sedangkan level energi di atas tataran Fermi kosong. Karena pada semikonduktor
intrinsik jumlah elektron sama dengan jumlah lubang, maka jumlah elektron di pita valensi
akan sama dengan jumlah lubang di pita hantar. Oleh karena itu, tataran Fermi harus berada
di tengah-tengah celah energi, sehingga jumlah elektron dan lubang yang sama besar dapat
diakomodasi di masing-masing pita energi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
tataran Fermi pada semikonduktor intrinsik terletak di tengah-tengah senyawa terlarang.
3. a. Dalam model Kronig-Penney dengan potensial delta-function, energi elektron pada band
pertama dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
0,5
( k 2+ p 2 )
cos ( ka )=cosh ( pa )−
p sinh ( pa )
√ 2m V 0
Dimana k adalah bilangan gelombang elektron, a adalah jarak antar atom, dan p= ,
h
dimana m adalah massa elektron, V0 adalah kedalaman potensial, dan h adalah konstanta
Plank.
Pertama-tama, kita lihat pada k=0, dimana persamaan menjadi:
p
cos ( 0 a )=cosh ( pa )−
p sinh ( pa )
p
cos ( 0 )=cosh ( pa )−
p sinh ( pa )
Karena cos(0) = 1 dan sinh(0)=0, maka kita bisa mendapatkan :
p
1=cosh ( pa )−
px 0
cosh ( pa )=1
Kita bisa menghitung nilai P dengan menggunakan rumus diatas
√ 2m V 0
p=
h
Energi elektron pada band pertama adalah:
E=−2V 0 cos ( pa )
Karena p<<1, maka kita dapat memperluas fungsi cosinus menjadi deret taylor:
( pa )2 ( pa ) 4
cos ( pa ) =1− + −…
2! 4!
Jika kita mengabaikan suku dengan orde tinggi, kita dapat menyederhanakan persamaan
energi mejadi:
( V 0 a2 p2 )
E=−2V 0+
2
Kita kemudian dapat menyubtitusi nilai P dan mendapatkan:
2 2
h k
E=−2V 0+
8 m a2
Ini menunjukkan bahwa energi elektron pada band pertama dalam model Kronig-Penney
dengan potensial delta-function bergantung pada bilagan gelombang elektron.
p
Untuk mencari celah energi pada k = , kita perlu mencari nilai energi untuk bilangan
a
gelombang ini pada batas zona Brillouin.
p
Pada batas zona Brillouin, nilai k = . Dalam kasus ini, persamaan untuk energi menjadi:
a

( )
2 0,5
p 2
2
+p
a
cos ( pa ) =cosh ( pa )−
p sinh ( pa )
Untuk menemukan celah energi, kita perlu mencari energi diatas dan di bawah zona
Brillouin, yaitu pada k=0 dan k=2p/a.
Dalam kasus k=2p/a, persamaan untuk energi menjadi:

( )
0,5
4 p2 2
+p
a2
cos ( 2 pa )=cosh ( pa )−
p sinh ( pa )
Setelah kita menemukan nilai energi pada pada k=0 dan k=2p/a, kita dapat menghitung celah
energi dengan mengurangi nilai energi pada k=2p/a dar nilai energi pada k=0.

4. Dalam Kristal FCC, kita dapat menghitung struktur pita energi elektron bebas dalam skema
zona tereduksi dengan menggunakan fungsi dispersi energi bebas elektron :

E (k )=
2m ( )
h 2 | |2
k

Dimana h adalah konstanta Plank, m adalah massa elektron, dan k adalah vektor gelombang.
Untuk mengeplot energi-elektron bebas dalam skema zona tereduksi, kita harus mengubah
vektor gelombang k menjadi berada di dalam zona Brillouin pertama. Dalam hal ini, kita
menggunakan vektor gelombang
k= ( )(
2p 1 1 1
, , .
a 2 2 2 )
Pada k=0, energi elektron bebas adalah nol, karena nilai |k| adalah nol. Pada
k= ( )(
2p 1 1 1
)
, , , energi elektron bebas adalah:
a 2 2 2

( ) (
E (k )=
h2
2m
2
|k| =
3 h2
8 ma 2
p2
)
Energi-elektron bebas dapat dihitung pada titik-titik antara k=0 dan k = ( 2ap )( 12 , 12 , 12 )
dengan menggunakan rumus:

E (k )= ( )
h2
2m
|k|
2
Dengan memperhatikan bahwa k memiliki arah [1 1 1]. Kita dapat memplot energi-elektron
bebas hingga enam kali lipat dari energi band terendah pada batas zona pada
k= ( )(
2p 1 1 1
, , .
a 2 2 2 )
Dalam plot energi-elektron bebas ini, kita dpat melihat bahwa terdapat beberapa degenerasi,
yaitu dimana ada dua atau lebih energi-elektron bebas yang memiliki nilai energi yang sama
pada satu titik vektor gelombang. Namun, saat kita mempertimbangkan potensial Kristal,
beberapa dari degenerasi ini akan dihilangkan, yang akan menghasilkan bentuk pita energi
yang sebenarnya.

The mass of He3 is 3.016 atomic mass units (amu), which is equivalent to 4.99 x 10−26 kg.
Planck's constant is h = 6.626 x 10−34 J*s. The number density of He3 is given as 0.081
g/cm3, which is equivalent to 1.337 x 1022 m-3.
Substituting these values into the formula gives:
2
( 6.626 x 10−34 ) 2/ 3
( 2( 1.337 x 10 )
)
22
ϵ F= 3 π ≈ 8.11 x 10−22 J
2 ( 4.99 x 10 )
−26

To calculate the Fermi temperature, we can use the formula:


ϵF
T F=
kB
where k_B is the Boltzmann constant.
The Boltzmann constant is k B = 1.381 x 10-23 J/K. Substituting the value of ϵ Fgives:
8.11 x 10−22 J
T F= −23
≈58.8 K
1.381 x 10 J / K
Therefore, the Fermi energy of He3 is approximately 8.11 x 10−22 J , and the Fermi
temperature is approximately 58.8 K.

5.

Anda mungkin juga menyukai