Anda di halaman 1dari 5

TR 3 FISIKA ZAT PADAT

Nama : Valentina Agustus Br.Simbolon


NIM : 4202421001
Kelas : Pendidikan Fisika B 2020
Mata Kuliah : Pendahuluan Fisika Zat Padat
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si

1. Jelaskan pengertian pita valensi, pita hantar (konduksi) medan, celah energi (Energy Gap)
dan buat gambarnya
Jawaban :
• Pita valensi
Pita energi yang dibentuk dengan mengelompokkan rentang tingkat energi dari elektron
valensi atau elektron orbit terluar disebut pita valensi. Pita valensi hadir di bawah pita
konduksi seperti yang ditunjukkan pada gambar. Elektron di pita valensi memiliki energi
lebih rendah daripada elektron dalam pita konduksi. Elektron yang ada dalam pita valensi
terikat secara longgar ke nukleus atom.
• Pita konduksi
Band energi yang dibentuk dengan mengelompokkan rentang tingkat energi dari elektron
bebas disebut sebagai pita konduksi. Umumnya, pita konduksi kosong tapi bila energi
eksternal diterapkan, elektron-elektron di pita valensi melompat ke pita konduksi dan
menjadi elektron bebas. Elektron pada pita konduksi memiliki energi yang lebih tinggi
daripada elektron pada pita valensi. Elektron pita konduksi tidak terikat pada nukleus atom.
• Forbidden band or forbidden gap (celah energi)
Perbedaan energi yang ada antara pita valensi dan pita konduksi dengan memisahkan kedua
pita energi disebut sebagai pita terlarang atau jeda terlarang (Forbidden band or forbidden
gap). Dalam zat padat, elektron tidak bisa bertahan dalam jarak terlarang karena tidak ada
negara energi yang diperbolehkan di wilayah ini. Forbidden band merupakan faktor utama
untuk menentukan konduktivitas listrik padatan.
P.V = Pita valensi = Pita energi yang terisi oleh elektron valensi
P.K= Pita konduksi = Pita energi diatas pita valensi, yang akan terisi elektron konduksi
E.g = Celah energi = Energi yang diperlukan elektron untuk loncat ke pita konduksi

2. Buktikan bahwa tataran Fermi pada semikonduktor intrinsik terletak di tengah-tengah


senjang terlarang.

Jawaban :
Tataran Fermi pada semikonduktor intrinsik merupakan level energi di mana terdapat
probabilitas 50% bahwa suatu elektron berada di atasnya atau di bawahnya. Jika suatu elektron
memiliki energi yang sama dengan tataran Fermi, maka probabilitas untuk menemukan elektron
tersebut di atas atau di bawah tataran Fermi sama besar.
Dalam semikonduktor intrinsik, semua elektron terikat dalam ikatan kovalen dan tidak ada
elektron bebas yang dapat bergerak secara bebas di dalam bahan. Namun, pada suhu yang cukup
tinggi, beberapa elektron dapat terlepas dari ikatan kovalen dan menjadi elektron bebas. Jumlah
elektron bebas ini sangat kecil dibandingkan dengan jumlah elektron terikat, sehingga
semikonduktor intrinsik tetap merupakan bahan yang relatif tidak konduktif.
Namun, suatu elektron dapat memperoleh energi tambahan dari berbagai sumber, seperti
panas atau radiasi, dan menjadi elektron bebas. Jika energi yang dimiliki oleh suatu elektron cukup
besar untuk melewati senjang terlarang (band gap), maka elektron tersebut akan menjadi elektron
bebas. Oleh karena itu, tataran Fermi pada semikonduktor intrinsik terletak di tengah-tengah
senjang terlarang karena pada tataran Fermi, probabilitas untuk menemukan elektron di atas atau di
bawah tataran Fermi sama besar.
Dalam kondisi suhu dan tekanan standar, tataran Fermi pada semikonduktor intrinsik
terletak di tengah-tengah senjang terlarang karena pada kondisi ini, jumlah elektron yang terlepas
dari ikatan kovalen dan menjadi elektron bebas sangat kecil sehingga tataran Fermi tetap relatif
stabil di tengah-tengah senjang terlarang.

3. Kronig-Penney model. (a) For the delta-function potential and with P << 1, find at k = 0 the
energy of the lowest energy band. (b) For the same problem find the band gap at k = /a
(soal Hal. 182 No.3 dari buku Charles Kittel)
Jawaban :

a) Saat k=0
Persamaan determinannya adalah (P/Ka)sin Ka +cos Ka=1. Dalam batas kecil P positif
persamaan ini akan memiliki solusi hanya ketika Ka << 1. Perluas sinus dan kosinus
1 2
untuk mendapatkan dalam urutan terendah P ≅ Ka .Sehingga besar energinya adalah
2
ħ2 K 2 ħ P
2

=
2 m m a2
π
b) Saat k=
a
Persamaan determinannya adalah (P/Ka)sin Ka +cos Ka=-1. Dalam batas kecil P positif
persamaan ini akan memiliki solusi ketika Ka =π +δ dimana δ ≪ 1 . Kita Perluas untuk

medapatkan ( Pπ ) (−δ )+(−1+ 12 δ )=−1.Yang mana memiliki solusi δ=0 dan δ=2P/π
2

. Sehingga Eg =(ħ¿¿ 2/ 2 m2)(2 πδ )=(ħ¿¿2 /2 m2)( 4 P)¿¿

4. Free electron energies in reduced zone. Consider the free electron energy bands of an fcc
crystal lattice in the approximation of an empty lattice, but in the reduced zone scheme in
which all k' s are transformed to lie in the first Brillouin zone. Plot roughly in the [1 1 1]
direction the energies of all bands up to six times the lowest band energy at the zone
boundary at k = (2/a)(1/2,1/2,1/2). Let this be the unit of energy. This problem shows why
band edges need not necessarily be at the zone center. Several of the degeneracies (hand
crossings) will be removed when account is taken of the crystal potential. (soal Hal. 182
No.2 dari buku Charles Kittel)
Jawaban :
Dalam kristal fcc, kita dapat menghitung struktur pita energi elektron bebas dalam skema
zona tereduksi dengan menggunakan fungsi dispersi energi bebas elektron:
ℎ2
𝐸(𝑘) = ( ) |𝑘|2
2𝑚
di mana h adalah konstanta Planck, m adalah massa elektron, dan k adalah vektor gelombang.
Untuk mengeplot energi-elektron bebas dalam skema zona tereduksi, kita harus mengubah
vektor gelombang k menjadi berada di dalam zona Brillouin pertama. Dalam hal ini, kita
menggunakan vektor gelombang k = (2/a)(1/2,1/2,1/2).
Pada k = 0, energi elektron bebas adalah nol, karena nilai |k| adalah nol. Pada k =
(2/a)(1/2,1/2,1/2), energi elektron bebas adalah:
ℎ2 3ℎ2
𝐸(𝑘) = ( ) |𝑘|2 = ( ) 𝑝2
2𝑚 8𝑚𝑎2
Energi-elektron bebas dapat dihitung pada titik-titik antara k = 0 dan k = (2/a)(1/2,1/2,1/2)
dengan menggunakan rumus:
ℎ2
𝐸(𝑘) = ( ) |𝑘|2
2𝑚
dengan memperhatikan bahwa k memiliki arah [1 1 1]. Kita dapat memplot energi-elektron bebas
hingga enam kali lipat dari energi band terendah pada batas zona pada k = (2/a)(1/2,1/2,1/2).
Dalam plot energi-elektron bebas ini, kita dapat melihat bahwa terdapat beberapa degenerasi, yaitu
di mana ada dua atau lebih energi-elektron bebas yang memiliki nilai energi yang sama pada satu
titik vektor gelombang. Namun, saat kita mempertimbangkan potensial kristal, beberapa dari
degenerasi ini akan dihilangkan, yang akan menghasilkan bentuk pita energi yang sebenarnya.

5. Soal Hal. 158 No.5 dari buku Charles Kittel)


“Liquid He3. The atom He3 has spin 1/2 and is a fermion. The density of liquid He3 is 0.081
g cm-3 near absolute zero. Calculate the Fermi energy ε F and the Fermi temperature TF .”

Jawaban :
10−3
Jumlah mol per cm3 adalah 81 × =27 ×10−3 maka konsentrasinya 16 ×1021 cm−3 .Massa
3
atom He3=(3,017)(1,661)×10−24=5,01 ×10−24 g. Dengan demikian
2 /3
ε F =[(1,1 ×10− 54)/ 10−23 ][( 30) ×(16)× 1021 ] ≈ 7 ×10−16 erg atau T F =5 K

Anda mungkin juga menyukai