Anda di halaman 1dari 4

A.

Kekuatan Bahan Berdasarkan Sifat Elastisitas

mekanis suatu bahan


Sifat bahan
merupakan kemampuan ketika memberikan
perlawanan apabiladiberikanbeban pada bahan tersebut. Sifat mekanis menunjukkan
kekuatan bahan ketika menahan beban yang berasal dari luar. Pernahkah Anda
membedakan sifat baja,
aluminium, dan karet?

Sumber: indobisnis.indopos.co.id, wwwjualgasketpacking.com, hmongbuy.net

Gambar 5.2 (a) Baja, (6) aluminium, dan (c) karet dengan karakteristik berbeda

Coba identifikasikan sifat-sifat bahan terse-


benda berdasarkan elastisitasnya dapat
but. Sifat Tugas 5.1
dibedakan menjadi dua macam, yaitu benda elastis
Lakukanlah pengamatan ter-
dan benda plastis. Benda elastis merupakan ben-
hadap karet, pegas, plastisin,
da yang dapat kembali ke bentuk semula setelah dan benda-benda lainnya di
sekitar Anda! Bagaimanakah
gaya yang mengenai benda tersebut dihilangkan.
sifat elastisitas bahan-bahan
Benda elastis, misalnya karet dan pegas. Adapun
tersebut? Apakah Anda me-
benda merupakan benda yang tidak akan
plastis miliki ide untuk memanfaat
kembali ke bentuk semula setelah gaya yang me- kan sifat elastisitas pada
ngenai benda tersebut dihilangkan.Benda plastis, benda agardapat menghasil-
kan uang?
misalnya tanah liat dan plastisin (lilin mainan).
Ketika sebuah gaya dikenakan pada benda
padat,cair, dan gas, maka benda akan mengalami perubahan gerak sesuai Hukum II
Newton atau benda mengalami perubahan bentuk (deformasi).Benda mengalami
perubahan gerak resultan gaya EF tidak sama dengan nol sehingga

=*F
jika terjadi

perubahan percepatan sebesar a


m
Jika sebuah benda dikenai gaya, maka sifat benda menentukan perilaku benda
tersebut.Gaya yang diberikan dapat berupa gaya tekanan atau tarikan dari luar.
Umumnya, benda mengalami perubahan bentuk setelah memperoleh pengaruh
gaya (tekanan atau tarikan) dari luar. Kekuatan bahan dapat dilihat dari beberapa
parameter,antara lain sebagaiberikut.

Bab V Sifat Elastisitas Bahan 65


1.
Tegangan (Stress)
Tegangan menunjukkan perbandingan antara gaya yang bekerja pada
dengan luas penampang benda. be.
pada ben
Tegangan dapat dinyatakan dengan rumu
berikut.
usan
Keterangan:

tegangan (Pa)
Fgaya (N)
A: luas
penampang (m*)

2.
Regangan (Strain)

Regangan dapat ditentukan sebagai


benda dengan perbandingan antara pertambahan panjane
panjang awal. Regangan dapat dituliskan dengan rumusan ng
sebagai berikut. 1san matematis
matematis

e AL Keterangan:

L e
regangan

panjang awal (m)


AL
pertambahanpanjang (m)

3. Modulus
Elastis
(ModulusYoung)
Perbandingan tegangan (G)dengan
benda regangan (e) selalu konstan saat
elastis tidak gaya pada
melampaui batas elastisitasnya. Konstanta tersebut
modulus elastis atau dinamakan
Modulus Young (E).Modulus
rumusan berikut. Young dapat dinyatakan
dengan

Keterangan:
E=__FL, e:regangan AL
e AAL pertambahanpanjang (m)
L panjangmula-mula(m) E
: tegangan(Pa) F
modulus Young (N/m)
gaya(N)
A: luas
penampang (m*)

B Hukum Hooke

Pegas termasuk benda yang dibuat dari bahan


Sifat elastisitas
bahan pada pegas memenuhi yang memiliki sifat elastisitas.
Hukum Hooke.
1. Hukum Hooke
pada Pegas
Hukum Hooke menyatakan bahwa
jika gaya tarik
pegas tidak melampaui batas elastisitas yang dikenakan pada
pegas, maka
berbanding lurus (sebanding) dengan pertambahan panjang pegas
gaya tarik yang
Hukum Hooke dapat dituliskan dalam bentuk dikenakan pada benda.
matematis
sebagai berikut.

66 Fisika SMK/MAK Kelas X


F=kAr
Keterangan:
pegas (N)
F gayapada
pertambahan panjang pegas (m) Ax
Ar
konstanta pegas (N/m)

2. Energi
pada Pegas
karena adanya energi.
Pegas dapat meregang
Thumlah energi potensial yang bekerja pada pegas Sumber: dreamstimme.co

berikut. Gambar 5.3 Pegas ditarik dengan


adalah sebagai
gaya F

E,=kA
Tugas 5.2
Keterangan:
energi potensial pegas (joule)
Ep: Umumnya Hukum Hooke
Ax: panjang pegas(m)
pertambahan berlaku pada pegas. Apakah
kkonstantapegas (N/m) Hukum Hooke juga berlaku
Anali-
pada benda lainnya?
3. Susunan Pegas sislahberlakunya Hukum
Hooke dengan cermat dan
Pegas bersifat sehingga dapat kembali
elastis,
percayadiri!
bentuk semula jika dikenai gaya yang tidak
ke
Hal ini menunjukkan
melebihibatas elastisitasnya. disusun
Hukum Hooke pada pegas. Dua buah pegas atau lebih dapat
berlakunya
susunan pegas tersebut dapat diubah menjadi
secara seri dan paralel. Jenis-jenis
Karakteristik susunan pegas adalah sebagaiberikut.
sebuah pegas pengganti.

Tokoh
Hooke lahir di Hooke dikenal secara internasional karena hukum
Pulau Wight.
Robert
Hukum elastisitas diterapkan pada timbangan pegas
elastisitas yang dikemukakannya.
untuk hasil bumi di pasar swalayan.
menimbang
dengan pengubahan
Sumber: yustinnovia1.weebly.com/kumpulan-biografi-1okoh-dunia.html

a. Susunan Seri
satu dengan
cara menghubungkan ujung pegas
Pegas yang disusun dengan disusun secara seri
disebut susunan seri. Pegas yang
pegas lainnyasecara berurutan sama
yang menarik pegas pengganti dan gaya pada setiappegas
enyebabkan gaya sama dengan
(Gambar Selain itu,
5.4). panjang pegas pengganti
pertambahan
Desar
jumlah pertambahan panjang setiappegas

Bab V Sifat Elastisitas Bahan


67
Rumusan yang berlaku pada pegas yang disusun
secara seri adalah
sebagai berikut.

F
F=F
=
Ar
Ax+Ar,

W
Keterangan:
Ar: pertambahan panjang (m) Gambar 5.4 Pegas
susunan
F gayapada pegas (N) seri
ks
skonstanta gaya total pada susunan
pegas seri (N/m)
b. Susunan Paralel

Fegas yang disusun dengan cara menghubungkan ujung pegas Satu dengan
pegas lainnya secara sejajar dinamakan susunan
paralel. Susunan paralel pada pegas
menyebabkan gaya yang menarik pegas pengganti merupakan hasil penjumlahan
dari gaya pada
masing-masingpegas (Gambar 5.5). Selain itu, pertambahan panjang
pegas pengganti dan
masing-masing pegas sama besar.
Rumusan yang berlaku
pada pegas yang disusun secara
paralel adalah sebagai berikut.

F =F =F
= =
Ax Ax, Ax, F
k, k i=l
=k,+k,+k,t..+k, M

Keterangan: W
Ax: pertambahan panjang (m)
F Gambar 5.5 Pegas susunan
gaya pada pegas (N)
paralel
konstanta gaya total pada susunan pegas paralel (N/m)

Anda mungkin juga menyukai