Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN MATERI FISIKA

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE


6
Kompetensi Dasar

- Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari


- Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat untuk penyelidikan ilmiah
- Mengolah dan menanalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan

Indikator Pencapaian Kompetensi


A. Konsep Elastisitas
1. Mengungkapkan konsep elastisitas
2. Mengungkapkan minimal 5 contoh fakta aplikasi sifat elastis bahan dalam kehidupan.
3. Membedakan konsep elastis dan plastis
4. Mengungkapkan tentang konsep tegangan
5. Mengungkapkan konsep regangan
6. Mengungkapkan konsep modulus elastis
7. Menginterpretasikan grafik tegangan lawan regangan

B. Gaya pada Pegas dan Hukum Hooke


1. Melakukan percobaan hukum Hooke untuk menentukan hubungan antara gaya pegas dan
pertambahan panjang pegas.
2. Menyajikan data hasil percobaan dalam bentuk grafik hubungan gaya pegas dengan
simpangan.
3. Menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan hubungan gaya pegas dengan
simpangan.
4. Siswa dapat menginterpretasikan dengan benar rumus hukum Hooke.
5. Memberikan contoh fakta dalam kehidupan tentang penerapan prinsip hukum Hooke dalam
teknologi
6. Menerapkan prinsip matematis hukum Hooke dalam penalaran hubungan antara variabel
elastisitas.
7. Menganalisis rumus hukum Hooke dengan konsep modulus elestis untuk menyimpulkan
faktor-faktor yang mempengaruhi konstanta gaya pegas.

C. Susunan beberapa pegas seri, paralel, dan kombinasi seri/paralel


1. Mengungkapkan secara matematis hubungan matematis antara gaya pegas dalam suatu
sistem yang terdiri dari beberapa pegas seri/paralel dengan gaya pegas dari masing-
masing penyusunnya.
2. Mengungkapkan secara matematis hubungan matematis antara konstanta gaya pegas dari
beberapa pegas yang disusun secara seri.dengan konstanta pegas masing-masing pegas
penyusunnya.
3. Mengungkapkan prinsip matematis hubungan antara konstanta pegas dari beberapa
pegas yang disusun secara paralel dengan konstanta pegas penyusnnya.
4. Mengungkapkan secara matematis besar usaha yang dilakukan gaya pegas ke dalam
variabel kontanta pegas dan simpangan
5. Mengungkapkan hubungan antara besar usaha yang dilakukan gaya pegas dengan energi
potensial pegas

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman1


1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali alat yang menerapkan sifat elastis bahan. Misalnya,
pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan ketapel; perlengkapan rumah
tangga spring-bed, alat pengukur gaya tarik kereta api,tali busur pada olah raga panahan . Gambar 1
a) sampai dengan 1g) menunjukkan beberapa contoh alat yang memanfaatkan sifat elastisitas
bahan/pegas.

Gambar 1a) Gambar 1b) Gambar 1c) Gambar 1d)


Atelit panahan memanfaatkan Mobil memanfaatkan sifat Sping bed menggunakan sifat Shockbreak
sifat elastisitas busur panah elastisitas sejumlah pegas elastisitas bahan er mobil

Gambar 1 a)
s.d 1 g)
menunjukkan
beberapa
contoh alat
yang
penggunaan
sifat
Gambar 1e) Gambar 1f) Gambar 1g) elastisitas
Sebuah pistul menggunakan Rancang bangun jembatan Papan peloncat indah bahan
kekuatan sifat elastisitas pegas menggunakan analisis elastisitas menggunaan elastisitas bahan
pada

Di sini akan dibahas mengenai pengertian elastisitas, pengertian tegangan, regangan, modulus
elastisitas, strain, tetapan pegas, hukum Hooke, gabungan beberapa pegas yang disusun secara seri
maupun paralel, serta energi potensial pegas.

2. Pengertian Elastisitas
Sebuah benda dapat berubah bentuk akibat ditarik atau ditekan oleh suatu gaya. Ketika gaya
dihilangkan, bentuk benda dapat kembali seperti semula. Benda seperti itu disebut bersifat” elastis”.
Sifat elastis atau elastisitas suatu benda adalah sifat benda yang cenderung kembali ke bentuk
semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar.
Beberapa benda yang bersifat elastis, misalnya karet, pegas, dan sebagainya. Sifat elastisitas suatu
benda dapat digunakan untuk beberapa keperluan seperti terlihat pada gambar 1 a) sampai dengan
1 g) di atas. Ketika gaya yang bekerja dihilangkan namun bentuk benda tidak bisa kembali seperti
semula, maka benda itu tidak bersifat elastis atau disebut bersifat “plastis”. Contoh benda yang
bersifat plastis, misalnya tanah liat, aspal, plstisin, dan sebagainya. Benda-benda yang elastis
mempunyai batas elastisitas tetentu. Misalnya karet kalau kita regangkan terus menerus pada suatu
saat tidak mampu lagi meregang bahkan mungkin akan putus.

3. Pengertian Tegangan (Stress)


Luas penampang A Pada gambar 2) di samping, seutas kawat dengan luas
penampang A ditarik dengan gaya F. Maka tegangan
F didefinisikan sebagai besarnya gaya (F) dibagi dengan luas
Gambar 2) penampang kawat (A) disebut “tegangan” atau diberi notasi
Seutas kawat dengan luas A ditarik dengan F , atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
F
  ..................................... 1)
A

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman2


Dalam hal ini,
F : gaya tarik, dalam SI satuannya newton atau N
A : luas penampang kawat, dalam satuan m 2
 : tegangan atau stress, dalam sistem internasional satuanya N/m 2.
Catatan :
Setiap benda memiliki batas tegangan maksimum tertentu. Jika benda ditarik/ditekan hingga
melebihi batas tegangan maksimum, maka benda akan patah atau retak. Misal tegangan
maksimum baja = 5,0.108 N/m2. Beton memiliki daya tekan > daya tarik

4. Pengertian Regangan (Strain)


Karena mendapat tarikan gaya F kawat yang semula panjangnya L bertambah panjng sebesar ∆L,
maka regangan atau strain didefinisikan sebagai besarnya pertambahan panjang (∆L) dibagi dengan
panjang mula-mula (L). Besarnya regangan biasanya diberi notasi e. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
L
e  ......................................................................... 2)
L

∆L : besarnya pertambahan panjang kawat, dalam satuan meter atau m


L : panjang mula-mula kawat sebelum diberikan gaya, dalam satuan meter
e : stain, tanpa satuan

5. Hubungan Gaya Tegangan dan Pertambahan Panjang


Semakin besar gaya tegangan yan g diberikan semakin besar juga pertambahan panjangnya
regangan akan semakin besar. Hubungan antara gaya tegangan (F) dengan pertambahan panjang
(X ) dapat dilihat pada gambar 2) berikut ini.
- Dari titik O sampai dengan titik P grafik berupa garis lurus.
batas linier
Dalam hal ini pertambahan panjang dari O sampai dengan P
F
Q R masih bersifat linier, maka titik P disebut batas linieritas.
- Dari titik Titik P sampai dengan titik Q pertambahan panjang
P batas patah
benda sudah tidak linier lagi ( F tidak sebanding dengan X),
Batas elastis namun sampai dengan titik Q bahan masih bersifat elastis.
Titik Q disebut batas elastis.
O X - Di atas batas elastis benda sudah tidak elastis lagi. Jika di atas
Gambar 2) titik Q benda masih diberi gaya, maka benda tidak lagi
grafik hubungan gaya tarik (F) kembali ke bentuk semula, bahkan pada suatu saat benda
terhadap pertambahan panjang () putus atau patah. Dalam hal ini titik R disebut batas patah
atau putus.

6. Pengertian Modulus Elastis atau Modulus Young


Modulus elastis atau modulus young atau diberi notasi E didefinisikan sebagai perbandingan antara
besarnya tegangan dibagi dengan regangan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :


E  ............................................. 3)
e

E : adalah modulus elastis atau modulus Young, yang besarnya hanya tergantung pada jenis bahan,
satuannya N/m2. (contoh : modulus elastis beberapa bahan dalam satuan Nm -2 : besi = 100.109, baja
=200.109, beton 20.109, kayu 10.109, tulang muda = 15.109
 : tegangan satuannya N/m2 dan e regangan tanpa satuan ( mengapa tanpa satuan ? )
Karena  = F/A dan e = L/L, maka :

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman3


F
E  A . Atau dapat ditulis dengan persamaan :
L
L

F L L
 E. atau F  A.E. .......................................
A L L
4)
.
Diskusikan !
 F
1. Modulus Young dari sebuah kawat dapat dirumuskan sebagai E  , dan  
e A
L
serta e  maka dapat disimpulkan bahwa besar modulus young tergantung dari besar
L
gaya yang menarik maupun yang menekan (F), tergantung dari luas penampang kawat (A),
tergantung dari perubahan panjang kawat (L), dan tergantung panjang mula-mula (L). Apakah
anda setuju terhadap kesimpulan di atas ? Berikan argumentasi !

2. Tentukan dimensi dari


a) tegangan (stress),
b) regangan (strain),
c) modulus elastis
d) konstanta pegas

3. Seutas kawat panjangnya 80 cm dengan luas penampang 2 mm 2 ditarik dengan gaya 1,6 N
sehingga panjangnya menjadi 80,02 cm. Hitung (dalam sistem SI) besar :
a) tegangan, b) regangan c) modulus young

4. Dua buah kawat yang jenisnya sama masing-masing kawat P panjangnya L dengan luas
penampang A dan kawat Q panjangnya 0,75 L dengan luas penampang 2A. Jika kedua kawat
masing-masing ditarik dengan gaya yang sama, ternyata kawat P bertambah panjang 0,12 mm.
Berapa pertambahan panjang kawat Q ?

5. Sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm dan panjang 50 cm. Kawat ditarik dengan gaya
160 N sehingga bertambah panjnag 3,3.10 -3 cm. Hitung modulus Young kawat tersebut dalam SI !

6. Dua jenis kawat sejenis P dan Q, masing-masing dengan diameter 2 mm dan 3 mm, sedangkan
panjang kawat P dan Q masing-masing 2,4 meter dan 2 meter. Jika masing-masing kawat
ditarik dengan gaya yang sama, maka pertambahan panjang masing-masing kawat adalah 0,12
mm dan 0,08 mm. hitung perbandingan modulus young kawat P dengan kawat Q ! (kunci = 9 : 5)

7. Gaya pada Pegas dan Hukum Hooke


Hubungan secara matematis antara gaya dan pertambahan panjang dari
sebuah pegas telah diselidiki oleh seorang ilmiwan kelahiran bernama
Robert Hooke. Hasil penemuan itu dikenal dengan “Hukum Hooke”.
Bagaimana konep hukum Hooke berikut ini akan dilakukan percobaan secara
sederhana.
Sebuah pegas diberikan gaya F, maka pegas akan bertambah panjang
sebesar X . Bagaimana , hubungan antara besarnya gaya (F) yang
Gambar 3) diberikan pada pegas dengan pertambahan panjang pegas (X ) dapat
Rober Hooke (lahir di diikuti percobaan seperti di bawah ini.
London 1635

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman4


Percobaan hukum Hooke
- Gantunglah pegas seperti pada gambar 4).
Panjang pegas mula-mula Xo. (data Xo = 7,5
cm)
- Tarik pegas perlahan-lahan dengan cara
memberikan beban kemudian ukurlah
pertambahan panjang pegas X
- Ulangi percobaan itu sampai tiga kali
dengan beban yang berbeda. Data massa
beban pada percobaan I, II, dan III adalah
50 gram, 100 gram, dan 150 gram.
- Ukur X1, X2, dan X3 !
- Jika data percobaan : Xo = 7,5 cm, X1 = 9,5
cm, X2= 11,5 cm, dan X3 = 13,5 cm, dan
percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s 2,
masukkan data dalam tabel berikut

Gambar 4)
- Susunan alat percobaan pegas

No massa ( kg) F=w (N) X (m) F/X


1 ................... ................... ................... ...................
2 ................... ................... ................... ...................
3 ................... ................... ................... ...................

- Dari tabel data di atas, analisislah bagaimana kesimpulan anda tentang nilai kolom F//X
pada setiap percobaan ?
- Gambarkan grafik hubungan antara F dengan X !
- Apa kesimpulan anda tentang grafik hubugan F dengan X ?
- Apa kesimpulan anda tentang hubungan antara gradien dari grafik F lawan X dengan nilai
pada tabel kolom F/X ?

Informasi :
- Selama pegas belum melampaui batas elestisitasnya, maka grafik gaya F terhadap
pertambahan panjang pegas akan berupa garis lurus dengan kemiringan grafik (gradien)
tertentu.
- Gradien (kemiringan) grafik F lawan X dinamakan “konstanta gaya” atau “konstanta pegas”
yang biasanya diberi notasi k. Secara matematis dapat ditulis :

F = k. x (Hukum Hooke) ...................................................... 5)

k : konstanta gaya atau lebih umum disebut sebagai kontanta pegas yang besarnya sama dengan
gradien kemiringan grafik F lawan x atau tg , satuan dalam SI adalah N/m atau Nm-1.
x : pertambahan panjang pegas ( kalau dalam pembicaraan regangan x = L)
F : besar gaya yang dibutuhkan untuk menarik, dalam SI satuannya newton. (catatan : ketika pegas
kita tarik sepanjang x, maka pegas akan memberikan gaya reaksi yang besarnya sama dengan
arah berlawanan yang disebut sebagai gaya pegas atau F’. Dalam hal ini F’ = -F)
Diskusikan :

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman5


- Dari rumus 5) di atas setujukah anda bahwa konstanta pegas (k) dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu besar gaya yang menarik/mendorong (F) dan besar perubahan panjang pegas (x) ?
Jelaskan !
- Hukum Hooke sering ditulis F = - kx. Apa bedanya dengan rumus F = kx ? Jelaskan !
F
Gambar di samping menunjukkan grafik hubungan antara gaya pegas
(F) dengan besarnya pertambahan panjang (X) (sebelum melampui
batas linier).
Besarnya kemiringan grafik atau gradien grafik menunjukkan kontanta
gaya atau konstanta pegas atau k. ( k = tg  )
 Dengan menganalisis persamaan (4) dan persamaan (5), simpulkan apa
X faktor yang mempengaruhi besarnya k ?
gambar 4) Ikuti analisa berikut !
Grafik Gaya F lawan
L
pertambahan panjang pegas(X) Dari persaman (4) diperoleh : F  A.E.
L

Sedangkan dari persamaan (5) diperoleh F = k. x


Dalam hal ini, x =L, sehingga akan diperoleh hubungan sebagai berikut :

A.E
k  ..................................................................... 6)
L

A : luas penampang pegas maupun kawat, dalam SI satuannya m 2.


L : panjang pegas atau kawat, dalam satuan meter (dalam SI)
E : modulus elastis atau modulus young, satuannya N/m 2 yang besarnya tergantung jenis bahan
Dari persamaan itu dapat disimpulkan bahwa besarnya konstanta pegas k dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu luas penampang pegas, panjang pegas, dan jenis bahan

8. Susunan Beberapa Pegas


Dua pegas atau lebih dapat disusun menjadi satu kesatuan dengan beberapa cara, yaitu :

8.1.Beberapa Pegas Disusun Seri


Dua pegas dengan konstanta pegas k 1 dan k2 yang disusun
seri ditarik dengan gaya Fs, maka akan berlaku ketentuan :
1. Pegas pertama akan mendapatkan gaya F 1 dan pegas
kedua akan mendapatkan gaya tarik F 2 , sehingga berlaku
k1 F1=F2=FS
2. Jika pegas pertama bertambah panjang X1, dan pegas
kS
kedua bertambah panjang X2, maka gabungan dua pegas
(sistem secara keseluruhan ) akan pertambahan panjang
k2 XS = X1 + X2
3. Konstatnta pegas gabungan seri ( kS) dapat dihitung :

1 1 1
Gambar 5)   .............................. 7)
Dua pegas disusun seri
kS k1 k2

Diskusikan !
Bagaimana anda merancang sebuah percobaan sederhana untuk membuktikan rumus 7) di
atas dengan menggunakan dua buah pegas, beban, serta sebuah mistar (penggaris) ?

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman6


7.2. Beberapa Pegas Disusun Paralel

Dua pegas dengan konstanta pegas k1 dan k2 yang


disusun paralel ditarik dengan gaya Fp, maka akan
berlaku ketentuan :
k1 k2 1. Pegas pertama akan mendapatkan gaya F1, dan pegas
kedua akan mendapatkan gaya tarik F 2 sehingga akan
kP
berlaku FP = F1 + F2
2. Jika pegas pertama bertambah panjang X1, dan pegas
kedua bertambah panjang X2, maka pertambahan
panjang pegas paralel XP = X1 = X2
Gambar 6) 3. Konstatnta pegas paralel kP dapat dihitung :
Dua pegas Disusun Paralel
kP = k 1 + k 2 ........................................8)

Diskusikan !
Bagaimana anda merancang sebuah percobaan sederhana untuk membuktikan rumus 8) di atas
dengan menggunakan dua buah pegas atau karet gelang dan beban atau neraca pegas serta
sebuah mistar (penggaris) ?

9. Usaha dan Energi potensialergi Potensial Pegas


9.1.Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Pegas
Untuk menghitung besarnya
F usaha (W) yang dilakukan oleh
F
F=kx gaya F dapat digunakan rumus
2 W = F x S. pada gambar 7), jika
besar gaya F = 2N dan
perpindahan 3 m, maka besar
3 S x x usaha W = 2 x 3 = 6 joule. Perlu
Gambar 7) Gambar 8) diingat bahwa pada gambar 7),
grafik hubungan antara gaya yang grafik hubungan antara gaya pegas(F) angka 2 x 3 adalah luas daerah
konstan dan perpindahan dan pertambahan panjang (x)
yang dibatasi oleh grafik F lawan S. (bagian yang diarsir)

Kesimpulan :
Besar usaha (W)= luas daerah di bawah grafik F lawan perpindahan (pertambahan panjang)
Kesimpu;an itu dapat digunakan dasar untuk menghitung besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya
pegas untuk meregangkan pegas sepanjang x, yaitu sama dengan luas daerah grafik F lawan x sesuai
pada gambar 8. Luas daerah segitiga yang diarsir adalah besar usaha yang dilakukan oleh gaya
pegas. Jadi W = ½ alas x tinggi = ½.x.F = ½ .x.(k.x) = ½ .k.x 2
Kesimpulan :
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya pegas untuk meregangkan pegas sehingga bertambah
panjang sebesar x adalah :
W = ½ k.x2 .............................................................. 9)

W : adalah besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas untuk meregangkan pegas sejauh x, dalam
satuan joule.
k : tetapan pegas yang besarnya tergantung dari keadaan pegas (jenis pegas, luas penampang, dan
panjang), satuannya dalam SI N/m atau Nm -1.
x : besarnya pertambahan panjang pegas, dalam SI satuannya meter.

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman7


9.2.Energi Potensial Pegas
Ketika pegas ditarik dengan gaya F sehingga pegas meregang sebesar x, maka ketika itu usaha yang
dilakukan oleh gaya pegas akan tersimpan dalam pegas yang berupa energi potensial pegas atau E P.

Diskusikan :
Ketika anda menarik karet ketapel dengan sebuah kerikil kemudian dilepas, mengapa kerikil dapat
terlontar dengan energi cukup besar ? dari mana datangnya energi tersebut ? Diskusikusikan!

Jadi ketika pegas diregangkan sepanjang x, maka pegas akan memiliki energi potensial pegas
sebesar usaha yang telah dilakukan, yaitu :

EP = ½ k.x2 ........................................................ 10)

EP adalah besar energi potensial pegas, yang dalam SI satuannya joule


k : besar konstanta pegas, dalam satuan N/m
x : besarnya pertambahan panjang pegas, dalam satuan meter.

Contoh 1
Sebuah pegas panjangnya 10 cm. Ketika pegas diberi beban 20 gram, panjangnya menjadi 12 cm.
Jika percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s 2, hitung :
a) Berapa konstanta pegas ?
b) Berapa besar gaya pegas ketika pegas diregangkan 1
10 cm cm ?
12 cm c) Berapa energi potensial pegas ketika pegas diregangkan 1
cm ?

20
gr

Penyelesaian :
Diketahui :
Panjang pegas mula-mula Xo = 10 cm = 0, 10 m
Panjang saat diberi beban X1 = 12 cm = 0,12 m
Massa beban m = 20 gr = 20.10-3 kg
Ditanyakan :
a) k = ... ?
b) ketika X = 1 cm,  F = ... ?
c) ketika X = 1 cm,  EP = ... ?
Jawab :
F m.g
a) k  . ,  k  .
X  X1  X o 
20.10 3.10
 k  .
 0,12  0,10 
= 10 N/m
b) F = k. X  F = 10.1.10-2 = 0,1 N
c) EPpegas = ½ k. X2
= ½ .10.(10-2)2
= 5.10-4 joule

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman8


Contoh 2
Dua buah pegas dengan konatanta pegas k1 = 20 N/m dan k2 = 60 N/m disusun seri kemudian
digantungkan secara vertikal. Jika pada salah satu ujung pegas digantungkan beban 120 gram dan
percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2, hitung :
a) berapa konstanta pegas gabungan ?
b) berapa pertambahan panjang pegas k1 ?
c) berapa pertambahan panjang pegas k2 ?
d) berapa gaya yang bekerja pada pegas k1
e) berapa gaya yang bekerja pada pegas k2 ?
Penyelesaian :
Diketahui :
k1 = 20 N/m
k2 = 60 N/m
pegas disusun seri
m = 120 gr

Ditanyakan ;
a) ks = ... ?
b) X1 = ... ?
c) X2 = ... ?
d) F1 = ... ?
e) F2 = ... ?

Jawab :
Perhatikan gambar di samping !
k1 Dua pegas k1 dan k2 disusun seri, maka berlaku :
F1 = F2 = Ftotal
Gaya tarik menggunakan beban  = Ftotal = w = m.g , m=120.10-3 kg = 0,12 kg
k2
 w = 0,12.10 = 1,20 N
1 1 1
a)  
kS k1 k2
120 gr
1 1 1
   ks = 15 N/m
kS 20 60
b) F1 = F2 = Ftotal = w = 1,20 N
F1 1,2
 F1 = k1. X1  X 1  .  X 1  .  X1 = 0,06 m = 6 cm
k1 20
c) F1 = F2 = Ftotal = w = 1,20 N
F2 1,2
 F2 = k2. X2  X 2  .  X 2  .  X2 = 0,02 m = 6 cm
k2 60
d) F1 = F2= Ftotal =w = 1,20 N
e) F1 = F2= Ftotal =m.g = 1,20 N

Contoh 3
Dua buah pegas dengan konatanta pegas k1 = 20 N/m dan k2 = 60 N/m disusun paralel kemudian
digantungkan secara vertikal dan pada salah satu ujungnya diberi beban 120 gram. (g=10 m/s 2).
Hitung
a) berapa konstanta pegas gabungan ?
b) berapa pertambahan panjang pegas pertama ?
c) berapa pertambahan pegas kedua ?
d) berapa gaya yang bekerja pada pegas pertama ?

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman9


e) berapa gaya yang bekerja pada pegas kedua ?
f) berapa besar gaya total yang bekerja pada kedua pegas yang disusun paralel ?

Penyelesaian
Diketahui :
k1 = 20 N/m
k2 = 60 N/m k1 k2
pegas disusun paralel (lihat gambar)
Ditanya :
a) kp = ... ? 120 gr
b) X1 = ... ?
c) X2 = ... ?
d) F1 = ... ?
e) F2 = ... ?
f) Ftot = ... ?
Jawab :
a) Pegas disusun paralel  kp = k1 + k2 = 20 + 60 = 80 N/m
b) Karena pegas disusun paralel, maka X1=X2 = Xtotal , karena gaya yang menarik
menggunakan beban, Ftot = w = mg = 120.10-3.10 = 1,2 N
Ftot 1,20
 xtot  .  xttotal  .  X1=X2 = Xtotal = 0,015 m = 1,5 cm
kp 80
c) X1=X2 = Xtotal = 1,5 cm
d) F1 = k1. X1 = 20.0,015 = 0,3 N
e) F2 = k2. X2 = 60.0,015 = 0,9 N
f) Pegas disusun paralel,  Ftot = F1 + F2 = 0,3 N + 0,9 N = 1,2 N atau Ftot = w = 1,2 N

Contoh 4
tiga buah pegas k1 = 20 N/m, k2 = 60 N/m, dan k3 = 80 N/m disusun seperti pada gambar di bawah.
Pada ujung bawah pegas diberi beban 320 gr. ( g = 10 m/s 2). Hitung :
a) tetapan pegas gabungan !
b)pertambahan panjang pegas perrtama
k1 k2 c)pertambahan panjang pegas kedua
d)pertambahan panjang pegas ketiga
e)pertambahan panjang total
k3 f)gaya yang bekerja pada pegas pertama
g)gaya yang bekerja pada pegas kedua
320 gr h)gaya yang bekerja pada pegas ketiga
i)gaya total yang bekerja pada gabungan ketiga pegas
Penyelesaian :
Diketahui :
Tiga buah pegas disusun seperti pada gambar.
k1 = 20 N/m
k2 = 60 N/m
k3 = 80 N/m
m = 320 gr k k
1 2

Ditanyakan :
a) kgab = ... ? k3
b) X1 = ... ?
c) X2 = ... ? 320 gr

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman10


d) X3 = ... ?
e) Xtot = ... ?
f) F1 = ... ?
g) F2 = ... ?
h) F3 = ... ?
i) Ftot = ... ?

Jawab :
a) kgabungan : terdiri dari dua k1 dan k2 paralel (kp) dan seri dengan k3
kp = k1 + k2 = 20 + 60 = 80 N/m
kp k1 k2 kp dan k3 seri
1 1 1
 k  
gab kp k3
k3 1 1 1
 k    kgab = 40 N/m
gab 80 80
320 gr
b) X1=X2 = Xp , Fp = F3 = Fgab = w = m.g = 320.10-3.10 = 3,2 N
Fp 3,2
x p  .  x p  .  X1 = 4.10-2 m = 4 cm
kp 80
c) X1=X2 = Xp = 4 cm
F3 3,2
d) , Fp = F3 = Fgab = w = 3,2 N  x3  .  x3  .  X3 = 4.10-2 m = 4 cm
k3 80
e) Pegas kp dan k3 tersusun seri  Xtot = Xp + X3 = 4 + 4 = 8 cm
f) F1 = k1. X1 = 20.0,04 = 0,8 N
g) F2 = k2. X2 = 60.0,04 = 2,4 N
h) F3 = k3. X2 = 80.0,04 = 3,2 N atau dengan cara lain F 3 = Ftot = w = 3,2 N
i) Ftot = 3,2 N

Contoh 5 :
Sebuah pegas jika diberi gaya 100 N bertambah panjang 5 cm. Hitung besar energi potensial pegas
ketika diberi gaya 120 N !j

Penyelesaian :
Diketahui :
F = 100 N
X = 5 cm = 5.10-2 m = 0,05 m
Ditanyakan :
Ketika F = 120 N, EP = ... ?
Jawab :
F 100
F = k. X  k  . atau k  . = 2000 N/m
X 0,05
F 120
Ketika F = 120 N,  X  . atau X  . = 0,06 m
k 2000
Jadi EP = ½ k. X2

= ½ .2000.0,062
= 3,6 joule

Bahan Diskusi I (Tugas Kelompok )


Diskusikan penyelesaian soal di bawah ini dengan kelompokmu !

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman11


1) Seorang anak bermassa 60 kg bergantungan pada ujung sebuah pegas kawat yang cukup besar
yang digantungkan vertikal dari sebuah atap bangunan ( g = 10 m/s 2). Jika pegas bertambah
panjang 15 cm, hitung besar konstanta pegas dalam SI ! (kunci : 4000 N/m)
2) Sebuah pegas ditarik dengan gaya 100 N sehingga bertambah panjang 5 cm. Hitung berapa besar
energi potensial pada saat itu ? (kunci : 2,5 joule)
3) Sebuah pegas dengan konstanta pegas 5000 N/m dalam posisi mendatar di atas bidang licin.
Salah satu ujung pegas ditahan dengan dinding sedangkan ujung lain yang bebas dilempar
dengan benda bermassa 500 gram tegak pada penampang pegas. Jika kecepatan benda 10
m/s, berapa cm pegas itu akan tertekan ? (kunci : 10 cm )
4) Sebuah pegas sepanjang 1 meter dengan konstanta pegas 1000 N/m ditempatkan berdiri
secara vertikal di atas lantai. Dari ketinggian 2 meter di atas ujung pegas bagian atas dilepaskan
benda bermassa 1 kg sehingga tepat mengenai ujung atas pegas. Hitung berapa panjang pegas
saat tertekan akibat kejatuhan benda tersebut ? (kunci : 80 cm)
5) Dua kawat masing-masing terbuat dari logam P dan Q. Panjang (L) dan diameter (d) kedua kawat
memenuhi hubungan LP = 2LQ, dan dP = 2dQ. Jika kedua kawat ditarik dengan gaya yang sama
besar, perbandingan pertambahan panjang kedua kawat adalah LP/LQ = 2/1. Hitung
perbandingan modulus Young kawat Q dibanding dengan modulus young kawat P ! (kunci : 4 :
1 / UM UGM 2004 )
6) Senar gitar panjangnya 62,8 cm dan diameter 1mm disetel dengan meregangkan 2,0 cm. Jika
modulus elastis senar 2.109 Pa, hitung berapa besar gaya tegangan senar ! (gunakan  =3,14)
(kunci : 50N)
7) Dua kawat baja P dan Q dihubungkan seri ( Q berada di bawah) yang digantungkan benda pada
ujung Q yang berada pada posisi di bawah. Panjang P adalah L dan panjang Q adalah 2L.
Diameter P = 2d. Dan diameter Q = d. Hitung perbandingan pertambahan panjang kawat P
dengan kawat Q! (kunci : 1 : 8 )
8) Suatu beban menyebabkan suatu kawat mulur sejauh 0,2 mm. Jika beban yang sama
dikerjakan pada kawat lain yang jenisnya sama tetapi panjangnya 2 kali dan diameternya juga
dua kali ,berapa pertambahan panjang kawat kedua ? (kunci : 0,1 mm)
9) Beberapa pegas masing-masing mempunyai konstanta pegas k 1 = 10 N/m, k2 = 30 N/m, k3 = 40
N/m, k4 = 60 N/m. Hitung tetapan pegas jika pegas-pegas itu disusun seperti gambar berikut :

k1 k1 k3
kk2 1 k2
k2k1 k2

k2 k4
k2
k3
a) b) c) d)

10) Sebuah pegas tergantung bebas tanpa beban panjangnya 30 cm. Bila digantungkan beban 0,5 kg
panjangnya menjadi 34 cm. Berapa panjang pegas jika ujung pegas diberi beban 1,5 kg jika pegas
dianggap masih tetap elastis. (kunci : 42 cm)
11) Tiga buah pegas yang identik, masing-masing k 1, k2, dan k3 seperti pada gambar di bawah.
Jika beban bermassa m digantungkan pada pegas k 3, maka
pegas tersebut akan bertambah panjang sebesar 4 cm.
kk2 1 k2 Hitung berapa besar pertambahan panjang susunan pegas
tersebut ! (kunci : 6 cm )

k3

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman12


12)
Empat buah pegas identik mempunyai konstanta
k k k gaya pegas 1600 N/m, disusun seri paralel (lihat
gambar). Beban bermassa m digantungkan
sehingga sistem pegas secara keseluruhan
k
mengalami pertambahan panjang sebesar 5 cm.
Jika g = 10 m/s2, hitung besar m ! (kunci : 6 kg)
m

13)
Dua buah susunan pegas masing-masing diberikan
beban m dan 2m seperti ditunjukkan pada gambar di
k k k
samping. Susunan pegas ( I ) terdiri dari tiga pegas
masing-masing dengan kontanta pegas k. Susunan
k pegas ( II ) tersusun dari dua pegas masing-masing
k
dengan konstanta pegas k. Dari gambar tersebut,
(I) m ( II ) 2 m hitung perbandingan antara pertambahan panjang
susunan pegas I dengan susunan pegas II !
(kunci : 3 : 8 )

14) Beberapa pegas yang identik disusun menjadi dua rangkaian pegas a) dan b) seperti pada
gambar berikut.
Jika rangkaian pegas a) diberi beban bermassa
k k k k m, maka akan bertambah panjang sebesar 4 mm.
Berapa pertambahan panjang susunan
k rangkaian pegas b) jika diberikan beban 3m ?
3m ( kunci : 4 mm)
(a ) m (b )

15) Sebuah balok baja yang digunakan dalam sebuah kontruksi bangunan jembatan panjangnya
10,2 m dengan luas penampang 0,12 m 2. Balok itu dipasang di antara dua beton kuat sehingga
balok tidak ada peluang untuk memuai ketika suhunya dinaikkan. Jika balok itu bebas tanpa
ditekan, balok akan memuai sepanjang 1,2 mm jika suhunya naik 10 oC. Berapa besar gaya yang
dialami beton ketika balok mengalami kenaikan suhu 10 oC ? modulus elastis baja 2,0.10 11 N/m2.
(kunci : 2,8.106N)
16) Sebatang tembaga dipanaskan sampai suhu 300 oC lalu kedua ujungnya dijepit kuat sehingga
tidak bisa menyusut ketika suhunya diturunkan. Jika tegangan patahnya 2,2.10 8 N/m2, dan
modulus elastis 110.109 N/m2, koefisien muai panjang tembaga 15.10 -6 K-1, hitung pada suhu
berapa batang tembaga akan mulai putus jika suhunya diturunkan ? (kunci : 167 oC)

Tugas Perorangan
Kerjakan soal Uji Kompetensi Bab VI pda buku Fisika 1 karangan Budi Purwanto (halaman 147 –
149) , yang terdiri dari :
A. Soal pilihan ganda nomor 1 sampai dengan nomor 15 (berikan uraian singkat)
B. Soal uraian nomor 1 sampai dengan nomor 5

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman13


Tes Review Materi Fisika Elastisitas
1. Jelaskan pengertian sifat elastis benda dan berikan dua contoh!
2. Jelaskan pengertian sifat plstis benda dan berikan dua contoh!
3. Tuliskan rumus tegangan, lengkap dengan keterangan dan satuannya dalam SI !
4. Tuliskan rumus regangan, lengkap dengan keterangan dan satuannya dalam SI !
5. Tuliskan rumus modulus elastisitas, lengkap dengan keterangan dan satuannya dalam SI !
6. Sebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya modulus elastis !
7. Tuliskan ruumus Hukum Hooke, lengkap dengan keterangan dan satuannya dalam SI !
8. Sebutkan 3 faktor yang menentukan besarnya konstanta pegas !
9. Apa perebedaan antara, benda yang memiliki konstanta pegas kecil, dengan benda yang memiliki
konstanta pegas besar !
10. Pegas dengan kontanta pegas 500N/m. Berapa cm pertambahan panjang pegas jika ditarik
dengan gaya 10 N?
11. Disediakan sebuah pegas, beban, dan mistar. Bagaimana anda dapat mengukur tetapan pegas ?
12. Sebuah pegas panjangnya 7,5 cm. Pegas diberikan beban 50 gram sehingga panjangnya menjadi
9,5 cm. (g = 10 m/s2). Hitung tetapan pegas dalam satuan SI !
13. Mana yang lebih besar tetapan pegasnya jika dua pegas yang sama disusun seri dengan disusun
paralel ? Jelaskan !
14. Dua buah pegas masing-masing mempunyai tetapan pegas 25 N/m. Berapa tetapan pegas jika
kedua pegas disambungkan menjadi satu pegas ?
15. Dua buah pegas masing-masing mempunyai tetapan pegas 25 N/m. Berapa tetapan pegas jika
kedua pegas disatukan dengan cara merangkapkan?
16. Dua pegas dengan tetapan pegas k1 = 10 N/m, dan k2 = 30 N/m, disusun seperti pada gambar
sehingga konstanta pegasmenjadi k.
Jika susunan pegas ditarik gaya F=15 N sehingga pegas secara keseluruan
k1 bertambah panjang X, pegas k1 bertambah panjang X1, pegas k2
k2 bertambah panjang X2, pegas k1 mendapatkan gaya F1, dan pegas k2
mendapatkan gaya F2. Hitung : a) k, b) X1, c) X2, d) X, e) F1, f) F2
F = 1,2 N
17. Dua pegas dengan tetapan pegas k1 = 10 N/m, dan k2 = 30 N/m, disusun seperti pada gambar
sehingga konstanta pegas menjadi k.
Jika susunan pegas ditarik gaya F=15 N sehingga pegas secara keseluruan
k1 k2 bertambah panjang X, pegas k1 bertambah panjang X1, pegas k2
bertambah panjang X2, pegas k1 mendapatkan gaya F1, dan pegas k2
F = 1,2N
mendapatkan gaya F2. Hitung : a) k, b) X1, c) X2, d) X, e) F1, f) F2

18. Beberapa pegas masing-masing dengan tetapan pegas k1 = k4 = 30 N/m dan k2 =k3= 10 N/m,
disusun seperti pada gambar.

k1 k k2 kk2 1 k2 k1 k3
k2 1
k2 k2 k4
k3
60 gr
60gr 60 gr d)
a) b) c) 60 gr

Hitung tetapan pegas gabungan dari susuna pegas sesuai gambar a), b), c), dan d)

19. Hitung pertambahan panjang pegas k1, k2, k3, k4 pada soal nomor 18 gambar a), b), c), dan d)
20. Hitung besar gaya pegas yang bekerja pada masing-masing pegas k 1, k2, k3, dan k4 pada soal no 18
gambar a), b), c), dan d) ( g = 10 m/s2)
21. Gambarkan grafik hubungan antara gaya pegas (sb vertikal) dan pertambahan panjang (sumbu
horisontal). Dari grafik itu, jelaskan arti kemiringan atau tangen sudut kemiringan atau gradien
grafik tersebut !

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman14


22. Grafik berikut menunjukkan hubungan gaya dan pertambahan panjang dari dua buah pegas A
dan B. A
F(N)
3 Hitung :
B a. berapa tetapan pegas A !
b. berapa tetapan pegas B !
1
c. berapa besar energi potensial pegas A dan B ketika
diregangkan 2 cm ?
4 X(m)
23. Apa hubungan antara grafik gaya lawan pertambahan panjang pegas dengan energi potensial
pegas maupun usaha yang dilakukan gaya pegas?
24. Jelakan mengapa anak yang melepaskan batu menggunakan karet ketepel, batu dapat meluncur
dengan kecepatan besar !
25. Sebuah pegas mempunyai tetapan pegas 100 N/m. Berapa energi potensial pegas jika
diregangkan sepanjang 2 cm ?
26. Berapa energi potensial pegas ketika pegas diregangkan 2 cm, jika pada saat pegas ditarik
dengan gaya 5 N meregang 2,5 cm ?

FisikaKelas XMIA/Sem2/Elasstisitas/SMAN1 Yogyakarta/2015-2016/halaman15

Anda mungkin juga menyukai