Anda di halaman 1dari 14

LKS Fisika kelas XI IPA

DINAMIKA ROTASI

I. BENDA TEGAR
Benda tegar adalah benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada
benda itu. Benda tegar dapat dipandang sebagai:
a. sistem banyak partikel/benda titik
b. distribusi massa yang kontinu (disebut juga benda pejal)
Syarat benda tegar: jarak antar setiap partikel atau jarak antar distribusi massa adalah tetap.
Jika sebuah benda tegar bergerak, maka kita dapat memandang gerakannya dalam dua bagian:
a. gerakan pusat massa benda yang memenuhi hukum-hukum kinematika bagi benda titik
b. gerakan partikel-partikel benda tegar yang relatif terhadap pusat massa (gerak rotasi)
Hukum-hukum fisika yang berlaku pada dinamika benda tegar:
1) Momen Gaya / Torsi
2) Momen Inersia
3) Momentum Sudut
4) Kinematika Rotasi
5) Dinamika Rotasi
6) Energi Kinetik Rotasi
7) Hukum Kekekalan Energi

II. TORSI (MOMEN GAYA)


Apakah torsi itu ? Torsi berasal dari bahasa latin : torquere yang artinya: memutar. Jadi boleh
dikatakan bahwa torsi adalah besarnya ‘gaya’ yang membuat benda bergerak melingkar atau
berputar. Pada gerak translasi (gerak lurus), yang membuat benda bergerak disebut gaya, analog
dengan itu, sesuatu yang membuat benda bergerak melingkar disebut torsi. Perlu diperhatikan,
bahwa gerakan melingkar benda tidak harus berputar penuh 3600, tetapi benda bergerak relatif
terhadap suatu poros tertentu.
Dalam fisika, Momen Gaya atau Torsi didefinisikan sebagai hasil perkalian antara gaya yang
diberikan kepada benda dan jarak gaya tersebut terhadap poros perputaran benda itu. Jarak
gaya ke poros perputaran disebut sebagai lengan momen (lengan torsi). Atau :

τ = F.d
Dimana F adalah gaya (N), d adalah lengan momen (m) dan τ (baca : tau) adalah momen gaya atau
torsi (N.m). Yang perlu diperhatikan adalah hubungan F dan d haruslah tegak lurus, atau :

τ=F d
Artinya lengan momen d haruslah jarak tegak lurus dari poros perputaran ke garis gaya yang
diberikan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini :

1
LKS Fisika kelas XI IPA

ℓ = jarak titik tangkap gaya ke poros F d = lengan momen


Benang
F
Benang
Baut Kunci Inggris
Baut
Kunci Inggris θ
d = lengan momen
ℓ = jarak titik tangkap gaya ke poros
ℓ = jarak titik tangkap gaya ke poros
F
Benang
Kunci Inggris
Baut
θ

d = lengan momen

Jika kita memperhatikan gambar di atas, segitiga siku-siku yang terbentuk oleh garis khayal yang
kita ditambahkan sendiri (garis putus-putus pada gambar) akan memberikan besar lengan momen
d yang diperlukan untuk mencari besar torsi τ, dengan menggunakan rumus trigonometri, maka
akan diperoleh :
INGAT :
d = l sin θ Putaran searah jarum jam   NEGATIF

Sehingga torsi yang diberikan kepada baut : Putaran berlawanan arah jarum jam   POSITIF

τ = F. l sin θ
Catatan : Mohon diperhatikan perbedaan pemakaian notasi l (jarak titik tangkap gaya ke sumbu
rotasi) dengan notasi d (lengan momen),

III. MOMEN INERSIA


Momen Inersia didefinisikan sebagai besarnya ukuran kesukaran untuk membuat suatu benda
bergerak melingkar. Rumus Momen inersia adalah :

I = m.r2 satuan : kg.m2, dimensi = M.L2


Dengan m adalah massa (kg) dan r adalah jarak ke titik putar/sumbu putar (m)
Momen inersia dapat dimiliki oleh partikel titik maupun benda tegar (partikel kontinyu) dengan
perumusan sbb. :

Untuk Partikel titik yang jumlahnya banyak  I = Σ(m.r2)


Untuk Benda Tegar  I = ʃ r2 dm = k.m.r2

Untuk benda tegar, maka nilai k bergantung pada 2 hal, yaitu bentuk benda dan letak sumbu
rotasi.
Dalam konteks SMA hanya akan memakai 8 bentuk benda tegar teratur yang khusus saja, yaitu :

2
LKS Fisika kelas XI IPA

Tongkat,
Silider pejal, Cincin, Bola Pejal,
poros melalui tengah
poros melalui pusat poros melalui pusat poros melalui pusat

Silider pejal, cincin, Bola kosong, Tongkat,


poros melalui diameter poros melalui diameter poros melalui pusat poros melalui ujung

Teori Sumbu Paralel


Jika momen inersia terhadap pusat massa (Ipm) diketahui, maka momen inersia benda terhadap
sembarang sumbu yang paralel dengan sumbu pussat massa dapat dihitung dengan menggunakan
teori sumbu paralel yang menyatakan :
I = Ipm + M.d2
Dengan Ipm adalah momen inersia terhadap pusat massa, M adalah massa benda dan d adalah
jarak dari sumbu pusat massa ke sumbu paralel.

IV. MOMENTUM SUDUT


Momentum sudut didefinisikan sebagai ukuran kesukaran untuk mengubah arah gerak benda yang
sedang bergerak melingkar. Perumusannya sebagai berikut :

L=I.ω=m.v.r

Seperti pada gerak translasi yang mengenal Hukum Kekekalan Momentum, maka pada gerak
rotasipun dikenal adanya Hukum Kekekalan Momentum Sudut, yaitu :

Σ L = Σ L’
L1 + L2 = L1’ + L2’

V. ENERGI KINETIK ROTASI


Energi Kinetik Rotasi adalah Energi Kinetik yang dimiliki oleh benda yang bergerak rotasi, yaitu :

EKROT = ½ I . ω2
Jika benda tersebut bergerak secara translasi juga, maka energi kinetik totalnya adalah
gabungan dari EK translasi dan EK rotasi, atau :

3
LKS Fisika kelas XI IPA

EKTOT = EKTRANS + EKROT = ½ m.v2 + ½ I . ω2

VI. HUBUNGAN ANTARA MOMEN GAYA DAN PERCEPATAN SUDUT


Jika analisis benda yang bergerak translasi menggunakan hukum Newton II (ΣF=m.a), maka untuk
benda yang bergerak rotasi, juga dipakai hukum Newton yang sama, tetapi besarannya memakai
besaran-besaran rotasi, maka Hukum Newton II untuk benda yang bergerak rotasi menjadi :

Στ=I.α
Jadi dalam gerak rotasi, torsi memainkan peranan yang sama seperti gaya dalam gerak translasi.

VII. ANALOGI BESARAN TRANSLASI DAN ROTASI


Untuk besaran-besaran fisika pada gerak rotasi, kita dapat menganalogikannya dengan besaran-
besaran fisika pada gerak translasi (gerak lurus) sbb. :

BESARAN-BESARAN PADA GERAK BESARAN-BESARAN PADA GERAK


TRANSLASI ROTASI
No
Lambang & Lambang &
Besaran Satuan Besaran Satuan
Rumus Rumus

Jarak Jarak tempuh


1 S Meter (m) θ = s/R Radian
tempuh sudut
2 Kecepatan V = s/t m/s Kecepatan sudut ω = v/R Rad/s
3 Percepatan a = Δv/t m/s2 Percepatan sudut α = a/R Rad/s2
4 Massa M Kg Momen inersia I = k.m.R2 Kg m2
Momen
5 Gaya F = m.a N (kg.m/s2) τ = I. α = F.R N.m
gaya/torsi
6 Momentum p = m.v Kg.m/s Momentum sudut L = I. ω = p.R Kg.m2/s
Energi Joule Energi Kinetik
7 EK = ½ m.v2 EKROT = ½ I. ω2 Joule
Kinetik (N.m=kg.m2/s2) Rotasi

VIII. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DINAMIKA ROTASI


Untuk memecahkan setiap masalah benda tegar yang bergerak rotasi dan translasi, maka perlu
mengikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Gambarkan diagram gaya bebas benda (semua gaya-gaya yang bekerja pada benda) secara
lengkap. Perhatikan asal mula gaya dan arah gaya jangan sampai salah!
2. Analisis semua gaya yang bekerja pada sumbu x dan pada sumbu y (mencari semua ΣFX dan
ΣFY yang ada). Luruskan gaya-gaya yang miring thd. sumbu koordinat jika diperlukan.

4
LKS Fisika kelas XI IPA

3. Terapkan Hukum I Newton (ΣF = 0) dan atau Hukum II Newton (ΣF = m.a) untuk benda-
benda yang bergerak lurus (translasi)
4. Terapkan Σ τ = I.α = Σ (F.d) pada benda tegar yang bergerak rotasi. Benda disebut
berotasi/menggelinding jika ada gaya gesek. Jika licin, maka benda hanya bertranslasi
saja (disebut slip)
5. Eliminasi dan substitusikan semua persamaan yang diperoleh dari langkah 3 dan 4 untuk
mencari besaran yang belum diketahui nilainya.
6. Jika perlu, dapat menerapkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik untuk memecahkan
persoalan pada sistem (Biasanya lebih mudah)

5
LKS Fisika kelas XI IPA

SOAL- SOAL LATIHAN DINAMIKA ROTASI


LATIHAN MOMEN GAYA

1. Sebuah kunci inggris memiliki panjang 50 cm diberi


gaya sebesar 100 N. Tentukan besar torsi yang
dihasilkan : F
a)
Baut Kunci Inggris

F
b)
300
Baut Kunci Inggris

F
c) Baut Kunci Inggris

½L
d)
Baut Kunci Inggris

600 F

e) f)
F
530 50 cm

2. Perhatikan gambar di bawah ini !


a) Carilah momen gaya sistem di bawah ini terhadap
titik A, B dan C

b) Carilah momen gaya sistem di bawah ini terhadap


pusat lingkaran jika jari-jari lingkaran kecil 10 cm dan
jari-jari lingkaran besar 20 cm

3. Carilah momen gaya total bagi sistem dibawah ini jika:


a) poros perputaran di O
b) poros perputaran di A
10 N
30 N
40 cm

20 cm
O
A 20 N

6
LKS Fisika kelas XI IPA

4. Perhatikan gambar di bawah ini ! carilah momen gaya


di titik A (2/3 L) jika :
a. Massa batang diabaikan
b. Massa batang 1 kg

AA

LATIHAN MOMEN INERSIA

5. Tiga partikel berada pada satu garis. mA = 1 kg, mB =


3kg, mC = 2 kg. Jarak A-B 10 cm, jarak B-C 20 cm.
D
mA mB mC

D’
Carilah momen inersia jika :
a) Sistem diputar searah jarum jam dengan pusat
putaran di titik B !
b) Sistem diputar berlawanan jarum jam dengan
pusat putaran di titik A !
c) Sistem diputar searah jarum jam dengan sumbu
putar garis D-D’ yang ada di tengah-tengah A-C

6. Tiga partikel berada pada sumbu koordinat dengan


mA = 5 kg, mB = 10kg, mC = 15 kg. Jarak A-B 2m,
jarak A-C 3 cm.

mB

mC
mA

Carilah momen inersia jika :


a) Sistem diputar pada sumbu x
b) Sistem diputar pada sumbu y
c) Sistem diputar pada sumbu z (sumbu yang tegak
lurus bidang x-y)

7. Empat partikel berada di tepi lingkaran berjari-jari


20 cm dengan mA = 1 kg, mB = 2kg, mC = 3 kg, mD = 4
kg.
mA

mB mC

Carilah momen inersia jika : mD


a) Sistem diputar pada sumbu A-D
b) Sistem diputar pada titik pusat lingkaran dengan
sumbu tegak lurus bidang kertas

7
LKS Fisika kelas XI IPA

8. Partikel A 1 kg terletak di (5, 4)


Partikel B 2 kg terletak di (-3, 2)
Partikel C 3 kg terletak di (-6, -5)
Partikel D 4 kg terletak di (8, -1)
Hitunglah besarnya momen inersia sistem jika :
a. Diputar di pusat koordinat !

b. Diputar pada sumbu X sebagai poros

c. Diputar pada sumbu Y sebagai poros

9. Batang bermassa 2 kg berdiameter 10 cm diputar


dengan kecepatan sudut 3600 rpm. Hitunglah
besarnya Momen Inersia batang jika :
a) Batang diputar di pertengahan batang
b) Batang diputar di ujung batang
c) Batang diputar di titik tengah antara ujung dan
pertengahan batang
d) Batang diputar di pada jarak 1/6L dari ujung
batang

10. Cincin bermassa 100 gr dengan diameter 7 cm.


Hitunglah besar momen inersia cincin jika :
a. Cincin berputar (seperti roda menggelinding)
dengan poros melalui pusat cincin
b. Cincin berputar dengan poros melalui diameter
cincin
c. Cincin berputar dengan poros melalui tepi cincin
(poros sejajar dengan soal a.)
d. Cincin berputar dengan poros melalui tepi cincin
(poros sejajar dengan soal b.)

LATIHAN MOMENTUM SUDUT DAN ENERGI KINETIK ROTASI

11. Bola bermassa 0,5 kg dengan diameter 28 cm.


Hitunglah besar momen inersia bola, momentum sudut
dan energi kinetik rotasi jika :
a. Bola berputar dengan poros melalui pusat bola
dan bola kosong
b. Bola berputar dengan poros melalui pusat bola
dan bola pejal
c. Bola berputar dengan poros melalui kulit bola dan
bola kosong
d. Bola berputar dengan poros melalui kulit bola dan
bola pejal

8
LKS Fisika kelas XI IPA

12. Sebuah lingkaran dengan momen inersia 60 kg.m2


berputar secara horizontal dengan kecepatan 3
putaran tiap menit. Lalu ditambahkan benda lain yang
bermassa 8 kg di atas benda pertama pada jarak 0,75
m dari pusat putaran. Carilah :
a. Kecepatan putaran setelah benda kedua
ditambahkan
b. Perbandingan energi kinetik kondisi kedua dengan
energi kinetik kondisi pertama

LATIHAN ANALISIS DINAMIKA ROTASI

13. Sebuah bola berongga, bola pejal dan silinder pejal,


cincin tipis yang massa dan jari-jarinya sama (m=2kg,
R=14 cm), bersama-sama menggelinding turun dari
sebuah puncak setinggi 10 m dengan kemiringan 370.
Anggap keempat benda tersebut tidak mengalami slip.
Berapakah kecepatan masing-masing benda ketika
mencapai dasar bidang miring?

14. Jika benda pada soal diatas dianggap benda titik


(bukan benda tegar) bermassa 2kg, berapakah
kecepatannya di dasar bidang miring ? (anggap bidang
licin)

15. Bola pejal bermassa 10 kg menggelinding dari suatu


tempat yang membentuk sudut 300 dengan panjang
lintasan lurusnya 10√3 meter. Apabila percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2. Tentukan besar energi kinetik
translasi, energi kinetik rotasi, dan energi kinetik
total benda dimaksud di :
a) Dasar bidang miring
b) Setelah benda bergerak 2 detik

16. Sebuah sistem katrol tampak seperti pada gambar.


Jika massa benda A 5 kg, massa benda B 6 kg, massa
katrol 3 kg (I = ½mr2) dan jari-jarinya 20 cm,
Hitunglah Percepatan sistem dan Gaya tegangan tali
TA dan TB jika :

a. Massa dan jari-jari katrol


diabaikan
b. Massa dan jari-jari katrol
diperhitungkan

A B
9
LKS Fisika kelas XI IPA

17. Sebuah yoyo tampak seperti pada gambar


Jika massa yoyo 200 gr dan jari-jarinya
4 cm, Hitunglah percepatan yoyo dan
gaya tegangan talinya

18. Cincin tipis didorong dengan kecepatan awal 10 m/s


agar mampu menanjak sebuah bidang miring dengan
sudut kemiringan 450. Tentukan panjang lintasan yang
ditempuh bola bila cincin itu dilempar menggelinding
tepat di titik bawah bidang miring.

19. Kelereng pejal menggelinding dari puncak bukit yang


derajat kecuramannya 600. Jika kecepatan awal
kelereng adalah 2 m/s, tentukan panjang lintasan
yang ditempuhnya saat kecepatan gelinding kelereng
mencapai 20 m/s.

20. Sebuah silinder pejal bermassa M dan jari-jari R


ditarik dengan gaya F seperti pada gambar.
Tentukanlah percepatan linear yang terjadi (nyatakan
dalam F dan M) apabila :
a) gesekan diabaikan
b) ada gesekan antara silinder dan lantai

10
LKS Fisika kelas XI IPA

21. Dari keadaan diam benda tegar melakukan gerak


rotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s2. Titik A
berada pada benda tersebut berjarak 10 cm dari
sumbu putar. Tepat setelah benda berotasi selam
0,4 s A mengalami percepatan sebesar

22. Tiga buah partikel bermassa 100 gram


dihubungkan oleh batang-batang tipis kuat tak
bermassa sehingga membentuk segitiga sama sisi
dengan panjang sisi 20 3 cm. Momen inersia
sistem jika diputar terhadap sumbu yang melalui
pusat segitiga dan tegak lurus bidang segitiga
adalah ... (kg.m2)

23. Sebuah partikel 2 gram bergerak melingkar


dengan kecepatan sudut tetap 10 rad/s. Jika jari-
jari lintasannya 3 cm, maka momentum sudut
partikel adalah ... Kg.m/s2

24. Roda berbentuk silinder pejal dililiti tali, lalu


ujung tali ditarik dengan gaya F sebesar 6 N. Jika
massa roda 5 kg dan jejarinya 20 cm, maka
percepatan sudut roda adalah ... Rad/s2.
A. 0,12
F
B. 1,2
C. 3,0
D. 6,0
E. 12

11
LKS Fisika kelas XI IPA

25. Sebuah bola kosong dilepaskan dari puncak


bidang miring lalu menggelinding. Jika tinggi
puncak bidang dihitung dari kaki bidang adalah h,
maka saat tiba di kaki bidang miring, kecepatan
pusat massa bola adalah ...

26. Perhatikan gambar, diketahui mA = 5 kg, mB = 4


kg dan mK = 2kg, μS = 0,5 dan μK = 0,4. Carilah
percepatan sistem :

27. Perhatikan gambar, diketahui mA = 5 kg, mB = 9


kg dan mK = 2 kg, μK = 0,5 dan cos α = 0,8. Carilah
percepatan sistem :

A
B
α

12
LKS Fisika kelas XI IPA

28. Perhatikan gambar, diketahui mA = 5 kg, mB = 9


kg dan mK = 2 kg, Carilah percepatan sistem :

R besar = 2 R kecil = 20 cm
A B

29. Sebuah bola pejal menggelinding murni pada


bidang miring dengna sudut kemiringan θ.
Berapakah percepatan linier bola tersebut jika
diketahui percepatan gravitasinya g?

30. Sebuah partikel bergerak melingkar dengan


kecepatan sudut 10 rad/s. Jika massa partikel 2
gram dan momentum sudutnya 8 x 10-6 kg.m.s2,
jari-jari gerak melingkarnya adalah ...

13
LKS Fisika kelas XI IPA

31. Sebuah bola pejal yang mempunyai massa 0,5 kg


dan jari-jari 10 cm diputar pada sumbunya yang
melalui pusat bola tersebut dengan kecepatan
sudut 600 rpm. Tentukan momentum sudut bola
tersebut!

32. Dua buah bola bersinggungan seperti tampak


pada gambar. Jika jari-jari RA dua kali jari-jari RB
dan momentum sudut A sama dengan momentum
sudut B, tentukan perbandingan momen inersia B
dengan momen inersia A!

A B

33. Seorang penari balet dengan tangan terentang


berputar pada kecepatan sudut ω di atas lantai
yang licin. Jika penari tersebut melipat
tangannya, momen inersianya akan berkurang
sebesar 10% dari semula. Berapa perbandingan
energi kinetik rotasi penari saat tangan dilipat
dengan saat tangan terentang?

34. Sebuah batang yang panjangnya L dan massanya


M dapat berputar bebas pada salah satu ujungnya.
Bila batang dilepas dari keadaan diam pada posisi
mendatar, berapakah besar percepatan sudut
batang?

14

Anda mungkin juga menyukai