DINAMIKA ROTASI
I. BENDA TEGAR
Benda tegar adalah benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada
benda itu. Benda tegar dapat dipandang sebagai:
a. sistem banyak partikel/benda titik
b. distribusi massa yang kontinu (disebut juga benda pejal)
Syarat benda tegar: jarak antar setiap partikel atau jarak antar distribusi massa adalah tetap.
Jika sebuah benda tegar bergerak, maka kita dapat memandang gerakannya dalam dua bagian:
a. gerakan pusat massa benda yang memenuhi hukum-hukum kinematika bagi benda titik
b. gerakan partikel-partikel benda tegar yang relatif terhadap pusat massa (gerak rotasi)
Hukum-hukum fisika yang berlaku pada dinamika benda tegar:
1) Momen Gaya / Torsi
2) Momen Inersia
3) Momentum Sudut
4) Kinematika Rotasi
5) Dinamika Rotasi
6) Energi Kinetik Rotasi
7) Hukum Kekekalan Energi
τ = F.d
Dimana F adalah gaya (N), d adalah lengan momen (m) dan τ (baca : tau) adalah momen gaya atau
torsi (N.m). Yang perlu diperhatikan adalah hubungan F dan d haruslah tegak lurus, atau :
τ=F d
Artinya lengan momen d haruslah jarak tegak lurus dari poros perputaran ke garis gaya yang
diberikan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini :
1
LKS Fisika kelas XI IPA
d = lengan momen
Jika kita memperhatikan gambar di atas, segitiga siku-siku yang terbentuk oleh garis khayal yang
kita ditambahkan sendiri (garis putus-putus pada gambar) akan memberikan besar lengan momen
d yang diperlukan untuk mencari besar torsi τ, dengan menggunakan rumus trigonometri, maka
akan diperoleh :
INGAT :
d = l sin θ Putaran searah jarum jam NEGATIF
Sehingga torsi yang diberikan kepada baut : Putaran berlawanan arah jarum jam POSITIF
τ = F. l sin θ
Catatan : Mohon diperhatikan perbedaan pemakaian notasi l (jarak titik tangkap gaya ke sumbu
rotasi) dengan notasi d (lengan momen),
Untuk benda tegar, maka nilai k bergantung pada 2 hal, yaitu bentuk benda dan letak sumbu
rotasi.
Dalam konteks SMA hanya akan memakai 8 bentuk benda tegar teratur yang khusus saja, yaitu :
2
LKS Fisika kelas XI IPA
Tongkat,
Silider pejal, Cincin, Bola Pejal,
poros melalui tengah
poros melalui pusat poros melalui pusat poros melalui pusat
L=I.ω=m.v.r
Seperti pada gerak translasi yang mengenal Hukum Kekekalan Momentum, maka pada gerak
rotasipun dikenal adanya Hukum Kekekalan Momentum Sudut, yaitu :
Σ L = Σ L’
L1 + L2 = L1’ + L2’
EKROT = ½ I . ω2
Jika benda tersebut bergerak secara translasi juga, maka energi kinetik totalnya adalah
gabungan dari EK translasi dan EK rotasi, atau :
3
LKS Fisika kelas XI IPA
Στ=I.α
Jadi dalam gerak rotasi, torsi memainkan peranan yang sama seperti gaya dalam gerak translasi.
4
LKS Fisika kelas XI IPA
3. Terapkan Hukum I Newton (ΣF = 0) dan atau Hukum II Newton (ΣF = m.a) untuk benda-
benda yang bergerak lurus (translasi)
4. Terapkan Σ τ = I.α = Σ (F.d) pada benda tegar yang bergerak rotasi. Benda disebut
berotasi/menggelinding jika ada gaya gesek. Jika licin, maka benda hanya bertranslasi
saja (disebut slip)
5. Eliminasi dan substitusikan semua persamaan yang diperoleh dari langkah 3 dan 4 untuk
mencari besaran yang belum diketahui nilainya.
6. Jika perlu, dapat menerapkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik untuk memecahkan
persoalan pada sistem (Biasanya lebih mudah)
5
LKS Fisika kelas XI IPA
F
b)
300
Baut Kunci Inggris
F
c) Baut Kunci Inggris
½L
d)
Baut Kunci Inggris
600 F
e) f)
F
530 50 cm
20 cm
O
A 20 N
6
LKS Fisika kelas XI IPA
AA
D’
Carilah momen inersia jika :
a) Sistem diputar searah jarum jam dengan pusat
putaran di titik B !
b) Sistem diputar berlawanan jarum jam dengan
pusat putaran di titik A !
c) Sistem diputar searah jarum jam dengan sumbu
putar garis D-D’ yang ada di tengah-tengah A-C
mB
mC
mA
mB mC
7
LKS Fisika kelas XI IPA
8
LKS Fisika kelas XI IPA
A B
9
LKS Fisika kelas XI IPA
10
LKS Fisika kelas XI IPA
11
LKS Fisika kelas XI IPA
A
B
α
12
LKS Fisika kelas XI IPA
R besar = 2 R kecil = 20 cm
A B
13
LKS Fisika kelas XI IPA
A B
14