Anda di halaman 1dari 10

Kapal Selam Sederhana

Kompetensi Dasar SMA


3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis,
berikut presentasi hasil dan makna fisisnya

A. Tujuan Percobaan
1. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes.
2. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip kerja kapal selam.

B. Landasan Teori
1. Hukum Archimedes
Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan
bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kita melangkah di tempat biasa.
Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini memunculkan
sebuah hukum yang dikenal dengan prinsip Archimedes, yang berbunyi “ketika
sebuah benda seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat cair, cairan akan
memberikan gaya keatas pada benda setara dengan berat cairan yang dipindahkan
benda.” Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Fluida menyesuaikan diri dengan
bentuk wadah apapun dimana kita menempatkannya. Fluida bersifat demikian
karena tidak dapat menahan gaya yang bersinggungan dengan permukaannya.
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda
yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di
darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan
ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan
diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya
ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat
semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda
dalam air diberi simbol WS.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu
(Ws) adalah:
WS = W-Fa

1
dengan:

Ws = berat benda dalam zat cair (Kg m/s2)

W = berat benda sebenarnya (Kg m/s2)

Fa = gaya apung (N)

dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :

Fa = ρcair Vb g

dengan:

ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)

Vb = volume benda yang tercelup (m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi
yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.

 Benda Tenggelam

Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak
pada dasar tempat zat cair berada.

2
Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu :

W = gaya berat benda

Fa = gaya archimedes

N = gaya normal bidang

Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa sehingga :

W > Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρzc . Vb . g
ρb > ρzc

ρb = massa jenis benda

ρZC = massa jenis zat cair

 Benda Melayang

Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat
cair dan di atas dasar tempat zat cair berada.

Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :

W = Fa

ρb . Vb . g = ρzc . Vb . g

ρb = ρzc

3
 Benda Terapung

Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul
dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :

W = Fa
ρb . Vb . g = ρzc . V2 . g
ρb . Vb = ρzc . V2
karena Vb > V2 maka : ρb < ρzc
Penerapan Hukum Archimedes Untuk Menentukan Massa Jenis Benda

m m
ρ benda = = (ingat hukum archimedes tentang Vbenda=¿ Vair )
Vbenda Vair

m m−ms
ρ benda = × ρair karena ρ air =
m−ms ρair

dengan:

Vair = volume air yang dipindahkan

m = massa benda di udara

ms = massa semu benda (di air)

ρbenda = massa jenis benda

4
5
2. Prinsip kerja kapal selam
Sebuah kapal selam atau sebuah kapal laut bisa mengapung karena berat air
yang dipindahkannya sama dengan berat kapal itu sendiri. Pemindahan air ini
menciptakan sebuah gaya ke atas yang disebut gaya apung dan bekerja berlawanan
dengan gaya gravitasi, yang akan menarik kapal ke bawah. Untuk mengatur gaya
apungnya, kapal selam memiliki tangki-tangki pemberat dan tangki-tangki
pelengkap atau penyeimbang yang bisa diisi dengan air maupun dengan udara.
Ketika kapal selam berada di permukaan, tangki-tangki pemberat tersebut terisi
dengan udara sehingga massa jenis keseluruhan kapal selam menjadi lebih kecil
daripada massa jenis air di sekelilingnya. Ketika kapal menyelam, tangki-tangki
pemberat dipenuhi dengan air, sedangkan udara yang ada di dalam tangki pemberat
tersebut dilepaskan keluar dari kapal selam sampai massa jenis keseluruhannya
menjadi lebih besar daripada massa jenis air di sekitarnya sehingga kapal selam
mulai tenggelam. Persediaan udara bertekanan dipertahankan di dalam kapal selam
melalui tabung-tabung udara sebagai penopang hidup.
kapal selam mempunyai perangkat-perangkat yang bisa bergerak berbentuk
sayap-sayap pendek yang disebut hydroplane di bagian buritan untuk membantu
mengatur arah penyelaman. Hydroplane akan diarahkan sedemikian rupa sehingga
air akan bergerak melewati buritan dan mendorong buritan ke atas sehingga kapal
selam dapat mengarah ke bawah. Untuk menjaga kapal selam pada suatu tingkat
kedalaman, kapal selam menjaga keseimbangan antara udara dan air di dalam tanki
penyeimbang sehingga massa jenis keseluruhannya sama besar dengan massa jenis
air di sekelilingnya (gaya apung netral). Ketika kapal selam mencapai kedalaman
jelajahnya, hydroplane akan diluruskan sehingga kapal selam bisa berjalan lurus
melewati air. Air juga didorong di antara tanki penyeimbang haluan dan buritan
untuk menjaga keseimbangan Ketika kapal selam muncul ke permukaan, udara
bertekanan mengalir dari tabung-tabung udara ke tangki-tangki pemberat dan air di
dalamnya didorong keluar dari kapal selam sampai massa jenis keseluruhannya lebih
kecil dari massa jenis air di sekelilingnya (daya apung positif) dan kapal selam pun
muncul. Hydroplane diarahkan sedemikian rupa sehingga air akan bergerak ke atas
buritan, dan mendorong buritan ke bawah, akibatnya kapal selam akan mengarah ke
atas. Dalam situasi darurat, tangki pemberat bisa diisi dengan cepat dengan udara
bertekanan tinggi untuk membawa kapal selam tersebut naik ke permukaan dengan
sangat cepat.

6
C. Alat dan Bahan
1. Botol bekas, 1 buah
2. Selang elastis, 2 buah
3. Pemberat (besi), 3 buah
4. Lakban, 1 buah
5. Balon, 1 buah
6. Kater, 1 buah
7. Wadah, 1 buah
8. Air

D. Prosedur kerja
 Prosedur pembuatan kapal selam
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Lubangi bagian tutup botol dengan dua lubang.
3. Di potong badan potol menjadi dua pada bagian tengahnya
4. Masukkan selang pada salah satu lubang melalui tutup botol dan rekatkan di
bagian dalam badan botol. Lakukan hal yang sama pada lubang tutup botol yang
tersisa.
5. Rekatkan kembali badan botol yang telah dibagi dua menggunakan lakban.
6. Rekatkan selang yang lebih pendek pada badan botol bagian luar, dan selang
yang lebih panjang di biarkan.
7. Rekatkan besi yang berfungsi sebagai pemberat di bagian kanan, kiri ,dan bawah
bagian badan botol.
 Cara kerja kapal selam
1. Siapkan wadah yang berisi air
2. Masukkan kapal selam sederhana yang telah dirakit di dalam wadah yang berisi
air dengan selang yang satu berada di udara.
3. Tunggu hingga kapal selam sederhana tenggelam
4. Jika kapal selam sederhana telah tenggelam, letakkan balon yang telah ditiup
pada selang yang berada diudara. Balon ini berfungsi sebagai pompa.
5. Amati apa yang terjadi setelah kapal selam dipompa.

7
E. Hasil dan Pembahasan

Kapal selam sederhana dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara
yang berada di dalamnya. Ketika kapal selam sederhana harus menyelam, botol plastik
diisi dengan air. Hal ini membuat massa jenis air yang dimasukan kedalam botol plastik
lebih besar dari pada massa jenis udara didalam botol plastik, sehingga kapal selam
sederhana menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam sederhana ingin naik ke
permukaan, air didalam botol plastik diisi dengan udara menggunakan balon sehingga
keluar dari botol plastik dan diisi dengan udara. Hal ini menyebabkan massa jenis air
didalam botol plastik lebih kecil dari massa jenis udara , sehingga kapal selam menjadi
ringan lagi dan mulai mengapung.
Kapal selam sederhana membutuhkan waktu kurang lebih 8 menit untuk tenggelam
dan terapung. Cara kerja kapal selam sebenarnya merupakan penerapan dari hukum
Archimedes. Jika gaya ke atas (Fa) lebih besar daripada berat total kapal selam, maka
kapal selam terapung. Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut,
beratnya harus ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas (w>Fa). Hal ini
dilakukan dengan membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam
tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di bagian
bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam tangki keluar melalui
katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat daripada udara,
sehingga berat total kapal selam menjadi lebih besar dan membuat kapal selam terbenam.
Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak kapal
harus mengatur volum air laut dalam tangki pemberat sedemikian sehingga berat total
sama dengan gaya keatas. Pada saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman
tertentu dibawah permukaan laut.  
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke dalam
tangki pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melalui katup-katup
bagian bawah. Udara jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam
menjadi lebih ringan dan kapal selam mengapung kembali.
kapal selam memiliki bagian-bagian yaitu : Tangki Ballast berfungsi untuk
menyimpan udara dan air. Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam
ballast (tangki). Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).
Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan diganti
dengan udara. Dalam kegiatan ini kapal selam sederhana juga memiliki bagian-bagian,

8
yaitu: Botol plastik kosong digunakan sebagai pengganti tangki ballas yang berfungsi
sebagai penyimpan udara dan air. Selang elastis panjang diatas botol plastik digunakan
sebagai pengganti katup udara yang berfungsi sebagai tempat memasukkan udara
kedalam dan mengeluarkan udara dari botol plastik. Selang elastis pendek dibawah botol
plastik digunakan sebagai pengganti katup air yang berfungsi sebagai tempat untuk
memasukkan air kedalam dan mengeluarkan air dari botol plastik. Balon digunakan
sebagai pengganti tangki kompresor udara yang berfungsi sebagai pemompa air keluar
dari botol plastik dan diganti dengan udara.

9
F. kesimpulan
1. Hukum archimedes menyatakan bahwa “ sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat caair akam mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkannya”.
2. Ketika kapal selam sederhana harus menyelam, botol plastik diisi dengan air. Hal ini
membuat massa jenis air yang dimasukan kedalam botol plastik lebih besar dari pada
massa jenis udara didalam botol plastik , sehingga kapal selam sederhana menjadi
berat dan tenggelam. Ketika kapal selam sederhana ingin naik ke permukaan , air
didalam botol plastik ditiup sehingga keluar dari botol plastik dan diisi dengan
udara. Hal ini menyebabkan massa jenis air didalam botol plastik lebih kecil dari
massa jenis udara, sehingga kapal selam menjadi ringan lagi dan mulai mengapung.

10

Anda mungkin juga menyukai